Anda di halaman 1dari 13

1.

RUMAH ADAT SUMATERA BARAT


2. MAKANAN KHAS SUMATERA BARAT
3. PAKAIAN ADAT SUMATERA DARAT
4. TARIAN SUMATERA BARAT
5. SENJATA TRADISIONAL SUMATERA BARAT

OLEH :

----------------------------------------------------------------------
Sumatera Barat merupakan daerah yang kaya akan wisata kulinernya. Berikut kami rangkum 7
kuliner yang favorit di daerah Sumatera Barat ini.

1. RENDANG

Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan
utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan
masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri.

Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai
bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan
aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak).

Pada tahun 2011 melalui jajak pendapat internet yang melibatkan 35.000 responden yang digelar
CNN International, menobatkan Rendang sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar
‘World’s 50 Most Delicious Foods’.

2. Dendeng Balado

Hampir semua restoran padang yang ada di sumatera barat menyediakan menu DENDENG
BALADO, makanan ini berbahan dasar daging sapi yang di potong tipis dan di kasih bumbu
rempah-rempah dan di jemur hingga kering,setelah itu baru di goreng dan di kasih LADO ( cabe
merah ) Rasanya sangat enak, silakan bagi pembaca yang berkesempatan ke SUMATERA
BARAT jangan lupa untuk mencicipi dendeng batokok ya.
3. Dendeng Batokok

Sama halnya dengan dendeng balado, dendeng batokok juga hampir di setiap restoran padang di
sediakan, bedanya adalah kalau dendeng batokok ini di getok/di pukul atau di tumbuk setelah di
goreng dan tentunya dengan bumbunya yang khas dan di taburi dengan cabe merah di atasnya, di
jamin ketagihan.

4. Soto Padang

Soto merupakan hidangan berkuah yang memiliki rasa dan ciri khas masing-masing di setiap
daerah dan tak ketinggalan sumatera barat juga punya menu soto yang lebih di kenal dengan
nama SOTO PADANG, soto padang yang bercita rasa gurih dengan campuran sambal merah
yang khas sangat cocok untuk di cicipi bersama keluarga.
5. Sate Padang

Orang Indonesia tentu sudah tidak asing dengan menu sate dan beberapa daerah di Indonesia
punya ciri khas masing-masing, ciri dari sate padang ini adalah tidak adanya tambahan kecap
seperti halnya sate yang ada di pulau jawa dan juga sate padang memiliki ciri dengan rasa gurih
bercampur pedas di tambah dengan taburan bawang goreng yang menambah cita rasanya.

6. Lamang Tapai

Ini dia makanan yang sangat saya sukai,namanya lamang tapai. Makanan ini sich katanya berasal
dari daerah pesisir selatan, tapi hampir di semua daerah minang kabau terdapat makanan ini.
Bahan dasar makanan ini adalah beras ketan yang rasanya sangat khas, rasanya manis bercampur
dengan cita rasa tapai yang nikmat, coba deh di jamin ketagihan.

7. Kalio Baluik

Samba Lado Tanak merupakan masakan khas dari nagari sungai jambu,di pinggang gunung
marapi , kabupaten tanah datar sumatera barat. Diolah dari cabe yang sudah di giling, santan
yang sudah di masak di campur dengan ikan teri,pete,kentang, hmmmm enak, yang khas dari
masakan ini adalah pedasnya yang membuat anda minta ampun silakan di coba.
1. Senjata Tradisional Sumatera Barat - Karih

Karih adalah senjata tradisional dari Sumatera Barat seperti keris hanya saja bentuk karih tidak
berlekuk seperti halnya keris yang kita kenal dari pulau Jawa. Akan tetapi Jika masih berada
dalam sarungnya, sekilas bentuk keris Sumatera Barat ini mirip keris Jawa; pegangannya
berlekuk sedikit dengan ukiran di bagian sarungnya. Bagian sarungnya agak sedikit menyempit
di bagian atas dekat ujungnya.
Karih / Keris ini merupakan perlengkapan / aksesoris yang dipakai oleh kaum laki-laki dan
diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama dalam setiap
acara resmi ada terutama dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar, selain itu juga biasa
dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majlis perkawinan yang masyarakat setempat
menyebutnya baralek dan juga dipergunakan dalam pertunjukan silat.

2. Senjata Tradisional Sumatera Barat - Kerambik

Senjata Tradisional dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Karambit. Kerambit disebut juga
dengan Karambiak, Kurambiak. Kerambit adalah senjata tradisional Sumatera Barat yang
berjenis pisau genggam kecil berbentuk melengkung dari Indonesia yang telah mendunia.
Bahkan senjata ini di produksi secara masal oleh produsun-produsen senjata dunia, dan menjadi
senjata wajib personel US Marshal. Senjata ini termasuk senjata berbahaya karena dapat
digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi.

Kerambik ini merupakan senjata khas asli dari Minangkabau Sumatera Barat, namun
dalam perkembangannya menyebar ke pelosok nusantara dibawa oleh masyarakat
Minang yang merantau. Saat ini kerambit memiliki beberapa varian. Dari bilah tajamnya
terbagai menjadi dua yaitu tajam tunggal dan tajam ganda (double edges). Sedangkan di
Indonesia sendiri, kerambit ada dua yaitu kerambit Jawa Barat dan
kurambiak/karambiak Minang. Kerambit Jawa Barat biasanya memiliki lengkungan yang
membulat, sedangkan kerambit Minang memiliki lengkungan siku.
Beberapa jenis kerambit di Nusantara:
3. Senjata T

radisional Sumatera Barat -Ruduih

Ruduih merupakan salah satu senjata tradisional sejenis golok yang berasal dari budaya
masyarakat Minang, Sumatra Barat. Pada masa lampau Keberadaan senjata tradisional ruduih
ini dipergunakan dalam peperangan dan tercatat di dalam Museum Perjuangan Tridaya Eka
Dharma, sebagai senjata yang digunakan dalam perang Manggopoh (1908).
Nama Pakaian Adat Sumatera Barat
Dikarenakan merupakan suku mayoritas, suku Minangkabau ini mempunyai pakaian adat
Indonesia tradisional yang sangat identik dengan pakaian adat Sumatera Barat. Untuk pakaian
adat ini, dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian yang digunakan ini biasanya
memakai celana dan baju. Namun beberapa pria yang berumur biasanya masih terdapat memakai
serawa atau celana kolor panjang dan baju gunting cina atau teluk belanga.

Pakaian ini biasanya dilengkapi dengan sarung tangan dan penutup kepala baik itu menggunakan
peci atau destar. Sedangkan untuk kaum wanita Minang biasanya mengenakan kain sarung atau
lambak atau kondek dan baju kebaya panjang atau baju kurung. Lambak atau kondek ini dapat
berupa kain songket, batik, kain pelekat, ataupun sarung bugis. Sering juga mereka
menggunakan kain penutup kepala dari selendang pendek dengan ujung tergerai ke belakang.

 Pakaian Penghulu

Ada beberapa nama pakaian adat Sumatera barat, diantaranya adalah pakaian penghulu dan
bundo kanduang. Untuk Pakaian adat dari Sumatera Barat lainnya adalah pakaian penghulu.
Penghulu atau ninik mamak memegang peranan yang cukup penting dalam masyarakat sebagai
pemimpin kaumnya. Sebab itulah penghulu juga mempunyai baju kebesaran atau baju adat
sendiri.

gambar pakaian adat Sumatera barat

Pakaian penghulu biasanya merupakan aestar, baju hitam longgar, celana hitam longgar,
sesamping, kain sandang, keris dan tongkat. Pakaian ini tersebut juga disebut pakaian adat,
terdiri atas destar sebagai penutup kepala yang disebut dengan saluak batimba. Destar ini terbuat
dari kain batik yang ditata berkerut-kerut berjenjang bagian depannya dan bagian atasnya yang
datar. Hal ini melambangkan aturan hidup orang minangkabau yang diungkapkan melalui
berjenjang naik bertangga turun.

