dan pertama kali harus dilakukan. Di kontek penelitian bisnis, Cooper and Schindler (2001)
menyebut gejala (symptom) sebagai management dilemma. Ini merupakan dilema yang
dihadapi oleh manajemen.
Contoh :
Berikut ini merupakan beberapa gejala (symptoms)
Latar belakang permasalahan sebaiknya ditulis juga dengan menarik. Supaya menarik,
latar belakang permasalahan seharusnya mempunyai ceritera kontek yang menarik yang ditulis
dalam bentuk ceritera kontek yang relevan dan menarik.
Contoh :
Riset ini mengangkat permasalahan beta yang bias di pasar modal Indonesia. Riset ini
mempunyai kriteria kontek yang merupakan latar belakang permasalahannya sebagai berikut
ini. Pasar modal Indonesia merupakan pasar modal yang sedang berkembang. Pasar modal
yang sedang berkembang biasanya merupakan pasar modal yang perdagangan-
perdagangannya tipis (thin tradings). yaitu banyak saham-saham yang tidur yang tidak
melakukan perdagangan. Akibat dari pasar yang tipis ini menimbulkan perdagangan-
perdagangan yang tidak sinkron (unsynchronous tradings) yang mengakibatkan indeks harga
sahamnya juga tidak sinkron. Karena beta suatu saham merupakan hubungan volatilitas return
saham yang tidak sinkron tersebut dengan volatilitas return pasar yang dihitung dari indeks
harga saham yang juga tidak sinkron, maka beta saham akan meniada bias.
Contoh :
Berikut ini adalah permasalahan dari suatu riset yaitu dividen merupakan suatu mekanisme
untuk mentransfer kemakmuran dari bondholder ke shareholder lewat pentransferan biaya
pemonitoran (monitoring). Ceritera kontek atau latar belakang timbulnya isu ini dijelaskan
sebagai berikut ini. Pemegang saham di Amerika Serikat dikabarkan mampu mentransfer
kemakmuran dari bondholder. Pemegang saham ini meminta manajer perusahaannya untuk
melakukan investasi yang menguntungkan dan selanjutnya meminta manajer untuk
membayarkan dividernya, sehingga perusahaan kekurangan dana untuk membiayai investasi
tersebut. Pemegang saham kemudian meminta kepada manajer untuk mencari dana di luar
perusahaan yaitu lewat bondholder atau lewat pinjaman bank. Bank yang menerapkan
manajemen risiko akan memeriksa perusahaan ini untuk menentukan pinjamannya. Jika kinerja
perusahaan baik, maka bank akan meluluskan pinjamannya dan sebaliknya jika kinerja
perusahaan tidak baik, bank akan menolak pinjamannya. Pemegang saham hanya melihat saja
bagaimana manajernya mencari pinjaman. Jika berhasil, maka manajernya merupakan manajer
yang baik. Pemegang saham dapat mengetahui kualitas manajernya tanpa harus mengawasinya
secara langsung, tetapi dapat lewat pihak lain yaitu bank, sehingga pemegang saham akan
menghemat biaya pengawasan
Contoh :
Permasalahan riset yang diangkat dari suatu riset adalah manajemen laba (earnings
management) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di suatu industri untuk
mendapatkan perbaikan impor. Karena perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu merasa
khawatir terhadap impor dari perusahaan-perusahaan luar negeri, mereka melakukan
manajemen laba untuk menurunkan laba mereka sebelum mereka meminta bantuan ke ITC
(International Trade Commission). Dengan menunjukkan bahwa laba di perusahaan-
perusahaan tersebut turun dan dikhawatirkan masa depan mereka akan suram, mereka
melakukan lobi ke ITC.
Contoh :
Penelitian Chau dan Hu (2002) mengenai penerimaan teknologi telemedicine oleh pemakai-
pemakai profesional terutama dokter-dokter di Hongkong mempunyai latar belakang masalah
dalam bentuk ceritera kontek sebagai berikut ini.
