Anda di halaman 1dari 2

Jumat, 11 Mei 2012 21:30 WIB

GURU GAPTEK, NO WAY !

Siapa bilang guru atau pendidik tidak mengikuti perkembangan tekonologi terutama komputer ?
Kali ini Kick Andy ingin mengajak Anda untuk bertemu dengan guru-guru yang tidak punya
latar belakang keterampilan komputer, tetapi mereka mampu menciptakan media pembelajaran
berupa animasi yang menarik dan lucu. Dan, ternyata banyak dijumpai guru yang kreatif dan
tidak gaptek alias gagap tekonologi.

Joko Triyono misalnya. Guru SMA Negeri 1 Prembun, Kebumen, Jawa Tengah ini menciptakan
software atau piranti lunak berupa musik gamelan. Joko yang guru kesenian ini menciptakan
gamelan virtual karena prihatin dengan fasilitas musik gamelan di sekolah yang sering tidak ada.
”Perangkat gamelan itu harganya mahal, jadi jarang sekolah yang mempunyai alat itu,” ujar Joko
memberi salah satu alasan ia membuat gamelan virtual. Dengan gamelan virtual ini, Joko sangat
memudahkan mengajar anak didiknya tentang musik gamelan. Siswa tinggal memencet
keyboard komputer sesuai dengan musik gamelan yang diinginkan.

Begitu juga halnya dengan Heru Suseno. Guru SMA Negeri II Madiun, Jawa Timur ini
menciptakan animasi virtual tentang ilmu fisika. Heru yang lulusan Universitas Negeri Malang
tahun 2000 itu menciptakan alat bantu pelajaran fisika sehingga mudah dipelajari dan
menyenangkan. Bahkan, di dalam ciptaan Heru ini ditambahkan aplikasi yang diunduh dari
YouTube berupa ledakan bom. ”Jadi anak didik akan lebih tahu jika bom yang terbuat dari
senyawa kimia itu meledak,” ujar Heru Suseno menerangkan.

Ternyata seorang guru taman kanak-kanak dari Semarang, Jawa Tengah juga termasuk kreatif.
Nura Uma Anissa, yang Guru Taman Kanak-Kanak Islam Al Azhar 22 ini menciptakan alat
peraga berupa Mari Mengenal Indonesia. Melalui animasi ciptaannya itu, anak-anak diajak
mengenal berbagai macam kebudayaan termasuk baju adat di Indonesia. Animasi yang
sederhana dan menarik itu dilengkapi dengan musik sebagai latar belakang. Untuk membuat
materi ajar ini, Nura benar-benar kreatif. Untuk baju adat misalnya, ia benar-benar mengambil
gambar anak didiknya yang sedang memakai baju adat melalui camera handycam. Bahkan utuk
pengisian suara juga ia lakukan sendiri.

Dengan ciptaannya ini, Nura baru-baru ini terpilih sebagai Runner Up Innovation in Challenging
Microsoft Partners in Learning Asia Pasific Forum yang digelar di Selandia Baru. Bahkan pada
November mendatang ia akan berangkat ke Athena, Yunani untuk lomba pada tingkat dunia.

Yang mungkin tidak terbayangkan adalah apa yang dilakukan Estu Pitarto. Pak Guru Estu yang
saat ini mengajar di SD Islam Al Azhar 14 Semarang, Jawa Tengah ini menciptakan software
animasi yang mengangkat kebudayaan Jawa yang diberi judul ”Ayo, Sinau Aksara Jawa” atau
Ayo, Belajar Huruf Jawa. Karya pria berusia 29 tahun dan lulusan IKIP Veteran Semarang ini
benar-benar orisinil. Sejak dini anak-anak diajak belajar dan bermain mengenal huruf-huruf Jawa
yang sudah mulai punah. Atas ciptaannya ini Estu Pitarto baru-baru ini terpilih sebagai Juara I
Kategori Most Innovative Teacher Competition 2011 yang digelar Microsoft Indonesia. Dan,
Estu juga menjadi juara pada lomba yang sama di tingkat Asia Pasifik. Atas prestasinya itu, Estu
berhak mewakili guru-guru di Indonesia untuk berlomba di tingkat dunia pada November 2012
mendatang yang akan diadakan di Athena, Yunani.
Kita doakan bersama agar guru-guru yang berprestasi itu bisa berhasil di tingkat dunia.

Anda mungkin juga menyukai