5. Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan darah penderita
hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana dimaksud pada poin sebelumnya atau
mengalami komplikasi, maka penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten.
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi tentang diet makanan
dan aktivitas fisik, serta terapi farmakologi
Gejala hipertensi diantaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan
kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah. Namun jangan tunggu
gejala datang karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala. Bahaya hipertensi
bisa mengenai banyak organ tubuh diantaranya mata, otak, ginjal, dan jantung. Usia diatas
55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi.
2. Laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) melalui Sistem
Informasi Puskesmas (SIP)
1. Dokter/DLP
2. Perawat
3. Bidan
4. Apoteker
Hipertensi biasanya dialami oleh para pecandu rokok. Nikotin yang terdapat dalam
tembakau merangsang kelenjar adrenal sehingga menyebabkan sekresi adrenaline
meningkat. Para perokok juga mengalami konsentrasi timah dan kadmium lebih tinggi serta
konsentrasi vitamin C lebih rendah dibandingkan orang yang tidak merokok, dimana
kadmium ini dapat meningkatkan tekanan darah. Meningkatnya kadar timah dalam darah
juga ditemukan pada penderita tekanan darah tinggi.