Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

TATA LAKSANA PADANG PENGGEMBALAAN TROPIKA

”PENGUKURAN PASTURA DI LAPANGAN GEDUNG AA KAMPUS BUKIT


JIMBARAN”
Page | i

OLEH : KELOMPOK : 3

NAMA ANGGOTA :

Sandro Putra Ginting (1603511068)

I Gede Budiadnyana (1603511069)

Meyske Ratika Rambu Tattu (1603511070)

Jos Andre Sirait (1603511071)

Putu Indah Sari Rahayu (1603511072)

Komang Agus Udy Yanto (1603511073)

I Putu Gede Giri Adnyana (1603511075)

Maria Leilina Berahun (1603511076)

I Putu Purnawiasa (1603511077)

Ni Kadek Dwi Darma Santi (1603511078)

I Made Suwardisayoga (1603511079)

Ni Nyoman Nadyastiti Mikariana (1603511080)

Herlina Nur Annisa (1603511081)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat beliau lah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Tata
Laksana Padang Penggembalaan Tropika dengan baik .
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Laporan akhir ini
dibuat dengan sedemikian rupa dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari dosen
serta diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai referensi praktikum. Dan
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini, dan yang telah memberikan banyak saran, petunjuk
dan dorongan dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga segala yang telah kita
kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi pembuatan
dan penyempurnaan selanjutnya. Sekian dan terima kasih.

Denpasar ,1 Desember 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ......1

DAFTAR ISI... ..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ .3

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................. ...3

1.2 TUJUAN...................................................................................................... .4

1.3 MANFAAT.................................................................................................. .4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

2.1 PADANG PENGGEMBALAAN TROPIKA.......................................... .....5

2.2 EVALUASI PASTURA............................................................................. ..6

BAB III METODE PRAKTIKUM....................................................................... ..8

3.1 WAKTU DAN TEMPAT.......................................................................... ...8

3.2 ALAT DAN BAHAN................................................................................. ..8

3.3 PROSEDUR KERJA................................................................................. ...8

BAB IV HASIL PRAKTIKUM.............................................................................11

4.1. KOMPOSISI BOTANI............................................................................11


4.2. PENENTUAN KOMPOSISI BOTANI .................................................12
4.3. BERDASARKAN WEIGHT (BERAT) DENGAN DRY WEIGHT RANK
METHOD (DWRM)............................................................................13
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pakan hijauan yang diberikan pada ternak dapat diperoleh dari berbagai
sumber, padang penggembalaan atau pastura merupakan sebagai salah satu
contohnya. Padang penggembalaan atau pastura merupakan tempat
menggembalakan ternak untuk memenuhi kebutuhan pakan dimana pada lokasi ini
telah ditanami rumput unggul dan atau legume (jenis rumput/ legume yang tahan
terhadap injakan ternak). Tujuan utama dalam pembuatan padang
penggembalaan adalah menyediakan hijauan makanan ternak yang berkualitas,
efisien dan tersedia secara kontinyu sepanjang tahun.
Untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas padang penggembalaan
sebagai penyedia hijauan makanan ternak perlu diadakannya evalusi terhadap
padang penggembalaan tersebut. Di samping itu alasan dilakukannya evalusai
adalah untuk mengotrol perkembangan pastura, mempertahankan komposisi botani
sesuai yang diharapkan, mempertahakan persediaan hijauan selama mungkin, dan
memperhatikan pula kelestarian lingkungan.
Pengukuran pada pastura merupakan cara evalusi yang cukup akurat baik
dengan metode langsung maupun tidak langsung. Pengukuran pastura secara
langsung akan lebih memberikan gambaran akan keadaan pastura sebenarnya,
metode ini dapat dilakukan dengan penghitungan komposisi botani dengan
beberapa caranya, dengan mengukur produktivitasnya dan juga penghitungan
komposisi kimianya.
Pada praktikum kali ini dilakukan evaluasi dengan metode
pengukuran langsung terhadap komposisi botani di Lapangan Gedung AA, Kampus
Bukit Jimbaran mulai bulan September sampai awal November. Sehingga dapat
diketahui komposisi botaninya dan. Dari hal tersebut dapat pula digambarkan
keadaan dan kelayakan dari pastura bagi ternak.
Padang pengembalaan yang baik adalah padang pengembalaan yang
memilki komposisi botani dengan imbangan antara legum dan rumput yang
seimbang. Sehingga dengan demikian penting untuk mengetahui komposisi botani
dari suatu padang pengmbalaan. Dalam penentuan komposisi botani suatu padang
pengembalaan adara beberapa metode yang dapat dipergunakan antara lain :
berdasarkan frequensi, density, area (fliage basal cover, charting, line trnsect, poin
kuadrat) dan berdasarkan weight (list weigiht, estimated % prductivity, relative
weight in situ, actual weight in situ, calibration method, dan dry weight rank
method /DWR). Dalam prakikum ini digunakan metode bedasarkan frekuensi, area
cover, dan Dry Weight Rank Method (DWR).
Selain komposisi botani, yang perlu diperhatikan dalam padang
penggembalaan adalah besarnya imbangan antara jumlah ternak dengan
persediaan hijauan. Ini digambarkan oleh besarnya Stocking Rate (SR). Dengan

