Yth. Para Gembala dan jemaat dari gereja Slipi maupun dari Gereja Sahabat
Yth. Para undangan dan seluruh keluarga besar IA Politeknik Informatika Del
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur pada Tuhan Yesus Kristus, Allah kita yang
luar biasa, karena atas kasih dan karunia-Nya saja kita diberikan kesehatan dan kesempatan,
sehingga pada hari yang berbahagia ini, kita dapat menghadiri bersama acara perayaan Advent
tahun 2014 bersama keluarga besar IA Politeknik Informatika Del.
Perayaan Advent IADEL tahun ini mengangkat Thema “ Karena itu saudara – saudaraku yang
kekasih berdirilah teguh, jagan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan (1 Korintus
15)”. Dengan subthema “Menanti kedatangan Tuhan dengan setia menjaga komitmen dan
semangat kerja keras”. Saya akan mengajak kembali ketika kita semua masih dikampung ketika
kita pertama kali memulai hidup sebagai mahasiswa di pinggiran danau Toba. Kita berasal dari
berbagai daerah berlatar belakang berbeda disatukan dalam satu instusi yang membentuk pola
pikir maupun kita bersikap. Ketika kita telah lulus dari kampung dan kita datang tiba ke kota dan
memulai hidup baru timbul pertanyaan apakah kita masih memiliki ikatan dengan kampung,
almamater ? Apakah kita masih menyimpan unsur – unsur baik yang dikampung baik bersikap
maupun bertindak ?. Thema ini panitia angkat untuk mengingatkan kembali bahwa perjuangan
dan didikan yang diajarkan Orang tua maupun para pengajar dahulu tidak terbatas ruang dan
waktu seperti umpasa “ molo sinuan gadong gadong do natubu molo sinuan hassang hassang do
natubu molo sinuan na denggan jala nadenggan do natubu” nasehat dari orang tua ini dapat
digunakan dimanapun dan sangat general dan bahkan ada dalam alkitab dengan ayat apa yang
kau tabur itu yang kau tuai. Hal inilah yang terkambar dari lagu dan drama dalam pelaksanaan
Advent untuk tahun ini.
Dalam rangka merayakan Advent tahun 2014, panitia perayaan advent IADEL memiliki 2
rangkaian kegiatan yang berbeda. Pada hari ini yaitu perayaan Advent itu sendiri dan kunjungan
kasih ke salah satu panti jompo di Jakarta yang akan diadakan pada bulan January 2013. Tujuan
utama dari semua kegiatan tersebut adalah untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama
manusia serta berbagi kasih dengan saudara-saudara disekeliling kita.
Sebagai ketua panitia Advent tahun 2014, saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi
yang tinggi pada seluruh panitia dan semua pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan
Advent ini, dimana diantara kesibukan tugas masing-masing yang menumpuk masih tetap
mempersiapkan segala sesuatunya sehingga perayaan Advent pada malam hari ini dapat
terlaksana.
Sebelum saya menutup kata sambutan ini ijinkan saya menceritakan pengalaman yang saya dapat
di Tahun ini yang mungkin berguna bagi kita semua. Saya sering menginap ditempat abang kelas
dan kebetulan malam itu malam minggu ketika besoknya dia bangun dia mengajak saya untuk
gereja dan saya katakan kepadanya bahwa saya rasa kalau saya ke gereja semakin hambar seperti
melakukan rutinitas yang biasa saja. Dan dia tertawa kepada saya dan mengatakan berarti anda
ke gereja karena acaranya, karena makananya atau karena gereja bahkan pendetanya jadi jika
gereja tidak ada AC anda malas gereja. Sebenarnya Tuhan itu demokratis dia memberikan kita
berbagai pilihan untuk dekat dengannya ada Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Namun ada juga ayat
yang mengatakan Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu disitu aku ada
ditengah – tengah mereka.
Mungkin deemikianlah sambutan singkat ini saya sampaikan, semoga Tuhan Yesus selalu
menyertai dan memberkati setiap langkah kita.
