Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FARMAKOGNOSI

TANAMAN DAUN KEMANGI YANG BERKHASIAT


SEBAGAI PENYAKIT USUS BUNTU

Kelas : 2 Fa 1

Kelompok :8

Nama Kelompok : Faizal Alip Maulana 11161025

Imelda Mega Utami 11161030

Kerin Elfinda 11161033

Lisna Egisnawati 11161034

Nia Kurniati 11161044

Rosi Helen Agustin 11161049

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG

2017/2018
A. Definisi

Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau


usus buntu. Sedangkan usus buntu adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis
berukuran 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar.

 Appendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada
sekum tepat dibawah katup ileocecal ( Brunner dan Sudarth, 2002 hal 1097)
 Appendicitis adalah peradangan dari appendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. (Arif Mansjoer ddk 2000 hal 307).
 Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam
kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan
laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak
terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock
ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur.

Penyebab utamanya adalah obstruksi atau penyumbatan yang disebabkan oleh:


a. Fekalit (massa faeses yang padat) akibat konsumsi makanan rendah serat.
b. Cacing/parasite
c. Infeksi virus: E. coli, streptococcus
d. Sebab lain: misal: tumor, batu
e. Striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya
f. Hiperplasia limfoid.

Klasifikasi Apendisitis terbagi atas 2 yaitu :


a. Apendisitis akut, dibagi atas : Apendisitis akut fokalis atau segmentalis,
yaitu setelah sembuh akan timbul striktur local. Apendisitis purulenta
difusi yaitu sudah bertumpuk nanah.
b. Apendisitis kronis dibagi atas : Apendisitis kronis fokalis atau parsial,
setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva
yaitu apendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.
B. Tanaman Daun Kemangi
Kemangi adalah tanaman yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma
daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi
merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Kemangi adalah hibrida antarspesies
antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O. americanum. Ia dikenal juga
sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan
sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Daun kemangi memiliki khasiat yang sangat baik dalam mengobati
inflamasi / peradangan pada usus. Ekstrak senyawa alamiah didalamnya
membantu menenangkan nyeri pada radang usus buntu dan mampu meredakan
demam yang menjadi salah satu gejalanya. Selain itu juga, Konsumsi ekstrak daun
kemangi mampu menyembuhkan luka di jaringan dan mengurangi pembengkakan
serta rasa sakit. Daun kemangi juga memiliki zat antioksidan dengan kadar tinggi
yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.
C. Morfologi Tanaman
Kemangi merupakan tanaman semak semusim dengan tinggi 30-150 cm,
batangnya berkayu, segi empat, beralur, bercabang, dan memiliki bulu berwarna
hijau. Daunnya tunggal dan berwarana hijau, bersilang, berbentuk bulat telur,
ujungnya runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, dan pertulangan daun menyirip.
Bunga majemuk berbentuk tandan memiliki bulu tangkai pendek berwana hijau,
mahkota bunga berbentuk bulat telur dengan warna keunguan. Buah berbentuk
kotak dan berwarna coklat tua, bijinya berukuran kecil, tiap buah terdiri dari
empat biji yang berwarna hitam, akarnya tunggang dan berwarna putih kotor
(Depkes RI, 2001).
Batang kemangi berbentuk bulat, berbulu berwarna hijau dan kadang
keunguan. Memiliki aroma yang khas dengan tinggi tanaman antara 60-70 cm dari
permukaan tanah. Memiliki bunga yang bergerombol, mahkota bunganya
berwarna keunguan. Selain memiliki bunga, kemangijuga memiliki biji dengan
ukuran 0,1 mm. Bijinya bulat berwarna cokelat dengan berat 100 butir sekitar
0,026 g. Hasil ternak selama satu periode musim tanam (tiga kali panen) berkisar
antara 34.117 – 83.958 kg/plot untuk 50 tanaman (Hadipoentyanti & Wahyoeni,
2008).

D. Kandungan Kimia
Tanaman kemangi memiliki kandungan kimia pada bunga, daun, ataupun
batangnya. Kandungan kimia tertinggi dari tanaman kemangi terdapat pada
daunnya (Kicel, 2005). Jenis kandungan kimia yang terkandung dalam kemangi
(Ocimum sanctum)dipegaruhi oleh regio geografis dan kuantitasnya bervariasi
pada setiap periode vegetasi. Kandungan kimia kemangi yang tumbuh di Kuba,
Brazil, India, Jerman, dan Thailand mengandung eugenol sebagi konstituen utama
selain juga β-caryophyliene atau α-bisabolenes dan β-bisabolenes. Methyl eugenol
merupakan konstituen utama dari minyak Ocimum sanctum dari India (25%) dan
Thailand (23-52%). Sedangkan minyak dari Ocimum sanctum yang tumbuh di
Australia terutama mengandung methyl chavicol (Evelyne, 2008).

Kemangi telah terbukti memiliki sifat antioksidan, antikanker, antijamur,


antimikrobial, analgesik (Uma, 2000). Zat aktif dari kemangi ialah eugenol (1-
hydroxy-2-methoxy-4-allybenzene) yang paling berpotensi farmakologis
(Evelyne, 2008). Kandungan eugenol kemangi berkisar antara 40% hingga 71%
(Prakash & Gupta, 2004). Selain eugenol, kemangi juga mengandung zat
farmakologis seperti ocimene, alfapinene, geraniol (Kardinan, 2003). Kandungan
zat aktif eugenol yang mendominasi komponen daun Ocimum sanctum berfungsi
sebagai tempat antiparasit, anti-inflamasi, dan antioksidan (Liew & Cox, 1990).
Pemberian antioksidan dalam jumlah cukup besar akan menjadi radikal bebas
(Salganik, 2001).

Komponen flavonoid seperti myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai


antibiotik alami dan antiperadangan. Kandungan Ocimum sanctum memiliki
aktifitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus pumilus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Staphylococcus aureus merupakan organisme yang
paling sensitif. Aktifitas antibakteri dikombinasikan dengan antiinflarmasi dan
analgesik membuat Ocimum sanctum berguna dalam mengatasi inflamasi yang
disebabkan oleh infeksi streptococcal (Waish, 2008).

E. Senyawa Aktif yang Berperan Dalam Penyakit Usus Buntu


Komponen flavonoid seperti myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai
antibiotik alami dan antiperadangan.
1. Eugenol
Merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal
dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Ia dapat
dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol.
Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak
2. Myrcene
Myrcene, atau β-myrcene, adalah hidrokarbon organik alami olefin. Hal ini
lebih tepat diklasifikasikan sebagai monoterpene. Monoterpen adalah dimer
prekursor isoprenoid, dan myrcene adalah komponen penting minyak
esensial. Myrcene adalah nama untuk isomer struktural 2-metil-6-metilena-
1,7-oktadiena, yang tidak ditemukan di alam dan sedikit digunakan.

F. Cara Isolasi Minyak Atsiri Pada Daun Kemangi


Sebanyak 100 gram daun kemangi (Ocimum sanctum L) kondisi segar
dipotong dengan ukuran ±1 cm dan dimasukkan ke dalam labu didih volume 2000
mL, kemudian ditambahkan 1000 mL akuades hingga daun kemangi terendam.
Daun kemangi didestilasi selama ± 5-7 jam meggunakan pemanas heating mantle
pada suhu 100 °C hingga diperoleh destilat campuran minyak dan air didalam alat
Clevenger. Pemanasan menggunakan microwave yang dimodifikasi dilakukan
dengan cara memasukkan 100 gram daun kemangi ke dalam dalam labu didih
volume 1000 mL dan ditambahkan 500 mL akuades. Didestilasi dilakukan selama
90 menit, temperatur 100°C, daya 500 Watt. Minyak atsiri diperoleh ditambahkan
Na2SO4 anhidrat kemudian dipisahkan, dan disimpan di dalam lemari es. Minyak
atsiri diperoleh dianalisis dengan menggunakan GC-MS kemudian dilakukan uji
antibakteri dan uji antioksidan.

G. Cara Isolasi Ekstrak Daun Kemangi


Daun kemangi diekstrak dengan dua cara yaitu soxhlet dan hidrodestilasi.
Secara metode ekstraksi soxhlet, daun kemangi dalam keadaan segar hasil sortasi
diekstraksi dengan menggunakan etanol pada suhu 80Oc, ekstrak yang diperoleh
tersebut selanjutnya dipekatkan dengan rotary evaporator (Buchi Swizerland
Waterbath B-480, Rotavator R-124, B-169 Vacuum System) dalm kondisi gelap
(tutup dengan alumunium foil). Sedangkan secara metode hidrodestilasi, sejumlah
tertentu daun kemangi segar hasil sortasi didestilasi dngan pelarut aquadest.
Ekstrak yang diperoleh selanjutnya disimpan ditempat gelap untuk menghindari
oksidasi sampai analisis berikutnya.

H. Uji Aktivitas Anti Bakteri


Uji aktivitas antibakteri Larutan Nutrient Broth (NB) berisi biakan bakteri
diukur Optical Density (OD600 nm ~ 0,1) menggunakan spektofotometer UV-
VIS. Pengenceran dilakukan menggunakan NaCl pisiologis 0,90 %. Sebanyak 1
mL air salin (NaCl) 0,90 % steril yang berisi biakan bakteri dari larutan Nutrient
Broth (NB) dimasukkan ke dalam 15 mL Nutrient Agar (NA) steril lalu vortex
sehingga bakteri tersuspensi merata. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam
cawan petri yang telah distrerilisasi dan dibiarkan memadat. Minyak atsiri daun
kemangi (Ocimum sanctum L) dilarutkan dengan etanol absolut pada konsentrasi
100 μg/disk, 200 μg/disk, 500 μg/disk, 1000 μg/disk, dan kontrol positif
digunakan amoxsan® dengan konsentrasi 30 μg/disk, larutan etanol absolut
digunakan sebagai kontrol negatif. Sebanyak 10 µL sampel, kontrol positif dan
kontrol negatif diinjeksikan pada kertas cakram. Kertas cakram diletakkan di atas
permukaan media NA padat, kemudian diinkubasi pada suhu 37 °C. Diameter
daerah bening di sekitar kertas cakram diukur setelah inkubasi bakteri selama 24
jam.

I. Uji Aktivitas Antioksidan


Uji aktivitas antioksidan Sebanyak 2 mg minyak atsiri daun kemangi
(Ocimum sanctum L) dilarutkan dalam 2 mL metanol sehingga diperoleh larutan
induk dengan konsentrasi 1000 µg/mL (ppm). Microplate terdiri dari 8 sumur
baris (A-H) dan 12 kolom (1-12). Sumur baris A dimasukkan sampel sebanyak 50
µL. Sebanyak 50 µL metanol dimasukkan pada masing-masing sumur baris B-F.
Sumur baris A dipipet sebanyak 50 µL kemudian dimasukkan ke baris B, sumur
baris B dipipet sebanyak 50 µL, dimasukkan ke sumur baris C, selanjutnya hingga
sumur baris F. Sumur baris F dipipet sebanyak 50 µL dan dibuang. Sehingga
diperoleh konsentrasi (1000, 500, 250, 125, 62.5 dan 31.25 µg/mL). Sedangkan
sumur baris G-H diisi dengan metanol sebanyak 50 µL, sumur baris A-G
ditambah DPPH sebanyak 80 µL dengan konsentrasi 80 µg/mL. Kemudian
diinkubasi selama 30 menit, selanjutnya run sampel dengan microplate reader.
Data absorbansi yang diperoleh maka dapat dihitung nilai % inhibisi dengan
menggunakan rumus :

% Inhibisi = Akontrol−Asampel Akontrol × 100 %

J. Cara Meidentifikasi Flavonoid (Myrcene dan Eugenol)

1 gram ekstrak

+100 mL air panas


Didihkan selama 5 menit, saring

Filtrat

+ serbuk Mg
+ 2 mL HCl
+ etanol 1 tetes
+ 10 mL amil alkohol

Warna Jingga-kuning /
merah pada lapisan amil
alkohol
DAFTAR PUSTAKA

Barbara C. Long, 1989. Medical Surgical Nursing. St. Louis. CV. Mosby
Company.

Brunner and Suddarth. 1999. Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2, Alih bahasa:
Monica Ester, Edisi 8, EGC, Jakarta.

Daryono, E., D., Muyassaroh, Hudha, M. I. 2011. Ekstraksi Minyak Atsiri Pada
Tanaman Kemangi (Ocimum x citriodorum) dengan Proses Destilasi. Prosiding
Seminar SENTIA, Polinema. Vol I1-I6

Hakkim, F., L. Arivazhagan., G. Boopathy., R. 2008. Antioxidant Property of


Selected Ocimum Species and Their Secondary Metabolite Content. Journal of
Medicinal Plant research. Vol 2 (9), pp. 250- 257.

Hapsari, P.S., 2008. Isolasi dan Analisis Komponen Penyusun Minyak Kemangi
(Ocimum Citriodorum) dengan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa. Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia Jakarta.

Hussain A. I., Anwar F., Sherazi S. T. H., and Przybylski. R. 2008. Chemical
composition, antioxidant and antimicrobial activities of basil (Ocimum basilicum)
essential oils depends on seasonal variations. Journal Food Chemistry (108): 986-
995.

Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga, Jakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi

Anda mungkin juga menyukai