3
SR pula digambarkan besarnya beban atau tekanan penggembalaan terhadap
padang gembalaan.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui komposisi botani / hijauan pakan yang ada di Lapangan
Depan Gedung AA, kampus Bukit, Jimbaran.
2. Mengevaluasi keadaan pastura yang ada di Lapangan Depan Gedung AA
kampus Bukit, Jimbaran.
1.3. Manfaat
1. Memahami lebih dalam mengenai kondisi pastura yang telah ada, dan bisa
menentukan langkah selanjutnya terhadap pasture.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Padang Penggembalaan Tropika

Padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan dimana tumbuh


tanaman pakan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat merenggutnya menurut
kebutuhannya dalam waktu singkat (Reksohadiprodjo, 1994). Padang
penggembalaan dapat terdiri atas rumput-rumputan, kacang-
kacangan (legume) atau campuran keduanya (McIlroy, 1976), dimana fungsi
kacang-kacangan (legume) dalam padang penggembalaan adalah memberikan nilai
makanan yang lebih baik terutama berupa protein, phosphor dan kalium
(Reksohadiprodjo, 1994).
Padang penggembalaan dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan
utama, yaitu: Padang Penggembalaan Alam, Padang Penggembalaan Permanen
yang sudah diperbaiki, Padang Penggembalaan Buatan (Temporer), dan Padang
Penggembalaan dengan Irigasi.

1. Padang Penggembalaan Alam


Spesies tumbuh-tumbuhan pakan ternak yang terdapat dalam
golongan ini belum disebar atau ditanam dan floranya relatif belum diganggu oleh
campur tangan manusia (McIlroy, 1976). Reksohadiprodjo (1994)
menambahkan bahwa manusia hanya mengawasi ternak yang
digembalakan. Ternak berpindah-pindah secara normal. Menurut Mc Illroy
(1976), pengikutsertaan leguminosa yang sesuai untuk membentuk pertanaman
campuran rumput atau leguminosa dan pengaturan penggembalaan merupakan
langkah pertama yang penting untuk perbaikan padang rumput ini.

2. Padang Penggembalaan Permanen yang sudah diperbaiki


Spesies hijauan pakan ternak dalam golongan ini belum disebar atau
ditanam tetapi komposisi botaninya telah diubah dengan jalan mengatur
penggembalaaan dengan seksama atau dengan pemotongan, drainase,
penggunaan pupuk, pengolahan tanah, penanaman ulang dan pemberantasan
tumbuh – tumbuhan pengganggu (McIlroy, 1976).

3. Padang Penggembalaan Buatan (Temporer)


Tanaman - tanaman makanan ternak dalam padangan telah ditanam,
disebar dan dikembangkan oleh manusia. Padangan dapat menjadi padangan
permanen atau seling dengan tanaman pertanian (Reksohadiprodjo, 1994).Menurut
Susetyo (1980), padang penggembalaan temporer dibedakan menjadi jangka
pendek dan jangka panjang. Jangka pendek dilakukan antara 3-4 tahun yang
dilakukan dengan jalan memberikan tanaman selingan berupa tanaman
pertanian untuk perbaikan kesuburan tanah.Jangka panjang dilakukan antara

5
6 - 10 tahun, dimana setelah mencapai kurang lebih 10 tahun padang
penggembalaan dibongkar langsung untuk direnovasi, jadi tanpa adanya tanaman
selang.

4. Padang Penggembalaan dengan Irigasi

Padangan biasanya terdapat di daerah sepanjang sungai atau dekat sumber


air. Penggembalaan ternak dijalankan setelah padangan menerima pengairan selama
2 sampai 4 hari. Cara penggembalaan dengan irigasi dibedakan menjadi: cara
ekstensif; cara semi ekstensif; cara stripgrazing; seiling (zero grazing) yaitu
hijauan dipotong manusia dan diberikan di kandang (Reksohadiprodjo,
1994). Supaya dapat mempertahankan hasil yang tinggi, maka padang
penggembalaan irigasi diperlukan pemupukan berat (McIlroy, 1976).