Selamat Advent ke II bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
Tanpa terasa kita sudah ada di penghujung tahun 2011. Thema Perayaan Natal kita tahun ini
adalah The Excellent Christmas dengan sub thema Immanuel, Allah menyertai kita. Betapa
pentingnya arti kata ini. Mencerminkan kebersamaan Allah dengan umatNya. Menimbulkan rasa
aman karena selalu bersamaNya. Membangun keakraban karena Allah tidak jauh dari kita.
Membuat kita merasa tenteram karena semua persoalan pasti ada jalan keluarnya. Dan yang
pasti, kita yakin bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.
Pada umumnya, kehidupan ekonomi yang makin maju akan mendorong manusia untuk makin
exclusive (menyendiri). Kebersamaan dengan orang lain sudah tidak penting bagi mereka.
Di dunia yg makin egoist dan individualist ini, kebersamaan itu menjadi sesuatu yang semakin
pudar. Kebersamaan hanya tersisa di kamus bahasa, tapi langka di kehidupan sehari-hari.
Fenomena ini kontradiktif dengan apa yang dilakukan Allah melalui kelahiran Yesus. Sementara
manusia mengabaikan kebersamaan, Allah menjadi manusia karena ingin tinggal bersama
umatNya. Peristiwa kelahiran Yesus merubah sejarah. Bukan hanya dikenal sebagai awal
dimulainya kalender Masehi, tapi juga merupakan awal sejarah kebersamaan Allah dengan
umatNya. Sementara manusia modern yang penuh dosa tidak lagi memandang penting
kebersamaan dengan sesamanya dan lebih memilih hidup exclusive, maka Allah yang suci dan
mulia memilih tinggal bersama umatNya untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal
akibat dosa.
Bagaimana dengan kita ? Apakah ego dan kesibukan kita tiap hari tanpa disadari sudah
mengabaikan kebersamaan itu ? Masih adakah waktu kita untuk bersekutu dengan suami, istri,
anak, orang tua dan keluarga kita ? Adakah teman, sahabat atau kerabat yang kehilangan
kebersamaannya dengan kita ? Adakah sisa waktu kita yang masih dapat dipersembahkan untuk
ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan ? Masihkah kita bergairah untuk berdoa bersama saudara
seiman demi mendukung pelayanan di gereja ? Masih dapatkah kita mendengar suara Roh Kudus
yang mengundang kita untuk bersekutu bersamaNya di dalam Firman, doa dan hadiratNya ?
Sdr-2 kekasih Tuhan, marilah kita berhenti sejenak dari segala hingar bingar kesibukan kita tiap
hari. Ambil waktu sejenak menjelang akhir tahun ini. Manfaatkan kesempatan Natal yang teduh
ini untuk mengevaluasi dan menuliskan kembali resolusi hidup kita. Apa tujuan Allah
membiarkan kita hidup sampai hari ini (sementara beberapa teman sebaya kita sudah lebih dulu
menghadap Dia) ? Sejauh mana kita mengasihi Tuhan dan melakukan FirmanNya ? Apakah
mimpi-2 kita di awal tahun sudah tercapai di akhir tahun ini ? Apakah karakter kita makin serupa
dengan Yesus ? Bagaimana keadaan rohani kita (mundur, maju atau statis tak menentu) ?
Adakah hal penting yang masih kita tunda karena kemalasan kita ?
Dalam waktu yang tinggal beberapa hari saja menjelang Tahun Baru 2014, marilah kita rebut
kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bernilai kekal. Mari kita datang kepada Tuhan dan
membangun kebersamaan denganNya (karena Allah rindu menyelamatkan kita dan memiliki
hubungan yang manis dengan kita). Mari kita ciptakan kebersamaan dengan keluarga (karena
mereka sudah lama menunggu perhatian kita). Mari kita jalin kebersamaan yang mendalam
dengan teman-2 dan sahabat kita (karena mereka membutuhkan kasih Tuhan melalui kita). Mari
kita rentangkan jembatan kebersamaan dengan orang-2 di sekitar kita (karena selama ini mereka
terabaikan). Mari kita pertajam kepekaan terhadap kebutuhan kebersamaan dari komunitas di
sekitar kita yang membutuhkan kasih Allah dan jawaban dari setiap persoalan mereka, karena
dunia ini sedang kesepian di tengah keramaian dan sedang mengalami kematian di tengah
kehidupan. Selamat Natal 2011 dan Tahun Baru 2014.