Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS SWOT PADA PETERNAKAN

SAPI PERAH DI INDONESIA

Page | i

OLEH :

PUTU INDAH SARI RAHAYU

1603511072/ B

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat beliau lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul ” Analisis SWOT Pada
Peternakan Sapi Perah di Indonesia” dengan baik .
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya paper ini, dan yang telah
memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam menyelesaikan paper ini. Semoga
segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Penulis menyadari bahwa penyusunan paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi pembuatan dan penyempurnaan selanjutnya.
Sekian dan terima kasih.

Denpasar , 8 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ……... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ……... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ .…….. 1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. …….. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2

1.3 TUJUAN ...................................................................................................... …….. 2

1.4 MANFAAT .................................................................................................. …….. 3

BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................... ……... 4

2.1 ANALISA SWOT.............................................................……………………… 4

2.1 PERANAN ANALISA SWOT PADA USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI


INDONESIA SECARA UMUM.........................................……………………….… 6

BAB III. PENUTUP ................................................................................................. …….. 13

3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... …….. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... …….. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia pada dasarnya
bertujuan meningkatkan produksi susu dalam negeri untuk mengantisipasi
tingginya permintaan susu. Hal tersebut memberikan peluang bagi peternak,
terutama peternakan sapi perah rakyat untuk lebih meningkatkan produksi,
sehingga ketergantungan akan susu impor dapat dikurangi. Konsekuensi logis dari
keadaan tersebut, perlu ditunjang oleh perkembangan peternakan sapi perah agar
eksis dalam penyediaan produksi susu dan dapat terjaga kelangsungan hidupnya
(Suherman, 2008).

Usaha ternak sapi perah adalah usaha yang mempunyai sifat maju, yang
secara selektif menggunakan masukan teknologi sehingga secara proporsional
mampu meningkatkan produksi akan tetapi dalam praktek peternak tidak
sepenuhnya memahami penggunaan teknologi tersebut. Pemeliharaan sapi perah
pada peternak rakyat masih menggunakan teknologi yang bersifat sederhana
dalam pemeliharaan sapi perah, dimana pengetahuan pemeliharaan sapi perah
peternak masih didapat secara turun temurun, dan merupakan usaha sambilan.
Setiap usaha mengharapkan keuntungan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki peternak (Emawati, 2011).

Swastika (2003:223) menyatakan bahwa peternakan sapi perah di


Indonesia umumnya merupakan usaha keluarga di pedesaan dalam skala kecil,
sedangkan usaha skala besar masih sangat terbatas dan umumnya merupakan
usaha sapi perah yang baru tumbuh.

Rendahnya tingkat kualitas dan produktivitas ternak tersebut lebih


disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang
mencakup aspek produksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pasca panen,
penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit.
Pengetahuan petani mengenai aspek tataniaga masih harus ditingkatkan sehingga
keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Keuntungan

1
tersebut dapat terjadi jika peternak memiliki manajemen yang baik meningkatkan
skala usaha, meningkatakan frekuensi pemerahan, memberikan pakan yang cukup
dan berkualitas. Peternak harus menekan biaya produksi sehingga dapat
keuntungan yang lebih maksimal di dalam usaha ternak Rusdiana dan Wahyuning
(2009). Keuntungan akan terjadi jika pendapatan peternak tinggi, dan biaya
produksi rendah, sehingga akan memperoleh keuntungan yng lebih besar dari
suku bunga bank. Profitabilitas merupakan cara untuk mengukur kemampuan
suatu usaha dalam menghasilkan keuntungan dari aktiva atau sumber penghasilan
yang dipercayakan kepadanya (Riyanto, 1995).

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan analisis SWOT (


(Strength), (Weakness), (Opportunities) dan (Threat)) terhadap peternakan sapi
perah di Indonesia. Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematik
untuk merumuskan strategi dengan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 1997). Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mengetahui apa saja masalah yang timbul serta
bagaimana cara menanggulanginya. alasan rendahnya kualitas dan produktifitas
susu sapi di indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis swot?

2. Bagaimana peranan analisis swot pada bidang peternakan sapi perah di


Indonesia secara umum?

1.3 Tujuan

1. Menganalisa apa yang dimaksud dengan analisa SWOT.

2. Menganalisa peranan daripada analisa SWOT pada bidang peternakan


sapi perah di Indonesia secara umum.

2
1.4 Manfaat

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisa SWOT.

2. Kita dapat mengidentifikasi peranan dari analisa SWOT pada bidang


peternakan sapi perah di Indonesia secara umum.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan


untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik
dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga
dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek. Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah


berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey,
yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-
an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune
500 (Wikipedia, 17 Oktober 2016).

Berikut ini adalah uraian mengenai keempat jenis strategi menurut


pendapat David (2011: 327-330) antara lain :

Strategi SO

4
Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan
dari peluang eksternal. Secara umum organisasi akan menjalankan strategi WO,
ST, atau WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan strategi
SO.

