Anda di halaman 1dari 7

ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

PENGARUH JENIS SAMPAH, VARIASI UMUR SAMPAH TERHADAP LAJU


INFILTRASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

Ananda Wulida Habibiyah 1), Sri Widyastuti 2)


Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan 1
Email : anandawulida@gmail.com 1)
Pengajar Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan 2)
Universitas PGRI AdiBuana Surabaya
Email : rafirudi@yahoo.co.id 2)

Abstrak

Lubang resapan biopori digunakan sebagai tempat untuk menampung dan meresapkan
air permukaan agar tidak menjadi banjir dan menjadi cadangan air tanah. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan laju Infiltrasi air pada lubang biopori berdasarkan variasi
umur dan jenis sampah. Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas PGRI Adi
Buana Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya. Variabel yang digunakan adalah variasi
umur sampah dan jenis sampah. Jenis sampah yang digunakan meliputi sampah
organik yaitu sampah daun, sampah kantin dan sampah campuran yang terdiri
sampah daun dan sampah kantin. Pengamatan umur sampah dilakukan pada hari ke-7
sampai dengan hari ke- 21. Dimensi lubang biopori dibuat dengan kedalaman 80 cm,
dan diameter 7,7 cm. Jarak antar lubang adalah 100 cm. Hasil penelitian adalah jenis
sampah dapat mempengaruhi laju infiltrasi pada Lubang Resapan Biopori (LRB).
Sampah yang paling besar dalam meresapkan air adalah pada jenis sampah sisa
makanan kantin, dengan nilai laju infiltrasi sebesar 0,0126 l/s dengan umur sampah hari
ke – 16. Lubang Resapan biopori (LRB) sampah sisa makanan kantin memberikan
tingkat keefektifan yang cukup signifikan terhadap blangko dalam meresapkan air
mencapai rata-rata 62,5 %.

Kata Kunci : lubang resapan biopori, jenis sampah,umur sampah, laju infiltrasi

Abstract

Biopores infiltration pit used as a place to accommodate and absorb water


surface so as not to become a flood, can seep into the soil and into groundwater reserves.
This study aims to determine the rate of infiltration of water in the hole biopori based
variation age and type of waste. The study was conducted at the Faculty of Engineering,
University of PGRI Adi Buana Jl. Menanggal XII Surabaya. The variables used were age
variations and types of garbage . Types of waste used include organic waste that leaves
trash, waste canteen and mixed waste (waste leaves and trash of canteen), while the
age of garbage during the 7 day until 21 day Dimensions biopores of 80 cm, and the
diameter 7.7 cm. The distance between the holes is 100 cm. Results of the research is
the type of waste can affect the rate of infiltration at Biopores Infiltration Hole (LRB).
The biggest trash in the water is the kind of junk leftover waste canteen, with a value of
infiltration rate of 0.0126 l / s with the age of the waste day - 16. Biopores Infiltration
Hole (LRB) provide a significant level of effectiveness against a blank in the steep water
reaches an average of up to 62.5%.

Keywords: biopores infiltration hole, infiltration rate, type of garbage, age of the waste

PENDAHULUAN utama terjadinya banjir dan selain itu


buruknya saluran drainase dapat
Perubahan porsi air hujan yang mengakibatkan banjir. Sebagian besar air
menjadi aliran permukaan menjadi pemicu hujan yang turun ke bumi tidak dapat meresap

