Anda di halaman 1dari 3

SOP TRIASE

NO. SOP :

TANGGAL
:
PEMBUATAN

TANGGAL REVISI :
TANGGAL
:
EFEKTIF
Kepala
DISAHKAN OLEH : Polkes 05.09.03 Blitar
Polkes 05.09.03 Blitar

Woro Sumantri
Pembantu Letnan Dua NRP. 21950049120773

1. PENGERTIAN Triase adalah proses mengidentifikasi dengan cidera yang


mengancam jiwa, memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya
penyakit menentukan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui secara cepat kondisi pasien
2. Untuk dapat memberikan penanganan yang cepat pada pasien yang
mengalami kondisi yang mengancam kehidupan
3. Untuk meminimalkan tingkat kerusakan / tingkat keparahan pasien

3. KEBIJAKAN SK Kepala Polkes 05.09.03 Blitar NOMOR: Kep/ /V/2018


Tentang......
4. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tentang Akreditasi
Puskesmas

5. ALAT & BAHAN

6. PROSES 1. Kriteria Petugas melakukan triase berdasarkan observasi terhadap


3 hal, yaitu :
a. Sirkulasi (perfusion)
b. Pernafasan (respiratory)
c. Status Mental (mental state)
2. Sistem triase
Petugas menggunakan triase tipe START (Simple Triage and
Rapid Treatmen), proses triase tidak boleh lebih dari 60 detik/
pasien. START mengklasifikasikan pasien dalam empat kelompok
:
a) Hijau : pasien sadar dan dapat berjalan
b) Kuning : semua pasien yang tidak termasuk golongan
merah dan hijau, pasien cidera yang tidak mengancam
jiwa dalam waktu dekat
c) Merah : semua yang ada gangguan Airway, Breathing,
Circulation, Disability dan Exposure, pasien cidera
berat atau mengancam jiwa dan memerlukan transport
segera
d) Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak
memungkinkan untuk resusitasi

1) Petugas menerima pasien di UGD. Petugas melakukan


anamneses dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
2) Petugas melakukan pengamatan untuk menilai pasien. untuk
pasien yang masih bisa berjalan diberikan label Hijau.
3) Petugas memeriksa Airway dan Breathing. Cek pennapasan,
apabila tidak bernapas buka jalan napasnya, jika tetap tidak
bernapas berikan label Hitam, sedangkan untuk pasien dengan
laju pernapasan > 30 kali / menit atau pernapasan10-30 kali
permenit, lakukan penilaian terhadap sirkulasi / perfusi.
4) Petugas mengecek Capilary test (tekan kuku tangan pasien)
kemudian lepas, apabila kembali merah lebih dari 2 detik (> 2
detik) berikan label Merah. Bila pencahayaan kurang sehingga
capillary test tidak bisa dilakukan, lakukan cek nadi radialis,
apabila tidak teraba atau lemah berikan label Merah. Apabila
nadi radialis teraba, lakukan pemeriksaan status mental.
5) Petugas memberikan perintah sederhana kepada pasien,
apabila pasien bisa mengikuti maka berikan label Kuning.
Apabila pasien tidak dapat m,engikuti perintah berikan label
Merah.
6) Petugas mempriotaskan pelayanan pasien dengan urutan
warna : merah, kuning, hijau, hitam.
7) Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan
pengobatan diruang tindakan UGD sesuai dengan SOP
Penanganan Pasien Gawat Darurat. Tetapi bila memerlukan
tindakan medis lebih lanjut, pasien segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi sesuai dengan SOP Rujukan
Pasien Emergensi.
8) Pasien dengan kategori triase kuning yang mnemerlukan
tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan keruang
observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan kategori
triase merah selesai ditangani.
9) pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan kerawat
jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka
pasien dapat diperbolehkan untuk pulang.
10) Pasien kategoti triase hgitam dapat langsung dipindahkan
kekamar jenazah.
11) Petugas mencatat kronologi pasien, tindakan dan perawatan
yang telah dilakukan dalam rekam medis.
12) Petugas membuang sampah (medis dan non medis) ketempat
sampah masing-masing.
13) Petugas merapikan alat dan bahan.
14) Petugas mencuci tangan.

7. UNIT TERKAIT
Poli Umum, Poli KIA/KB, Laboratorium, UGD

8. DOKUMEN TERKAIT

9. BAGAN ALUR

Anda mungkin juga menyukai