Komposisi botani padang penggembalaan tidak selalu konstan. Perubahan


susunan komponen selalu terjadi oleh pengaruh musim, kondisi tanah dan sistem
penggembalaan. Komposisi suatu padang penggembalaan dipengaruhi oleh curah
hujan, ketinggian tempat dan pengelolaan penggembalaan. Komposisi botani suatu
padang rumput sebagian besar ditentukan oleh tata laksananya (McIlroy, 1976).
Dijelaskan lebih lanjut bahwa penggembalaan berat pada awal musim
penggembalaan yang diikuti dengan periode istirahat cenderung akan menekan
jenis tumbuhan yang masak dini dan menguntungkan jenis-jenis yang tumbuh
lambat, sedangkan jika menunda penggembalaan sampai musim penggembalaan
lebih lanjut akan berpengaruh sebaliknya.

2.2. Evaluasi Pastura


Evaluasi pastura merupakan suatu kegiatan observasi/pengamatan dan
penilaian terhadap pastura untuk mendapatkan hijauan pakan yang rasional dan
reasonable bagi ternak, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Evaluasi suatu
pastura dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Pengukuran secara langsung dilakukan dengan cara mengkur langsung komposisi
botani, komposisi biomasa dan komposisi kimia suatu pastura. Sedangkan
pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan melihat respon ternak terhadap
pastura yang ada, dapat dilakukan dengan melakukan penggembalaan pada pastura
dan kemudian melihat kondisi ternak setelah beberapa waktu kemudian.
Untuk pengukuran secara langsung terdapat beberapa metoda yang dapat
dilakukan, diantaranya dengan metoda pengukuran berdasarkan frekuensi
(keseringan), berdasarkan density (kepadatan), berdasarkan area cover (penutupan
tanah) dan berdasarkan berat dengan Dry Weight Rank (DWR). Dalam metoda
pengukuran berdasarkan berat (DWR) ada beberapa tahapan yang mesti dilalui,
diantaranya :
- Bulkyng, ranking, persentase, faktor pengali, Dry Weight (DW), dan interpretasi
(untuk total ranking yang memiliki nilai sama).

6
- Bulkyng, ranking, faktor pengali, skor, Dry Weight (DW), dan interpretasi
(untuk total ranking yang memiliki nilai yang berbeda).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Tata Laksana Padang Penggembalaan Tropika ini dilaksanakan
di Lapangan Depan Gedung AA Kampus Bukit, Jimbaran pada tanggal 27
September 2018, 4 Oktober 2018, 25 Oktober 2018, 8 November 2018.
3.2. Alat dan Bahan
1. Kuadrat
2. Alat tulis
3. Tabel pengamatan
4. Gunting pemotong rumput
5. Kantong plastik
6. Timbangan

3.3. Prosedur Kerja


3.3.1. Pengukuran Komposisi Botani Pastura
A. Berdasarkan Frekuensi (Keseringan)
1. Ambil sampel dengan melemparkan kuadrat ke dalam pastura
secara acak

2. Masukkan ke dalam tabel 1 nama semua spesies tanaman


yang ada di dalam kuadrat
3. Ulangi pengambilan sampel sebanyak 5 kali

4. Hitung tingkat frekuensi dan persentase frekuensi setiap


spesies tanaman. Hasilnya masukkan ke dalam tabel 2.
5. Interpretasikan.

B. Berdasarkan Area Cover (Penutupan Tanah)


1. Ambil sampel dengan melemparkan kuadrat ke dalam pastura
secara acak

2. Perkirakan area cover setiap species tanaman dalam


kuadrat. Masukkan ke dalam tabel 3.
3. Ulangi pengambilan sampel sebanyak 5 kali
4. Hitung area cover total setiap sampel
5. Hitung area cover rata-rata.

7
6. Interpretasikan.

C. Berdasarkan Weight (Berat) Dengan Metobe Dry Weight Rank


(DWR).
Cara kerja sebagai berikut:
1). Bulking (kerjakan di lapangan)
1. Siapkan kolom-kolom pada selembar kertas
2. Ambil sampel dengan melemparkan kuadrat ke dalam pastura
secara acak

3. Taksir produksi masing-masing spesies tanaman yang ada


dalam kuadrat. Produksi terbanyak taruh pada kolom 1,
yang lebih sedikit pada kolom 2 dan seterusnya sampai
semua jenis tanaman masuk dalam kolom
4. Ulangi pengambilan sampel sebanyak 5 kali

2). Ranking (kerjakan di lab.)

