Anda di halaman 1dari 15

C.

OVARIUM
1. Pengertian Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah salah satu organ reproduksi
pada wanita yang berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon.
Manusia memiliki dua buah ovarium, di kiri dan kanan. Bentuk dari
ovarium adalah oval dan memiliki panjang sekitar 4 cm., lebar 3 cm
dan diameter sekitar 2 cm. Warna dari ovarium biasanya abu
kemerahan dan memiliki permukaan yang tidak rata.
2. Struktur Dan Bagian Bagian Ovarium
Ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu :

a. Bagian permukaan, merupakan bagian terluar dari


ovarium yang disusun oleh epitel kuboid selapis atau
yang biasa disebut epitel germinal.
b. Korteks, korteks merupakan bagian yang terletak setelah
bagian permukaan. Sebagian besar disusun oleh jaringan
ikat. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel
dan oosit.
c. Medulla, medulla merupakan bagian terdalam dari
ovarium yang disusun oleh jaringan neurovaskular.
3. Fungsi Ovarium
a. Fungsi Reproduksi
Pada setiap ovarium akan terjadi perkembangan
sel telur. Pada proses ini sel telur akan disertai dengan
sekelompok sel yang disebut sel folikel (sel yang berisi
cairan tempat tumbuhnya sel telur). Perkembangan dari
sel folikel ini akan dirangsang oleh hormon Follicle
Stimulating Hormone (FSH). Sejak masa embrio, sudah
terjadi perkembangan oogonium menjadi oosit,
sedangkan oosit tidak akan berkembang menjadi sel
ovum matang sampai dimulainya masa pubertas.
Setelah mulai memasuki masa pubertas, ovum
yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan
dikeluarkan dari ovarium ke uterus (rahim). Sel ovum
siap untuk dibuahi oleh sel sperma pria. Apabila sel
tersebut tidak dibuahi, maka seorang wanita akan
mengalami masa mestruasi, yaitu luruhnya dinding
endometrium bersama dengan sel ovum yang tidak
dibuahi. Sedangkan apabila sel ovum berhasil dibuahi
oleh sel sperma, maka hasil pertemuan keduanya atau
yang biasa disebut hasil fertilisasi akan tumbuh dan
berkembang di uterus (rahim) menjadi embrio.
b. Fungsi Endokrin
Selain berperan untuk memproduksi ovum,
ovarium juga memiliki fungsi lain sebagai kelenjar
endokrin. Ovarium dapat menghasilkan 2 hormon yang
fungsi utamanya adalah untuk menjaga kesehatan
reproduksi dan kesuburan. Kedua hormon tersebut antara
lain adalah:
1) Estrogen
Estrogen merupakan hormon seks yang penting
untuk perkembangan seksual dan reproduksi. Secara
kimia, estron mengacu pada hormon yang terdiri dari
estrone, estradiol dan estriol. Beberapa Fungsi
Estrogen bagi wanita adalah :
a) Merangsang perkembangan organ seks sekunder
seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan
dan ketiak.
b) Mengatur siklus menstruasi dan mengendalikan
pertumbuhan dinding rahim selama masa
menstruasi.
c) Estrogen juga berperan dalam pembentukan
tulang serta untuk pembekuan darah.
d) Fungsi estrogen lainnya yaitu dapat
mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir, dan
otot panggul.
2) Progesteron
Progesteron adalah hormon golongan steroid
yang fungsi utamanya berhubungan dengan siklus
menstruasi, kehamilan dan perkembangan embrio.
Beberapa fungsi progesteron antara lain adalah :
a) Mengubah dinding endometrium rahim untuk
mempersiapkan tempat yang nyaman untuk
pertumbuhan janin.
b) Menurunkan respon kekebalan tubuh wanita
selama terjadinya proses pembuahan untuk
mempersiapkan kehamilan.
c) Progesteron bekerja sama dengan hormon
prolaktin untuk mematangkan payudara agar
dapat memproduksi asi.
d) Meningkatkan gairah seksual pada wanita.
e) Membantu perkembangan saraf otak serta
berperan dalam melindungi dan pemulihan cedera
jaringan otak dari kerusakan.
4. Pengaruh Usia Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Ovarium
Pada saat seorang wanita lahir, ia memiliki 1 – 2 juta oosit
yang terdapat pada ovariumnya, tetapi hanya sekitar 500 dari jumlah
tersebut yang akan mengalami ovulasi, sisanya tidak dapat dipakai atau
mati dengan sendirinya. Seiring bertambahnya usia seseorang maka
oosit ini jumlahnya akan semakin sedikit. Karena pada masa
menstruasi sel yang tidak dibuahi akan keluar dari tubuh. Nah pada
suatu saat sel ini akan habis, ketika itu terjadi, seorang wanita akan
memasuki masa menopause, yaitu masa dimana mereka tidak lagi
mengalami menstruasi.
