Anda di halaman 1dari 10

Tugas Peluang dan Implementasi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Bersih

Disusun Oleh :

Aprisanda Andarani 21030116140142


Inayah Adityana Warsono 21030116140145
Raafi Jaya Sutrisna 21030116140196

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan iman dan kemudahan dalam segala urusan sehingga dapat
terselesaikannya tugas ini.
Penyusunan makalah dengan judul “Tugas Peluang dan Implementasi’’ yang disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Bersih. Makalah ini disusun tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, dan petunjuk pembimbing serta berbagai pihak yang dengan penuh
kesabaran, keikhlasan, dan kebijaksanaan sehingga dapat terselesaikan penyusunan tugas ini.
Maka pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan doa, biaya, arahan, serta
motivasi sampai penyelesaian karya tulis ini.
2. Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA. selaku Dosen mata kuliah Mata Kuliah I:
Teknologi Bersih.
3. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca serta tugas ini menjadi awal kesuksesan penyusun dalam tahap selanjutnya.

Semarang, Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah .........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................2
2.1 Pengertian Teknik Kimia ..................................................................................2
2.2 Diagram Alir Proses Kegiatan DTK ................................................................3
2.3 Identifikasi Timbulan Limbah .........................................................................3
2.4 Peluang Efisiensi dan Penghematan ................................................................4
2.5 Evaluasi Kelayakan Teknik Ekonomi dan Lingkungan ...................................4
2.6 Prioritas Kegiatan .............................................................................................5
2.7 Penerapan dan Hasil…………………………………………………………..5
2.8 Penerapan dengan Inovasi yang Baru………………………………………..5
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, jurusan teknik kimia semakin banyak diminati karena prospek kerjanya yang
tinggi dan juga mempunyai penerapan-penerapan yang sangat berguna bagi masyarakat
seperti teknologi bersih. Teknologi bersih adalah semua produk, jasa, dan proses yang
mendayagunakan bahan ramah lngkungan dan sumber energi terbarukan, mampu
mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis, dan mengurangi atau
mengeliminasi emisi gas dan sampah. Untuk sekitar lingkungan Departemen Teknik
Kimia Universitas Diponegoro telah menerapkan teknologi bersih tersebut seperti adanya
unit biogas, pembuatan kompos, dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Dengan
adanya teknologi bersih ini dapat menjaga lingkungan sekitar dari limbah yang dapat
merusak lingkungan, dan adanya teknologi bersih ini dapat menjaga kelestarian
lingkungan serta makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

1.2 Perumusan Masalah


Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam teknologi bersih ini. Seperti bahan baku
yang dapat digunakan sebagai peluang untuk menciptakan sesuatu yang dapat berguna
untuk kehidupan sehari-hari. Peluang pada teknologi bersih tersebut dapat kita ciptakan
dari adanya limbah yang dihasilkan di sekitar kita, dan bagaimana cara kita untuk
menjadikan limbah tersebut bermanfaat. Dari hal-hal tersebut, kami melakukan
pengamatan di sekitar lingkungan Departemen Teknik Kimia bagaimana peluang serta
implementasi teknologi bersih itu sendiri.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai hasil pengamatan tentang peluang
serta implementasi teknologi bersih yang ada di Departemen Teknik Kimia.

1.4 Manfaat Penulisan


Dapat memahami sistem teknologi bersih yang telah dilakukan di sekitar Departemen
Teknik Kimia serta apa saja jenis-jenis limbah yang dihasilkan di Departemen Teknik
Kimia. Selain itu dapat mengevaluasi dari segi teknik ekonomi dan lingkungan, peluang
efisiensi serta penghematan pada kegiatan teknologi bersih yang telah diterapkan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Teknik Kimia

Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu,
sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang sering
digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung maka teknik kimia
menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahan dasanya berupa zat baik
bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut Chemical
Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah
menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi.
Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses
kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang
berbahan dasar kimia. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap
perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan “insinyur
proses” (process engineer).

Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu
tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi dengan
mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah induknya semua
ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak dan
beragam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah tangga,
kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan dalam jumlah yang
cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah. Untuk menjawab tantangan
tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai, sehingga tujuan penyediaan kebutuhan
tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi proses inilah peran pendidikan teknik kimia
diperlukan. Bidang teknik kimia mempelajari cara mengubah secara ekonomis suatu bahan
melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang
mampu merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien
dan produktif. Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia,
minyak dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal
perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi tersebut,
lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan danvi penelitian teknik
kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai konsultan bidang teknik
kimia. Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi teknik
kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa yang akan
datang. Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan

2
master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap (laboratorium ilmu-
ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia, teknologi pembuatan benang dan
kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil) diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli
teknik kimia yang berkualitas.

