HIPOTIROID KONGENITAL
Dokter Pembimbing :
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Masa tiga tahun pertama kehidupan adalah periode kritis tumbuh kembang
anak. Pencegahan penyimpangan perkembangan dilakukan dengan
mengoptimalkan perkembangan anak pada periode ini melalui deteksi gangguan
tumbuh kembang anak dan stimulasi dini. Masalah tumbuh kembang anak yang
sering dijumpai memerlukan perhatian, antara lain kurang energi protein (KEP),
obesitas, kretin atau hipotiroid kongenital, disabilitas intelektual, palsi serebral,
gangguan bicara, dan lain sebagainya.1
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
II. Epidemiologi
III. Etiologi
1. Hipotiroid primer
a. Disgenesis tiroid
b. Dishormogenesis tiroid
c. Resisten terhadap TSH
2. Hipotiroid sentral (Hipotiroid sekunder)
a. Defisiensi TSH
b. Defisiensi hormon Thyrotropin-releasing
c. Resistensi hormon Thyrotropin-releasing
d. Hipotiroid karena masalah yang berhubungan dengan glandula
pituitari
3. Hipotiroid Peripheral
a. Resisten terhadap hormon tiroid
b. Transpor hormon tiroid yang abnormal
4. Sindroma Hipotiroid
a. Sindrom pendred (hipotiroid-tuli-goiter)
b. Sindrom Bamforth-Lazarus (hipotiroid-pembelahan langit mulut-
rambut runcing)
c. Displasia ektodermal (hipohidrotik-hipotiroid-diskinesia silier)
d. Hipotiroid (dysmorphism-polidaktili postaksial-defisit intelektual)
e. Sindrom Kocher-Deber-Semilange (pseudohipertrofi otot-
hipotiroid)
f. Benign Chorea-hipotiroidism
g. Choreoathetosis (hipotiroid-distres napas neonatus)
h. Obesitas-colitis (Hipertiroid-hipertrofi cardia-perkembangan
terhambat)
5. Hipotiroid Transien kongenital
a. Intak Maternal dari obat anti tiroid
b. Antibodi yang membloking lewatnya reseptor TSH pada
transplasenta
c. Defisiensi iodine pada maternal dan neonatal
Defisiensi hormon tiroid pada saat lahir paling sering terjadi karena
masalah pada perkembangan glandula tiroid (dysgenesis) atau kekacauan pada
biosintesis hormon tiroid (dyshormonogenesis). Kelainan-kelainan ini termasuk
dalam hipotiroid primer. Hipotiroid sekunder atau hipotiroid sentral pada saat
lahir terjadi pada defisiensi TSH (tyroid stimulating hormone). Hipotiroid
dikatagorikan berbeda sesuai dari hasil defek transport atau metabolisme hormon
tiroid. 6
IV. Patofisiologi
1. Embriogenesis dari dasar kavitas oral primitif. Kelenjar tiroid akan turun
ke posisi definitifnya di anterior leher bawah di kartilago tiroid pada
trimester pertama. Kelenjar tiroid yang tidak sampai pada posisi
normalnya disebut sebagai ektopik, tetapi kelenjar ini masih mampu
berfungsi dan biasanya menjadi insufisiensi pada masa anak awal atau
pertengahan (lokasi di sublingual atau lingual). Pada usia minggu ke-7
kelenjar tiroid sudah terdiri dari dua lobus.
2. Aksis hipotalamus-pituitari-tiroid mulai berfungsi pada trimester kedua.
TRH mulai terdapat di dalam neuron pada usia 4 minggu, sedangkan TSH
mulai dihasilkan oleh hipofisis pada usia 9 minggu, dan dapat dideteksi
dalam sirkulasi pada usia 11-12 minggu. Kadar TSH dalam darah mulai
meningkat pada usia 12 minggu sampai atem. Pada usia 4 minggu, janin
mulai mensitesis tiroglobulin. Aktivitas tiroid mulai tampak pada usia 8
minggu kehamilan. Pada usia kehamilan 8-10 minggu janin dapat
melakukan ambilan (trapping) yodium, pada usia 12 minggu dapat
memproduksi T4 yang secara bertahap kadarnya terus meningkat sampai
mencapai kadar dewasa pada usia 36 minggu. Pada usia 12 minggu, kadar
T3 juga terus meningkat namun tetap dibawah kadar dewasa. Produksi
TRH oleh hipotalamus dan TSH oleh hipofisis terjadi pada waktu yang
bersamaan.
3. Metabolisme perifer hormon tiroid matang pada trimester ketiga.9
Perkembangan normal janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu.
Penelitian menunjukan bahwa kira-kira sepertiga kadar T4 ibu dapat
melewati plasenta dan masuk ke janin.7 `Plasenta berperan dalam
transportasi elemen-elemen penting untuk perkembangan janin.
Pembentukan hormon tiroid janin dibantu oleh Tyroid Releasing Hormon
(TRH) dan Iodium bersamasama dengan TSH dapat bebas melewati
plasenta. Selain itu, elemen yang merugikan janin seperti TSH resptor
antibodi dan obat anti tiroid yang dimakan ibu juga dapat melewati
plasenta. Sementara itu, TSH yang mempunyai peranan penting dalam
pembentukan hormon tiroid tidak bisa melewati plasenta. Sehingga,
keadaan hormon tiroid dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi ibu
sangat berpengaruh terhadap kondisi hormon tiroid janin (Kemenkes RI,
2014) 4
Hipotiroid dapat terjadi melalui beberapa jalur berikut 9
Jalur 1
Agenesis tiroid dan keadaan lain yang sejenis menyebabkan sintesis dan
sekresi hormon tiroid menurun sehingga terjadi hipotiroid primer dengan
peningkatan kadar TSH tanpa adanya struma
Jalur 2
Jalur 3
Semua hal yang terjadi pada kelenjar tiroid dapat mengganggu atau
menurunkan sintesis hormon tiroid (bahan/ obat goitrogenik, tiroiditis,
pascatiroidektomi, pasca terapi yodium radioaktif, dan adanya kelainan enzim
dalam jalur sintesis hormon tiroid) disebut dishormogenesis yang mengakibatkan
sekresi hormon tiroid menurun sehingga terjadi hipotiroid dengan hormon TSH
tinggi, dengan atau tanpa struma tergantung pada penyebabnya.
Jalur 4a
Jalur 4b
V. Manifestasi Klinis
VI. Diagnosa
Protokol skrining tiroid pada neonatus 2
Skrining tiroid pada neonatus dilakukan sebelum keluar dari rumah
sakit, antara hari ke ke-2 dan ke-5 usia bayi. Spesimen yang diambil
sebelum 48 jam mungkin akan mengarah kepada positif palsu. Skrining
pada neonatus yang sakit parah atau yang setelah transfusi darah dapat
mengarah pada hasil negatif palsu.
Pada bayi yang kritis atau lahir kurang bulan, atau yang melahirkan
dirumah, sampel darah harus dikembalikan sebelum usia 7 hari. Sampel
darah kapiler disimpan pada temperatur ruangan dan dikirim ke
laboratorium.
Hipoaktif
Edema (berat badan naik)
Obstipasi
Kulit kering teraba dingin, tidak berkeringat
Gelisah
Kulit panas, lembab, banyak keringat
Berat badan menurun
Sering buang air besar
Pemantauan
FT4 dan TSH harus diulangi 4 minggu setelah perubahan dosis tiroksin
Tindak lanjut jangka pendek dimulai dari hasil laboratorium (hasil positif)
dan berakhir dengan pemberian terapi hormon tiroid (tiroksin). Tindak lanjut
jangka panjang diawali sejak pemberian obat dan berlangsung seumur hidup pada
kelainan yang permanen. Harus diupayakan agar hasil uji saving dicantumkan di
dalam rekam medis bayi.
Pencegahan 4