Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BIOSTATISTIK

’’Ruang Lingkup Dan Jenis-Jenis Data Biostatistik”

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biostatistik

Disusun Oleh:

1. Agista Delima Permadani (P1337420816004)


2. Anis Laela Megasari (P1337420816021)
3. Hadi (P1337420816014)
4. Purwatiningsih (P1337420816017)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM KEPERAWATAN MAGISTER TERAPAN KESEHATAN

2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistika merupakan cabang dari aplikasi ilmu matematika yang sudah ada

dari abad ke 18. Awal mulanya statistika hanya digunakan dalam suatu metode

bagaimana menyajikan fakta-fakta dan angka tentang situasi dari perkembangan

perekonomian, masalah Kependudukan negara, dan data ketenagakerjaan yang ada

disuatu negara. Namun saat ini kegunaan dari statisitika semakin berkembang. Salah

satu kegiatan yang menggunakan statistika adalah penelitian ilmiah.

Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara

sistematis dan terkontrol yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan.

Penelitian ilmiah biasanya menggunakan sampel dalam prosesnya dan biasanya

digunakan untuk menggeneralisasikan populasi. Dalam pemilihan sampel seorang

peneliti tidak boleh melakukan kesalahan, karena jika sampel yang dipilih salah, maka

sampel tersebut tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasipopulasi penelitian.

Diperlukan ilmu pengetahuan yang membantu kita untuk memperhitungkan

kesalahan-kesalahan tersebut, yang sering disebut dengan statistika. Selain itu, setiap

kegiatan penelitian tidak akan terlepas dari data, pengolahan data, dan analisa data.

Data digunakan untuk memberikan gambaran objektif untuk suatu penelitian.

Terdapat berbagai macam jenis data yang harus diketahui oleh seorang peneliti.

Oleh karena itu penting bagi seorang peneliti untuk mempelajari statistika dan

jenis data agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan statistika?

2. Apa saja ruang lingkup dari statistika?

3. Sebutkan berbagai jenis data beserta contohnya!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari statistika

2. Untuk mengetahui ruang lingkup statistika

3. Untuk mengetahui berbagai jenis data beserta contohnya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Kata statistik berasal dari bahasa Italia "Statista" yang mempunyai arti

"negarawan". Istilah tersebut dikenal pada abad ke-18, pertama digunakan oleh G.

Achenwall, yang mengambil kata statista (dan kemudian menjadi Statistik) dengan alasan

bahwa negara berkepentingan terhadap data dan kegunaannya tentang informasi dan

karakteristik rakyatnya. Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi

dalam arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat (Sugiyono. 2010). Menurut Agus, S.

dan Santirianingrum, S, (2012), dalam pembahasan statistik terdapat dua istilah yang

sering digunakan dan terkadang membuat rancu, yaitu antara statistik dan statistika.

Statistik (statistic) adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada

suatu data sedangkan statistika secara luas berarti suatu ilmu yang mempelajari cara

pengumpulan, pengolahan/ pengelompokan, penyajian dan analisa data serta cara

pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak

menyeluruh (Agus, S. dan Santirianingrum, S,. 2012). Menurut Budiman Chandra (1995),

secara umum statistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur

pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu pendekatan imiah (scientific

references), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial.

Statistika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

bagaimana cara kita mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterpetasikan

data sehingga dapat disajikan lebih baik (Ating Somantri, 2006). Menurut Win Konadi

(2005), Statistika adalah suatu ilmu sekaligus metoda dan instrumen (alat) yang

mempelajari tentang data, cara-cara mengumpulkan data untuk selanjutnya dapat


dideskriptifkan dan diolah, kemudian dianalisis dalam rangka membuat kesimpulan yang

terukur dan teruji, agar dapat ditentukan keputusan yang akan diambil berdasarkan data

atau fenomena yang dimiliki atau diamati. Menurut Furqon (1999), statistika adalah

bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

analisis dan penafsiran data. Dengan kata lain, istilah statistika di sini digunakan untuk

menunjukan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara penarikan sampel

(pengumpulan data), serta analisis dan penafsiran data. Menurut Siswandari (2009),

Statistika adalah lmu yang merupakan cabang dari matematika yang mengacu pada

metodologi untuk mengumpulkan, menggambarkan, mempresentasikan dan menganalisa

data kuantitatif dengan menggunakan teknik-teknik tertentu sampai dengan menafsirkan

hasil analisis tersebut untuk kepentingan tertentu. Gasperz (1989), juga menyatakan

bahwa “statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara

pengumpulan data, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta

pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada”.

