Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUTU INDAH SARI RAHAYU

NIM : 1603511072

KELAS/SMT : B/I

FAKULTAS : PETERNAKAN
SOAL
I. PANCASILA
 Coba saudara jelaskan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila sebagai
ideologi terbuka?
 Aspek moral Pancasila, selain memperkuat dan memperdalam kepercayaan
bangsa Indonesia terhadap ajaran agama, juga dapat membentengi bangsa
Indonesia terhadap arus perubahan nilai yang menjadi fenomena dunia pada
abad informasi ini. Masalahnya kini berpulang pada permasalahan pembinaan
manusia Indonesia. Dimana masalah pembinaan ini titik pokoknya adalah
“pembentukan watak” (personality development). Jelaskan unsur penting
“pembentukan watak” ini sebagai titik pokok pembinaan manusia Indonesia
beserta contoh konkritnya!

II. IDENTITAS NASIONAL


 Coba saudara sebut dan jelaskan unsur-unsur pembentukan identitas nasional
yang Saudara ketahui!

III. DEMOKRASI
 Menurut Saudara arti penting apakah yang dapat diambil dari
mengembangkan sikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari? Sertakan
pula jawaban Saudara dengan contoh konkritnya!

IV. HAM
 Sebutkan tujuan hak asasi manusia yang Saudara ketahui!

V. STUDI KASUS
 Menurut Saudara apakah paham multikulturalisme di Indonesia sudah berjalan
dengan baik? Jelaskan beserta dengan contoh kasus yang ada!
JAWABAN
I. PANCASILA
 1. Nilai Dasar Pancasila yang Abadi

Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari
sila-sila Pancasila yang sifatnya universal sehingga dalam nilai tersebut
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
2. Nilai Instrumental yang Berkembang Dinamis

Betapapun pentingnya nilai-nilai dasar tersebut, namun sifatnya belum


proporsional, artinya kita belum dapat menjabarkan secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk pada adanya Undang-Undang
sebagai pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 memerlukan penjabaran lebih lanjut sebagai arahan untuk
kehidupan nyata. Penjabaran lebih lanjut ini kita namakan nilai instrumental.

Nilai instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang


dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam
bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang
dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Dokumen konstitusional yang
disediakan untuk penjabaran secara kreatif dari nilai-nilai dasar itu adalah ketetapan
MPR, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya.
3. Nilai Praksis

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk


pengalaman yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dalam pengamalan nilai praksis inilah akan tampak apakah
penjabaran serta eksplisitasi nilai-nilai dasar ideologi Pancasila itu sesuai atau tidak
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika
masyarakat.

 unsur penting “pembentukan watak” ini adalah lingkungan tempat tinggalnya


dan pengaruh dari globalisasi serta pengaruh dari teknologi dan kemajuan
zaman. Misalnya, apabila seorang manusia tinggal dan hidup dilingkungan
yang baik, dia akan membentuk sifat yang didukung oleh lingkungannya
tersebut. Atau misalnya , ada seorang manusia yang tinggal dilingkungan
penjahat, otomatis karakter dia kemungkinan sebagai penjahat

II. IDENTITAS NASIONAL


A. Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari
sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus dikembangkan
dan dibudayakan. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih
dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dan keyakinan yang mendiami
kepulauan nusantara.
B. Agama

Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah Indonesia.


Dengan kata lain, keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh
konstitusi negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang tetap
harus dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia. Mensyukuri nikmat kemajemukan dapat
dilakukan dengan sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi,
baik mayoritas maupun minoritas, atas kelompok lainnya.
C. Kebudayaan

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur
yaitu; akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia, misalnya,
dapat dilihat pada sikap ramah dan santun bangsa Indonesia. Sedangkan unsur identitas
peradabannya, salah satunya, tercermin dari keberadaan dasar Negara pancasila sebagai
kompromi nilai – nilai bersama (sahred values) bangsa Indonesia yang majemuk. Sebagai
bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal Pinisi dimasa lalu
merupakan identitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain
di dunia.
D. Bahasa

Merupakan unsur komunikasi yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

III . DEMOKRASI

Arti penting pengembangan sikap demokrasi dalam kehidupan sehari-sehari bisa ditinjau dari
pengertian demokrasi adalah hak kebebasan untuk mengemukakakan pendapat gagasan yang
setara dengan setiap orang yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dalam skala dapat
mengubah suatu hal ke arah lebih baik. Dimana mengembangkan sikap demokrasi merupakan
kesetaraan setiap orang dalam mengemukakan pendapatnya dan akan menciptakan rasa saling
menghormati adanya perbedaan tetapi tetap memiliki tanggung jawab mewujudkan ketertiban
bersama.

Akan terjadinya komunikasi yang akrab dan harmonis diantara sesama individu setiap kehendak
dan keinginan sudah tersalurkan. Sikap demokrasi juga dapat mengembangkan sikap
bermusyawarah untuk menyelesaikan suatu masalah, selain itu juga meningkatkan rasa
kebersamaan dalam melakukan pembangunan kehidupan kea rah lebih baik.
Contohnya dalam pemilihan ketua kelas, kepala sekolah, kepala negara, melakukan gotong
royong dalam pembersihan desa. Semua contoh tersebut adalah hasil pengembangan sikap
demokrasi dalam kehidupan seharui-sehari.

IV. HAM

Tujuan Hak Asasi Manusia

1. meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnysa


pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan.
2. Melindungi Hak- Hak yang telah ada sejak lahir
3. .Mengatur hubungan antar manusia
4. Mengatur Perilaku manusia agar tidak melanggar hak orang lain

V . STUDI KASUS

Belum berjalan dengan baik. Karena di beberapa daerah di Indonesia, ada yang masih
melakukan penindasan HAM, melecehkan suatu ras, dan tidak menghargai budaya yang lain,
bahkan ada yang sampai melakukan tindakan criminal. Contohnya, peristiwa pembakaran
Glodok (peristiwa Mei kelabu) di Jakarta dengan sasaran kelompok etnis, peristiwa pertarungan
antara Bugis-Buton-Makasar, Ambon Islam dengan Ambon Kristen, Suku Dayak, Melayu, dan
Tionghoa melawan Madura, peristiwa Poso, atau separatisme Aceh, dan kemarin pembakaran
Masjid oleh jemaat Kristen di Tolikara, Papua menjadi babak baru bagi permasalahan
kemajemukan masyarakat di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai