PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang dati
tujuan semula. Pasa satu sisi landasan berpikir aliran rasionalisme yang bertolak dari
rasio dan di lain sisi empirisme yang lebih mendasarkan pada pengalaman seolah
sudah sempurna, padahal kedua tawaran tersebut bukan jawaban yang tepat. Tokoh
yang paling menolak kedua pandangan di atas adalah Immanuel Kant (1724-1804 M).
Kant berusaha menawarkan perspektif baru dan berusaha mengadakan
penyelesaian terhadap pertikaian itu dengan filsafatnya yang dinamakan kritisme.
Untuk itulah ia menulis tiga bukunya berjudul: Kritik der Reinen Vernunft (kritik
rasio murni), Kritik der Urteilskraftdan lainnya. Bagi Kant, dalam pengenalan
indriawi selalu sudah ada dua bentuk apriori, yaitu ruang dan waktu. Kedua-duanya
berakar dalam struktur subjrek sendiri. Memang ada suatu realitas terlepas dari subjek
yang mengindra, tetapi realitas tidak pernah dikenalinya. Kita hanya mengenal gejala-
gejala yang merupakan sintesis antara yang di luar (aposteriori) dan ruang waktu (a
priori).
Sehubungan dengan hal itu, penulis akan mencoba memberi penjelasan
tentang sedikit biografi tentang Emanuel Kant, latar belakang pemikirannya dan
mengenai kritisisme.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, pokok-okok yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Immanuel Kant?
2. Apa yang dimaksud dengan Kritisme?
3. Apa latar belakang Pemikiran Immanuel Kant?
4. Apa pokok-pokok Pemikiran Immanuel Kant?
5. Apa saja Karya-karya Immanuel Kant?
Immanuel Kant adalah seorang filosof besar yang muncul dalam pentas
pemikiran filosofis zaman Aufklarung Jerman menjelang akhir abad ke-18. Ia lahir
pada tanggal 22 April 1724, di Konigsberg sebuah kota kecil di Prusia Timur saat itu,
dan kini disebut Kaliningrad di eksklave Oblast Kalingrad, Rusia. Kant anak yang ke
empat dari sembilan saudaranya. Ayahnya, yang bernama Johan Georg Kant (1682-
1746 M) adalah ahli membuat baju ziarah (baju besi), sedangkan ibunya bernama
Anna Regina Kant. Pada tahun 1730-1740 M, perdagangan di Konigsberg mengalami
kemerosotan ekonomi yang sangat tajam, dan keadaan ekonomi ini sangat
mempengaruhi kondisi perekonomian keluarga. Sepanjang hidupnya, Kant tidak
pernah bepergian lebih dari sepuluh mil dari Konigsberg.1 Ibunya meninggal pada
1
Wahyu Iryana, 2014, Historiografi Barat, Bandung: Humaniora. Hlm. 145.
Filsuf Jerman ini dikenal juga sebagai tokoh Kritisisme. Filsafat kritis yang
ditampilkannya bertujuan untuk menjembatani pertentangan antara kaum
Rasionalisme dengan kaum Empirisme.5 Sifat obyektif, pasti, dan umum dari pada
ilmu pengetahuan tidak dapat dijelaskan oleh rasionalisme maupun empirisme. Maka
untuk membela kepastian ilmu, taat kesusilaan dan keAgamaan, Kant mengajukan
pertanyaaan kritis.6
2
Biografi Immanuel Kant, https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant#cite_note-satu-1, diakses
pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21:48.
3
Ibid, Biografi Immanuel Kant, https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant#cite_note-satu-1,
diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21:48.
4
Ibid, Wahyu Iryana, 2014, Historiografi Barat, Bandung: Humaniora. Hlm. 146.
5
Rizal Mustansyi, 2001, Filsafat Analitik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 33.
6
Burhanuddin Salam, 2009, Pengantar Filsafat, Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm 196.
