Anda di halaman 1dari 3

Syalom Bapak Ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Yang Terhormat ........

Marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yesus atas kasih dan
karuniaNya kepada kita semua sehingga pada saat ini kita boleh berkumpul dan
bersekutu di dalam Tuhan dalam Perayaan Natal Blok 2 GKJ Manahan yang
diselenggarakan di Hotel Adiwangsa Surakarta dengan tidak ada halangan dan
rintangan apapun juga.

Sehubungan dengan perayaan Natal kali ini, saya mewakili segenap panitia untuk
mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu pendeta , para tamu undangan dan
seluruh warga Blok 2 GKJ Manahan yang telah berkenan hadir memenuhi undangan
kami untuk merayakan Natal pada pagi malam hari ini. Kami dari panitia, juga
sangat berterimakasih, yang pertama kepada bapak ibu yg telah menyumbangkan
dana untuk penyelenggaraan perayaan Natal, dan kepada Bapak ibu panitia yg
dengan tulus mengorbankan waktu dan tenaganya demi lancarnya acara perayaan
Natal pada malam hari ini.kami juga mengucapkan terimakasih kepada management
Hotel Adhiwangsa yang telah mengijinkan kami untuk merayakan Natal ditempat
ini.Kami mewakili panitia juga mengucapkan terimakasih kepada semua tamu
undangan yang hadir di tempat ini untuk berkenan mengikuti acara demi acara
yang kami suguhkan hingga selesainya acara ini.

Tanpa terasa kita sudah ada di awal tahun 2018. Thema Perayaan Natal kita tahun
2017 adalah “ Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah Dalam Hatimu” yang
diambil dari Kolose 3:15. Ini menunjukkan betapa pentingnya arti kata ini yaitu
mencerminkan kebersamaan Allah dengan umatNya. Menimbulkan rasa aman
karena selalu bersamaNya. Membangun keakraban karena Allah tidak jauh dari kita.
Membuat kita merasa tenteram karena semua persoalan pasti ada jalan keluarnya.
Dan yang pasti, kita yakin bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.

Pada umumnya, kehidupan ekonomi yang makin maju akan mendorong manusia
untuk makin exclusive (menyendiri). Kebersamaan dengan orang lain sudah tidak
penting bagi mereka.

Di dunia yg makin egoist dan individualist ini, kebersamaan itu menjadi sesuatu yang
semakin pudar. Kebersamaan hanya tersisa di kamus bahasa, tapi langka di
kehidupan sehari-hari.

Fenomena ini kontradiktif dengan apa yang dilakukan Allah melalui kelahiran Yesus.
Sementara manusia mengabaikan kebersamaan, Allah menjadi manusia karena ingin
tinggal bersama umatNya. Peristiwa kelahiran Yesus merubah sejarah. Bukan hanya
dikenal sebagai awal dimulainya kalender Masehi, tapi juga merupakan awal sejarah
kebersamaan Allah dengan umatNya. Sementara manusia modern yang penuh dosa
tidak lagi memandang penting kebersamaan dengan sesamanya dan lebih memilih
hidup exclusive, maka Allah yang suci dan mulia memilih tinggal bersama umatNya
untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal akibat dosa.

Bagaimana dengan kita ? Apakah ego dan kesibukan kita tiap hari tanpa disadari
sudah mengabaikan kebersamaan itu ? Masih adakah waktu kita untuk bersekutu
dengan suami, istri, anak, orang tua dan keluarga kita ? Adakah teman, sahabat
atau kerabat yang kehilangan kebersamaannya dengan kita ? Adakah sisa waktu kita
yang masih dapat dipersembahkan untuk ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan ?
Masihkah kita bergairah untuk berdoa bersama saudara seiman demi mendukung
pelayanan di gereja ? Masih dapatkah kita mendengar suara Roh Kudus yang
mengundang kita untuk bersekutu bersamaNya di dalam Firman, doa dan
hadiratNya ?

Sdr-2 yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, marilah kita manfaatkan
kesempatan Natal yang teduh ini untuk mengevaluasi dan menuliskan kembali
resolusi hidup kita. Apa tujuan Allah membiarkan kita hidup sampai hari ini ? Sejauh
mana kita mengasihi Tuhan dan melakukan FirmanNya ? Apakah karakter kita makin
serupa dengan Tuhan Yesus ? Bagaimana keadaan rohani kita (mundur, maju atau
statis tak menentu) ? Adakah hal penting yang masih kita tunda karena kemalasan
kita ?

Ditahun baru 2018 ini, marilah kita rebut kesempatan untuk melakukan sesuatu
yang bernilai kekal. Mari kita datang kepada Tuhan dan membangun kebersamaan
denganNya . Mari kita ciptakan kebersamaan dengan keluarga (karena mereka
sudah lama menunggu perhatian kita). Mari kita jalin kebersamaan yang mendalam
dengan teman-2 dan sahabat kita (karena mereka membutuhkan kasih Tuhan
melalui kita). Mari kita rentangkan jembatan kebersamaan dengan orang-2 di sekitar
kita (karena selama ini mereka terabaikan). Mari kita pertajam kepekaan terhadap
kebutuhan kebersamaan dari komunitas di sekitar kita yang membutuhkan kasih
Allah dan jawaban dari setiap persoalan mereka, karena dunia ini sedang kesepian di
tengah keramaian dan sedang mengalami kematian di tengah kehidupan.

Akhir Kata saya mengucapkan Selamat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Tuhan
Yesus Memberkati

Demikian sambutan dari kami apabila ada kata kata yang kurang berkenan kami
mohon maaf yang sebesar besarnya Halleluya...

Anda mungkin juga menyukai