Penggunaan teknologi informasi (TI) telah berkembang kedalam banyak area yang secara luas
dapat dikategorikan oleh aplikasi-aplikasi dan pemakai-pemakai targetnya. Dipicu oleh
peningkatan pelayanan, peningkatan kekompetitifan pasar, atau perjuangan peningkatan laba
bersih, organisasi-organisasi bisnis telah menginvestasikan dananya yang besar di TI dan
tampaknya masih meneruskan melakukannya di waktu besok. Contoh-contoh terkenal yang
sudah banyak dipublikasikan mengenai aplikasi aplikasi TI untuk bisnis termasuk proses
rekayasa berbasis-teknologi, sistem-sistem terbuka, pertukaran data elektronik, dan yang
terakhir adalah e-commerce berbasis-internet. Sementara ini, bermacam-macam aplikasi TI
dirancang untuk mendukung atau meningkatkan kinerja tugas individual dan pelayanan di
dalam organisasi-organisasi profesional untuk-laba dan untuk-non-laba juga telah berkembang
dengan pesatnya. Fenomena seperti ini - akusisi yang sangat
Ceritera kontek yang ditulis sebaiknya menarik dan tidak berkepanjangan. Ceritera kontek
harus padat berisi dan ditemukan di awal-awal latar belakang isu. Jika pembaca sudah
membaca berhalaman-halaman dan tidak memahami latar belakang yang terjadi, maka
pembaca akan bosan dan tidak akan mau membeli ide dari riset.
PENTING dan SALAH KAPRAH
Banyak hasil penelitian menulis bagian latar belakang permasalahan ini berlembar-lembar dan
berkepanjangan. Alasannya adalah supaya latar belakang permasalahan ini dapat dipahami
dengan baik sehingga membutuhkan penjelasan yang panjang. Celakanya, penjelasan yang
panjang ini mengaburkan latar belakang permasalahan yang akan diangkat. Latar belakang
permasalahan sebaiknya ditulis dengan jelas di awal-awal laporan hasil riset, misalnya di
halaman pertama atau kedua. Jika sudah beberapa halaman pembimbing masih belum
menemukan atau belum mengerti isu yang akan diteliti, maka pembimbing atau sponsor riset
cenderung menolak riset karena tidak yakin peneliti mengerti fenomena yang akan ditelitinya.
1.6 PERMASALAHAN RISET
Sekaran (2003) menegaskan bahwa permasalahan atau isu dari riset perlu
diidentifikasikan dan didefinisikan dengan jelas. Mengidentifikasi permasalahan (isu)
riset merupakan hal yang penting, karena urutan-urutan riset selanjutnya, seperti tujuan
riset dan hipotesis-hipotesisnya sangat tergantung dari tahap ini. Suatu permasalahan
atau isu (issue) dari riset dapat berupa sebagai berikut ini.
1. Masalah (problem) yang terjadi yang perlu solusi perbaikan.
2. Oportuniti (opportunity) atau peluang yang akan ditangkap.
3. Pengujian atau verifikasi suatu teori yang sudah ada terhadap fenomena yang
akan dijelaskan.
4. Penemuan suatu teori baru dari suatu fenomena.
Untuk memperjelaskan keempat macam isu dari riset, berikut ini diberikan
contoh-contoh isu dari beberapa riset.
Contoh :
Contoh berikut ini merupakan isu-isu yang berhubungan dengan masalah (problem)
yang akan diperbaiki dan oportuniti opportunity (opportunity) yang dapat diraih.
Berikut ini adalah contoh-contoh isu dari beberapa riset yang berhubungan dengan
pengujian suatu teori yang ada di suatu fenomena :
1. Locus of control dan preferensi risiko bawahan sebagai variabel moderasi yang
mempengaruhi partisipasi budget terhadap kinerja perusahaan (untuk menguji
atau memverifikasi teori).
2. Efisiensi pasar modal Indonesia (menguji teori pasar efisien).
3. Dividen sebagai mekanisme mentransfer biaya pengawasan (monitoring cost)
dari pemegang saham ke bank (menguji teori keagenan yang sudah ada).
4. Pengaruh urutan informasi dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
investor (pengujian teori revisi kepercayaan atau belief adjustment theory).
Contoh :
Berikut ini adalah contoh-contoh isu dari beberapa riset yang berhubungan
menemukan teori yang baru.
1. Perbedaan kultur dalam penerapan mobile-commerce di Indonesia
dibandingkan dengan penerapannya di Amerika Serikat (untuk menemukan
teori baru).
2. Variabel moderasi yang mempengaruhi partisipasi budget terhadap kinerja
perusahaan (untuk menemukan teori baru).
Dari contoh isu sebelumnya yaitu "dividen sebagai mekanisme mentransfer biaya
pengawasan (monitoring cost) dari pemegang saham ke bank," periset (Hartono, 2003)
memberikan justifikasi atau motivasi mengapa isu tersebut penting karena sebagai
berikut ini. Pertama, teori-teori dividen yang ada seperti irrelevant theory, clientele
theory, bird-in-the-hand theory, tax differential theory dan signaling theory, masih
memberikan penjelasan yang berlawanan, sehingga teori yang lain masih dibutuhkan
untuk menjelaskan tentang puzzle pembayaran dividen ini. Studi ini mencoba
menjelaskan dividend puzzle ini lewat teori biaya keagenan (agency-cost), yang masih
baru untuk pembayaran dividen. Kedua, studi ini menggunakan dividen sebagai alat
mekanisme yang belum digunakan di penelitian sebelumnya. Ketiga, studi ini
menggunakan sampel dari perusahaan-perusahaan yang meningkatkan pembayaran
dividen kasnya yang diikuti oleh kenaikan utangnya. Sampel ini merupakan sampel
yang unik, karena biasanya perusahaan-perusahaan membiayai proyeknya dengan
utang dan tidak membayar dividennya. Sampel ini menarik diteliti karena belum pernah
dijelaskan secara empiris.
2.5 TUJUAN RISET
Tujuan dari riset adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan
penelitiannya. Secara umum, tujuan dari riset adalah untuk mencapai sasaran dari isu
riset. Mengacu pada subbab sebelumnya, isu dari riset terdiri dari 4 hal yaitu
memecahkan masalah, menangkap oportuniti, memverifikasi fenomena dengan teori
yang ada dan menemukan teori yang baru. Dengan demikian, tujuan dari riset
seharusnya megacu pada isunya, yaitu untuk mencapai sasaran untuk memecahkan
masalah, menangkap oportuniti, memverifikasi fenomena dan menemukan teori yang
baru.
Contoh :
Riset ini mempunyai dua tujuan, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tuiuan pertama adalah akan menguji apakah Beta di pasar modal Indonesia bias
karena perdagangan yang tipis.
2. Jika benar Beta di pasar modal indonesia bias, tujuan kedua dari riset ini adalah
untuk menguji model-model koreksi Beta yang tersedia dan menentukan yang
terbaik untuk pasar modal Indonesia.
Contoh ini menunjukkan dua tujuan dari suatu riset. Tujuan yang pertama
adalah untuk memverifikasi fenomena apakah terjadi perdagangan yang tipis di pasar
modal Indonesia yang dapat menyebabkan betanya bias. Tujuan yang kedua adalah
untuk memecahkan masalah yang ada yaitu mencoba menemukan cara koreksi Beta
yang terbaik di pasar modal Indonesia.
PENTING dan SALAH KAPRAH
Tujuan dari riset tidak sama dengan tujuan periset. Misalnya tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai syarat lulus pendidikan S1. Kesalahan ini sering dijumpai
di skripsi dan tesis mahasiswa. Tujuan seperti itu adalah tujuan dari periset untuk
mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan melakukan riset tersebut bukan tujuan
dari riset.