Menurut Abdul Rahim (2009), statistik merupakan metode ilmiah yang terdiri dari

proses pengumpulan data, mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti. Dalam

dunia pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan prosedur

yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan

sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Pemahaman terhadap statistika

akan berkenaan dengan beberapa hal yaitu: data dan variabel penelitian, hipotesis,

populasi dan sampel dan interprestasi uji statistik. J. Supranto (2000), membagi definisi

statistika dalam dua arti, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit,

statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), misalnya ada data atau

keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata -rata umur,

distribusinya, persentase yang buta hururf), sedangkan dalam arti luas statistik berarti
suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/ pengelompokkan,

penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan

hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Pengertian ini merujuk pada istilah statistics yang

biasa diterjemahkan dengan istilah statistika.

B. Ruang Lingkup Statistika

1. Konsep Dasar Statistika

Menurut Abdul Rahim (2009), terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

ketika memahami statistika, yaitu:

a. Data dan Variabel

Menurut Gasperz (1989), data adalah keterangan yang dapat memberikan

gambaran tentang suatu keadaan atau masalah. Variabel dapat didefenisikan

sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi (Sugiyono, 2010).

b. Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang

dilakukan oleh seorang peneliti dalam penelitian adalah melakukan pembuktian

hipotesis.

c. Populasi dan Sampel

Salah satu fungsi dari statistik inferensial adalah menarik suatu

kesimpulan tentang suatu variabel yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh

dari sampel untuk digeneralisasikan pada populasi. Apabila sampel yang diambil

tidak representatif, maka peneliti tidak dapat menarik kesimpulan dari suatu

penelitian.

d. Interpretasi Uji Statistik


Salah satu fungsi dari statistik adalah menarik kesimpulan. Penarikan

kesimpulan ini dilakukan dengan jalan interpretasi (penafsiran) pada hasil uji

statistik.

e. Penggolongan Statistika

1) Statistika dibedakan berdasarkan tahapan atau tujuan analisisnya

Menurut Ating Somantri (2006), ruang lingkup statistika digolongkan

menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika

deskriptif adalah membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan

angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta

melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh

informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami. Furqon (1999),

menyatakan bahwa statistika deskriptif bertugas hanya untuk memperoleh

gambaran (description) atau ukuran-ukuran tentang data yang ada di tangan.

Menurut Win Konadi (2005), analisis deskriptif adalah suatu cara

menggambarkan persoalan yang berdasarkan data yang dimiliki yakni dengan

cara menata data tersebut sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat

dipahami tentang karakteristik data, dijelaskan dan berguna untuk keperluan

selanjutnya. Menurut Budiman Chandra (1995), statistik deskriptif/ deduktif

merupakan metode dan prosedur statistik yang dipakai hanya terbatas pada

pengumpulan, penyajian, dan analisa data dalam bentuk narasi, tabulasi, atau

diagram, serta perhitungan persentase, nilai rata-rata, standar deviasi dan lain-

lain dari data sampel.

Jadi dalam hal ini terdapat aktivitas atau proses pengumpulan data, dan

pengolahan data berdasarkan tujuannya. Atau dengan kata lain statistika

deskriptif adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan pembuatan data


dengan menggunakan daftar, grafik, dan lain-lain yang tidak dapat

menyangkut kesimpulan. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi

data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah,

mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah

lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Statistika deskriptif adalah cara-cara

merangkum sejumlah besar informasi kuantitatif (numerik).

Statistika inferensial menurut Ating Somantri (2006), membahas

mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan (berkaitan

dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis. Menurut Sudijono (2008),

statistika inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang

dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan

yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.

Menurut Win Konadi (2005), analisis statistika inferensial, yaitu suatu cara

untuk mengeneralisasikan masalah yang diteliti berdasarkan data sample yang

dimiliki dan banyaknya terbatas. Statistik inferensial menurut Awaluddin, dkk

(2008), adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir

dan mengambil kesimpulan sebagian data (sampel) yang dipilih secara acak

dari seluruh data yang menjadi subjek kajian (populasi). Sehingga statistik

inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis

dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Menurut Budiman Chandra

(1995), statistik inferensial/ induktif sama seperti statistik deskriptif disertai

dengan pwmbuktian secara statistik bahwa data sampel yang sedang diteliti

betul-betul berasal dan sudah mewakili ciri-ciri grup data atau populasi.

Jadi pada intinya statistka inferensia digunakan untuk menarik

kesimpulan dari beberapa data. Statistika inferensial berkenaan dengan


permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis

data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi

pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan

hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu). Menurut Sidney Siegel

(1997) dalam Win Konadi (2005), menyebutkan bahwa terdapat perbedaan

antara statistika deskriptif dengan statistika inferensial yaitu:

a) Pengolah data(ukuran Statistik) yang diperoleh dalam analisis Deskriptif

sebatas data yang diperoleh. Sedangkan dalam analisis Inferensial, hasil

pengolahan data di "bunyikan" atau harus diartikan dalam lingkup general

(populasi). Oleh karena itu inferensial hampir identik dengan pola induktif

(menganalisis persoalan khusus, dapat menggambarkan persoalan yang

lebih umum). Statistik deskriptif bertujuan agar suatu data mudah

dipahami.

b) Untuk keperluan analisis statistika secara Deskriptif, jenis data sampel

yang diambil tidak harus merupakan sampel berpeluang (dan berdistri-

busi), tetapi untuk analisis Inferensial, sampelnya harus selalu merupakan

sampel berpeluang.

2) Statistika dibedakan berdasarkan orientasi pembahasannya

a) Statistika matematik (mathematical statistics), atau disebut dengan

statistika teoretis, yang lebih berorientasi kepada pemahaman model dan

teknik teknik statistika secara matemtis teoretis.

b) Statistika terapan (applied statistics) lebih kepada pemahaman intuitif atas

konsep dan teknik-teknik statistika serta penggunaannya di berbagai

bidang.

3) Statistika dibedakan dari asumsi dan distribusi populasi


a) Statistika parametrik, statistika dengan model distribusi normal.

b) Statitika non parametrik, statistika yang tidak berdasarkan pada model

distribusi tertentu, seringkali orang menyebut dengan statistika bebas

distribusi (distribution free statistics).

4) Statistika dibedakan beradasar jumlah peubah

a) Statistika univariat, hanya melibatkan satu peubah terikat meskipun

memiliki beberapa peubah bebas.

b) Statistika multivariat, analisis statistika yang melibatkan dua atau lebih

peubah terikat sekaligus.

2. Ciri Khas Statistika

Menurut Sutrisno Hadi (1995), terdapat ciri khas statistika, diantaranya

sebagai berikut:

a. Statistika bekerja dengan angka

Angka-angka dalam statistika memiliki dua arti, yaitu sebagai data

kuantitatif dan kualitatif. Contoh dari data kuantitatif yaitu jumlah siswa SMA

di Jakarta, sedangkan contoh data kualitatif adalah kecerdasan, mutu sekolah,

dan sebagainya.

b. Statistika bersifat objektif

Angka statistik dapat dipakai sebagai alat pengungkap kenyataan dan

kebenaran karena berbicara apa adanya.

c. Statistika bersifat universal

Statistik tidak hanya digunakan dalam satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat

digunakan secara universal dalam berbagi disiplin ilmu.

3. Landasan Kerja Pokok Statistika


Menurut Sutrisno Hadi (2001), Statistik mempunyai landasan kerja pokok

yang terdiri atas 3 macam, yaitu :

a. Variasi

Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti akan selalu

menghadapi bermacam-macam permasalahan ataugejala-gejala yang

bervariasi, baik dalam jenisnya maupun tingkatan besar kecilnya.

b. Reduksi

Hanya sebagian dari seluruh kejadian yang hendak diteliti. Landasan

ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian

terhadap sebagian dari seluruh gejala atau kejadian yang akan diteliti atau akan

dikenal sebagai Penelitian Sampling atau Sampling Study

c. Generalisasi

Meskipun penelitian hanya dilakukan terhadap sebagian gejala atau

kejadian, namun kesimpulan dari penelitian ini akan diperuntukkan bagi

keseluruhan gejala atau kejadian.

d. Peran Statistika dalam Penelitian

Menurut Ig. Dodit D. S. (2013), peran sattistik dalam penelitian antara

lain:

1) Sebagai alat untuk menghitung besarnya sampel yang akan diambil dari

suatu populasi.

Tujuan teknik penentuan sampel yaitu agar diperoleh dara yang representatif

bagi populasinya.

2) Sebagai alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

Uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan


3) Sebagai sarana untuk menyajikan data hasil penelitian sehingga data

menjadi lebih komunikatif.

4) Sebagai alat untuk menganalisa data dalam rangka menguji hipotesis yang

telah disusun.

C. Jenis Data

Menurut Ating Somantri (2006), data merupakan sejumlah informasi yang

dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang

berbentuk angka maupun yang berbentuk kategori. Sedangkan menurut Subana

(2000), data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang

berbentuk kategori, seperti; baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Menurut Ig.

Dodit D. S. (2013), data yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Representatif.

2. Mempunyai Standar Error yang Kecil

3. Obyektif

4. Up to Date

5. Relevan.

Berikut akan dijelaskan mengenai jenis data dari berbagai sumber sebagai

berikut:

a) Klasifikasi jenis data menurut sumbernya

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu

data primer dan data sekunder.


1) Data primer

Merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli

atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,

peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,

wawancara, dan penyebaran kuesioner.

2) Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik

(BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

b) Data Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam

dua jenis yaitu x dan data kuantitatif

1) Data kuantitatif (berbentuk angka)

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.

Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis

menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif

adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang

berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau

berbentuk angka (Sugiyono, 2010). Berdasarkan proses atau cara untuk

mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk

yaitu sebagai berikut data diskrit dan data kontinum.

2) Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)


Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

bentuk angka. Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka ( Noeng Muhadjir, 1996). Data kualitatif

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya

wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah

dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif

adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan data kuantitatif dapat

dikelompokkan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda

yaitu:

Data nominal atau sering disebut juga data kategori adalah data yang

diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu.

Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka

tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat

dibandingkan. Contoh data nominal antara lain jenis kelamin.

Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori

yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal

memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah

sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar

jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data

ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku

perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”.

Contoh jenis data ordinal yaitu tingkat pendidikan dan peringkat (ranking)

siswa dalam satu kelas.


Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas

dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data

ordinal. data interval dapat dilakukan operasi matematik penjumlahan dan

pengurangan ( +, - ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum

dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval. Contohnya

yaitu hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan thermometer yang

dinyatakan dalam ukuran derajat dan kecerdasaran intelektual yang dinyatakan

dalam IQ.

Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki

oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang

berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik

Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi

matematik (+, -, x, :). Contohnya yaitu panjang suatu benda yang dinyatakan

dalam ukuran meter.

c) Jenis Data Berdasarkan Sumber Data

1) Data Internal

Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu

organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,

dsb.

2) Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada

di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk

pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain

sebagainya.

d) Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya


1) Data Cross Section

Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.

Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin

ribut bulan mei 2004.

2) Data Time Series / Berkala

Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke

waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data

perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004

sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari

bulan ke bulan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika adalah cabang ilmu yang digunakan untuk mengumpulkan,

menggambarkan, mempresentasikan dan menganalisa data dengan tujuan untuk menarik

kesimpulan yang terukur dan teruji dari suatu penelitian. Terdapat hal-hal yang harus

dipahami dalam mempelajari statistika termasuk ciri khas dan peran statistika dalam

penelitian.

Untuk menarik kesimpulan dari suatu penelitian harus menggunakan data yang

baik. Menurut Ig. Dodit D. S. (2013), data yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat

representatif, mempunyai Standar Error yang Kecil, obyektif, Up to Date, dan relevan. Selain

tu terdapat berbagai macam jenis data yang harus dipelajari oleh seorang peneliti. Tujuannya

adalah agar dalam menentukan jenis data, peneliti tidak melakukan kesalahan sehingga suatu

penelitian dapat dilakukan dengan benar

B. Saran

Statistika adalah cabang ilmu yang digunakan dalam penelitian. Penting bagi

seorang peneliti untuk menggunakan statistika dan data yang tepat agar penelitian yang

dihasilkan sesuai dengan kaedah dan ketentuan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Awaludin, dkk. (2008). Statistika Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Chandra, B. (1995). Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.


Furqon. (1999). Statistika Terapan Untuk Penelitia. Bandung: C.V Alfabeta.

Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi.

Konadi, W. (2005). Ruang Lingkup Statistika.

Muhadjir, N. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarasin.

Rahim A. (2009). Statistika dalam Penelitian Pendidikan.

Santirianngrum, S., dan Agus, S. (2012). Statistik dan Statistika Fakultas Ekonomi 2012.

Setyawan, Ig. D., A. (2013). Pengantar Statistika.

Siswandari. (2009). Statistika Computer Based. Surakarta: LPP UNS Dan UNS Press.

Somantri A., dan Sambas, A., M. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.

Sugiyono.(2010). Statistik Untuk Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Supranto, J. (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Vincent Gaspersz, (1998). Production Planning and Inventory Control Berdasarkan


Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta:
PT. Gramedia Pustka Utama.

Anda mungkin juga menyukai