1. Siapkan kertas lain yang berisi kolom nama semua tanaman


yang termasuk pada bulking, dan kolom ranking 1, 2 dan 3
(Tabel 5)
2. Hitung dan masukkan pada kolom tersebut berapa kali suatu
tanaman muncul pada kolom 1, 2 dan 3.
3. Hitung total ranking setiap kolom.
Ada 2 kemungkinan :
a. Bila total masing-masing ranking mempunyai nilai sama,
lanjutkan dengan :
3). Persentase
Hitung persentase masing- masing tanaman yang ada pada setiap
kolom

4). Faktor pengali


Persentase masing-masing tanaman yang ada pada :
 Kolom 1 dikalikan dengan 70,2
 Kolom 2 dikalikan dengan 21,1
 Kolom 3 dikalikan dengan 8,7

8
5). Dry Weight (DW)
Jumlah angka pada kolom 1, 2 dan 3 pada kolom faktor pengali
untuk setiap spesies tanaman merupakan persentase Dry Weight
Rank dari pastura yang diukur
b. Bila total masing-masing ranking mempunyai nilai berbeda,
lanjutkan dengan :
3). Faktor pengali
Nilai pada kolom ranking langsung dikalikan dengan faktor
pengali sbb:
 Kolom 1 dikalikan dengan 8,04
 Kolom 2 dikalikan dengan 2,41
 Kolom 3 dikalikan dengan 1,04
4). Skor
Merupakan jumlah hasil perkalian antara nilai ranking dengan faktor
pengali masing-masing spesies.

5). Dry Weight (DW)


DW dihitung dengan membagi nilai skor masing-masing spesies
dengan total skor dikalikan dengan 100%

9
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1. KOMPOSISI BOTANI
Terdapat 6 petak rumput. Tiap petak, komposisi botaninya berbeda-beda.
Komposisi botani dan area cover masing-masing petak dibuatkan tabel seperti
Dibawah ini.
Defoliasi 2 Minggu Total Defoliasi 2 Minggu Total
(Pada Petak Pertama) Area (Pada Petak Kedua) Area
Cover Cover
(%) (%)
1. Padang Kedasa 30% 1. Padang Kedasa 50 %
2. Chrysopogon aciculatus 2. Alysicarpus vaginalis
3. Alysicarpus vaginalis 3. Chrysopogon aciculatus

Defoliasi 3 Minggu Total Defoliasi 3 Minggu Total


(Pada Petak Ketiga) Area (Pada Petak Keempat) Area
Cover Cover
(%) (%)
1. Alysicarpus vaginalis 40% 1. Alysicarpus vaginalis 70%
2. Chrysopogon aciculatus 2. Chrysopogon aciculatus
3. Padang Kedasa 3. Padang Kedasa

Defoliasi 4 Minggu Total Defoliasi 4 Minggu Total


(Pada Petak Kelima) Area (Pada Petak Keenam) Area
Cover Cover
(%) (%)
1. Alysicarpus vaginalis 40% 1. Alysicarpus vaginalis 50%
2. Chrysopogon aciculatus 2. Chrysopogon aciculatus
3. Padang Kedasa 3. Padang Kedasa

10
4.2. PENENTUAN KOMPOSISI BOTANI
A. Berdasarkan Frekuensi
SAMPEL SPESIES TANAMAN
1 2 3 4 5
I Braciaria Desmodium Alysicarpus
vaginalis
II Polytrias Desmodium Cyperus rotundus
amaura
III Alysicarpus Polytrias Heteropogon Desmodium
vaginalis amaura
IV Polytrias Alysicarpus Putri Malu
amaura vaginalis
V Heteropogon Polytrias
amaura

B. Berdasarkan Area Cover


SAMPLE SPESIES DAN AREA COVER TANAMAN AREA
COVER
1 2 3 4 5
TOTAL

I Braciaria Desmodium Alysicorpus

Area 40% 10% 10% 60%


Cover
II Polytrias Desmodium Cyperus
amaura rotundus
Area 55% 10% 5% 70%
Cover
III Alysicarpus Polytrias Heteropogon Desmo-
amaura dium

11
Area 40% 40% 5% 5% 90%
Cover
IV Polytrias Alysicarpus Putri malu
amaura
Area 40% 30% 5% 75%
Cover
V Heteropogon Polytrias
amaura
Area 25% 25% 5%
Cover
Rata-rata 69%

