Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon, yang berdasarkan penyebab
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kolitis infeksi,
misalnya: colitis amoebiasis, shigelosis, kolitis tuberkulosa, kolitis pseudomembran,
kolitis karena virus/bakteri/parasit.
2. Kolitis non-infeksi,
misalnya : kolitis ulseratif, penyakit Crohn’s kolitis radiasi, kolitis iskemik.
Jenis Kolitis
a. Kolitis Infeksi
AMEBIASIS KOLON
Adalah peradangan kolon yang disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica.
Radiologi
Gambaran bervarasi dan tidak spesifik. Kolitis amuba dapat terjadi dengan ulserasi
dan ‘skip lession’ seperti pada penyakit Crohn, dapat juga berupa gambaran collar
button or aphthous ulcers. Ameboma: lesi besar mirip tumor.
Setiap bagian usus besar mungkin terlibat, namun biasanya sekum dan rektum lebih
parah terkena.
Dapat seperti gambaran usus yang kaku (spastik) dengan penyebaran ulkus. Pada
tahap awal tampak seperti ulkus yang superfisial. Pada tahap lanjut tampak edema
pada dinding usus, thumbprinting dan dilatasi usus.
Radiologi
Pada disentri subakut, gejala klinisnya serupa dengan kolitis ulseratif. Begitu
pila denan pemeriksaan barium enema, sigmoideskpi dan histopatologi sulit untuk
membedakannya. Perbedaan utama adalah kultur Shigella positif.
KOLITIS TUBERKULOSA
Adalah infeksi kolon oleh kuman Mycobacterium tuberculosae.
Radiologi
Pada pemeriksaan barium enema mirip dengan Crohn’s disease. Dapat
ditemukan penebalan dinding, mukosa ulserasi, stenosis, pseudopolip, atau masa
mirip keganasan di sekum. Mungkin pula berbentuk fistula di usus halus.
Pada fase akut gambaran penyempitan dari terminal ileum, penebalan katup
ileocaecal, penebalan caecum. Pada fase lanjut atau kronis tampak gambaran katup
ileocaecal kaku, caecum tampak mengecil.
Radiologi
1. Foto Polos Abdomen
Pada foto polos abdomen umumnya perhatian kita cenderung terfokus pada kolon.
Tetapi kelainan lain yang sering menyertai penyakit ini adalah batu ginjal, sakroilitis,
spondilitis ankilosing dan nekrosis avaskular kaput femur. Gambaran kolon sendiri
terlihat memendek dan struktur haustra menghilang. Sisa feses pada daerah
inflamasi tidak ada, sehingga, apabila seluruh kolon terkena maka materi feses
tidak akan terlihat di dalam abdomen yang disebut dengan empty abdomen.
Kadangkala usus dapat mengalami dilatasi yang berat (toxic megacolon) yang sering
menyebabkan kematian apabila tidak dilakukan tindakan emergensi. Apabila
terjadi perforasi usus maka dengan foto polos dapat dideteksi adanya
pneumoperitoneum, terutama pada foto abdomen posisi tegak atau left
lateral decubitus (LLD) maupun pada foto toraks tegak.
2. Barium enema
Barium enema merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan apabila ada kelainan
pada kolon. Sebelum dilakukan pemeriksaan barium enema maka persiapan saluran
cerna merupakan pendahuluan yang sangat penting.
Pemeriksaan barium enema dapat dilakukan dengan teknik kontras tunggal (single
contrast) maupun dengan kontras ganda (double contrast yaitu barium sulfat dan
udara. Teknik double contrast sangat baik untuk menilai mukosa kolon
dibandingkan dengan teknik single contrast, walaupun prosedur pelaksanaan
teknik double contrast cukup sulit. Barium enema juga merupakan kelengkapan
pemeriksaan endoskopi atas dugaan pasien dengan kolitis ulseratif..
Gambaran foto barium enema pada kasus dengan kolitis ulseratif adalah
mukosa kolon yang granuler dan menghilangnya kontur haustra serta kolon tampak
menjadi kaku seperti tabung. Perubahan mukosa terjadi secara difus dan simetris pada
seluruh kolon. Lumen kolon menjadi lebih sempit akibat spasme. Dapat ditemukan
keterlibatan seluruh kolon. Tetapi apabila ditemukan lesi yang segmental maka
rektum dan kolon kiri (desendens) selalu terlibat, karena awalnya kolitis ulseratif ini
mulai terjadi di rectum dan menyebar ke arah proksimal secara kontinu. Jadi rektum
selalu terlibat, walaupun rektum dapat mengalami inflamasi lebih ringan dari
bagian proksimalnya.
PENYAKIT CROHN
KOLITIS ISKEMIK
Kolitis iskemik adalah inflamasi kolon yang disebabkan oleh inadekuat suplai
darah ke kolon. Meskipun tidak umum, kolitis iskemik banyak terjadi pada usia muda.
Insiden pasti kolitis iskemik sulit ditentukan karena pasien dengan iskemia ringan
jarang mencari pengobatan medis.
Kolitis iskemik dapat disebabkan karena aliran sistemik yang kurang atau
faktor lokal berupa vasokonstriksi pembuluh darah usus dan trombus. Sehingga
penyebab kolitis iskemik dibedakan atas oklusif dan non oklusif. Pada banyak kasus,
penyebab non spesifik banyak ditemukan.
KOLITIS RADIASI
Adanya inflamasi sekunder akibat radiasi. Paling sering di rektum dan kolon sigmoid,
Sebagai akibat terapi radiasi untuk keganasan pada pelvis, biasanya dengan perawatan
karsinoma serviks. Perubahan akut tidak spesifik terdiri dari edema dan eritema. Pada
kerusakan radiasi yang lebih parah atau kerusakan radiasi kronis, tampak haustrae
menghilang.