Anda di halaman 1dari 1

 Fraktur dinding posterior umumnya mempengaruhi pinggir asetabulum, permukaan

retroasetabular dan beberapa segmen dari kartilago artikular. Kartilago artikular dapat terkena
sebagai akibat trauma. Hal ini harus di diagnosa secara preoperatif melalui CT scan karena
fragmen tersebut memerlukan elevasi pada saat pembedahan dilakukan. Garis ilioischial
umunya tetap intak pada anteroposterior (AP).
 Fraktur kolum posterior : Fraktur jenis ini hanya termasuk bagian ischial dari tulang. Seluruh
permukaan retroasetabular telah tergeser dengan kolum posterior. Garis vertikal yang
memisahkan antara kolum anterior dengan kolum posterior telah bergeser kearah inferior dan
memasuki foramen obrurator. Fraktur ramus inferior biasanya berhubungan dengan fraktur
kolum posterior. Terkadang, garis fraktur melewati posterior ke foramen obrurator dan
membelah tuberositas ischial. Garis ilioischial tergeser dan terpisah dari ujungnya.
 Fraktur dinding anterior : merupakan cedera yang jarang terjadi. Fraktur dinding anterior
biasanya terjadi bersamaan dengan dislokasi anterior.
 Fraktur kolum anterior : Fraktur rendah (low fracture) yang termasuk hanya bagian superior
ramus dan bagian pubik dari asetabulum. Fraktur tinggi (high fracture) dapat termasuk
didalamnya seluruh tepi anterior dari tulang.

Fraktur tranversus membagi tulang kedalam 2 bagian. Garis fraktur horizontal menggeser
asetabulum kepada beberapa level. Tulang pelbis

Anda mungkin juga menyukai