Strategi WO

Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil


keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar muncul,
tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut. Dengan demikian perlu adanya komunikasi dan
kerjasama yang baik dengan perusahaan lain yang dapat mendukugn peluang-
peluang tersebut. Alternatif lainnya dari strategi WO adalah dengan merekrut dan
melatih orang agar memiliki kapabilitas teknis yang diperlukan.

Strategi ST

Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau


mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.

Strategi WT

Merupakan taktik defensif yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan


internal serta menghindari ancaman eksternal.

Berikut ini adalah delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks


SWOT yang dikembangkan oleh David (2011: 330), yaitu :

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

5
4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya


pada sel strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya


pada sel strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya


pada sel strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat


hasilnya pada sel strategi WT.

2.1 Peranan Analisa SWOT pada Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia
Secara Umum

Dalam menetapkan strategi dan kebijakan pengembangan sapi perah


Indonesia ke depan digunakan analisis SWOT. Identifikasi peluang dan ancaman (
tantangan ) yang dihadapai suatu industry serta analisis terhadap factor-faktor
kunci menjadi bahan acuan dalam menetapkan strategi dan kebijakan penanganan
perkopian.

Analisis SWOT yaitu analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman


( Strength, Weakness, Opportunities, dan Treats). Analisa SWOT merupakan
identifikasi yang bersifat sistematis dari factor –faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi serta peluang dan ancman lingkungan luar dan strategi yang
menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya. Setelah diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, barulah perusahaan dapat menentukan strategi
dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untung mengambil keuntungan
dar peluang-peluang yang ada, sekaligus memperkecil atau bahkan mengatasi
kelemahan yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada.

6
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau
perusahaan yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
yang dihadapi organisasi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan organisasi perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan
alternative strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T.

Berikut contoh analisis SWOT terhadap usaha peternakan sapi perah yang ada di
Indonesia :

1. Kekuatan (Strength)

Faktor-faktor yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam usaha


peternakan sapi perah ini diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Kondisi Indonesia sebagai negara agraris, sangat potensial


menyediakan pakan bagi ternak perah.

b) Pertumbuhan masyarakat yang cukup pesat dan jumlah penduduk


Indonesia yang cukup besar (> 200 juta penduduk).

c) Dengan jumlah penduduk yang besar, maka permintaan akan susu


akan besar pula.

d) Kebutuhan susu nasional yang masih diimpor dari luar (mencapai


70%).

e) 90% dari peternak adalah masih bersifat peternakan rakyat.

f) Keberadaan sapi perah di Indonesai yang sudah dimulai sejak zaman


penjajahan Belanda.

g) Adanya Industri Pengolahan Susu (IPS) yang menampung produksi


susu dari peternakan.

h) Jumlah sarjana peternakan di Indonesia yang cukup banyak.

i) Pemanfaatan teknologi IB sudah meluas yang mengurangi biaya


produksi dan meningkatkan laju reproduksi.

7
j) Adanya balai - balai IB yang menyediakan bibit pejantan,
memproduksi semen dan mendistribusikannya.

k) Adanya petugas IB yang memberikan pelayanan IB dan kesehatan.

l) Adanya kelompok-kelompok peternak sapi perah sebagai wadah


peternak - peternak kecil yang mengkoordinasi dan menampung
semua permasalahan yang berkaitan dengan peternakan.

m) Pelatihan dan penyuluhan tentang sapi perah oleh petugas penyuluh


pertanian dan petugas koperasi susu atau KUD untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan peternak.

n) Pelatihan dan pengembangan ketrampilan bagi karyawan perusahaan


susu.

2. Kelemahan (weakness)

Faktor- faktor yang dapat menjadi kelemahan dalam usaha


peternakan sapi perah ini diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Produktivitas sapi perah masih rendah.

b) Kebijakan pemuliaan sapi perah yang tidak terarah karena sistem


pencatatan yang kurang bagus, sehingga peningkatan mutu genetik
lamban.

c) Pengadaan bibit pejantan IB dan bahan baku konsentrat masih


impor.

d) Penggunaan bahan baku konsentrat masih bersaing dengan manusia.

e) Keterbatasan lahan budidaya hijauan makanan ternak.

f) Membutuhkan area yang cukup luas.

g) Biaya produksi yang cukup tinggi.

8
h) Pendidikan dan ketrampilan peternak yang masih rendah (SDM
rendah).

i) Sistem pencatatan produksi dan reproduksi yang buruk pada


peternakan rakyat.

j) Adanya kasus pemalsuan susu.

k) Orientasi masyarakat yang cenderung mengganggap sector


peternakan tidak menjanjikan secara ekonomi.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang (Opportunities) yang mungkin akan dihadapi dalam


menjalankan usaha peternakan sapi perah diantaranya adalah sebagai
berikut.

a) Permintaan susu dalam negeri belum terpenuhi.

b) Hubungan yang baik antara peternak, Koperasi Susu atau KUD


dengan IPS.

c) Jalur distribusi produk yang sudah jelas.

d) Berkembangnya diversifikasi produk olahan susu sehingga


memperluas pangsa pasar produk susu.

e) Konsumsi susu sapi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan


susu dari ternak yang lainnya.

f) Meningkatnya konsumsi susu terutama akibat tuntutan selera yang


menginginkan aneka produk.

g) Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.

h) Peningkatan pengetahuan terutama ilmu gizi dan taraf hidup


masyarakat.

i) Tersedianya tenaga kerja.