 Pakaian Adat Bundo Kanduang


Bundo kanduang merupakan sosok yang cukup pentig di suku Minangkabau. Orang yang
menjadi bundo kanduang adalah orang yang arif bijaksana, kata-katanya di dengar, pergi tempat
bertanya dan pulang tempat berita. Bundo kanduang juga merupakan peti ambon puruak atau
tempat pemegang harta pusaka kaumnya. Untuk pakaian adat sumatera barat bundo kanduang ini
biasanya terdiri dari tengkuluk, baju kurung, kain selempang, kain sarung, dan terdapat anting-
anting juga kalung.

Pakaian adat Sumatera Barat bundo kanduang ini juga terdiri dari baju kurung berwarna merah,
hitam, biru, atau lembayung yang ditaburi dengan benang emas. Kemudian di bahu kanan baju
ini juga berselempang ke rusuk kuru kain balapak yang melambangkan tanggung jawab yang
harus dipikul untuk melanjutkan keturunan. Ada juga penutup badan bagian bawah yang
menggunakan kain sarung atau kodek balapak bersulam emas.

Desain untuk pakaian adat sumatera barat bundo kanduang atau limpapeh rumah nan gadang
juga memakai tengkuluk tanduk atau tengkuluk ikek sebagai penutup kepala. Berikut ini
beberapa aksesoris yang digunakan dalam pakaian bundo kanduang:

1. Tengkuluk

Tengkuluk ini merupakan penutup kepala dengan bentuk menyerupai kepala kerbau atau atap
rumah gadang yang runcing berumbai dari emas atau loyang sepuhan, pemakaian ini juga
melambangkan seorang wanita yang memiliki rumah gadang. Bahan untuk tengkuluk ini adalah
kain balapak tenunan panadai sikat padang panjang.

2. Baju Batabube

Baju batabube atau baju bertabur ini merupakan baju kurung atau yang biasanya disebut dengan
naju dihiasi dengan taburan pernik benang emas. Pernak pernik sulaman benang emas
melambangkan kekayaan alam yang berlimpah. Corak sulaman juga sangat beragam.

3. Lambak

Lambak atau sarung ini merupakan bawahan pelengkap adat bundo kanduang. Sarung ini ada
yang berupa songket ada juga yang berikat dengan cara mengikatnya ke pinggang. Belahannya
dapat disusun di depan, di samping, maupun dibelakang tergantungt dari adat nagari mana yang
memakainya.

4. Selempang

Selempang ini merupakan selendang biasa yang terbuat dari kain songket. Selempang di letakan
di pundak wanita yang menyimbolkan wanita harus mempunyai walas asih pada anak cucu, serta
harus waspada dengan segala kondisi.

5. Perhiasan

Pastinya pakaian adat untuk wanita memakai beragam aksesoris, sama dengan pakaian adat
lainnya, pakaian adat ini juga mempunyai pelngkap pakaian utama yaitu aksesoris. Pelengkap
untuk aksesoris pakaian adat sumatera barat ini seperti anting-anting emas, kalung kuda, kalung
pinyaram, kalung gadang, dan kalung kaban. Tangannya juga dihiasi dengan glang gadang,
gelang bapahek, dan gelang ular
Rumah Adat Sumatera Barat (Rumah Gadang), Gambar, dan
Penjelasannya
1. Sumatera, Rumah Adat

Selasa, 04 Oktober 2016

Rumah Adat Sumatera Barat / Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
letaknya di tengah Pulau Sumatera dengan menjadikan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai namanya,
Sumatera Barat memang terletak di sepanjang pesisir Barat Pulau Sumatera. Kepulauan Mentawai dan
pulau lain di Samudera Hindia bahkan masih masuk dalam wilayahnya. Provinsi ini dihuni oleh
masyarakat suku Minangkabau selaku suku asli dan sekaligus suku mayoritasnya. Suku Minangkabau
sendiri –atau biasa disebut Orang Minang, merupakan sub suku Melayu yang memiliki budaya dan
karakteristik yang unik. Selain pandai berniaga, pintar memasak, dan gemar merantau, orang Minang juga
punya sebuah ikon budaya yang sangat dikenal di seluruh dunia. Ikon budaya tersebut adalah rumah
Gadang, yang kini telah secara resmi dan ditetapkan menjadi rumah adat dari Provinsi Sumatera
Barat.

Rumah Adat Sumatera Barat


Nah, di kesempatan artikel kali ini, kami akan mengulas secara lengkap tentang rumah adat Sumatera
Barat tersebut, mulai dari sejarah, gaya arsitektur, gambar, struktur, dan nilai-nilai filosofis yang terdapat
di dalamnya. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana uniknya rumah Gadang khas Minang ini, silakan
simak pembahasan berikut!

1. Struktur Bangunan Rumah


Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau yang juga memiliki sebutan lain seperti rumah
Godang, rumah Bagonjong, dan rumah Baanjuang. Rumah adat ini merupakan rumah model panggung
yang berukuran besar dengan bentuk persegi panjang. Sama seperti rumah adat Indonesia lainnya,
rumah gadang juga dibuat dari material yang berasal dari alam. Tiang penyangga, dinding, dan lantai
terbuat dari papan kayu dan bambu, sementara atapnya yang berbentuk seperti tanduk kerbau terbuat dari
ijuk.

Meski terbuat dari hampir 100% bahan alam, arsitektur rumah gadang tetaplah memiliki desain yang kuat.
Rumah ini memiliki desain tahan gempa sesuai dengan kondisi geografis Sumatera Barat yang memang
terletak di daerah rawan gempa. Desain tahan gempa pada rumah gadang salah satunya ditemukan pada
tiangnya yang tidak menancap ke tanah. Tiang rumah adat Sumatera barat ini justru menumpang atau
bertumpu pada batu-batu datar di atas tanah. Dengan desain ini, getaran tidak akan mengakibatkan rumah
rubuh saat terjadi gempa berskala besar sekalipun.

Selain itu, setiap pertemuan antara tiang dan kaso besar pada rumah adat ini tidak disatukan menggunakan
paku, melainkan menggunakan pasak yang terbuat dari kayu. Dengan sistem sambungan ini, rumah
gadang akan dapat bergerak secara fleksibel meski diguncang dengan getaran gempa yang kuat.

2. Fungsi Rumah Adat


Selain menjadi ikon budaya masyarakat suku Minang, rumah Gadang pada masa silam juga berfungsi
sebagai tempat tinggal bersama bagi suatu keluarga Minang. Untuk memenuhi fungsi tersebut, rumah
adat Sumatera Barat ini didesain sedemikian rupa sesuai dengan aturan-aturan adat yang telah berlaku
sejak lama. Aturan tersebut misalnya terdapat pada pembagian ruangan berdasarkan kegunaannya,
sebagaimana berikut:

1. Seluruh bagian di dalam Rumah Gadang adalah ruangan lepas, kecuali kamar tidur.
2. Jumlah kamar dalam rumah Gadang bergantung kepada jumlah wanita atau perempuan yang
tinggal di dalamnya.
3. Setiap perempuan dalam keluarga yang sudah bersuami mendapatkan satu kamar.
4. Perempuan tua dan perempuan yang masih anak-anak mendapatkan satu kamar dekat dapur.
5. Gadis remaja mendapat kamar bersama di ujung dekat dapur.
6. Di halaman depan rumah terdapat 2 buah Rangkiang. Rangkiang adalah bangunan yang
digunakan untuk menyimpan padi dan bahan pangan lainnya.
7. Pada sayap kiri dan kanan bangunan terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) yang
digunakan sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat.
8. Tidak jauh dari kompleks Rumah Gadang biasanya terdapat sebuah surau kaum yang berfungsi
sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan, dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki
dewasa yang belum menikah dari keluarga tersebut.

3. Ciri Khas dan Nilai Filosofis


Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dan hanya dimiliki dan
diwariskan secara turun temurun dari dan kepada kaum perempuan saja. Aturan ini memiliki nilai filosofi
bahwa derajat kaum perempuan dalam budaya suku Minang sangatlah dijunjung tinggi.