33
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

secara langsung ke dalam tanah dan akhirnya kangkung yang memiliki batang yang tebal
menjadi air permukaan. dan lebih lama untuk mengurainya. Jenis
Salah satu usaha dalam meningkatkan tanah dapat mem-pengaruhi jumlah dan
kemampuan tanah untuk meresapkan air hujan aktivitas organisme dalam tanah. Setiap jenis
adalah melalui teknologi lubang resapan tanah memiliki laju infiltrasi dan kapasitas
biopori. Menurut Brata (2008) biopori infiltrasi yang berbeda. Laju infiltrasi
merupakan ruang atau pori dalam tanah yang diantaranya dipengaruhi oleh tekstur,
dibentuk oleh makhluk hidup, seperti struktur, dan porositas tanah. ( Yulia,
mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Alfiansyah Yulianur, dan Sugianto3, 2014).
Bentuk biopori menyerupai liang (terowongan Penelitian ini untuk mengetahui
kecil) di dalam tanah dan bercabang cabang pengaruh variasi jenis sampah dan variasi umur
dan sangat efektif untuk menyalurkan air dan sampah terhadap laju infiltrasi LRB dan untuk
udara ke dalam tanah. Liang pori terbentuk menentukan lubang resapan biopori manakah
oleh adanya pertumbuhan dan perkembangan yang efektif lebih besar dalam meresapkan air
akar tanaman, serta aktivitas fauna tanah tanah berdasarkan variasi jenis sampah dan
seperti cacing tanah, rayap dan semut di dalam umur sampah.
tanah.
Lubang biopori selain sebagai lubang METODOLOGI PENELITIAN
untuk meresapan air hujan juga sebagai
lubang untuk pengomposan. Peningkatan daya Populasi dalam penelitian ini adalah
resap air pada tanah dilakukan dengan seluruh LRB yang ada di depan gedung
membuat lubang pada tanah dan Fakultas Teknik Universitas PGRI Adi Buana
menimbunnya dengan sampah organik untuk Surabaya, Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya
menghasilkan kompos. Sampah organik dann sampel dalam penelitian ini adalah 9
merupakan sumber makanan yang dibutuhkan buah LRB.
oleh beraneka ragam biota tanah. LRB Variabel dalam penelitian ini adalah
dapat mempermudah pe-manfaatan sampah umur komposting sampah yaitu hari ke-7
organik, dengan me-masukkannya ke dalam sampai hari ke-21 dan jenis sampah yaitu
tanah untuk menghidupi biota dalam tanah. sampah daun, sampah sisa makanan kantin
Fauna tanah dapat memproses sampah dan sampah campuran (sampah daun +
tersebut dengan mengunyah (memperkecil sampah sisa makanan kantin). Parameter pada
ukuran) dan mencampurkan dengan mikroba penelitian ini adalah laju infiltrasi.
tanah yang secara sinergi dapat mempercepat Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Lubang biopori ukuran 3
proses pengomposan secara alami. dim , bor biopori, penggaris 20 cm ,
Faktor yang mempengaruhi efektifitas stopwatch, tandon air, semen, pasir, sampah
laju infiltrasi LRB adalah jenis sampah daun dan sampah sisa makanan kantin
organik dan jenis tanah. Menurut Sibarani dan
Bambang (2010) bahwa variasi umur dan jenis Langkah-langkah Penelitian
sampah berpengaruh terhadap kinerja biopori
dengan meningkatkan laju resap air. Variasi A. Analisa Jenis Tanah, Porositas dan
umur sampah menunjukkan angka yang Permeabilitas
berbeda untuk dua tempat penelitian yang Pengujian analisa jenis tanah,
berbeda. Untuk jenis sampah didapatkan hasil porositas dan permeabilitas dilaksanakan di
sampah kulit buah lebih efektif daripada Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan
sampah daun dan sampah sayuran. Hal ini Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
disebabkan aroma kulit buah yang sangat kuat
dan terasa manis sehingga mampu menarik
B. Pengukuran Laju Infiltrasi pada Blangko
lebih banyak mikroba atau hewan pengurai 1. Membuat lubang dengan kedalaman 80
lain seperti cacing, semut, rayap menuju cm tentang jenis sampah dan berdiameter
sampah. Selain itu permukaan kulit yang licin 7,7 cm dengan menggunakan bor.
/ angka kekasarannya yang sangat kecil juga 2. Memasukkan pipa pvc kedalam tanah,
berpengaruh dalam melewatkan air menjadi diatas lubang diletakkan pipa pvc
lebih mudah. Sedangkan massa daun jauh tambahan dengan ukuran 20 cm
lebih ringan / kecil dari pada sampah sayuran 3. Kemudian memasukkan air ke dalam LRB
sampai penuh ± 23 l.
34
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

4. Menyalakan stopwatch pada saat air sampah campuran (sampah daun + sampah
memenuhi LRB. sisa makanan kantin, hingga penuh.
5. Mematikan stopwatch pada saat air 5. Setelah hari ke-7 sampai dengan hari ke-
mengalami infiltrasi sehingga permukaan 21 pada setiap lubang biopori diuji laju
air dalam LRB rata dengan permukaan infiltrasi dengan cara memasukkan air ke
tanah. dalam LRB sampai penuh ±23 l.
6. 6. Menyalakan stopwatch pada saat air
C. Pengukuran Laju Infiltrasi pada LRB memenuhi LRB.
1. Membuat lubang dengan kedalaman 80
7. Mematikan stopwatch pada saat air
cm dan berdiameter 7,7 cm dengan
mengalami infiltrasi sehingga permukaan
menggunakan alat bor, jarak antar lubang
air dalam LRB rata dengan permukaan
100 cm.
2. Memasukkan pipa pvc kedalam tanah, tanah.
diatas lubang diletakkan pipa pvc
tambahan dengan ukuran 20 cm.
3. Bibir lubang diperkuat dengan semen dan
pasir.
4. Mengisi lubang biopori dengan sampah
organik yang di variasi yaitu sampah
daun, sampah sisa makanan kantin dan