4.3. BERDASARKAN WEIGHT (BERAT) DENGAN DRY WEIGHT RANK


METHOD (DWRM)
A. Bulking
SAMPEL SPESIES TANAMAN
1 2 3 4 5
I Braciaria Desmodium Alysicarpus
vaginalis
II Polytrias Desmodium Cyperus rotundus
amaura
III Alysicarpus Polytrias Heteropogon Desmodium
vaginalis amaura
IV Polytrias Alysicarpus Putri Malu
amaura vaginalis
V Heteropogon Polytrias
amaura

B. Ranking
NO. SPESIES RANKING
1 2 3

12
1. Polytrias amaura 2 2 -
2. Desmodium - 2 -
3. Alysicarpus vaginalis 1 1 1
4. Heteropogon 1 - 1
5. Braciaria 1 - -
6. Cyperus rotundus - - 1
7. Putri malu - - 1
Total 5 5 4

C. Faktor Pengali, Skor dan DW.


NO. SPESIES FAKTOR PENGALI SKOR TOTAL
8,04 2,41 1 DW (%)
1. Polytrias amaura 16,08 4,82 - 20,9 37,16%
2. Desmodium - 4,82 - 4,82 8,57%
3. Alysicarpus vaginalis 8,04 2,41 1 11,45 20,35%
4. Heteropogon 8,04 - 1 9,04 16,07%
5. Braciaria 8,04 - - 8,04 14,29%
6. Cyperus rotundus - - 1 1 1,78%
7. Putri malu - - 1 1 1,78%
Total 56,25 100%

C. DEFOLIASI MINGGU KE-3


NO. SPESIES BOTANI BERAT BERAT
PETAK 1 PETAK 2 RUMPUT RUMPUT
PETAK 1 (gr) PETAK 2(gr)
1. Heteropogon Heteropogon 100 gr 96 gr
Area cover : 45% Area cover : 45%
2. Rumput teki Rumput teki
Area cover : 20% Area cover : 10%
Total area cover pada petak 1 = 65% dan total area pada petak 2 = 55%

13
D. DEFOLIASI MINGGU KE-4
NO. SPESIES BOTANI
PETAK 3 PETAK 4
1. Crysopogon Crysopogon
Area cover : 75% Area cover : 70%
2. Polytrias amaura Desmodium
Area cover : 2% Area cover : 4%
3. Desmodium Polytrias amaura
Area cover : 3% Area cover : 1%
Total Area 80% 75%
Cover (%)
Total berat 123 gr 70 gr
botani (gr)

D. DEFOLIASI MINGGU KE-5

NO. SPESIES BOTANI


PETAK 3 PETAK 4
1. Heteropogon Heteropogon
Area cover : 45% Area cover : 55%
2. Rumput teki Desmodium
Area cover : 20% Area cover : 20%
3. Desmodium
Area cover : 10%

14
4. Crysopogon
Area cover : 5%

Total Area 80% 75%


Cover (%)

Total berat 242 gr 139 gr


botani (gr)

15
BAB V
KESIMPULAN
Padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan dimana tumbuh
tanaman pakan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat merenggutnya menurut
kebutuhannya dalam waktu singkat.
Evaluasi pastura merupakan suatu kegiatan observasi/pengamatan dan
penilaian terhadap pastura untuk mendapatkan hijauan pakan yang rasional dan
reasonable bagi ternak, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Untuk pengukuran secara langsung terdapat beberapa metoda yang dapat
dilakukan, diantaranya dengan metoda pengukuran berdasarkan frekuensi
(keseringan), berdasarkan density (kepadatan), berdasarkan area cover (penutupan
tanah) dan berdasarkan berat dengan Dry Weight Rank (DWR). Dalam metoda
pengukuran berdasarkan berat (DWR) ada beberapa tahapan yang mesti dilalui,
diantaranya :
- Bulkyng, ranking, persentase, faktor pengali, Dry Weight (DW), dan interpretasi
(untuk total ranking yang memiliki nilai sama).
- Bulkyng, ranking, faktor pengali, skor, Dry Weight (DW), dan interpretasi
(untuk total ranking yang memiliki nilai yang berbeda).

16
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2012. Hijauan Makan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.

Hartadi, H., S. Reksodiprodjo dan A.D. Tillman. 1980. Tabel Komposisi Bahan
Makanan Ternak Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Mc Ilroy, R. J. 1976. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Pradnya Paramita.


Jakarta.

Reksohadiprojo, S. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. BFFE.


Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai