Anda di halaman 1dari 2

Menstruasi atau mens atau haid atau datang bulan

adalah perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya (kecuali saat kehamilan)
pada uterus seorang wanita dikarenakan adanya proses deskuamasi atau peluruhan dinding rahim
(endometrium).
Darah menstruasi yang banyak mengandung campuran dari penumpukan sisa-sisa deskuamasi
lapisan endometrium uteri, bekuan darah, cairan dan lendir, serta beberapa bakteri dan
mikroorganisme, akan tampak berwarna merah kehitaman atau hitam. Lamanya perdarahan
menstruasi biasanya antara 3 - 5 hari, tetapi ada juga yang mengalami perdarahan selama 1 - 2
hari yang diikuti terjadinya perdarahan kembali sedikit demi sedikit. Bahkan ada juga yang
sampai 7 - 8 hari, tetapi biasanya lama terjadinya perdarahan menstruasi itu pada setiap wanita
bersifat menetap.Terjadinya perdarahan mens biasanya didahului dengan terjadinya leucorrhea
(keputihan), yang ditunjukkan dengan pengeluaran cairan (lendir) dari vagina, agak encer,
berwarna putih kekuningan, jika terjadi campuran dari tetesan darah, warnanya menjadi merah
muda disebut bloody show, bening atau jernih dan tidak berbau. Cairan yang keluar tersebut
dapat berubah sifatnya jika terjadi infeksi di daerah vagina atau uterusnya, yaitu menjadi
berwarna kuning atau hijau, jika tedapat campuran dari tetesan darah, warnanya berubah menjadi
merah kehitaman atau hitam, lebih kental dan keruh serta berbau.Jumlah atau banyaknya
darah mens yang keluar rata-rata 33,2 atau lebih kurang 16 ml. Pada wanita yang usianya lebih
tua biasanya jumlah darah haid yang keluar akan lebih banyak.Menstruasi yang pertama kali ,
disebut menarke, paling sering terjadi pada usia 11 tahun tetapi bisa juga terjadi pada usia 8
tahun atau 16 tahun. Tetapi rata-rata terjadi pada usia 12,5 tahun. Menstruasi merupakan
pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai
terjadinya menopause.
Terdapat lima ganggua menstruasiyang paling sering muncul,yaitu oligomenore (jangka waktu
haid terlalau lama),polimenora(terlalu sering haid) Hipermenorea (darah haid terlalu
banyak),hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sam sekali).Ada dua
penyebab utama gangguan menstruasi. Pertama, kelainan organ seperti mioma, kanker atau
polip. Kedua, kelainan hormonal. Dari kelima gangguan menstruasi diatas, ada yang berbahaya
ada yang tidak berbahaya. Oligomenore tidak berbahaya, namun perempuan dapat memiliki
potensi sulit hamil, karena tidak terjadi ovulasi. Polimenore dan hipermenore adalah gangguan
menstruasi yang berbahaya. Terlalu sering haid (polimenore), misalnya 2 minggu sekali, dapat
menyebabkan anemia. Begitu juga dengan hipermenore dapat menyebabkan anemia. Polimenore
dan hipermenore juga berhubungan dengan gangguan bekuan darah dan mioma. Polimenore
yang terkait dengan gangguan hormonal, dapat terjadi pada perempuan yang mengalami
peralihan dari masa subur ke masa menopause. Polimenore juga dapat terjadi pada perempuan
muda menjelang haid pertama kali. Perempuan obesitas juga terkadang mengalami polimenore.
Factor penyebab hipermenore adalah mioma uteri, polip endometrium, endometritis, dll. Suntik
KB dapat menyebabkan oligomenore maupun amenore. Jika tidak menggunakan KB pil ato
suntik, oligomenore berhubungan dengan penyakit polikistik ovarium. Yang menyebabkan
perempuan tidak dapat menghasilkan sel telur, sehingga tidak terdaji ovulasi yang pada akhirnya
dapat menimbulkan gangguan hormone, akibatnya jangka waktu haid sangat lama.
Perempuan dikatakan amenorea jika tidak menstruasi lebih dari 5 bulan sejak menstruasi
terakhir. Amenore dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Amenore primer terjadi pada
perempuan yang tidak pernah mendapatkan haid, sedangkan amenorea sekunder terjadi pada
orang yang pernah mendapatkan haid, tapi kemudian berhenti karena anovulasi. Amenore primer
biasanya disebabkan oleh gangguan dari lahir. Sedangkan amenore sekunder dapat disebabkan
karena kehamilan, penggunaan KB, dll.

Anda mungkin juga menyukai