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian seperti pada
gambar 1 berikut :

(Lanau + Lempung) = 21,03 %. Jenis


HASIL PENELITIAN DAN tanah pada penelitian ini adalah pasir
PEMBAHASAN
lanau berwarna coklat. Hasil Uji Porositas
A. Hasil Analisis Jenis Tanah (n) adalah sebesar 38.12 % dan
permeabilitas (k) sebesar 8.97E-04 cm/det
Pengujian tanah di kampus II
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya B. Laju Infiltrasi
diperoleh hasil sebagai berikut : kerikil =
16,61 %, pasir = 62,3 %, butiran halus Laju infiltrasi blangko, LRB sampah daun,
LRB sampah sisa makanan kantin dan LRB
35
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

sampah campuran (sampah daun & sampah pada tabel 1 berikut


sisa makanan kantin) hasilnya dapat dilihat

C.Pengaruh Jenis Sampah dan Variasi


Umur Sampah Terhadap Laju Infitrasi
LRB

Pengaruh jenis sampah dan variasi


umur sampah terhadap laju infitrasi LRB
dapat dilihat pada gambar 2 :

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa


LRB sampah daun, LRB sampah sisa
makanan kantin dan LRB sampah
campuran (sampah daun & sampah sisa
makanan kantin) ketiganya dapat
meningkatkan laju infiltrasi air tanah,
tetapi yang paling baik meningkatkan laju
infiltrasi air tanah adalah LRB sampah sisa
makanan kantin dengan rata-rata kenaikan
62,5%.

36
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

Dari data ini didapatkan hasil laju ikan, tulang, nasi dan sayur mengandung
infiltrasi yang berbeda-beda pada setiap kandungan karbohidrat, protein, lemak yang
jenis sampah. Hal ini disebabkan karena disenangi mikroba sehingga jenis mikroba
jumlah air yang meresap tergantung dari yang dihasilkan menjadi lebih banyak
proses pembentukan biopori pada setiap seperti mikroba pengurai
jenis sampah. Biopori ini terbentuk sebagai karbohidrat/selulosa, mikroba proteolitik,
hasil dari aktifitas mikroorganisme dalam mikroba lipolitik serta hewan pengurai
menguraikan/mendegradasi sampah. lainnya seperti cacing, semut dsb menuju
Dimana diketahui bahwa bila semakin sampah atau dengan kata lain sampah sisa
banyak mikroorganisme, maka biopori makanan kantin lebih disukai organisme
yang terbentuk juga akan semakin banyak, tanah karena lebih mudah hancur
sehingga jumlah air yang mampu dibandingkan dengan sampah lainnya.
diresapkan pun akan semakin banyak. Pola gambar 2 menunjukkan bahwa
Sebaliknya jika jumlah biopori dalam tanah nilai laju infiltrasi meningkat dari hari ke
yang terbentuk sedikit, maka jumlah air hari, selanjutnya mengalami penurunan.
yang dapat diresapkan pun akan semakin Peningkatan nilai laju infiltrasi LRB
diakibatkan oleh aktifitas fauna tanah yang
kecil. semakin meningkat karena sumber makanan
Laju infiltrasi LRB sampah sisa (sampah organik) masih tersedia, sehingga
makanan kantin memberikan nilai yang biopori yang tercipta semakin banyak.
Sedangkan penurunan nilai laju infiltrasi
paling besar dibandingkan laju infiltrasi LRB Pada hari ke - 17 sampai hari ke - 21
LRB sampah daun dan LRB sampah mengalami penurunan nilai laju infiltrasi
campuran. Hal ini dapat disebabkan karena karena aktifitas fauna tanah menurun,
pada sampah sisa makanan kantin seperti karena sampah organik segar yang tersedia
semakin sedikit

D. Efektifitas Kenaikan Laju Infiltrasi


Kenaikkan laju infiltrasi LRB dapat dilihat pada gambar 3 berikut

37
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

Dari gambar 3 dapat dilihat SARAN


bahwa kenaikan laju infiltrasi yang paling Saran dari penelitian ini adalah 1)
baik adalah LRB sampah sisa makanan Perlunya mensosialisasikan dan enerapkan
kantin dengan waktu komposting selama biopori dilingkungan sekitar sebagai upaya
16 hari. Dengan kata lain LRB tersebut untuk mensukseskan penerapan biopori di
dikatakan sebagai LRB ideal. Hal ini dapat Indonesia. Teknologi biopori ini sangat
disebabkan karena sampah sisa makanan bermanfaat bagi masyarakat dan
kantin yang memiliki nisbah C/N yang lingkungan, karena dapat meminimalisir
rendah, lebih disukai organisme tanah banjir yang menggenangi kota-kota di
karena lebih mudah hancur. Indonesia, khususnya dikota-kota yang
lahannya kritis (meningkatkan daya resap
KESIMPULAN air dan cadangan air tanah), mengubah
Penelitian ini dapat disimpulkan sampah organik menjadi kompos,
bahwa : 1) Jenis sampah dapat mengurangi emisi Co 2 dan metan (CH4),
mempengaruhi besar/kecilnya laju infiltrasi serta dapat mengatasi penyebab penyakit
pada LRB, Jenis sampah yang paling besar yang ditimbulkan oleh adanya genangan air.
dalam meresapkan air adalah pada jenis 2) Perlunya dilakukan penelitian lebih
sampah sisa makanan kantin, dengan lanjut mengenai Lubang resapan Biopori
nilai laju infiltrasi yang dihasilkan sebesar (LRB) dengan variasi jenis sampah yang
0,013 l/s pada jenis tanah pasir lanau berbeda-beda, karena berhasilnya atau
berwarna coklat, dengan porositas sebesar efektifnya biopori juga tergantung dari
38,12 % dan permeabilitas (k) sebesar beberapa faktor yang mempengaruhinya
8.97E-04 cm/det. 2) LRB yang ideal/efektif seperti jenis tanah, jenis sampah organik,
meresapkan air ke dalam tanah untuk umur sampah dan level muka air tanah. 3)
variasi umur sampah adalah LRB dengan Dilakukan penelitian tentang jenis mikroba
umur sampah hari ke – 16. 3) LRB sampah dekomposer yang ada di dalam lubang
sisa makanan kantin dengan waktu biopori, sehingga bisa diketahui jenis
pengomposan 16 hari, memberikan mikroba yang terlibat dalam proses
tingkat keefektifan yang cukup pengkomposan. Untuk selanjutnya.
signifikan terhadap blangko dalam mikroba tersebut dapat diseleksi menjadi
meresapkan air mencapai rata-rata 62,5 %. mikroba yang efektif
untuk mempercepat menguraikan sampah
organik.

38
ISSN 0853 – 4403 WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016

DAFTAR PUSTAKA mengatasi-banjir-dan-sampah/ diunduh


tanggal 15 Desember 2014.
Bambang, D dan Sibarani, R. T. Notohadiprawiro, T. 1999. Tanah dan
2009. Penelitian Biopori Untuk Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaaan.
Variasi Umur dan Jenis Sampah. Jurusan Rauf,A.2009.Optimalisasi engelolaan
Teknik Lingkungan FTSP. ITS – Surabaya Lahan Pertanian Hubungannya dengan
Brata, Kamir R 2008. Lubang Upaya Memitigasi Banjir. USU. Medan
Resapan Biopori. Jurusan tanah Fakultas Widyastuti, Sri . 2013. Perbandingan
Pertanian IPB. Bogor. Jenis Sampah Terhadap Lama Waktu
Brata, Kamir R dan Anne Nelistya, Pengomposan Dalam Lubang Resapan
2008. Lubang Resapan Biopori, Bogor. C. Biopori. Surabaya.Laporan Penelitian
D. Soemarto, 1999, Hidrologi Yulia, Alfiansyah Yulianur, Sugianto,
Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta 2014, Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana
http://erabaru.or.id/2008. Biopori Universitas Syiah Kuala Volume 3, No. 3,
Teknologi Solusi Banjir. diunduh tanggal Agustus 2014 - 138ISSN 2302-0253
15 Desember 2014. halaman 138- 147
Johnherf, 2008. Biopori Sebagai http://prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/imag
Peresap Air yang Mengatasi Banjir dan es/Jurnal/volume/vol3/3.3.mts/14.138.147.Y
Sampah, ulia.pdf
URL:http://johnherf.wordpress.com/2008/0
2/21/biopori-sebagai-peresap-air-yang-

39

Anda mungkin juga menyukai