Selain itu, terdapat beberapa nilai filosofis lainnya dari bangunan rumah adat Minang ini yang bisa
menjadi ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat lain di nusantara. Ciri khas rumah Gadang
tersebut antara lain:

Bentuk puncak atapnya selalu runcing dan tampak menyerupai tanduk kerbau mengandung arti
kemenangan. Bentuk tanduk kerbau sendiri sering dikaitkan dengan kisah Tambo Alam Minangkabau,
sebuah kisah kemenangan adu kerbau orang Minang dengan raja Jawa. Atap rumah minang tersebut
biasanya terbuat dari bahan ijuk berkualitas yang tahan bahkan sampai puluhan tahun lamanya.

Rumah gadang adalah rumah panggung, oleh karenanya untuk masuk ke dalamnya kita harus menaiki
anak tangga yang biasanya terletak di bagian depan rumah. Tangga pada rumah gadang hanya terdapat
satu buah saja, ini merupakan simbol bahwa masyarakat Minang adalah masyarakat yang religius.

Dinding rumah gadang umumnya dihiasi dengan beragam motif ukiran yang diberi warna kuning, merah,
dan hitam. Motif ukiran tersebut biasanya adalah motif-motif flora dan fauna, seperti motif tumbuhan
merambat, akar berdaun, dan lain sebagainya. Motif-motif tersebut melambangkan bahwa masyarakat
Minang adalah masyarakat yang dekat dengan alam.

1. Tari Piring

Tari Piring via http://informazone.com

Tarian tradisonal yang satu ini termasuk salah satu dari budaya Indonesia yang telah banyak
dikenal oleh warga dunia. Disebut sebagai tari piring karena setiap penari menari sambil
membawa satu buah piring.

Pada mulanya tari tradisioal ini diciptakan dengan maksud sebagai tanda syukur warga setempat
karena mendapat hasil panen yang melimpah. Ketika Islam masuk ke tanah minang, ritual ini
hanya menjadi hiburan saja.

Siapa saja boleh memainkan tarian ini baik laki-laki ataupun perempuan. Jumlah orang yang
memainkannya biasanya bersifat ganjil. Tarian ini memilki gerakan yang dinamis. Saat menari,
penari mengayun-ayunkan piring yang ada di telapak tangannya, mulai dari gerakan yang lambat
sampai gerakan cepat. Sembari diringi oleh musik sarunia, talempong, bansi, dan saluang.

Dengan syarat piring-piring tersebut tidak boleh jatuh atau lepas. Ditengah tarian, biasanya
penari akan menginjak pecahan piring yang telah disiapkan. Meskipun terkesan menyeramkan
tapi disinilah inti dari keunikan tari piring, dan anehnya para penari tidak terluka. Konon katanya
sebelum tarian dipentaskan, pecahan piring tersebut diberi doa agar tidak menyakiti kaki para
penari.

Pakaian yang dikenakan oleh penari merupakan kostum adat Bundo Kanduang, dan tengkuluk.
Sedangkan digunakan manusia untuk pernak pernik dalam baju penari. Warna kostum penari ini
warnanya diutamakan berwarna cerah.
2. Tari Payung

Tari payung juga termasuk salah satu kesenian khas adat minangkabau. Tari tradisional ini
biasanya dimainkan oleh 4 sampai 8 orang penari secara berpasang-pasangan.

Bisa kamu lihat sendiri pada gambar di atas bahwa sebagaimana namanya tarian ini
menggunakan media payung yang melambangkan kasih sayang. Masyarakat setempat percaya
bahwa payung merupakan wujud dari perlindungan dari hujan dan panas terik matahari.

Tarian ini ibarat sepasang kekasih yang sedang membina hubungan rumah tangga. Dimana
penari laki-laki melakukan gerakan seperti melindungi kepala penari wanita, sedangkan penari
wanita dengan selendangnya merupakan wujud dari tali cinta kasih yang tengah terjalin, so
sweet.

Anda mungkin juga menyukai