Disusun Oleh:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika merupakan cabang dari aplikasi ilmu matematika yang sudah ada
dari abad ke 18. Awal mulanya statistika hanya digunakan dalam suatu metode
disuatu negara. Namun saat ini kegunaan dari statisitika semakin berkembang. Salah
peneliti tidak boleh melakukan kesalahan, karena jika sampel yang dipilih salah, maka
kesalahan-kesalahan tersebut, yang sering disebut dengan statistika. Selain itu, setiap
kegiatan penelitian tidak akan terlepas dari data, pengolahan data, dan analisa data.
Terdapat berbagai macam jenis data yang harus diketahui oleh seorang peneliti.
Oleh karena itu penting bagi seorang peneliti untuk mempelajari statistika dan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan statistika?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kata statistik berasal dari bahasa Italia "Statista" yang mempunyai arti
"negarawan". Istilah tersebut dikenal pada abad ke-18, pertama digunakan oleh G.
Achenwall, yang mengambil kata statista (dan kemudian menjadi Statistik) dengan alasan
bahwa negara berkepentingan terhadap data dan kegunaannya tentang informasi dan
karakteristik rakyatnya. Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi
dalam arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat (Sugiyono. 2010). Menurut Agus, S.
dan Santirianingrum, S, (2012), dalam pembahasan statistik terdapat dua istilah yang
sering digunakan dan terkadang membuat rancu, yaitu antara statistik dan statistika.
Statistik (statistic) adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada
suatu data sedangkan statistika secara luas berarti suatu ilmu yang mempelajari cara
menyeluruh (Agus, S. dan Santirianingrum, S,. 2012). Menurut Budiman Chandra (1995),
secara umum statistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur
references), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
data sehingga dapat disajikan lebih baik (Ating Somantri, 2006). Menurut Win Konadi
(2005), Statistika adalah suatu ilmu sekaligus metoda dan instrumen (alat) yang
terukur dan teruji, agar dapat ditentukan keputusan yang akan diambil berdasarkan data
atau fenomena yang dimiliki atau diamati. Menurut Furqon (1999), statistika adalah
analisis dan penafsiran data. Dengan kata lain, istilah statistika di sini digunakan untuk
(pengumpulan data), serta analisis dan penafsiran data. Menurut Siswandari (2009),
Statistika adalah lmu yang merupakan cabang dari matematika yang mengacu pada
hasil analisis tersebut untuk kepentingan tertentu. Gasperz (1989), juga menyatakan
Menurut Abdul Rahim (2009), statistik merupakan metode ilmiah yang terdiri dari
proses pengumpulan data, mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti. Dalam
sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Pemahaman terhadap statistika
akan berkenaan dengan beberapa hal yaitu: data dan variabel penelitian, hipotesis,
populasi dan sampel dan interprestasi uji statistik. J. Supranto (2000), membagi definisi
statistika dalam dua arti, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit,
statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), misalnya ada data atau
keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata -rata umur,
distribusinya, persentase yang buta hururf), sedangkan dalam arti luas statistik berarti
suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/ pengelompokkan,
penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan
hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Pengertian ini merujuk pada istilah statistics yang
Menurut Abdul Rahim (2009), terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi (Sugiyono, 2010).
b. Hipotesis
hipotesis.
kesimpulan tentang suatu variabel yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel untuk digeneralisasikan pada populasi. Apabila sampel yang diambil
tidak representatif, maka peneliti tidak dapat menarik kesimpulan dari suatu
penelitian.
kesimpulan ini dilakukan dengan jalan interpretasi (penafsiran) pada hasil uji
statistik.
e. Penggolongan Statistika
informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami. Furqon (1999),
cara menata data tersebut sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat
merupakan metode dan prosedur statistik yang dipakai hanya terbatas pada
pengumpulan, penyajian, dan analisa data dalam bentuk narasi, tabulasi, atau
diagram, serta perhitungan persentase, nilai rata-rata, standar deviasi dan lain-
Jadi dalam hal ini terdapat aktivitas atau proses pengumpulan data, dan
data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah,
lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Statistika deskriptif adalah cara-cara
statistika inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang
yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.
Menurut Win Konadi (2005), analisis statistika inferensial, yaitu suatu cara
dan mengambil kesimpulan sebagian data (sampel) yang dipilih secara acak
dari seluruh data yang menjadi subjek kajian (populasi). Sehingga statistik
dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Menurut Budiman Chandra
dengan pwmbuktian secara statistik bahwa data sampel yang sedang diteliti
betul-betul berasal dan sudah mewakili ciri-ciri grup data atau populasi.
(populasi). Oleh karena itu inferensial hampir identik dengan pola induktif
dipahami.
sampel berpeluang.
bidang.
sebagai berikut:
kuantitatif dan kualitatif. Contoh dari data kuantitatif yaitu jumlah siswa SMA
dan sebagainya.
Statistik tidak hanya digunakan dalam satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat
a. Variasi
b. Reduksi
terhadap sebagian dari seluruh gejala atau kejadian yang akan diteliti atau akan
c. Generalisasi
lain:
1) Sebagai alat untuk menghitung besarnya sampel yang akan diambil dari
suatu populasi.
Tujuan teknik penentuan sampel yaitu agar diperoleh dara yang representatif
bagi populasinya.
4) Sebagai alat untuk menganalisa data dalam rangka menguji hipotesis yang
telah disusun.
C. Jenis Data
dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang
(2000), data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang
berbentuk kategori, seperti; baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Menurut Ig.
Dodit D. S. (2013), data yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Representatif.
3. Obyektif
4. Up to Date
5. Relevan.
Berikut akan dijelaskan mengenai jenis data dari berbagai sumber sebagai
berikut:
langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli
atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,
2) Data Sekunder
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang
bentuk angka. Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata
verbal bukan dalam bentuk angka ( Noeng Muhadjir, 1996). Data kualitatif
yaitu:
Data nominal atau sering disebut juga data kategori adalah data yang
Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka
tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori
yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal
memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah
sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar
jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data
ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku
Contoh jenis data ordinal yaitu tingkat pendidikan dan peringkat (ranking)
dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data
dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval. Contohnya
dalam IQ.
Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki
oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang
berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik
matematik (+, -, x, :). Contohnya yaitu panjang suatu benda yang dinyatakan
1) Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,
dsb.
2) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada
sebagainya.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari
bulan ke bulan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Statistika adalah cabang ilmu yang digunakan untuk mengumpulkan,
kesimpulan yang terukur dan teruji dari suatu penelitian. Terdapat hal-hal yang harus
dipahami dalam mempelajari statistika termasuk ciri khas dan peran statistika dalam
penelitian.
Untuk menarik kesimpulan dari suatu penelitian harus menggunakan data yang
baik. Menurut Ig. Dodit D. S. (2013), data yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat
representatif, mempunyai Standar Error yang Kecil, obyektif, Up to Date, dan relevan. Selain
tu terdapat berbagai macam jenis data yang harus dipelajari oleh seorang peneliti. Tujuannya
adalah agar dalam menentukan jenis data, peneliti tidak melakukan kesalahan sehingga suatu
B. Saran
Statistika adalah cabang ilmu yang digunakan dalam penelitian. Penting bagi
seorang peneliti untuk menggunakan statistika dan data yang tepat agar penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Santirianngrum, S., dan Agus, S. (2012). Statistik dan Statistika Fakultas Ekonomi 2012.
Siswandari. (2009). Statistika Computer Based. Surakarta: LPP UNS Dan UNS Press.
Somantri A., dan Sambas, A., M. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.