Kant mengadakan penelitian yang kritis terhadap rasio murni dan memugar
sifat objektivitas dunia ilmu pengetahuan dengan menghindarkan diri dari sifat
sepihak rasionalisme dan sifat sepihak empirisme. Gagasan ini muncul karena
pertanyaan mendasar dalam dirinya, yaitu Apa yang dapat saya ketahui? Apa yang
harus saya lakukan? Dan Apa yang boleh saya harapkan?.8
Ciri-ciri Kritisime dapat dapat di simpulkan dalam tiga hal, yaitu sebagai berikut :
7
Prof. Dr. Juhaya S. Praja, 2008, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, Jakarta : Prenada Media. Hlm. 114.
8
Drs. A. Susanto, M.Pd, 2011, Filsafat Ilmu, Jakarta : Bumi Aksara. Hlm. 38.
9
Dr. Akhyar Yusuf dan Irawan, M. Hum, 2010, Filsafat Sosial, Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka. Hlm. 5-6
10
Drs. A. Susanto, M.Pd, 2011, Filsafat Ilmu, Jakarta : Bumi Aksara. Hlm. 39.
11
Mohammad Muslih, 2010, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Belukar, Cetakan keenam. Hlm. 72.
12
Ali Maksum, 2011, Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hlm. 361.
13
Arif Budiman, Peta Pemikiaran Immanuel Kant, http://www.kompasiana.com/aripbudiman/peta-
pemikiran-immanuel-kant_5500e3a98133115318fa7e87, diakses pada tanggal 6 Oktober pukul 22:35.
14
Ibid, Rizal Mustansyi, 2001, Filsafat Analitik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 34-35.
15
Ibid, Mohammad Muslih, 2010, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Belukar, Cetakan keenam. Hlm. 78.
16
Ibid, Mohammad Muslih, 2010, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Belukar, Cetakan keenam. Hlm. 61-65.
17
Ibid, Biografi Immanuel Kant, https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant#cite_note-satu-1,
diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21:48.
A. Kesimpulan
Filsafat Immanuel kant yakni kritisisme adalah penggabungan
antara aliran filsafat sebelumnya yakni Rasionalisme yang dipelopori oleh
Rene Descartes dan empirisme yang dipelopori oleh David Hume.
Kant mempunyai tiga karya yang sangat penting yakni kritik atas
rasio murni, kritik atas rasio praktis, kritik atas pertimbangan. Ketiga
karyanya inilah yang sangat mempengaruhi pemikiran filosof sesudahnya,
yang mau tak mau menggunakan pemikiran kant. Karena pemikiran
kritisisme mengandung patokan-patokan berfikir yang rasional dan
empiris.
B. Saran
Demikianlah uraian makalah tentang Romantisisme Sejarah
(Immanuel Kant dan Pemikirannya). Masih banyak salah dan keliru dalam
penulisannya, untuk itu demi kesempurnaan makalah yang selanjutnya,
kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
A. Buku
Dr. Akhyar Yusuf dan Irawan, M. Hum. Filsafat Sosial. (Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka, 2010).
Drs. A. Susanto, M.Pd. Filsafat Ilmu. (Jakarta : Bumi Aksara, 2011).
Iryana, Wahyu. Historiografi Barat. (Bandung: Humaniora, 2014).
Mohammad. Filsafat Ilmu. (Yogyakarta: Belukar, Cetakan keenam, 2010).
Muslih, Ali Maksum. Pengantar Filsafat. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).
Mustansyi, Rizal. Filsafat Analitik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).
S.Praja, Prof. Dr. Juhaya. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. (Jakarta : Prenada
Media, 2008).
Salam, Burhanuddin. Pengantar Filsafat. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009).
B. Online
Arif Budiman, Peta Pemikiaran Immanuel Kant,
http://www.kompasiana.com/aripbudiman/peta-pemikiran-immanuel-
kant_5500e3a98133115318fa7e87, diakses pada tanggal 6 Oktober pukul
22:35.
Biografi Immanuel Kant, https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant#cite_note-
satu-1, diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21:48.