D. SISTEM GENITALIA DAN SISTEM TRAKTUS URINARIUM
1. Sistem Genitalia
Sistem genitalia wanita merupakan suatu organ yang terbuka
karena berhubungan dengan udara luar.
Sel sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah depan ginjal
dan kemudian tertanam sebagai kolom –kolom sel yang kemudian
membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga
membentuk bstruktur sekelilingnya.
Sistem genitalia wanita terdiri dari straktus genetalis yang
terletak dalam rongga panggul kecil. Alat kelamin luar terdiri dari
mons pubis, labia mayora (bibir besar), libia minora (bibir kecil),
klitoris,pestibulum vagina, himen (selaput darah), orivisium
vagina,bulbovestisbulari (bulbus vaginalis) dan, glandula vestibularis
(bartolini). alat kelamin internal terdiri dari vagina, uterus, tuba fslopi
(uterin) dan ovarium.
a. Genitalia interna
1) Vagina
Vagina merupakan penghubung antara genitalia eksterna
dengan genitalia interna. Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan
dibelakang 9,5 cm. Sumbuhnya berjalan kira-kira sejajar dengan
arah tepi bawah simfisis ke promontorium. Arah ini penting
diketahui jika memasukkan jari ke dalam vagina pada pemeriksaan
ginekologik. Pada puncak vagina terdapat bagian yang menonjol
dari leher rahim, disebut porsio.
Epitel vagina meruapakan epitel skuamosa dalam beberapa
lapisan. Lapisannya tidak mengandung kelenjar akan tetapi
mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel ini amat tipis
sehingga mudah terkena infeksi. Mukosa vagina berlipat-lipat
secara horizontal, lipatan ini dinamakan rugae. Di bawah epitel
vagina terdapat jaringan ikat dan otot yang susunannya seperti
usus. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk
forniks posterior,forniks lateralis sinistra, dan forniks lateralis
dekstra
2) Tuba uterina(saluran telur)
Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas
ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium tuba
internum pada dinding rahim.Tuba fallopi merupakan tubulo
muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8
mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
a) Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim,
mulai dari ostium internum tuba.
b) Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus
dan merupakan bagian yang paling sempit.
c) Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan
berbentuk S
d) Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki
umbai yang disebut fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap
ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,tempat terjadinya konsepsi,
dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.
3) Uterus
Merupakan organ otot berdinding tebal, berongga(dikenal
sebagai cavum uteri), terletak dalam rongga panggul, antara vesica
urinaria di sebelah antero-inferior dengan colon sigmoideum dan
rectum disebelah postero-superior. Ukuran uterus : panjang 7,5 cm,
lebar terbesarnya 5 cm, tebal 2,5 cm. Berat 30-40 gram.
Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar
telur ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3 lapisan :
a) Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan
merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini meliputi
tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
b) Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot
polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong
isinya keluar saat proses persalinan.Diantara serabut-serabut
otot terdapat pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.
c) Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan
menebal untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan.
Tebalnya sususnannya dan faalnya berubah secara siklis
karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam
kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di
buahi selama perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar
dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
(pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba
uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum
yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di
dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung
selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar,
dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar
sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada
masa pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan
mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya
melalui proses yang dikenal sebagai involusi.
b. Genetalia Eksterna (bagian luar)
Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis,
ramus inferior dan perineum. Antara lain:
1) Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat yang terletak di atas
shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris
tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu
untuk estetika.
2) Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk
lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan
ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah
bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva).
Permukaan ini terdiri dari :
a) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan
dari rambut pada mons veneris.
b) Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak). Berfungsi untuk
menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima
rangsangan.
3) Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa
rambut. Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk
prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu
membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi
orifisium vagina.
4) Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa
dengan penis laki-laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf
sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat peka.
Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi
orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
5) Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi
oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang
(bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat
muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua
lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
6) Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan
vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir
meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara
himen dan labia minora.
7) Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina,
bersifat rapuh dan mudah robek. Himen ini berlubang sehingga
menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah
saat menstruasi. Bila himen tertutup seluruhnya disebut hymen
imperforata dan menimbulkan gejala klinik setelah mendapat
menstruasi.
8) Lubang kencing (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah
klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air
kencing.
9) Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang
lebih 4cm.Terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter anus
eksterna dan interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan
cabang-cabangnya.
c. Proses Ovulasi
Ovulasi pada wanita terdiri atas 2 tahap yaitu fase
praovulasi dan fase ovulasi :
1) Fase Praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum
dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen
dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7
sampai 13. Untuk ovulasi menjadi sukses, sel telur harus
didukung oleh korona radiata dan oophorous kumulus sel
granulosa. Yang terakhir ini mengalami masa proliferasi dan
mucification dikenal dengan ekspansi kumulus.
Mucification adalah sekresi koktail asam hyaluronic
yang menyebarkan dan mengumpulkan jaringan sel kumulus
dalam matriks di sekitar ovum. Jaringan ini tetap dengan sel
telur setelah ovulasi dan telah terbukti diperlukan untuk
pembuahan. Peningkatan jumlah sel kumulus menyebabkan
peningkatan volume cairan di antrum yang dapat
menyebabkan folikel membesar lebih dari 20 mm.
2) Fase Ovulasi
Yaitu, masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel
telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut
melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi
maka kemungkinan terjadi kehamilan.
2. Sistem Traktus Urinarium
a. Pengertian
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya
proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh
larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
b. Sistem urinaria
1) Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian
belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding
belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang,
jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar
dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih
panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal:
a) Memegang peranan penting dalam pengeluaran
zat-zat toksis atau racun.
b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan
basa dari cairan tubuh.
d) Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam
dan zat-zat lain dalam tubuh.
e) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir
dari ureum protein.
Ada tiga tahap pembentukan urine:
a) Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi
karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah.
Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian
cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat
dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
b) Proses reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali
sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat,
dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian
bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali
ke dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya
terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi
fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
c) Proses sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang
terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal
selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika
urinaria.
2) Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa, masing–masing bersambung
dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya ±
25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis.
Lapisan dinding abdomen terdiri dari:
a) Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)
b) Lapisan tengah lapisan otot polos
c) Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih
masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan
peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan
oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui
osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang
fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh peritoneum.
Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan
pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe
berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.
Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter
terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior m.
psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa
spermatika/ovarika interna menyilang ureter secara oblique,
selanjutnya ureter akan mencapai kavum pelvis dan menyilang
arteri iliaka eksterna.
Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum.
Sewaktu turun ke bawah terdapat di kanan bawah dan disilang
oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat apertura
pelvis akan dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan
bagian akhir ilium. Ureter kiri disilang oleh vasa koplika
sinistra dekat apertura pelvis superior dan berjalan di belakang
kolon sigmoid dan mesenterium.
Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral
pada kavum pelvis sepanjang tepi anterior dari insura
iskhiadikamayor dan tertutup olehperitoneum. Ureter dapt
ditemukan di depan arteri hipogastrikabagian dalam
nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri
hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura iskhiadika
mayor, ureter agak miring ke bagian medial untuk mencapai
sudut lateral dari vesika urinaria.
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika
urinaria dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian
lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai
fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi
oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini
menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri.
Ada tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi
penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2
mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat
masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm.
3) Vesika urinaria
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang
dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang
simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari:
a) Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang
dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium
rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferen, vesika seminalis dan prostat.
b) Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c) Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar
(peritonium), tunika muskularis (lapisan otot), tunika
submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Pembuluh limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe ke
dalam nadi limfatik iliaka interna dan eksterna.
4) Uretra
Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal
pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih
keluar.
Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis
berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya ± 3-4 cm.
lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah
luar), lapiosan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena,
dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra pada
wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan
vagina) dan uretra di sini hanya sebagai salura ekskresi.
Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini
menembus fasia diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna
langsung di depan permukaan vagina, 2,5 cm di belakang glans
klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar
diantaranya adalah glandula pars uretralis (skene) yang
bermuara kedalam orifisium uretra yang hanya berfungsi
sebagai saluran ekskresi.
Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna
langsung di depan permukaan vagian dan 2,5 cm di belakang
glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria
dan terdiri lapisan otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot
rangka pada muaranya penonjolan berupa kelenjar dan jaringan
ikat fibrosa longggar yang ditandai dengan banyak sinus
venosus merip jaringan kavernosus.
Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk
paramedis – Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Syafuddin. 1997. Anatomi fisiologi untuk siswa
perawat edisi 2 – Jakarta : EGC
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa
perawat edisi 3 – Jakarta : EGC
Gibson, John MD. 1995. Anatomi dan fisiologi modern
untuk perawat edisin 2 – Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai