BAB IV
SPESIFIKASI PESAWAT
Jenis : Cylindrical
Kapasitas : 98 m3
Tebal Insulasi : 8 mm
Jumlah : 4 Unit
Ammonium Phospate)
Jumlah : 1 Unit
3. Granulator
Tekanan : Atmosferik
Temperatur desain : 85 °C – 95 °C
Temperatur operasi : 50 °C – 88 °C
Jumlah : 1 Unit
Putaran : 9 rpm
Daya : 250 KW
4. Dryer
Temperatur : 82oC
Jumlah : 1 Unit
Daya : 280 KW
Jumlah : 1 Unit
5. Cyclone
Temperatur oprerasi : 85 oC
Jumlah : 1 Unit
Daya : 0,5 KW
Jenis : 1 Cyclone
Temperatur desain : 59 oC
Temperatur operasi : 55 oC
Jumlah : 1 Unit
Daya : 0,5 KW
Jumlah : Cyclone
Temperatur desain : 70 oC
Temperatur operasi : 65 oC
Tebal Insulasi : 8 mm
Jumlah : 1 Unit
Daya : 0,5 KW
Jenis : Cylindrical
Kapasitas : 24 m3/jam
Temperatur desain : 90 oC
Temperatur operasi : 85 oC
Jumlah : 1 Unit
outlet dryer
72
Jumlah : 1 Unit
Fungsi : Menangkap debu yang terikut oleh udara keluar pada alat
granulator
Jumlah : 1 Unit
Fungsi : Menangkap gas yang terikut oleh udara yang keluar dari
Jumlah : 1 Unit
Jenis : Horizontal
Jumlah : 1 Unit
f. Stack (02-D-303
Diameter : 2700 mm
Material : RLCS
Temperatur operasi : 88 oC
Jumlah : 4 Unit
Daya : 22 KW
9. Cooler (02-M-363)
Tempemperatur desain : 60 oC
Temperatur operasi : 45 oC – 57 oC
Bahan : Rubber
Kecepatan : 15 meter/menit
Bahan : Rubber
Kecepatan : 15 meter/menit
Dimensi : 15 m (H)
Kecepatan : 15 meter/menit
Daya : 9/11 KW
penyaringan.
Daya : 9/11 KW
Daya : 20/22 KW
11. Coater
Temperatur : 35 - 450C
Tekanan : Atmosferik
drum
Jenis : Cylindrical
Kapasitas : 15 m3
Tebal Insulasi : 6 mm
12. Pump
neutralizer.
Jenis : Centrifugal
Temperatur : 60 oC
78
Daya : 62/75 KW
Temperatur : 60oC
Daya : 95/110 KW
drum.
Daya : 1/1,5 KW
13. Dosometer
Kapasitas : 10 ton/jam
Produk : ZA
Material : CS
79
Berat : 1 ton
Motor : 0,5/0,75 Kw
Kapasitas : 30 ton/jam
Produk : KCl
Material : CS
Berat : 1 ton
Kapasitas : 35 ton/jam
Material : CS
Berat : 1 ton
Motor : 0,5/0,75 kW
Kapasitas : 30 ton/jam
Produk : Urea
Material : CS
Berat : 1 ton
80
Motor : 0,5/0,75 kW
14. Fan
Motor : 240/300 kW
Berat : 6 ton
Tipe : Centrifugal
Motor : 475/600 kW
Berat : 9 ton
Tipe : Centrifugal
Motor : 75/90 kW
Berat : 4 ton
Tipe : Centrifugal
Motor : 260/300 kW
Berat : 6 ton
81
Keterangan gambar :
1. Motor
2. Agitator
3. Baffle
4. Jacket
7. Amonia masuk
Prinsip Kerja
baku cair sehingga dapat meningkatkan efisiensi reaksi. Produk dari Tangki Pre
Neutralizer ini adalah slurry yang berupa Mono Ammonium Phospat dan Ammonium
Sulfat dan dengan temperature operasi 115 0C. Steam bertekanan sedang digunakan
untuk membersihkan penyumbatan pada pipa. Di dalam pipa terdapat tiga switch
Cara kerja
Bahan baku masuk berupa NH3 cair yang dimasukkan ke dalam tangki
melalui bagian sisi bawah tangki, dengan tujuan agar amoniak tetap dalam kondisi
stabil, sehingga amoniak tidak berubah fase menjadi gas. Sedangkan H3PO4
dimasukkan ke dalam tangki bagian atas serta H2SO4 yang dimasukkan ke dalam tangki
melalui bagian sisi tangki. Kemudian dengan bantuan pengadukan, terjadi reaksi yang
menghasilkan slurry NH4H2PO4 atau MAP (Mono Amonium Phospat) serta (NH4)2SO4
atau Ammonium Sulfat. Hasil dari reaksi tersebut kemudian dipompa menuju alat
granulator. Kadar air slurry 11-18 persen dan ratio molar N/P = 0,7 - 0,8.
