Anda di halaman 1dari 6

MIOTIKUM

DAN

DEKONGESTAN

Nama

Imelda Mega Utami

Npm

11161030

Kelas

1fa1

Dosen Pengampu

Ibu Rizki Siti Nurfitria, Msm., Apt

Mata Kuliah

Pengantar Studi Farmasi

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG

2016
1. MIOTIKUM
A. Definisi Miotikum
Obat miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil
mata). Pengobatan glaukoma bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam mata
dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada penglihatan. Obat Miotikum bekerja
dengan cara membuka sistem saluran di dalam mata, dimana sistem saluran tidak
efektif karena kontraksi atau kejang pada otot di dalam mata yang dikenal dengan
otot siliari.
B. Definisi Golongan Obat
Obat Keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari
Gevaarlijk yang artinya berbahaya. Maksudnya obat dalam golongan ini
berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter
C. Nama Generik
Pilocarpine HCL

D. Nama Dagang
CENDO CARPINE
E. Golongan Obat dan Penandaan
Golongan obat dari Cendo Carpine adalah OBAT KERAS.
Penandaan : Berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.
02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus Obat Keras daftar G adalah
“Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf
K yang menyentuh garis tepi”, seperti yang terliahat pada gambar berikut :
F. Informasi Obat

KOMPOSISI :
Tiap ml larutan mengandung Pilocarpine HCl 20 mg

DESKRIPSI :
Cendo Carpine 2% adalah tetes mata steril yang mengandung pilocarpine
yajavascript: fn_open_editor('product_full_descr');ng berfungsi sebagi direct
acting colinergic prasymphathomimetic agents, yang mana mengurangi resistensi
terhadpa aliran keluar aquerus humor, sehingga terjadi penurunan teknn intra
okular. Pilocarpine juga menghasilkan miosis.

CARA KERJA OBAT :


Pilocarpine adalah suatu chlolinergic parasympathomimetic yang bekerja secara
langsung melalui stimulasi terhadap reseptor syaraf muscarinic dan otot halus
seperti iris dan kelenjar sekresi. Pilocarpine menghasilkan miosis melalui
kontraksi pada iris sphincter, menyebbkan menngkatnya tekanan pada scleral spur
dan membuka ruang trabecular meshwork yang mana menimbulkan aliran keluar
pada aqueous humor. Dengan demikian resistensi terhadap aliran keluar
dikurangi, sehingga menghasilkan turunnya tekanan intra okular.
INDIKASI :
Pilocarpine HCl adalah amiotic (para sympatomimetic) digunakan untuk
mengendalikan tekanan intra okular. Juga dapat digunakan secara kombinasi
dengan miotik-miotik lainnya, ?-blocker,inhibitor karbonik
anhidrase,simpatomimetik atau agen hiperosmotik.

KONTRA INDIKASI :
- Hipersensitif terhadap satu atau lebih kandungan obat ini
- Tidak untuk digunakan dimana konstriksi yang tidak diinginkan, seperti pada
iritis akut dan pada mereka yang menunjukkan hipersensitivitas terhadap
komponen obat dan pada papilary-block glaukoma.
PERINGATAN & PERHATIAN :
- Hanya untuk pemakaian luar
- Miosis biasanya menyebabkan kesulitan beradaptasi ditempat gelap. Pasien
harus disarankan untuk berhati-hati mengemudi pada malam hari atau kegiatan-
kegiatan berbahaya lainnya pad kondisi cahaya yang kurang. Belum diketahui
penelitian terhadap bahaya penggunaan pilocarpine pada janin.
- Penggunaan pada Ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter.
- Keamanan dan efektivitas penggunaan pada anak-anak belum dilaporkan.
- Untuk menghindari kontaminasi jangan menyentuh ujung penetes.

EFEK SAMPING :
Lakrimasi, rasa terbakar atau tidak nyaman, sakit kepala temporer, superfisial
keratitis, ciliary spasm, conjungtival vascular congestion dan induced myopia.
Efek sistemik sebagi berikut kadangterjadi walaupun sangat jarang pada pasien
yang sensitif, berkeringan, aktivitas lambung yang berlebihan. Kekeruhan pada
lensa mata mungkin terjadi pada penggunaan dalam waktu yang lama. Pernah
dilaporkan terjadinya kasus retinal detachment pada penggunaan miotic agents.
CARA PEMAKAIAN :
Dua tetes secara topikal pada mata sampai 3 atau 4 kali sehari atau sesuai dengan
petunjuk dokter.

OVERDOSIS :
Overdosis dapat menyebabkan berkeringat, berliur, mual, tremor dan
melambatnya jantung, dan menurunnya tekanan darah. Pada over dosis yang
ringan dapat diprediksikan terjadi pemulihan secara seketika dan dibantu dengan
larutan-larutan intravena untuk mengimbangi dehidrasi. Untuk kasus yang
menunjukkan keracunan berat. Atropin secara farmakologi adalah antagonis dari
Pilocarpine. Suatu overdosis topikal okular yang diakibatkan produk untuk mata
yang mengandung Pilocarpine dapat dibasuh dari salah satu atau kedua mata dari
air hangt dari keran.

CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (25-30 ? C) terlindung dari cahaya Jangan dpergunakan
3 x 24 jam setelah dibuka

KEMASAN & HARGA. :


Larutan tetes mata, Botol PE 5 x 0,6 ml
Rp. 21.300,-
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

2. DEKONGESTAN
A. Definisi dekongestan
Dekongestan adalah obat yang menyusutkan selaput hidung yang
membengkak dan membuatnya lebih mudah untuk bernapas. Dekongestan
dapat diambil secara oral atau dengan semprot hidung. Dekongestan tidak
boleh digunakan oleh pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) kecuali
di bawah pengawasan dokter.
B. Definisi Golongan Obat
Obat Keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari
Gevaarlijk yang artinya berbahaya. Maksudnya obat dalam golongan ini
berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter
C. Nama Generik
Pseudoefedrine HCL
D. Monografi Zat Aktif

E. Monografi Sediaan Umum

F. Nama Dagang
DECONGESTAN
G. Golongan Obat dan Penandaan
Golongan obat dari Decongestan adalah OBAT KERAS.
H. Penandaan : Berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.
02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus Obat Keras daftar G adalah
“Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
huruf K yang menyentuh garis tepi”, seperti yang terliahat pada gambar
berikut :

I. Informasi Obat
Indikasi Obat : Gejala Kongesti Nasal Seperti pada sinustis
Dosis : Dewasa dan Anak diatas 12 th: sehari 3x1 tab
Pre/post Prandial advice : sesudah makan
Efek samping : kadang kadang insomnia
Kemasan dan harga : dus 10x10 tab (Rp. - )

Anda mungkin juga menyukai