9
j) Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung
pelaksanaan usaha peternakan sapi perah.

k) Berkembangnya pasar swalayan, restoran dan lain-lain, yang dapat


mendukung sistem distribusi produk.

4. Ancaman (Threat)

Sedangkan faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman bagi usaha


peternakan sapi perah ini diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Harga bahan baku pakan ternak (konsentrat) relative tinggi.

b) Melemahnya rupiah terhadap dollar.

c) Kebijakan pemerintah yang menghambat kinerja perusahaan.

d) birokrasi yang masih susah dan ribet.

e) Sering ada pungutan liar oleh para oknum pemerintahan.

f) Tingkat suku bunga pinjaman yang tinggi.

Berdasarkan analisis SWOT, maka strategi-strategi yang dapat dilakukan


dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah diantaranya adalah seperti yang
dipaparkan di bawah ini.

Strategi S – O

1. Meningkatkan pemanfaatan teknologi IB untuk meningkatkan laju


reproduksi.

2. Mengembangkan skala usaha untuk meningkatkan produksi.

3. Memanfaatkan kelompok-kelompok peternak, koperasi susu atau


KUD, balai IB dan IPS sesuai dengan fungsinya.

10
4. Meningkatkan kerjasama antara peternak, koperasi susu atau KUD,
balai IB dan IPS.

5. Mengurangi ketergantungan impor bahan baku konsentrat dengan


memanfaatkan bahan baku lokal terutama by product pertanian dan
limbah industri misalnya ampas tahu dan ampas tempe.

Strategi W – O

1. Meningkatkan produktivitas sapi perah dengan memperbaiki mutu


genetik dan manajemen beternak.

2. Mengurangi ketergantungan impor bahan baku konsentrat dengan


memanfaatkan bahan baku lokal terutama by product pertanian dan
limbah industri misalnya ampas tahu dan ampas tempe.

3. Memperbaiki budidaya hijauan makanan ternak, mengusahakan


lahan untuk budidaya dan memperbaiki teknologi pengawetannya.

4. Membuat dan melaksanakan kebijakan pemuliaan yang sesuai


terutama memperbaiki sistem pencatatan dan memanfaatkannya.

Strategi S – T

1. Mengoptimalkan pelayanan KUD terutama dalam pengadaan


konsentrat dengan pemanfaatan bahan baku pakan lokal untuk
mengurangi ketergantungan impor.

2. Pendayagunaan tenaga ahli peternakan untuk misalnya untuk


memformulasikan konsentrat dengan menggunakan bahan baku
lokal.

3. Untuk mengatasi masalah bunga pinjaman yang tinggi dengan


memperbaiki dan mempertahankan hubungan kerjasama antara
pihak investor dan lembaga-lembaga perbankan dengan KUD, IPS
dan peternak agar diperoleh modal dengan skim kredit yang sesuai
dengan usaha peternakan.

11
Strategi W – T

1. Mengurangi ketergantungan impor bahan baku konsentrat dengan


memanfaatkan bahan baku lokal terutama by product pertanian dan
limbah industri misalnya ampas tahu dan ampas tempe.

2. Membuat dan melaksanakan kebijakan pemuliaan yang sesuai


terutama memperbaiki sistem pencatatan dan memanfaatkannya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam menetapkan strategi dan kebijakan pengembangan sapi perah
Indonesia ke depan digunakan analisis SWOT Analisis SWOT yaitu analisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ( Strength, Weakness, Opportunities,
dan Treats).

Analisa SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari factor


–faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancman lingkungan
luar dan strategi yang menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya. Setelah
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah perusahaan dapat
menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untung
mengambil keuntungan dar peluang-peluang yang ada, sekaligus memperkecil
atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimiliki untuk menghindari ancaman
yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

Benson(2014). “Ilmu Ternak Perah”. Diakses


dari: http://bensonandika.blogspot.co.id/2014/05/ilmu-ternak-
perah.html Pada 8 Desember 2018

Anonym(2011). “Analisa SWOT”. Diakses dari: http://sains-


biology.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html Pada 8 Desember 2018

Anonym(2016). “Analisis SWOT”. Diakses


dari: http://kamicintapeternakan.blogspot.co.id/2016/02/analisis-swot-
strengths-weakness.html Pada 8 Desember 2018

Benson(2014). “Ilmu Ternak Perah”. Diakses


dari: http://bensonandika.blogspot.co.id/2014/05/ilmu-ternak-
perah.html Pada 8 Desember 2018

Wikipedia(2016). “Analisis SWOT”. Diakses


dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT Pada 8 Desember 2016

14

Anda mungkin juga menyukai