83
Gambar 13.Granulator
Keterangan gambar :
1. Feed masuk
2. Slurry
3. Steam
4. Nozzle
5. Granulator gear
Prinsip Kerja
Pembentukan granul oleh raw material dengan bantuan spray slurry hasil dari
pre neutralizer beserta umpan produk yang direcycle. Prinsip pembentukan granul
adalah karena adanya peristiwa aglomerasi dan layering. Aglomerasi adalah proses
penggabungan partikel- partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar, sedangkan
layering adalah proses pelapisan oleh urea yang meleleh. Dengan adanya putaran
granulator tidak mudah menggumpal, dan proses aliran produk granul bisa didorong
gravitasi karena produk selanjutnya akan dikirim ke dryer yang posisinya berada di
bawah granulator.
Cara kerja
butiran NPK. Bahan masuk melalui feeder yang terletak pada sudut atas granulator,
bahan – bahan yang masuk antara lain ZA, urea, KCl dan DAP dan juga hasil reaksi
dari Tangki Pre Neutralizer yaitu Mono Ammonium Phospat (MAP) dan Ammonium
sulfat (ZA). Di dalam granulator juga disemprotkan amoniak melalui ploughshare dan
juga diumpankan asam sulfat, dengan tujuan untuk menangkap amoniak yang lolos
tidak bereaksi dengan MAP. Ploughshare amoniak dipasang sedemikian rupa didalam
bagian bawah bahan baku atau terendam dalam bahan baku. Bahan-bahan tersebut
diatas diaduk dan dicampur melalui perputaran glanulator sehingga nantinya dihasilkan
NPK yang berupa granul atau butiran. Temperatur granul 85 - 95 0C dan mol ratio N/P
minimal 1,2
85
1 Inlet 4
3
5
65 C
min
Outlet
8
Keterangan gambar :
1. Umpan Masuk
2. Udara Panas
3. Refractory lining
4. Grizzly
6. Inspection door
7. Emergency door
8. Produk Keluar
86
Prinsip Kerja
yang disuplai dari Combution chamber dengan arah co-current. Dengan adanya putaran
akan mempermudah granul untuk dikeringkan karena proses kontak dengan udara
panas terjadi lebih banyak, disamping itu proses pengeluaran produk granul dari dryer
Cara kerja
Granul hasil dari proses granulasi diumpankan melalui feeder yang berada
pada sudut atas dryer. Udara panas masuk ke dalam dryer melalui dryer combustion
chamber yang dihembuskan searah masuknya umpan . Dryer combustion chamber ini
terpasang dibawah feeder dan karena udara panas serta umpan yang masuk searah
maka disebut co-current. Dryer ini berputar sehingga terjadi kontak antara umpan
dengan udara panas sehingga produk yang dihasilkan kering secara merata.
87
Keterangan :
1. Umpan masuk
3. Ventury throat
5. Slurry outlet
88
Prinsip Kerja
Ventury dan Vessel Scrubber mencuci gas dan debu yang dihasilkan oleh Pre
Cara Kerja
Pada ventury scrubber, arus gas dan debu dibawa menuju kontak dengan asam
dengan metode kontak lainnya. Ventury scrubber mentransfer partikel dengan cara
menangkapnya dalam tetesan atau butiran liquid dan ditampung di dalam Ventury
throat. Adapun butiran liquid yang masih terdapat dalam arus gas pasca pencucian
selanjutnya harus dipisahkan dari gas bersih dengan Vessel scrubber yang
4.2.5 Screen
4 5
6
7 2
9
Keterangan Gambar :
1. Feed Inlet
2. Outlet On size
5. Skrup heliks
6. Skrup umpan
7. Motor
Tujuan
yang dikehendaki. Sehingga produk yang memenuhi syarat mutu butiran dikirim ke unit
Prinsi Kerja
Partikel yang onsize atau undersize lolos melewati bukaan ayak, sedangkan yang
Cara Kerja
Mesin pengayak ini terdiri dari dua tingkat ayak, satu diatas dengan ukuran 4
mesh sedangkan yang dibawah berukuran 10mesh, dan ditempatkan di dalam suatu
kotak atau rumahan, dengan talang-talang pembuang pada tempat-tempat yang tepat
untuk mengeluarkan fraksi-fraksi itu. Campuran partikel dijatuhkan pada ayak 4 mesh
yang tertahan diayakan 4 mesh merupakan produk oversize sehingga harus dihaluskan
lagi di crusher. Sedangkan partikel yang lolos diayakan 4 mesh dan tertahan diayakan
10 mesh merupakan produk onsize yang bisa digunakan. Dan partikel yang lolos
Ayak dan rumahan itu dipasang miring dan digoyang dengan sudut 16 – 30º terhadap