Anda di halaman 1dari 2

E.

HADIS MAQTHU ****

a. Defenisi Hadis Maqthu

Menurut bahasa, Kata Al-Maqtu (‫ ) المقطوع‬berasal dari kata ‫قطع – يقطع – قطعا – قاطع – وهو‬
‫ مقطوع‬yang berarti terpotong yang merupakan lawan dari kata Mausul yang berarti
bersambung. Sedangkan, secara istilah adalah sebagai berikut :

. ]25[ ً‫ي قَ ْوالً كَانَ ا َ ْوفِ ْعالً أ َ ْوفِ ْعال‬ َ ‫َوه َُو َماأ ُ ِضي‬
ِِّ ‫ْف اِلَى التَّابِ ِع‬

"Yaitu sesuatau yang disandarkan pada Tabiin baik perkataan maupun perbuatan
tabi'in tersebut". Atau:

]27[‫] أو من دونه من قول أوفعل‬26[‫ماأضيف الى التابعي‬

"Sesuatu yang disandarkan kepada tabi'i atau generasi yang datang sesudahnya
berupa perkataan atau perbuatan"

Hadis Maqthu tidak sama dengan munqhati, karena maqthu adalah sifat dari matan,
yaitu berupa perkataan Tabi'in atau Tabi at-Tabi'in, sementara munqathi adalah sifat
dari sanad, yaitu terjadinya keterputusan sanad.

b. Contoh Hadis Maqthu

1. Maqthu Qauli (perkataan)

‫ مره فال‬: ‫ قال‬.‫ ان فالنا اعطس واالمام يخطب فشمته فالن‬: ‫ قلت لسعيد بن المسيب‬: ‫عن عبد هللا بن سعيد بن ابي هند قال‬
)‫يعودن (االثر‬

“Dari Abdillah Bin Sa`Id Bin Abi Hindin, ia berkata: aku pernah bertanya kepada Sa`id
Bin Musayyib; bahwasanya si fulan bersin, padahal imam sedang berkhutbah, lalu
orang lain ucapkan “yarhamukallah” (bolehkan yang demikian?) jawab Sa`Id Bin
Musayib “perintahlah kepadanya supaya jangan sekali-kali diulangi”. (al-atsar)

Sa`id Bin Musayyib adalah seorang tabi`in dan Hadits diatas adalah Hadits Maqthu.
Tidak mengandung hukum.

2. Maqthu Fi’li (perbuatan)

)‫ (المحلى‬.‫ كان سعيد بن المسيب يصلي العصر ركعتين‬: ‫عن قتادة قال‬

“Dari Qatadah, ia berkata: adalah Sa`Id Bin Musaiyib pernah shalat dua rakaat sesudah
ashar”. (Al-Muhalla)

Sa`id Bin Musayyib adalah seorang tabi`in, dan Hadits diatas adalah Hadits Maqthu
berupa cerita tentang perbuatannya yang tidak mengandung hukum.
3. Maqthu Taqriry

)‫ (المحلى‬.‫ كان يؤمنا فى مسجدنا هذا عبد فكان شريح يصلي فيه‬: ‫عن الحكم بن عتيبة قال‬

“Dari hakam bin utaibah, ia berkata: adalah seorang hamba mengimami kami dalam
mesjid itu, sedang syuraih (juga shalat disitu)”. (Al-Muhalla)

Syuraih ialah seorang tabi`in. riwayat Hadits ini menunjukan bahwa syuraih
membenarkan seorang hamba jadi imam.

Anda mungkin juga menyukai