2.2 Diagram Alir Proses Kegiatan di Teknik Kimia

Masyarakat
Teknik Kimia

Limbah

KBM Kantin Organisasi

Unit Biogas Kompos IPAL

Gambar 2.2 Diagram Alir Proses di DTK

2.3 Identifikasi Timbulan Limbah Padat, Air Limbah, dan Emisi di DTK
a. Limbah cair
Jenis limbah yang pertama adalah limbah cair. Limbah cair ini juga dikenal sebagai
entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut sebagai limbah cair adalah
limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah cair ini ditemukan dari sisa reagen
praktikum dilakukan pengolahan khusus agar tidak mencemari lingkungan dan air bekas
pemakaian di kantin langsung di saluran air seperti selokan. Limbah cair mempunyai sifat
yang berbeda-beda, ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah cair yang berada di Departemen Teknik Kimia diantaranya reagen sisa praktikum
dan sisa air minum yang berada di kantin.

b. Limbah padat
Selain limbah cair, jenis limbah industri selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat
merupakan buangan dari hasil- hasil praktikum seperti sarum tangan, masker, botol
minum dikategorikan limbah padat non-organik, sedangan kan limbah padat organic dari
sisa makanan di kantin dan daun yang sudah kering. Limbah padat seperti ini apabila
dibuang di dalam air pasti akan membuat air tersebut menjadi tercemar dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati. Jika limbah padat yang
berada di Departemen Teknik Kimia meliputi 2 macam. Dua macam limbah padat
tersebut adalah sampah ororganiceperti sisa makanan yang dapat ditemui di kantin dan
3
sampah daun kering yang berjatuhan di sekitar Departemen Teknik Kimia. Dan untuk
sampah anorganik contohnya seperti botol plastik, sarung tangan lateks, masker, serta
bungkus makanan yang terbuat dari plastik.

c. Emisi
Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah lainnya yakni limbah gas.
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas. Pada umumnya, limbah gas ini
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi.
Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik
gas ini biasanya mencemari udara . Beberapa contoh limbah gas yang berada di
Departemen Teknik Kimia ini antara lain adalah kebocoran gas, asap kenalpot kendaraan
mahasiswa dan CFC ( air conditioner).

2.4 Peluang Efisiensi dan Penghematan


Setelah melakukan serangkaian pengamatan tentang limbah serta bagaimana cara
penanganan cara untuk mengolahnya di Departemen Teknik Kimia ini, terdapat beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan sebagai wujud efisiensi serta penghematan terhadap sesuatu
yang akan menjadi limbah serta limbah itu sendiri. Bentuk efisiensi dan penghematan itu
diantaranya terjadi di beberapa tempat di Departemen Teknik Kimia. Yang pertama yaitu
kantin. Sebagai wujud efisiensi, limbah yang dihasilkan berupa makanan sisa yang
dimasukkan ke dalam unit biogas, kemudian hasil biogasnya digunakan sebagai pengganti gas
elpiji untuk memasak yang secara langsung dpat menghemat gas elpiji yang selama ini masih
dipakai. Yang kedua yaitu membuat kompos dari sampah organic berupa daun kering yang
sangat mudah didapat di epartemen Teknik Kimia. Pengolahan daun kering dari daun kering
ini juga merupakan bentuk efisiensi dengan menciptakan pupuk organik dari bahan yang
mudah didapat serta ramah terhadap lingkungan. Dan dirasa bentuk penghematan untuk
pembelian pupuk. Dan yang ketiga yaitu IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah. IPAL
ini berfungsi sebagai pengolahan air yang sudah tercampur dengan bahan-bahan kimia yang
kebanyakan berasal dari laboratorium yang ada di seluruh Departemen Teknik Kimia. Ini juga
merupakan bentuk efisiensi untuk membersihkan air yang berbahaya bagi lingkungan jika
langsung di buang ke lingkungan menjadi air yang ramah lingkungan saat dibuang ke
lingkungan.
Dan dapat disimpulkan pula peluang efisiensi dan penghematan yang berada di
Departemen Teknik Kimia ini begitu besar. Pengolahan limbahnya beberapa sudah ada yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di Departemen Teknik Kimia ini.

