ETIKA
ETIKA
b. Macam-macam Etika
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya, etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai si-kap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan meng-hindarkan hal-hal yang
buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.7
c. Fungsi Etika
Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap seuatu perbuatan yang
dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia,
terhormat, hina dan sebagainya. Dengan demikian, etika tersebut berperan sebagai kon-
septor terhadap sejumlah perilaku yangdilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu
kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
“I Gede A.B. Wiranata dalam bukunya menuliskan beberapa pendapat para ahli
tentang fungsi etika, di antaranya adalah Rohaniawan Franz Magnis-Suseno, ia
menyatakan bahwa etika berfungsi untuk membantu manu-sia mencari orientasi secara
kritis dalam berhadapan dengan moralitas yang mem-bingungkan”.8
d. Penerapan Etika dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Etika Ketika Berbeda Pendapat
a. Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda
pendapat.
b. Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.
c. Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan
Sunnah. Karena Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: "Dan
jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Kitab) dan Rasul". (An-Nisa: 59).
d. Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak
menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat.
e. Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan
cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan
kepadanya dengan tafsiran yang baik.
f. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali
sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang. Berlapang dada di
dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada anda atau catatan-catatang yang
dialamatkan kepada Anda.
g. Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah.
h. Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah
membantah dan kasar menghadapi lawan.
4. Etika Bertamu