Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UJI BAHAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

No. Uji :
Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen
Topik : Pengujian Titik Nyala Aspal Halaman :

I. REFERENSI
1. SNI 06-2433-1991 : Metode pengujian titik nyala aspal keras dengan alat
Cleveland open cup

2. AASHTO T-48-74 : Menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil
minyak bumi

3. RSNI S-01-2003 : Spesifikasi Aspal Berdasarkan Penetrasi

II. TUJUAN PENGUJIAN


Menentukan besarnya Titik Nyala aspal, sesuai dengan prosedur pengujian yang
digunakan (Metode Cleveland Open Cup).

III. DASAR TEORI


Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik di atas
permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya
5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal.
Hubungan terhadap pelaksanaan adalah gambaran mengenai batas pemanasan yang
masih dapat diizinkan tanpa menimbulkan bahaya kebakaran (harus dibawah titik
nyala).
Pengujian ini dilakukan untuk aspal keras dengan metode Cleveland open cup, pada
pengujian ini aspal dipanaskan dalam cawan Cleveland.
Pengujian ini bermaksud untuk indikasi pemanasan maksimum aspal ketika aspal
tersebut dibakar, karena apabila aspal tersebut dipanasi sampai melebihi titik nyala
selain berpengaruh pada karakteristik aspal juga dapat membahayakan. Jika aspal
dipanaskan melebihi temperatur titik nyala / titik bakar maka aspal tersebut akan
mengeluarkan karbon yang dapat mengurangi kelekatan aspal terhadap agregat.

Tabel persyaratan titik nyala aspal (RSNI S-01-2003)

Jenis
Satuan Persyaratan
Pengujian
Pen 40 Pen 60 Pen 80 Pen 120 pen 200
Titik Nyala °C
min.200 min.200 min.225 218 177

Aplikasi titik nyala adalah untuk mengetahui batas pemanasan yang di izinkan dalam
LAPORAN UJI BAHAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

No. Uji :
Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen
Topik : Pengujian Titik Nyala Aspal Halaman :

pelaksanaan sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran


IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Keterangan dan
No. Alat Gambar
Spesifikasi

Berfungsi sebagai
Cawan Wadah untuk
1.
Cleveland menempatkan aspal
pengujian.

Kompor dan Digunakan untuk


2. wajan memanaskan aspal.

Digunakan untuk
Thermometer mengukur suhu dengan
3.
kapasitas maksimum
400° C

Dapat diatur dan


memberikan nyala
dengan diameter 3.2
4. Nyala penguji
sampai 4.8 mm,
dengan panjang tabung
75 mm.
LAPORAN UJI BAHAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

No. Uji :
Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen
Topik : Pengujian Titik Nyala Aspal Halaman :

Digunakan untuk
5. Stopwatch
menghitung waktu

6. Pelat Pemanas

2. Bahan
 Aspal padat

V. LANGKAH KERJA

1. Persiapkan alat dan bahan.


2. Panaskan aspal sampai cukup cair dengan suhu ±110º C.
3. Kemudian isilah cawan cleveland dengan aspal, hingga mencapai batas garis
pada cawan tersebut dan hilangkan gelembung udara yang ada pada permukaan
cairan.
4. Diamkan sampai aspal dingin
5. Letakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga
terletak dibawah cawan.
6. Letakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah cawan
dan tempatkan termometer tegak lurus didalam benda uji dengan jarak 6.4 mm
diatas dasar cawan, dan terletak pada suatu garis yang menghubungkan titik
tengah cawan dan titik poros nyala penguji.
7. Kemudian aturlah sehingga poros termometer terletak pada jarak ¼ diameter
LAPORAN UJI BAHAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

No. Uji :
Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen
Topik : Pengujian Titik Nyala Aspal Halaman :

cawan dari tepi.


8. Nyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu
menjadi (15 + 1)0C permenit sampai benda uji mencapai suhu 560C dibawah titik
nyala perkiraan.
9. Kemudian aturlah kecepatan pemanasan 50C sampai 60C permenit setelah suhu
mencapai 560C dibawah titik nyala perkiraan (titik nyala perkiraan 275o C)
10. Nyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi
3.2 mm sampai 4.8 mm.
11. Putarlah nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi
cawan) dalam waktu 1 detik. Ulangi setiap kenaikan 2oC)
12. Lanjutkan pekerjaan 8 dan 9 sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas
permukaan benda uji, baca suhu pada termometer dan catat waktunya.
13. Lanjutkan perkerjaan 12 sampai terlihat titik nyala yang agak lama sekurang-
kurangnya 5 detik diatas permukaan benda uji. Bacalah suhu pada thermometer
dan catat waktunya.

VI. DATA DAN PERHITUNGAN

6.1. Data Hasil Pengujian


Data hasil pengujian terlampir pada format lampiran.

6.2 Perhitungan
Dari hasil pengujian diperoleh suhu titik nyala aspal sebesar 266°C
LAPORAN UJI BAHAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

No. Uji :
Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen
Topik : Pengujian Titik Nyala Aspal Halaman :

VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian titik nyala aspal didapatkan suhu titik adalah 266°C, maka aspal
tersebut termasuk kedalam penetrasi 40, penetrasi 60, penetrasi 80, penetrasi 120 dan
penetrasi 200.

Anda mungkin juga menyukai