Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

SISTEM AIR CONDITIONER


KOMPRESOR TIPE WANKEL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Air Conditioner

Dosen Pengampu : Sukaswanto, M. Pd

Disusun oleh :
Surya Irawan : 16509134021
Ratna Sari Putri R : 16509134022
Joko Slameto : 16509134024

TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KOMPRESOR WANKEL

A. Kompetensi

Memperbaiki dan merawat kompresor tipe wankel

B. Sub Kompetensi
Setelah mengikuti praktik kompresor tipe wankel ini diharapkan mahasiswa mampu :

a. Membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe wankel.


b. Mengidentifikasi komponen komponen unit kompresor tipe wankel.
c. Memeriksa kondisi komponen unit kompresor tipe wankel.
d. Menjelaskan cara kerja unit kompresor tipe wankel.

C. Alat dan Bahan


1. Unit Kompresor tipe wankel
2. Set kunci pas, kunci ring, kunci shock dan obeng
3. Tool tray dan Part tray

D. Keselamatan Kerja

a. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
b. Menggunakan kunci dan alat bantu lain secara tepat, sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya serta selalu menjaga semua peralatan dalam kondisi bersih.
c. Menggunakan alat alat keselamatan kerja sewaktu bekerja.
d. Berhati hati terhadap bahan bahan yang beracun dan membahayakan kulit
e. Berhati hati dalam memasang kembali unit rotary agar serempak dalam posisi
tegak, sehingga tidak terjadi penjepitan.
f. Menjaga, jangan sampai ada komponen yang hilang.

E. DASAR TEORI
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan
mobil dengan cara mengambil panas dari ruangan tersebut.
Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan rendahnya derajat panas. Panas
adalah salah satu bentuk energi. Panas sebdiri terdapat dua jenis yaitu:
Panas sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari suatu zat untuk merubah
suhu zat
Panas laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu zat untuk merubah wujud
zat tersebut.
Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:
Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan zat tersebut akan
naik, volumenya akan turun dan suhunya akan naik. Atau sebaliknya jika diekspansi
maka kejadiannya akan sebaliknya.
Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan perubahan
tekanan, suhu dan volume untuk keperluan sistem AC. Pemanfaatan tekanan tinggi
pada kerja kondensor karena uap tekanan tinggi akan mempermudah pengembunan.
Begitu juga pada evaporator diperlukan tekanan rendah untuk mempermudah dan
mempercepat proses penguapan dari refrigrant.

F. LANGKAH KERJA
1.Melepaskan kopling magnet dari unit as kompresor.
2.Membongkar unit kompresor sesuai dengan urutannya.
3.Memeriksa komponen-komponen dari keausan dan kerusakan lainnya.
4.Mempelajari konstruksi dan cara kerja kompresor ini.
5.Menggambar kompresor dan komponen komponennya.
6.Merakit kembali kompresor tipe wankel
7.Melapor kepada dosen pembimbing pada saat kegiatan praktik telah selesai
dilakukan.
8.Memeriksa kelengkapan alat dan bahan serta mengembalikan secara tertib.
9.Membersihkan dan merapikan tempat praktik.
G. DATA PRAKTEK

Gb. Kompresor Tipe Wankel


Kondisi komponen :

 Sudah berkarat
 Beberapa baut sudah tidak lengkap

Gb. Poros Utama/Poros Rotor


Kondisi komponen :

 Sudah rusak pada bagian ulirnya


 Balancer sudha tidak ada (hilang)
Gb. Stator Wankel
Kondisi komponen :

 Sudah berkarat
 Terdapat banyak bekas gesekan

Gb. Saluran discharge dan saluran suction


Kondisi komponen :

 Dop pada refrigerant hilang satu


Gb. Penahan Katup
Kondisi kompnen :

 Sudah berkarat

Gb. Rotor wankel


Kondisi komponen :

 2 seal hilang
H. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Sistem AC adalah sistem yang berfungsi untuk mengatur dan mengkondisikan
ruangan disekitar sistem AC bekerja. Untuk AC mobil maka fungsinya untuk
mendinginkan kondisi ruangan dalam mobil. Sistem AC terdiri atas beberapa
komponen pembentuk sistem AC diantaranya kompresor. Kompresor juga
merupakan sistem yang erbentuk dari berbagai komponen penyusun. Diantara
komponen tersebut akan diuraikan dalam rincian komponen beserta fungsinya
sebagai berikut:
 Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin
dengan putaran rotor pada kompresor.
 Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
 Rotor berfungsi untuk menciptakan perbedaan ruang didalam stator untuk
menimbulkan penyempitan dan pemuaian volume untuk fungsi pengisapan dan
penekanan refrigrqant.
 Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan
volume untuk proses isap dan tekan refrigrant.
 Katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat
penekanan.
 Lubang Isap sebagai tempat laluan refrigrant dari rear cover maupun dari tutup
stator depan.
 Balancer berfungsi untuk membantu proses pemasukan refrigrant ke dalam
ruangan rotor dan stator
 Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat
perbaikan sistem AC.
Dari kesemuanya itu membentuk sistem AC yang bekerja sesuai dengan fungsinya
masing masing.
Cara kerja kompresor wankel :
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure plate
akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan
rotor pada kompresor. Gerakan rotor akan menyebabkan perubahan volume dalam
ruang stator. Perubahan ruang yang berupa pembesaran ruang akan menyebabkan
penurunan tekanan sehingga refrigrant akan mengalir melalui suction hole menuju
ruang belakang dan selanjutnya dengan bantuan balancer akan didorong masuk
menuju ruang bagian stator depan untuk penampungan. Untuk selanjutnya dari ruang
depan akan diisap kembali dengan bantuan balancer depan menuju ruang stotor rotor
melalui lubang isap. Selanjutnya rotor juga terus berputar dan menyebabkan
penyempitan ruang didalam stator terhadap rotor sehingga terjadi penekanan
refrigrant. Tekanan refrigrant selanjutnya akan mengalir melalui katup tekan dan
dialirkan mennuju ruang belakang dan dikeluarkan melalui discharge hole dalam
bentuk gas refrigran bertekanan dan bersuhu tinggi.
Proses terjadinya pengisapan dan penekanan dipengaruhi oleh gerakan dari
rotor. Gerakan rotor dipengaruhi oleh poros yang digerakkan oleh mesin. Karena
disini terjadi pemindahan transmisi putaran dengan perbedaan jumlah putaran maka
dari sini didapatkan suatu perbandingan putaran poros dengan putaran rotor yaitu
besarnya sebagai berikut:
Artinya setiap tiga kali putaran poros oleh mesin akan menghasilkan putaran
rotor sebanyak satu kali.
Untuk setiap satu kali putaran poros akan menghasilkan 2 kali pengisapan dan
2 kali penekanan.
Untuk satu kali putaran rotor akan menghasilkan 6 kali pengisapan dan
penekanan.
Analisa komponen berupa membandingkan hasil pengamatan dengan standar
yang ada dari komponen tersebut. Komponen yang telah melewati batas spesifikasi
teknis tertentu apabila tidak segera dilakukan perbaikan atau pergantian maka akan
menggangu kerja dari pada sistem AC tersebut. Berikut merupakan beberapa
komponern yang telah mengalami keausan dan harusasegera dilakukan perbaikan,
diantaranya:
 Kopling magnet instalasinya tidak lengkap, ini berakibat magnet tidak akan
bekerja tanpa adanya arus dari batere karena sifat kopling magnet adalah magnet
remanan. Perbaikai dengan memberikan rangkaian kelistrikan pada unit kopling
magnet. Antisipasi denagn cara merangkai kembali instalasi dan perabaikan
terhadap komponen kopling magnet.
 Balancer aus akan mengakibatkan kurangnya bantuan pengisapan pada refrigrant
sehingga pemasukan tidak optimal serta keterlambatan pengaliran. Antisipasi
dengan pergantian komponen.
 Pulley aus, ini dikarenakan oleh adanya minyak yang menerobos kesela sela
pulley akibatnya terjadi korosi oleh minyak pelumas tersebut karena telah
beroksidasi dengan oksigen dan menjadi sifat asam dan merusak logam. Keausan
ini akan mengakibatkan perkaitan dan putaran rotor denagn mesin tidak lagi
harmonis sehingga akan menggangu proses perputaran rotor sehigga menggangu
pengisapan dan penekanan refrigrant. Antisipasi dengan cara mengencangkan
van belt serta melakukan pergantian pulley.
 Pengunci atau pembatas katup tekan aus ini dikarenakan karena umur pakai dari
komponen yang sudah tua sehingga akan memperkecil daya tahan komponen
terhadap hentakan atau kejutan sehingga bisa patah. Ini akan mempengaruhi
kerja dari pada katup tekan sehingga akan berdampak proses penekanan sehingga
akanterjadi overload tekanan refrigrant dan jumlah yang berlebihan. Antisipasi
dengan cara mengganti komponen tersebut.
 Katup servis rusak, dikarenakan kelalalaian dalam proses pengisian ataupun
pengurasan refrigrant. Ini akan mengakibatkan kebocoran refrigran dan akan
menggangu proses pendinginan serta mempercepat kekosongan refrigerant dan
mengakibatkan borosnya konsumsi refrigrant. Antisipasi dengan cara
penyumbatan mendadak apabila terjadi kerusakan dan segera lakukan
penggantian komponen tersebut.
Dari analisis tersebut terjadi beberapa kerusakan dan dianjurkan untuk segera
dilakuak perbaikan ataupun pergantian komponen agar tidak merusak sistem kerja
AC selanjutnya. Karena apabila salah satu komponen rusak maka akan merusak
sistem kerja AC kesemuannya dan mengurangi kualitas pendinginan udara dalam
ruangan mobil yang terdapat sistem AC.

KESIMPULAN :
1. Sistem AC adalah seperangkat komponen yang bekerja untuk mendinginkan
ruangan didalam mobil.
2. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigran tekanan dan suhu rendah dari
evaporator dan menekan kembali dengan menaikkan tekanan dan suhu dan dialirkan
ke kondensor.
3. Terdapat kerusakan pada AC yaitu balancer, pulley, katup servis, pembatas pegas
katup tekan, dan ini akan menggangu sistem kerja AC dan dianjurkan untuk segera
diperbaiki.
4. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari kompresor
tipe wankel.

Anda mungkin juga menyukai