2.5 Evaluasi Teknik Ekonomi dan Lingkungan


Dari segi teknik lingkungan, di DTK telah mengolah limbah yang dihasilkan dari
limbah makanan dengan cara membuat biogas unit yang letaknya berada di samping kantin
lala. Selain itu, di DTK, limbah yang dihasilkan seluruh laboratorium disalurkan ke IPAL

4
yang letaknya di pojok parkiran motor, dan limbah daun kering yang berada di sekitar DTK
diolah menjadi kompos yang biasanya dilakukan di sebelah gedung B. Dari segi teknik
ekonomi pemanfaatan biogas unit di kantin merupakan cara penghematan gas elpiji, kompos
yang diolah dari daun kering menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman di sekitar DTK,
serta penggunaan botol plastik sebagai media tumbuhnya bakteri pada IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah).
Meskipun ada beberapa fasilitas yang belum maksimal untuk penggunaan alat-alat
yang ramah lingkungan seperti penggunaan sel surya sebagai sumber listrik di DTK,
pengolahan sampah plastik yang belum sepenuhnya maksimal. Tapi dengan adanya beberapa
hal tersebut di atas Departemen Teknik Kimia ini sudah mengolah limbah dengan baik, dan
sebisa mungkin meminimalisir adanya limbah yang dihasilkan.

2.6 Prioritas Kegiatan


Dari sekian kegiatan yang berada di Departemen Teknik Kimia, adapun prioritas kegiatan.
Prioritas atau kegiatan yang diutamakan meliputi pengolahan limbah dalam bentuk biogas
dari unit biogas yang bahan bakunya berasal dari sisa makanan dari kantin, IPAL yang bahan
bakunya dari air bekas praktikum dari seluruh laboratoriium di Departemen Teknik Kimia,
dan yang terakhir adalah pembuatan kompos.

2.7 Penerapan dan Hasil


- Biogas Unit : digunakan untuk memasak di kantin
- Pengolahan kompos : digunakan untuk pupuk organik
- IPAL : pengolahan air limbah dari laboratorium,
agar saat dibuang bisa ramah dengan
lingkungan (tidak mencemari)

2.8 Penerapan dengan Inovasi yang Baru


Penerapan-penerapan dengan inovasi yang baru selain yang sudah dilakukan di Departemen
Teknik Kimia yaitu:
- Menggunakan sel surya untuk sumber listrik
Sel surya adalah suatu perangkat yang mampu mengubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaik, yaitu adanya energi foton
pada panjang gelombang tertentu akan mengeksitasi sebagian elektron pada suatu
material ke pita energi yang lebih luar. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika
menggunakan energi alternatif tenaga surya, di antaranya adalah mengurangi polusi
udara, mendapatkan energi yang gratis, dan mengurangi ketergantungan kepada PLN.
Namun dibalik keuntungan-keuntungan yang menggiurkan itu, ada beberapa kelemahan
pada pemasangan sel surya yaitu biaya pemasangan dan perawatannya pun tidak murah,
selain itu sumber tenaga yang tidak konsisten karena matahari tidak selalu 24 jam selalu
ada, adapun saat matahari tersebut tertutup awan, saat hujan, dan sebagainya.

- Pengolahan air limbah bekas praktikum menjadi air yang dapat dipakai kembali

5
Adanya pengolahan lebih lanjut agar air yang telah digunakan atau yang sudah menjadi
limbah diolah lagi namun tidak dibuang ke lingkungan, melainkan untuk digunakan
kembali untuk menghemat air yang ada di DTK.

6
BAB III
KESIMPULAN
1. Di Departemen teknik kimia menghasilkan 3 jenis limbah yaitu cair, padat serta emisi.
2. DTK memiliki efisiensi serta penghematan diantaranya yaitu menerapkan poin bagi
praktikan yang tidak hemat reagen.
3. Evaluasi kelayakan teknik ekonomi dan lingkungan sekitar DTK sudah bagus karena
sudah mengolah beberapa limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
4. Prioritas kegiatan di DTK adalah pengolahan limbah yang dihasilkan dari kegiatan
kegiatan di DTK yaitu berupa Unit Biogas, pembuatan kompos, dan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah).
5. Penerapan dan hasilnya diantaranya biogas sebagai pengganti gas elpiji, pupuk
organik yang terbuat dari daun kering, dan pengolahan air limbah agar tidak
mencemari lingkungan dengan diolah di IPAL.
6. Adanya beberapa inovasi baru seperti memasang sel surya dan adanya pengolahan
sampah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai