Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALIDIN

NIM : F1D018006
KELAS : INFORMATIKA B
RESUME PERTEMUAN I MATAKULIAH PANCASILA
Dari SD kita semua sudah tau apa itu pancasila, bagaima bunyi pancasila, bagaima nilai nilai yang
terkandung dalam pancasila. Bahkan sampai mahasiswa kita masih mempelajari pancasila.
pancasila adalah dasar negara, dan kita sebagai warga negara yang baik kita sudah menanapkan
ideologi pancasila tersebut dalam diri kita dan ideologi tersebut sudah pasti sangat bagus dan selaras dengan
kehidupa kita setiap harinya, dan menuntun kita bagaimana cara menuju masa depan yang lebih baik
Didalam undang undang no 12 tahun 2012, pasal 35 ayat 3 tentang pendidikan tinggi, Kurikulum
Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah: a. agama; b. Pancasila; c. kewarganegaraan; dan d. bahasa
Indonesia. Kemudian di undang undang nomor 20 tahun 2003, ada 3 pelajaran yang wajib diampuh setiap
jenjang pendidikan yaitu pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan pendidikan
kewarganegaraan. Dimana undang undang no 20 tahun 2003 menghususkan pendidikan tersebut untuk
semua jenjang baik SD, SMP maupun SMA, sedangkan di undang undang no 12 tahun 2012 lebih
dikhususkan untuk mahasiswa saja. Alasan mengapa tidak dicantumkan kata pendidikan di pasal 12 adalah
karena bukan hanya perguruan yang beratarbelakang pendidikan pendidikan yang mempelajari materi
materi tersebut melainkan semuanya, baik itu di universitas maupun sekolah sekolah tinggi yang hanya
mencakup bidang tertentu saja, seperti sekolah tinggi ilmu ekonomi, sekolah tinggi ilmu statistika, sekolah
tinggi kesehatan, kademi kebidanan dan sebagainya. Jika ada lembaga pendidikan yang tidak memasukan
materi materi tersebut kedalam kurikulum sudah kewajiban kita untuk melaprokannya, tetapi bukan kepada
polisi melainkan kepada kementrian, karena merekalah yang lebih berhak. Kemudian instansi instansi yang
melanggar bisa langsung peringati baik itu diharuskan untuk mengubah kurikulumnya ataupun jika masih
menolah maka terpaksa instansi penddikan tersebut harus ditutup.
Visi dan misi pendidikan pancasila :
Misi :
Terwujudnya sevitas akademika yang bersumber pada nilai nilai pancasila.
Misi :
a. Mengembangkan potensi akademik peserta didik
b. Menyiapkan peserta didik untuk hidup didalam masyarakat, bangsa dan negara
c. Membangun budaya berpancasila sebagai salah satu determinan kehidupan
d. Mengkasi dan mengembangkan pendidikn pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau
disiplin ilmu sintetik sebagai misi akademik
Tujuan pendidikan pancasila :
1. Memperkuat pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai
nilai dasar kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai nilai dasar pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara republik Indonesia dan membimbing untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu mengnalisis dan mencari solusi terhadap berbagai
persoalan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran berdasarkan
nilai nilai pancasila dan UUD 1945.
4. Membentuk sikap dan mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa serta enguatan masyarakat madani
yang demokratis, berkeadilan dan bermartabat berdasarkan pancasila untuk mampu berinteraksi
dengan dinamika dan internal dan external masyarakat bangsa Indonesia.

Pancasila adalah tujuan yang ingin dicapai bangsa Indonesia, kemudian nilai nilainya
diimplementasikan ke dalam undang undang. Undang undang dibuat oleh DPR kemudian disetujui oleh
presiden baru kemudian disidangkan agar menjadi undang undang yang sah.
Berbagai tantangan terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia antara lain:
Tantangan kebangsaan yang masih menjadi sorotan utama bangsa Indonesia antara lain :
1. Tantangan internal
a. Masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman tentang ajaran
agama yang sempit. Hal seperti ini banyak sekali terjadi di Indonesia khususnya di organisasi
organisasi yang berlatar agama. Sekarang juga adalah tahun tahun politik dimana sebagian oknum
menggunakan agama sebagai senjata agar bisa menang dalam persaingan. Kemudian tugas kita
sebagai warga negara adalah mendukung pemerintah siapapun itu, karena dengan dukungan dari
kita sistem pemerintah akan berjalan dengan semestinya.
b. Pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan. Hubungan
emosional antarindivitu yg berasal dari daerah yang sama yang terkuat didalam suatu kelompok.
Padahal kita sebenarnya adalah satu, tidak ada yang dibeda bedakan.
c. Kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinekaan dan kemajemukan.
d. Kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagai pemimpin dan tokoh bangsa. Sebagai
pemuda Indonesia kita tidak boleh mencontoh perilaku perilaku yang tidak bagus, karena kita
adalah penerus bangsa, kitalah yang akan menjadi pemimpin selanjutnya, jangan jadikan pemimpin
lama sebagai patokan rangkum ide ide baru dan realisasikan.
e. Tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. Contohnya ada yang mengatakan kalau
hukum di Indonesia ini tempul keatas dan runcing kebawah, padahal sebenarnya pelaku pelakunya
sama sama dihukum. Memang terkadang hukuman yang diberikan terhadap pelaku berbeda beda,
tapi jangan dibawa sampai kedepannya pemikiran tersebut hanya akan merusak generasi generasi
selanjutnya.
2. Tantangan external
a. Pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa semakin tajam.
Perkembangan globalisasi bisa dibilang sangat ceat dan kita sebagai oknum yang terlibat dalam
globalisasi tersebut juga harus mengimbangi perkembangannnya. Karena jika ada satu yang
tidakmengimbangi perkembangan tersebut maka bagian tersebut akan ketinggalan zaman.
b. Makin kuatnya intensitas intrevensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional. Kita
ambil contoh diri kita yang membutuhkan pertimbangan orang lain saat mengambil keputusan,
demikian juga dunia internasional, Indonesia melihat perkembangan kebijakan dari negara lain,
kemudian jika itu berdampak positif maka tidak menutup kemungkinan kebijakan tesebut akan
diterapkan juga di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai