Anda di halaman 1dari 9

PARADIGMA KEPERAWATAN

Rabu, 25 September 2013

I. Pendahuluan.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan
teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam
membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat –
kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan
sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas
instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih
memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa
pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya
beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun
perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi
profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan
dan organisasi profesi.

II. Pengertian
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma
menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam
melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997)
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk
pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia. (Lokakarya
Keperawatan Nasional (1983).
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada
dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38).
Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan
tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan
serta tindakan keperawatan (Kozier, 2000)
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa paradigma keperawatan adalah sebagai suatu
cara pandang yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang permasalahan yang ada dalam
kehidupan manusia baik dalam rentang sehat mapun sakit.
Dengan demikian, paradigma keperawatan memberi arah kepada
perawat dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan serta kehidupan profesi.
Keperawatan berpandangan bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral upaya
pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri
atas empat konsep dasar, yaitu: manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan (Kusnanto,
2004).

III. Paradigma keperawatan berdasarkan 5 (lima) pakar keperawatan.


a. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem
` Manusia :
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan
perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Orem juga
memandang manusia sebagai suatu kesatuan yang berfungsi secara biologis simbolik dan sosial
serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan
kebutuhan manusia seperti udara, air, makanan, eliminasi, kegiatan dan istirahat, interaksi social,
pencegahan terhadap bahaya kehidupan dan kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

Lingkungan :
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif. Lingkungan
meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.

Keperawatan :
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari
keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan atau
bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang
kronis atau kondisi ketidakmampuan. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan
sengaja dan mempunyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki
kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada
manusia dan lingkungannya.

Kesehatan :
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik.
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi
secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik, interpersonal dan sosial.
Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap
keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman yang
menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual, gerakan untuk
memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan, keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.

b. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman


Manusia :
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan
satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Fokus model
Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total sebagai suatu
sistem yang multidimensional. 5 variabel subsistem manusia adalah :
• Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia
• Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
• Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas
manusia
• Spiritual : kepercayaan
• Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan perkembangan manusia
sepanjang siklus kehidupannya

Lingkungan :
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal,
dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi
intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya sebagai
suatu sistem.
Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :
• Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-masnig individu
• Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri individu
• Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai lingkungan yang
terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara
keseluruhan

Kesehatan :
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart (variabel)
selaras dengan seluruh klien. Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana
terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem
klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak
terpenuhi, sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan
terpenuhi (Neuman, 1995).

Keperawatan :
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang
konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai respon
individu saat menghadapi suatu stressor.
Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem
individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan).
Neuman envisions a 3-stage nursing process: Neuman membayangkan sebuah 3-tahap proses
keperawatan:
• Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and with consideration given
to five variables in three stressor areas. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam
penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan
dalam tiga wilayah.
• Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take account of patient's and
nurse's perceptions of variance from wellness. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan
dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.
• Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and achieved through primary,
secondary and tertiary interventions. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya
dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier
intervensi

c. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson


Manusia :
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan
sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus
keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara
bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-
pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person
adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan
pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia dan
apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt
perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali
keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit
energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.

Lingkungan :
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku individu dipengaruhi
oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya. Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh
factor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan
dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. System
perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan
mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara
berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang
jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan
dengan perilaku-perilaku yang baik.

Kesehatan :
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental,
emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan
kenyamanan. Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive)
dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan
menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person
bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem –subsistem
dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan
mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural
atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan
sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia
mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

Keperawatan :
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat
harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya
adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.

d. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy


Manusia :
Manusia sebagai penerima pelayanan asuhan keperawatan mencakup individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat. Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem
adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan
perubahan lingkungan, serta berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme
di dapat. Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.

Lingkungan – Stimulus :
Menurut Roy lingkungan merupakan konsep utama dalam interaksi manusia secara konstan.
Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku individu maupun kelompok.

Kesehatan :
Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses berfungsinya manusia karena terjadinya adaptasi
terus-menerus. Digambarkan oleh Roy dari mulai rentang kematian sampai pada puncak
kesehatan, dengan sehat normal ada di tengah. Kesehatan rendah sebagai hasil dari maladaptasi
terhadap perubahan lingkungan.
Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu dimensi
yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

Keperawatan :
Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses interpersonal yang diawal adanya kondisi
maladaptasi akibat perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Manusia sebagai
sistem, berinteraksi dengan lingkungan dan mengatasi lingkungan melalui mekanisme adaptasi
bio-psikososial. Adaptasi di tingkatkan bila terjadi peningkatan atau pengurangan pemenuhan
kebutuhan. Di dalam menghadapi perubahan atau stimulus, manusia harus menjaga integritas
dirinya dan selalu beradaptasi secara menyeluruh (holistik adaptive system). Tindakan
keperawatan diarahkan untuk mengurangi atau mengatasi dan meningkatkan kemampuan
adaptasi manusia. Peran perawat adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi
dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan homeostatis atau
integritasnya. Perubahan atau stimulus yang menimbulkan akibat pada manusia dibagi menjadi
tiga, yaitu:
• Fokal; yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan manusia (saat ini).
• Konstekstual; yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal
yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara obyektif dilaporkan.
Rangsangan ini muncul secara bersamaan di mana dapat menimbulkan respons negatif pada
stimulus fokal (presifitasi).
• Residual; berupa ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi sukar
untuk diobservasi, meliputi kepercayaan, sikap, sifat individu berkembang sesuai dengan
pengalaman masa lalu yang dapat membantu untuk belajar toleransi terhdap suatu.

e. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King


Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu. Manusia
memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan,
serta membuat keputusan.
Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
• Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya
• Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
• Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka
dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan

Lingkungan :
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
• Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan
manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
• Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal. Keperawatan merupakan
bagian dari lingkungan klien.
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi denganlingkungan
mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan
dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu denganmasyarakat, setiap manusia menerima
dunia sebagai totalitas orang dalam membuattransaksi dengan individu dan benda-benda di
lingkungan.

Kesehatan :
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana hal
tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun
eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang
maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kesehatan di pandang sebagai bagian
dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus
terhadap stres. Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan
interaksi-interaksi lain.

Keperawatan :
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien
yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses
interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui
makna dari tujuan.
• Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic
• Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
• Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan kesehatan agar perannya
dapat berfungsi

IV. Perbedaan mendasar (prinsip/konsep) paradigma keperawatan menurut 5 (lima) pakar


Berdasarkan pada apa yang telah dipaparkan diatas, jika dicermati maka terdapat beberapa
perbedaan mendasar pandangan ahli dalam menyikapi paradigma keperawatan yang terdiri dari 4
komponen yaitu manusia, lingkungan, sehat sakit dan keperawatan itu sendiri.

a. Menurut Orem
Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu yang bersifat fisik,
psikologik dan sosial, dengan derajat kemampuan mengasuh diri sendiri (self care ability) yang
berbeda¬-beda. Berdasarkan pandangan ini, ia berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan
keperawatan ditujukan kepada upaya memacu kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia menyatakan
bahwa teorinya, yaitu "self-care deficit theory of nursing" merupakan teori umum (general
theory).
b. Menurut Neuman
Neuman memandang manusia sebagai makhluk yang multidimensi, karena itu keperawatan
harus berkonsentrasi terhadap seluruh aspek dari manusia. Keperawatan harus memperhatikan
lingkungan internal maupun eksternal manusia, termasuk lingkungan yang tercipta dari interaksi
manusia dengan lingkungan itu sendiri. Neuman memandang bahwa kesehatan adalah suatu
keseimbangan antara seluruh aspek yang terdapat dalam diri manusia. Newman mengemukakan
model sistem (system model) dalam peadidikan dan praktik keperawatan Newman menggunakan
pendekatan manusia utuh (total person approach), dengan me¬masukkan konsep holistik,
pendekatan sistem terbuka (open system), dan konsep "stressor".
Model ini menganalisis interaksi empat variabel penunjang komunitas yang meliputi fisik,
psikologis, sosial kultural dan spiri¬tual. Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkungan yang dinamis.

c. Menurut Johnson
Johnson memandang manusia memiliki 2 aspek dasar yaitu aspek biologis dan aspek perilaku,
dan kosentrasi/fokus utama keperawatan adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku
manusia.

d. Menurut Roy
Roy memandang individu sebagai makhluk bio-psiko-sosial yang harus dilihat sebagai suatu
kesatuan utuh yang secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan, berespons terhadap
lingkungan, dan beradaptasi dengan lingkungan. Keperawatan dilihat sebagai kegiatan atau
tindakan yang ditujukan pada upaya menghilangkan stimuli dan memacu kemampuan adaptasi
dari individu. Model keperawatan yang dikembangkannya selanjutnya dikenal sebagai
"adaptation model"
e. Menurut King
King memandang bahwa klien/pasien sebagai sistem perorangan (personal system) di dalam
lingkungan, sebagai makhluk yang mempunyai day.a bereaksi (reacting beings), makhluk yang
berorientasi pada waktu (time-oriented beings), dan makhluk sosial (social beings) yang
mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan berpikir, memilih, menetapkan tujuan, dan
memiliki kegiatan untuk mencapai tujuan, serta membuat keputusan. Keperawatan dilihat
sebagai aksi, reaksi, interaksi dan transaksi dari proses interpersonal. King mendefinisikan
keperawatan sebagai proses interaksi manusia (process of human interactions) antara perawat
dan, klien yang berkomunikasi untuk menentukan tujuan, mengeksOorasi sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, serta menyepakati sumber¬sumber yang digunakan dalam
mencapai tujuan. Teori King dikena] sebagai "theory of goal attainment."

V. Hubungan konsep teori paradigma dengan falsafah keperawatan


Falsafah keperawatan adalah filosofi atau dasar yang masih bersifat abstrak dalam menjelaskan
suatu konsep dalam keilmuan termasuk dalam keperawatan. Falsafah merupakan suatu
keyakinan bahwa realita/fenomena-fenoma yang terjadi itu ada hukum-hukum atau penyebab-
penyebab yang mendasari yang dapat dijelaskan secara logis dan ada keingintahuan terhadap
penyebab-penyebab tersebut. Sedangkan paradigma sudah mulai
Dari falsafah ini, maka didapatkan berbagai asumsi merupakan suatu penjabaran terhadap apa
yang terkandung didalam filosofi keperawatan, sehingga paradigma keperawatan dapat dijadikan
suatu cara perawat memandang permasalahan yang ada dalam disiplin keperawatan. -asumsi
serta cara pandang yang berfokus kepada 4 hal yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatan, dan inilah yang merupakan paradigma keperawatan.

VI. Penerapan paradigma keperawatan dalam layanan keperawatan.


Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas
kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan
yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan
teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas
empat unsur, yaitu keperawatan, manusia, kesehatan, dan lingkungan. Keempat unsur inilah yang
membedakan paradigm keperawatan dengan teori lain (Asmadi, 2008).
Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan haruslah memiliki suatu
cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada dalam profesinya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional
keperawatan, hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk dalam
paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan unik dengan segala macam
kebutuhannya, lingkungan internal mapun eksternal yang didalamnya terdapat stressor-stressor
yang akan mempengaruhi kondisi sehat dan sakitnya manusia. Sehingga keperawatan harus
berperan untuk memingkatkan derajat kesehatan dan membantu manusia berada dalam rentang
kesehatan yang optimal.

Daftar Pustaka

Alimul, Aziz. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Salemba Medika, Jakarta.

Asmadi. 2008, Konsep Dasar Keperawatan, EGC, Jakarta


Anonim, 2011. http://www.docstoc.com/docs.35503151/teori-keperawatan-orem.html. 30-
11-2011. Teori Keperawatan Dorothea Orem. Gorontalo.

Kusnanto, 2004, Pengantar Profesi Keperawatan, EGC Jakarta

Marriner-Tommey and Alligood, 2006, Nursing Theorist andTheir Work, St. Louis: Mosby
Elsevier.

Suara,Mahyar, Dalami,Ermawati, Rochimah, Raenah,Een, dan Rusmiati. 2010. Konsep


Dasar Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai