Anda di halaman 1dari 16

BAB

GARISBESAR
Tujuan
Pendahuluan
TindakanPenyelamatan Segerapadaluka bakar
Ainvay Setelahmenyelesaikan pesertamampu
topikberikut,
Stopproseslukabakar melakukan penilaian
danmenyusun langkah-langkah
AksesVena untukstabilisasi,
menangani, danmelakukan transfer
Assesmentpasienluka bakar pasientraumatermal.
Secarakhusus, pesertamampu
Anamnesis untuk:
Luaslukabakar
Dalamnya lukabakar Memperkirakan
luaslukabakardan
Primarysurveydan resusitasipasienluka bakar * adanyacederayangmenyertai.
menentukan
Airway
Breathing Melakukan penilaian
awaldanmenangani
Circulation * pasientraumatermal.
SecondarySurveydan tambahanpadasecondarysurvey
Pemeriksaan fisik Mengenalimasalahkhususpasientrauma
Dokumentasi * termaldancarapenanganannya.
Pemeriksaan PenunjanguntukpasienLukaBakarBerat
Sirkulasiperiferpadalukabakarmelingkar
NGT kriteriauntukmerujukpasienluka
Menentukan
* bakar
Narkotika, anlgetikadansedative
Perawatan luka
Antibiotika
Tetanus
LukabakarKhusus
Lukabakarkimia
LukaBakarlistrik
Rujukanpasien
Kriteriarujukan
Prosedur rujukan
TraumaDingin: efeklocal
Jenistraumadingin
Pengelolaan
Frostbite
danNonFreezing
coldinjury
TraumaDingin: efeksistemik
Gejala
Pengelolaan
Ringkasan
DaftarPustaka
BAB 9
TraumaTermal

FB PENDAHULUAN obstruksi akibat trauma panas. Diperlukan


kewaspadaanadanya obstruksi yang mengancam
ffi jalan nafas pada trauma panas karena tanda-tanda
Trauma termal menimbulkan morbiditas dan
terjadinya obstruksi nafas pada saat-saatawal tidak
mortalitas yang cukup tinggi. Menguasai prinsip-
jelas dalam menangani pasien luka bakar di rumah
prinsip dasariesusitasiawal pada pasientrauma dan
sakit, dokter harus waspada terhadap kemungkinan
menerapkan tindakan sederhanapada saatyang tepat
terjadinya gangguan jalan nafas, mengenali tanda-
dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Prinsip
tanda sumbatanjalan nafas dan segeramulai tindakan
yang dimaksud adalah kewaspadaanyang tinggi akan
penanggulangannya.Indikasi klinis adanya trauma
terjadinya gangguanjalan rurpaspada trauma inhalasi,
inhalasi antara lain:
identifikasi dan pengelolaan trauma mekanik, serta
mempertahankanhemodinamik dalam batasnormal . Luka bakar yang mengenaiwajah dan/atau leher
melalui resusitasicairan.Dokter penolongjuga harus . Alis mata dan bulu hidung hangus
waspada dalam melaksanakan tindakan untuk . Adanya timbunan karbon dan tanda peradangan
mencegah dan mengobati penyulit trauma termal, akut orofaring
sepertimisalnya rhabdomiolisis dan gangguanirama . Sputum yang mengandung karbon f arang
jantung yang sering terjadi pada luka bakar. Kontrol
suhu tubuh dan menyingkirkan pasien dari . Suaraserak
lingkungan yang berbahayajuga merupakan prinsip r Riwayat gangguan mengunyah dan/atau
utama pengelolaantrauma termal. terkurung dalam api
. Luka bakar kepala dan badan akibat ledakan
. Kadar karboksihemoglobinlebih dari 1,0%setelah
TINDAKAN SEGERA
PENYELAMATAN terbakar
PADA LUKABAKAR
Bila ditemukan salah satu dari keadaan di atas,
E np" prioritspertamasaya? sangat mungkin terjadi trauma inhalasi yang
memerlukan penanganan dan terapi definitif,
Tindakan yang menyelamatkan nyawa adalah kontrol termasuk pembebasanjalan nafas.Trauma inhalasi
Airway, menghentikan prosesluka bakar dan merupakan indikasi untuk meruiuk ke pusat luka
pemasanganaksesintravena bakar. Bila perialanan ke pusat ruiukan memakan
waktu lama, sebelum diruiuk harus dilakukan
AIRWAY intubasi lebih dahulu untuk menjamin jalan nafas.
Selain itu adanyastridor juga merupakan indikasi
Laring dapat melindungi subglottis dari trauma panas
untuk segeramelakukan intubasi. Luka bakar yang
langsung, bagaimana saya mengidentifikasi trauma
melingkari leher mengakibatkan pembengkakan
inhalasi tetapi supraglottis sangatmudah mengalami
iaringan sekitar jalan nafas, sehinggapada keadaan
seperti ini juga merupakan indikasi untuk mema$mg
intubasi secaradini.

MENGHHNTIKAN PRO$ES TRAUMA BAKAR

Segera tanggalkan pakaian untuk menghentikan


prosestrauma bakar. Bahanpakaian sintesis,mudah
dan cepat terbakar pada suhu tinggi akan meleleh
meninggalkan residu panas yang akan terus
membakar pasien. Pakaian yang mengandung bahan
kimia harus ditanggalkan secarahati-hati. Bubuk
kimia kering dibersihkan dengan cara menyapu
denganhati-hati untuk menghindari terjadinya kontak

248 Adaanced Tr aumaLife Support


BAB 9
TraumaTermal

langsung. Permukaan tubuh yang terkena dicuci LUASLUKA BAKAR


dengan air bersih dan selanjutnyapasien diselimuti
dengan kain hangat yang bersih dan kering untuk I nagaimana sayamemperkirakan luas dan
menghindari terjadinya hipotermi. dalamnya luka bakar ?.
TheRuleof Ninesmerupakancarapraktis untuk
PEMBERIAN
CAIRANINTRAVENA menentukanluas luka bakar.Tubuh manusia dewasa
dibagi menurut pembagian anatomis yang bernilai
Setiap pasien luka bakar lebih dari 20% luas 9% atau kelipatandari9% dari keseluruhanluas tubuh.
permukaan tubuh memerlukan resusitasi cairan. Berbedadenganorang dewasa,kepala bayi dan anak
Setelahjalan nafasbebasdan pengenalan(identifikasi) merupakan bagian terbesar dari luas permukaan
sertapenanganancederayang mengancamjiwa selesai tubuh, sedangkan ekstremitas bawah merupakan
dilakukan, pemasangan akses intravena segera bagian yang lebih kecil. Persentaseluas permukaan
dilakukan. Kateter vena ukuran besar (minimal #1,6) kepala anak adalah dua kali orang dewasa.Untuk
dipasangpada vena perifer. Sebaiknyaaksesintravena luka bakar yang distribusinya tersebar,rumus luas
dipasang pada daerah yang tidak terkena luka bakar, permukaan telapak tangan (termasuk jari-iari) pasien
namun dalam keadaan terpaksa vena pada daerah sama dengan lYo luas permukaan tubuhnya dapat
luka bakarpun bisa dipergunakan bila mudah membantu memperkirakan luas luka bakar.
dilakukan. Vena ekstremitasatas menjadi pilihan"
karena bila dipasang pada ekstremitas bawah KEDALAMAN
LUKABAKAR
komplikasi terjadinya flebitis pada vena s#ena cukup
tirgg. Cairan yang diberikan dimulai dengan Ringer Kedalaman luka bakar penting untuk menilai
laktat (RL), sedangkanjumlah cairan akan diuraikan beratnya luka bakar, merencanakanperawatan luka,
kemudian. dan memprediksi hasil dari segi fungsional maupun
kosmetik.
Luka bakar deraiat I (mis. sengatanmatahari)
ffi PENILAIAN
PASIEN
LUKABAKAR ditandai dengan adanya eritema, nyeri, dan tidak ada
Penilaianpasienmulai dengananamnesis,dan bulla. Karenatidak berbahayadan tidak memerlukan
disusul penilaian luas dan dalamnya luka bakar. pemberian cairan intravena, luka bakar derajat I
selanjutnya tidak akan dibahas dalarn bab ini.

ANAMNESIS Luka bakar derajat II atau partial-thickness


burns ditandai dengan warna kemerahan atau
Anamnesis riwayat trauma sangat penting campuran disertai pembengkakan dan bulla.
dalam penanganan pasien luka bakar. Sewaktu Permukaannya basah, berair serta nyeri hebat
menyelamatkan diri dari tempat kebakaran,mungkin meskipun hanya tersapu aliran udara.
terjadi cederapenyerta.Ledakandapat melemparkan
pasien, mengakibatkan misalnya cedera kepala, Luka bakar derajat III atau full-thickness
jantung, paru-paru/ trauma abdomen dan fraktur. burns menyebabkanluka kehitaman dan kaku. Wama
Catat waktu terjadinya trauma. Luka bakar yang kulit bisa terlihat putih seperti lilin, merah sampai
terjadi pada ruangan tertutup harus dicurigai kehitaman. Warna kulit merah ini tidak berubah
terjadinya trauma inhalasi. menjadi pucat dengan penekanan,tidak merasanyeri
dan kering (Lihat Gambar 9-2B)
Anamnesis dari pasien sendiri atau keluarga,
hendaknya juga mencakup riwayat singkat penyakit-
penyakit yang diderita sekarang (seperti misalnya
diabetes, hipertensi, jantung, paru-paru danf atau
Srnjal) dan obat yang sedang dipakai untuk terapi.
Penting pula diketahui riwayat alergi dan status
imunisasi tetanus.

AibancedTraumaLife Support 249


BAB 9
TraumaTermal

I Gambar 9 - 1 The Rule of Nines dipergunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pasien luka bakar berat
di rumah sakit. Juga untuk pedoman praktis penilaian luka bakar berat. Tubuh pasien dewasa dibagi dalam
daerahbernilai 9% ataukelipatan9%. Grafisdikutip denganijin LifeART CollectionImages,CoPyright @1989-
1997by TechPoolStudios, Cleveland,OH

250 AdaancedTraumaLife Support


BAB 9
TraumaTermal
A
Luka Bakar Parsial Dangkal
Luka Bakar Derajat II
. Derajatll lebih
dalam dari Epidermis
derajat I
. Seringakibat
Dermis
cairanpanas,
dan ledakan
Subcutaneous
layer

. Blistering
. Painful
. Glistening
wound bed . Kemerahan/ campuran
. Bula dan epidermis yg rusak
. Bengkak
. Perriukaan basah,berair
. Nyeri
. Sensitif pada udara

Luka Bakar Parsial Dalam dan


Full Thicknessatau derajat III
- 3
o Kerusakan
Epidermis
J"r,iiJr,l""i""li
kulit,ujungsaraf Full
d a n j a r i n- g a n thickness,
subkutbn Dermis third
o 3 Disebabkan degree
api, cairanpanas
yg lama, benda Subcutianeous
panasatau listrik rayer
o Derajat 3 mula-2
menye-rupal . Leathery
deraiatll
r White to charred
. Dead tissue
. Casualitieswill . Pucat,putitr, kaku, kemerahan
havepain ,. . .' . Kulit rusak, tampak jar lemak
. Permukaan kering
. Tidak nyeri
. Edema
I Gambar I - 1 A Derajat ll dangkal B. Derajat ll dalam atau

PRIMARY DANRESUSITASI
SURVEY karenanyamemerlukan pembebasanjalan nafassegera.
Manifestasi klinis trauma inhalasi mungkin perlahan-
PASIEN
LUKABAKAR lahan dan belum namp ak dalarn Zljam pertama. Bila
dokter menunggu hasil pemeriksaan radiologis untuk
AIRWAY memastikan adanya kelainan paru atau menunggu
hasil analisagas darah, edemajalan nafas yang akan
Adanya riwayat terkurung api atau terdapat terjadi menyebabkan intubasi sulit dilakukan dan
tanda-tanda trauma jalan nafas, memerlukan diperlukan tindakan krikotirodotomi untuk
pemeriksaanjalan nafas dan tindakan pemasangan pemasanganpipa endotrakheal.
jalan nafas definitif. Trauma bakar faring
menyebabkan edema hebat jalan nafas bagian atas,

AdaancedTraumaLife Support 251


BAB 9
TraumaTermal

Penanganan awal trauma inhalasi sering


memerlukan intubasi endotrakheal dan ventilasi
mekanis.Sebelumintubasi, pasien diberikan oksigen
dengan pelembab. Intubasi dilakukan lebih awal
pada pasien dengan kemungkinan terjadi trauma
bakar
lalan nafas. Kemungkinan besarpasien luka
dengan trauma jalan nafas akan memerlukan
tindakan bronkhoskopi, karenanya piPa
endotrakheal untuk jalan nafas definitif diusahakan
ukurannya yang sesuaiur*uk itu. Analisa gas darah
arteri diperlukan unhrk mengetatrui fungsi paru-
paru. Pengukuran POzarteri tidak terlalu bermakna
pada keracunan CO, karena tekanan parsial CO
yang hanya 1 mmHg saja Pada kadat
karboksihemoglobin 4A% a|au lebih" Pengukuran
kadar karboksihemoglobin lebih bisa diandalkan,
dan oksigen 1007.oharus segera diberikan-
BREATfllP,iG
Apab'ila keadaan hemodinarnik pasien
Fenangpnanawalnya didasarkan atastanda
rnemungkinkan dan txaunna spinal dapat
dan ge.ialayang ada,,yang tirnbul akib'at trauffta,
disingkirkae'r,urernikkan kepala dan dada 2tr sampi
sebagaihrikutr leher dan dada" Luka
3d dipatrnenryffiWedema
c Tbaurna bakal langsung, rnenyebabkan ederna ItrXyang mengpnai dinding dada
bakarderajat
dan/ataw ob,strl'n&siialan rrafas bagian atas anterior dan lateral dapat rreny'ehbkan terbatasrrya
r Inhala$ hastltpernbakaran (Patrtikelkarbon) dart pengerakan dinding dada,' karenanya rureskipun
asap beracun meny'ebab,kanhakheobron'ktritis tidak lneJriputi keselunulmn dinding dada bila han
kannlawu,edeana,dan p,re-rirrraorda iali teriadi perXr,r dilakuk'an eskarotorni-
a Keraeunan kaahon mo,r'o&'sida(CO)
Dlagpoaisterjpdlinyakeracurr,mra CO dit%akkadft
bllla seseora:ir,g b,e-rada di liingkungari yang VOLUUIE SIRKULASI DARAH
nnengandro,r''lg gac CO, s,e1'lirugg,a pasien y'ang
Cairan apa dan hagaimana
me@amml h,:,kab.alion Bada rurangarn terhdttlp seliah*
e0. pasien cteflg.an memberikarnrrya?
diamnggap mel+ga[a&d|xsqaawn,;m
kadaf €O krarrang ilari 20'%, huiasanya belium Feniliadmn sldhrrlffii serlng tliidakmrudatt
vorkrnmre'
memutirfllkkan g"tpn^. Kada,l CO yar'q:lebih tirnggr padlapasiert Ltrlkahalkaffberat- n agiipula"pasiemnuka
@rifi\brdJkaer. (1) sakirt kepala dan nlrlral,@% sanmpaii bakar beraftseriig direneaiid€!'Waf,tn trdttrrxalailrnyalry
mYl,),@ ketriur,gqtrrt€F,n (mr samnBaii A0%[ (p) couta'@l0flo rmerryehabkam Fenmrrgmm syo&
syoil<hilpoivofiermniile
sampaii OOrf,),,ilan akltimnya kemartilarr' (P607d)' Kullit dilla,kujkamffs{flai derxs@neilimmirynesusiiWi sryerti
yang bet\camnar
-ameint*f*r. nnreralrr amrrg6;tnr Qdwltxyflefr)ilmamg telah ditp{ffieml pda Uansehe*tmrya (ilLiftlatB@b3"
Akiibat tiorrrggiinnya afiftita$ eOr de*ngan S1rok.)iResuis;itasiicairan irrntravenraImrtuk llnilka
lwtagmiln (Z{0 kafti dfibamdirrir,q, oksisenD eO arkarr baka:rnyajlnrrgp seE9radirmnila:i-
firaflrus
memgd€fi\dkanoks€en, pada uro-lelndt hremoglobinrdhm
u,m$:eOat*anr, kurnra diirosiasi oltsinremoglobin kekiri'
Hei|'marit eOr saftgat, hftIbat,'lufikfil paruhrrrya 250r Teka:narn da'lah lkadamg wrl'it diiruktur dam'
r[
msrfrt atatar iprrr biilh Pasiern berr'rarfas dbng'ar'rudala hasiilnya kumar,rrg, dapafr d,i,pencaya. Ferypkmanm
n!tun€lattr,te{aPnbila be{nailesr&-rirggnoftsigEnrll0$f/" prodlurksiurin tiap, jbmr nrerrryraftamalat monuton- yrmg
nnAfAngar,rrttnryaaernigdlii40)uredlt .pasibnikmamnan bafrkunrttukuteniilaii dmahr
siirnodhsir
vetrlu,rmn' asalh
A@ difteryikam'@k$ii89ritlbumentrasi tirtggi mrelhlhrir liiii'alk adia di{iln:esibosmrcftik (@is. E|.ikoruuilila}'OIHD
surrg$*p, nrru&ayagl meudil-iki Ltatup'ftnoweheaili;ing kanemaiitu, pasang katete* uriirmurrffrnknneugsUfnur
rlffiW, prodrnldr urilm..Ptmberibn cailam cu&urprunit{ukdry'd

w. itrlWawi,nai
AiIo amce PPa*
[ife S.rt
BAB 9
TraumaTermal

mempertahankanproduksi urin L.0mL perkilogram


berat badan perjam pada anak-anak dengan berat
badan 30 kg atau kurang, dan 0.5 sampai L.0 mL per Kegagalanuntuk menemukanmeningkatnya
kilogram berat badan perjam pada orang dewasa. kebutuhancairanpada pasiendengantrauma
inhalasi dan cederapenyerta atau crush injury
Pada 24 jam pertama penderita luka bakar
dan luka bakar pada anak-anak.
derajatII dan III memerlukan cairan Ringer laktat2-A
mL perkilogram berat badan tiap persen luka bakar Kegagalan menyesuaikan cairan yang
untuk mempertahankanvolume darah sirkulasi dan diberikan sesuairespon pasien
fungsi ginjal. Separuh cairan diberikan dalam 8 jam
pertama setelahterjadinya trauma, separuh sisanya
diberikan dalam waktu L5jam berikutnya. Luka bakar
derajat III dan adanya komplikasi pada paru-paru SECONDARYSURVEYDAN
memerlukanresusitasicairancepatdan dalamjumlah PENUNJANG
PEMERIKSAAN
banyak, sehinggasebaiknyaresusitasidimulai dengan
4 mL/kg sambil dinilai responspenderita sesering
mungkin. Anak"anak dengan berat haden B0kg atau Aspek penting pada survey sekunder adalah
kurang,aelainnemperhitungkan fsrmula luka pemeriksaanfirik, dokumentasi, pemeriksaandarah
b a k a r p e rl u d i ta mb a h ka ng lukoca untuk dan x-ray, menjagasirkulasi perifer pada luka bakar
mempertahnnkan produkaiurln 1 ml/kg/jam. melingkar, NGT, narkotika, sedative dan analgesic,
perawatan 1uka, tetanus dan antibiotika.
Formulaeairanresucltaciini hanyalah
perkiraankebutuhan€airan,dan perhitungan PEMERIKSAAN FI$IK
kebutuhan padawaktuterJadlnya
cairanberdaaarkan
lukabakar,bukanpadalyaktudimulalnyarecucitasi. Untuk dapat merencanakan dan menangani
Selain itu, perhitungan cairan harus disesuaikan pasien dengan baik, lakukan hal-hal sebagaiberikut:
denganresponspenderita, sepertiproduksi urir; tanda Tentukan luas dan dalamnya luka bakar, periksa
vital dan keadaan umum. Gangguan irama jantung apakah ada cedera penyerta, timbang berat badan
mungkin merupakan tanda awal terjadinya hipoksia, pasien
gangguan elektrolit dan keseimbangan asam-basa,
karenanya monitor EKG perlu dipasang. PA$IENNQKUMENTASI
EATATAN
Pada intoksikasisianida akan terjadi asidosis Catatantentangpenangananharus dibuat dalam
yang persisten, konsulkan ke ahli toksikologi. Catatan pasien begitu pasien masuk ke Unit Gawat
Darurat. Catatanpasienini harus disertakanbila pasien
dirujuk ke pusat luka bakar.

PEMERIKSAAN UNTUKFA$IEN
PENUNJANG
LUKA BAKARBERAT
Ambil contoh darah untuk pemeriksaandarah
lengkap, golongan darah dan crossmatch,kadar
karboksihemoglobin, gula darah, elektrolit, dan tes
kehamilan pada wanita usia subur. Darah arteri juga
diambil untuk analisagas darah.
Pemeriksaanfoto thoraks bisa dilakukan secara
seri beberapa kali bila diperlukan, sedangkan
pemeriksaan radiologi lain dilakukan bila dicurigai
adanya cederaikutan.

Afutanced Tr aumaLife Support 253


BAB 9
Termal
Trauma

SIRKULASI
PERIFERPADALUKABAKAR nyeri. Jangan pecahkan bulla atau memberikan
MELINGKAR PADAEKSTREMITAS
: antiseptik. Obat-obatyang sebelumnyatelah diberikan
pada luka harus dibersihkan dahulu sebelum
Untuk mempertahankansirkulasi Perifer pada memberikan antibakteri topikal. Kompres dingin pada
pasienluka bakar yang melingkar ekstremitasdokter luka bakar dapat mengakibatkanhipotermia apalagi
harus: pada pasien dengan luka bakar luas.
1.. Lepaskanseluruh perhiasan
ANTIBIOTIKA
2. Nilai keadaansirkulasidistal,apakahada sianosis,
berkurangnya pengisian kapiler atau gangguan Pemberian antibiotika profilaksis tidak
nerologisyang progresif (mis. parestesidan nyeri dianjurkan pada luka bakar yang baru terjadi.
dalam). Pemeriksaan denyut nadi perifer pada Antibiotika ditujukan untuk terapi bila terjadi in-feksi.
pasien luka bakar lebih baik dilakukan dengan
D opplerul trasonicflowmeter. TETANU$
3. Bila ada gangguan sirkulasi pada luka bakar Statusimunisasi tetanus perlu ditanyakan pada
ekstremitasyang melingkar segerakonsultasikan pasien untuk menentukanperlu tidaknya pemberian
kepada ahli bedah untuk dilakukan eskarotomi, anti tetanus. (Lihat Appendix E, Imunisasi Tetanus)
tetapi tindakan eskarotomi biasanya belum
diperlukan pada 6 jam pertama luka bakar.
4. Fasiotomi kadang perlu dilakukan, misalnya
untuk memperbaiki sirkulasi pasien luka bakar
dengan fraktur, crush injury, ttalJma listrik
tegangantinggi, atau luka bakar yang mengenai
jaringan di bawah fascia.

PEMASANGAN PIPA LAMBUNG


Pemasanganpipa lambung dan dihubungkan
dengan alat pengisap bila pasien mengalami mual,
muntah, perut kembung, atau luas luka bakarnya
melebihi 20% permukaan tubuh. Demikian pula bila
pasien akan dirujuk, sebaiknya pipa lambung
dipasang.

NARKOTIKA,
ANALGESIKDAN SEDATIVA
pasien luka bakar berat sering gelisah yang
disebabkanoleh hipoksemiadan hipovolemia,bukan
oleh rasa nyeri. Pemberianoksigen dan resusitasi
cairan akan memberikan respons yang lebih
memuaskan dibandingkan dengan pemberian
analgesiknarkotik atau sedativayang bahkan dapat
mengaburkan tanda-tanda terjadinya hipoksemia dan
hipovolemia. Bila memang diperlukan narkotik,
analgesik, dan sedativa sebaiknya diberikan dalam
dosis kecil, diulang dan hanya diberikan intravena.
LUKABAKARKHUSUS
PERAWATANLUKA
pasien yang mengalami luka bakar kimia dan
Karenaluka bakar derajatII terasanyeri hanya
luka bakar listrik memerlukan perhatian khusus di
dengan aliran udara ruangan ke atas luka, maka
ruang gawat darurat.
menutup luka dengan kain bersih dapat mengurangi

254 AfutancedTraumaLife Support


BAB 9
Trauma Termal

LUKABAKARBAHANKIMIA pemasangan kateter. Urin yang berwarna gelap


menandakan adanya hemokromogens didalamnya,
Luka bakarjuga dapat disebabkanoleh kontak
dan segeradilakukan terapi untuk mioglobinuri tanpa
langsung dengan zat kimia asam, basa atau hasil
menunggu hasil laboratorium. Pemberiancairan harus
pengolahan minyak. Luka bakar zatbasa umumnya
ditingkatkan agar mencapaiprodulsi urin 100ml/jam
lebih serius dibanding asam, karena basa dapat
pada orang dewasa. Bila dengan penambahan cairan
menembus jaringan lebih dalam. Segerabersihkan
warrra urin belum jernih, berikan manitol 25 g segera
zat kimia dan rawat luka, karena berat-ringannya
dan pada tiap liter cairan berikutnya tambahkan
luka bakar kimia tergantung dari lamanya waktu
manitol125 g. Penangananasidosismetabolik selain
kontak, konsentrasi dan jumlahnya. Guyur zat kimia
dengan mempertahankan perfusi, tambahkan juga
dengan air sebanyak-banyaknya,bila perlu gunakan
natrium bikarbonat untuk membuat urin menjadi
penyemprot air selama paling sedikit 20 sampai 30
alkalis dan meningkatkan kelarutan mioglobin dalam
menit. Luka bakar zat basa memerlukan waktu
urin.
penyemprotan air lebih lama. Sebelum melakukan
irigasi, bila ada serbuk kimia sikat dahulu untuk
menghilangkannya. Zat penawar kimia jangan
digunakan karena reaksi zat kimia dengan
penawarnya dapat menimbulkan panas dan
menghasilkankerusakanjaringan yang lebih parah.
Untuk luka bakar alkali pada mata diperlukan irigasi
terus menerus selama 8 jam pertama melalui kanul
kecil yang dipasang pada sulkus palpebra.

a Kegagalanmengenali Sindroma Kompartemen


a Kegagalanuntuk melakukan escharotomyyang
adekuat. I Gambar9 - 3 GideraKimia segeralakukan
Kegagalan melakukan tindakan terhadap pembilasandenganair 20 - 30 menit
Intoksikasi Co.
Kegagalan melakukan tindakan mengurangi
rasa sakit
KRITERIAUNTUKMERUJUK
LUKA BAKAR LISTRIK E Pasienbagaimanayang saya rujuk ke
pusatlukabakar?
Luka bakar listrik disebabkan oleh kontak
langsung aliran listrik dengan badaru dan lukanya Kriteria di bawah ini harus dipenuhi :
sering lebih serius dari apa yang terlihat dipermukaan.
Tubuh manusia dapat bertindak sebagaipenghantar KRITERIARUJUKAN
enersi listrik dan mengakibatkan kerusakan jaringan Menurut AmericanBurn Associationlukabakar yang
akibat panas yang ditimbulkannya. Perbedaan perlu dirujuk ke pusat luka bakar adalah sebagai
kecepatan hilangnya panas antara kulit dengan berikut:
iaringan yang lebih dalam mengakibatkan terlihatrya 1. Luka bakar derajat II dan III lebih dari 10% luas
permukaan kulit tampak seakan normal, padahal
permukaan tubuh pada pasien yang berumur
iaringan otot didalamnya mengalami nekrosis. kurang dari 10 tahun atau lebih dari 50 tahun
Rhabdomiolisis menyebabkan dilepaskannya
mioglobin yang pada akhirnya dapat menyebabkan 2. Luka bakar derajat II dan III lebih dari?:}o/"diluar
gagal ginjal akut. Penanganansegerapad-apasienluka usia tersebut diatas
bakar listrik harus meliputi perhatian terhadap jalan 3. Luka bakar derajat II dan III yang mengenaiwajah,
nafas dan pernafasary pemberian cairan intravena mata,teling+ tangan,kaki, genitalia,atau perineum
pada ekstremitas yang tidak terkena, EKG, dan atau yang mengenai kulit sendi-sendi utama

AdvancedTraumaLife Support 255


BAB 9
TraumaTermal

4 . Luka bakar derajat III lebih dari 5% luas


permukaan tubuh pada semua umur TRAUMADINGIN: EFEKNYA
Luka bakar listrik, termasuk tersambar petir JARINGANLOKAL
TERHADAP
(kerusakan jaringan bawah kulit hebat dan
menyebabkangagal ginjal akut serta komplikasi
Bagaimanasuhudinginmempengaruhi
lain) pasiensaya?
6 . Luka bakar kimia
7. Trauma inhalasi Berat ringannya akibat trauma dingin
tergantung pada suhu, lamanya kontak, keadaan
8 . Luka bakar pada pasien yang karena penyakit lingkungan, jumlah baju hangat pelindung, dan
yang sedang dideritanya dapat mempersulit keadaan kesehatanpasien. Makin dingin suhu,
penanganan,memperpanjangpemulihan, atau imobilisasi,kontak yang lama,lembab,sudah adanya
dapat mengakibatkankematian kelainan pembuluh darah perifer, dan adanya luka
9. Luka bakar dengan cedera penyerta yang terbuka semuanya akan memperberat trauma.
menambah resiko morbiditas dan mortalitas,
ditangani dahulu di UGD sampai stabil, baru JENISTRAUMADINGIN
dirujuk ke pusat luka bakar
I sayamengenal
aagalmana traumadingin?
10 Anak-anak dengan luka bakar yang dirawat di
rumah sakit tanpa petugas dan peralatan yang Ada 3 jenistraumadingin;
memadai, dirujuk ke pusat luka bakar
FROSTNIP
1 1 .pasienluka bakar yang memerlukan penanganan
khusus seperti masalah sosial, emosional atau Frostnip rnerupakanbentuk paling ringan trauma
yang rehabilitasinya lama, termasuk adanya dingir; ditandai dengannyeri, pucat, dan kesemutan
tindakan kekerasanpada anak atau anak yang pada daerah yang terkena. Dengan penghangatan
ditelantarkan keadaan ini dapat pulih sempurna tanpa kerusakan
jaringan, kecuali bila trauma seperti ini berulang-
ulang dan berlangsungselamabertahun-tahun yang
dapat mengakibatkan jaringan lemak hilang atau
o Kegagalanmenjagaairway atrofi.
. Kegagalanuntuk melakukan dokumentasi
pengobatan yang agak dekat ke fasilitas FROSTBITE
rujukan. Frostbite adalah pembekuan jaringan yang
diakibatkan oleh pembentukan kristal es intraseluler
PROSEDUR MELAKUKAN RUJUKAN dan bendungan mikrovaskuler sehingga terjadi
anoksia jaringan. Kerusakan jaringan juga terjadi
Sebelum merujuk, koordinasikan sebaik baiknya akibat reperfusioninjury pada waktu tubuh
dengan dokter di pusat luka bakar. dihangatkan. Sama seperti pada trauma panas/
Data pasientermasuk hasil pemeriksaan,suhu, nadi, frostbite juga dibagi menjadi derajat satu, dua, tiga,
pemberian cairan, dan produksi urin yang ditulis dan empat tergantung dari dalamnya kerusakan
dalam Catatan pasien harus disertakan. jaringan.
Keteranganlain yang dianggap penting oleh dokter 1. Derajat pertama: Hiperemia dan edema tanpa
pengirim maupun penerima rujukan juga diiampirkan nekrosiskulit
bersamapasien. 2. Derajatkedua:Pembentukanvesikel/bulla disertai
dengan hiperemi dan edema dengan nekrosis
sebagianlapisan kulit
3. Derajattiga: Nekrosis seluruh lapisan kulit dan
jaringan subkutarLbiasanyajuga disertai dengan
pembentukan vesikel hemoragik

256 AdaancedTraumaLife Support


BAB 9
TraumaTermal

4. Derajat empat: Nekrosis seluruh lapisan kulit nyeri. Keadaan ini tidak menimbulkan kerusakan,
dan gangren otot serta tulang namun sangat mengganggu pasien. Penanganannya
berupa memberikan perlindungan tubuh agar jauh
Bagian tubuh yang terkena frostbite mula- dari udara dingin, serta pemberian antiadrenergik
mula keras, dingin, berwarna putih, dan matirasa dan cslcium channel blocker, yang biasanya dapat
yang kemudian denganpemberianterapi berangsur- menolong.
angsur berubah membaik. Pembagianderajat seperti
diatas sering tidak dapat dipakai untuk menentukan PENANGANANFROSTBITEDAN TRAUMA
prognosis, karenanya terapi penghangatan NONFREEZING
(rewarming)harus segeradilakukan pada semua
derajat frostbite. Beberapaahli bahkan hanya I eagaimanasaya mengobatitraumadingin
membagifrostbite menjadi frostbitepermukaan dan lokal?
frostbite dalam. Penanganan harus dilakukan segera untuk
memperpendek berlangsungnya pembekuan jaringan,
NON FREEZINGINJURY meskipun demikian penghangatan jangan dilakukan
Non Freezing Injury disebabkan oleh kerusakan bila pasien mempunyai resiko untuk terkena
endotel mikrovaskuler, stasis, dan sumbatan pembekuan ulang. Baju yang sempit dan basah
vaskuler. Trenchfoot atat cold immersionfoot/hqnd ditanggalkan dan diganti dengan selimut hangat,
adalah merupakan contoh non-f'reezinginjury tangan diberi minum hangat melalui mulut bila pasien bisa
dan kaki akibat terkena udara basah terus menerus minum.
yang suhunya masih di atas titik beku, yaitu antara Rendam bagian tubuh yang terkena dalam air
1.60C sampai L00C (350Fsampai 500F).Biasanya hangat 40oC (1040F)yu.g berputar, sampai warna
diderita oleh tentara, pelaut atau nelayan. Meskipun kulit menjadi merah dan perfusinya kembali normal
seluruh kaki terlihat hitam, tidak terdapat kerusakan (biasanya dicapai dalam waktu 20 sampai 30 menit).
jaringan yang lebih dalam. Vasospasme dan Terapi penghangatan ini sangat baik bila dilakukan
vasodilatasi arteri yang terjadi silih berganti dalam bejana besar, seperti misalnya bak mandi
mengakibatkan jaringan yang dingin dan matirasa, whirlpool Hindari penggunaan udara kering yang
berubah menjadi hiperemi dalam waktu 24sampai panas dan jangan digosok atau diurut. Tindakan
48 jam. Hiperemi menimbulkan rasa nyeri hebat dan pemanasan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat,
adanya kerusakan jaringan ditandai dengan edema, karenanya jangan lupa berikan analgesik (narkotika
bulla, kemerahan, ekimosis, dan ulserasi. Akibatnya intravena). Dianjurkan juga untuk memasang monitor
bisa timbul komplikasi lebih jauh berupa infeksi EKG pada saat pemanasan.
lokal, selulitis, limfangitis atau gangren. Mencegah
terjadinya trauma seperti ini bisa dilakukan dengan PERAWATANLOKAL LUKA FROSTBITE
memperhatikan higiene kaki.
Tujuan penanganan luka frostbite adalah
Perasaan gatal akibat suhu dingio ataupernio mencegah kerusakan jaringan dengan mencegah
merupakan manifestasi kulit karena terkena udara terjadinya infeksi, mencegah pecahnya vesikel yang
lembab dan dingin terus menerus seperti pada tidak terinfeksi, elevasi daerah luka serta membiarkan
nelayan, atau karena terkena udara dingin dan kering jaringan yang luka terkena diudara terbuka. Luka
seperti yang terjadi pada pendaki gunung. Pernio dilindungi dengan kelambu dan hindari penekanan
terutama dialami wajah, permukaan anterior tibia, pada jaringan.
bagian dorsal tangan dan kaki serta bagian tubuh
yang tidak terlindung dan terkena langsung udara. Jarang frostbite yang diikuti dengan kehilangan
masif cairan yang memerlukan resusitasi intravena,
Yang dialami pasien adalah rasa gatal,lesi kulit
meskipun kadang pasien bisa mengalami dehidrasi.
merah-ungu (papula makula, plak atau nodul). Bila
Pemberian ATS profilaksis tergantung pada status
proses terus berlanjut, timbul ulkus dan perdarahan
imunisasi sebelumnya. Antibiotika sistemik diberikan
yang pada akhirnya menjadi jaringan parut, fibrosis,
bila ada infeksi. Luka hendaknya dijaga tetap bersih
atau atrofi sedangkan rasa gatal digantikan dengan
dan usahakan agar bulla yang tidak terinfeksi tetap

AdoancedTraumaLife Support 257


BAB 9
TraumaTermal

utuh selama7 sampailOhari sebagaipembalutbiologis


steril yang melindungi epitelialisasidibawahnya. pasien
jangan merokok dan meng-konsumsizat vasokonstriksi
lainnya. Berdiri dan berjalan dilarang sampai edema
hilang.
Beberapatindakan telah dicoba sebagaiusaha
untuk memulihkan aliran darah ke jaringan yang
mengalamifrostbite,namun kebanyakantidak efektif.
Simpatektomi, obat anti sirnpatis dan obat vasodilatasia
umumnya tidak mengubah perjalananpenyakit trauma
dingin akut. Heparin, obat trombolitik, oksigen
hiperbarik juga tidak menunjukkan manfaat. Pada
percobaan binatang dekstran molekul rendah
menunjukkan manfaat bersamaan dengan tindakan
penghangatan.
yang luas permukaan tubuhnya relatif lebih besar
dan terbatasnyasumber enersi.Pengukuran suhu
tubuh inti biasanya dilakukan dengan mengukur
o Kegagalanuntuk melakukan pemanasancepat suhu esofagusmemakai termometer khusus yang
pada daerah yang terkena dapat mengukur suhu rendah. pasientrauma juga
o Debridement yang berlebihan pada jaringan mudah jatuh kedalam hipotermia, dan hipotermia
dengan viabilitas meragukan pada pasien trauma berakibat sangatburuk. Pada
kasus trauma adanya hipotermi ditegakkan bila suhu
Pada semua kasus trauma dingin, penentuan tubuh inti dibawah 360C(96.80F),
dan hipotermi berat
dalam dan luas kerusakanjaringan biasanya tidak bila suhu dibawah 320C(89.60F).
Terjadinyahipotermi
akurat sampai terbentuknya garis demarkasi,yang pada kasus trauma berat sering terjadi, namun
memerlukan waktu beberapaminggu sampai beberapa demikian penurunan suhu lebih lanjut dapat diatasi
buian. Karenanyatindakan debridement atau amputasi hanya dengan pemberian cairan intravena yang
jangan dilakukan terburu-buru, kecuali memang ada hangat dan pemberian tran-fusi darah, melindungi
in-feksidengan sepsis. pasien dari udara dingin dan mempertahankan
lingkungan tetap hangat.

T R A U M AD I N G I NH I P O T E R M I TANDA-TANDA
SISTEMIK Selain penurunan suhu inti, tanda lain
terjadinya hipotermi yang paling sering adalah
penurunan kesadaran.pasienterabadingin, tampak
Hipotermia adalah keadaandimana suhu tubuh kelabu dan sianotik. Tanda-tandavital, termasuk
inti (core body temperature) di bawah 350C(950F). denyut nadi, frekwensi pernafasan,dan tekanan
Tanpa adanya trauma lain, hipotermi dibagi menjadi darah nilainya bervariasi, bahkan kadang tidak
ringan (350Csampai320Catau 950Fsampai 89.60F), terdengar aktivitas pernafasandan denyut jantung
sedang (320Csampai 300Catau 89.60Fsampai B60F), samasekalipada pasien walaupun akhirnya bisa
sertaberat (dibawah 300Catau 860F).Penurunan suhu pulih. Karenadepresipernafasandan denyut jantung
tubuh inti ini dapat berlangsungcepat seperti misalrrya terjadi sangathebat, pemeriksaanpernafasandan
tubuh terendam dalam air yang mendekati titik beku, jantung harus dilakukan dengan teliti agar tidak
atau secarapelahan seperti berada pada lingkungan keliru.
dengan suhu dingin. Manula lebih rentan terhadap
trauma dingin disebabkan terbatasnya kemampuan
menghasilkanpanasdan mengurangi kehilangan panas
melalui vasokonstriksi. Demikian pula pada anak-anak

258 AduancedTraumaLife Support


BAB 9
Trauma Termal

Teknik penghangatantergantung pada suhu


PENANGANAN pasien dan responnya atas tindakan pertolongan
sederhanayang telah dilakukan, sertaada atau tidak
p eagaimanasayamengobatitraumadengan adanyacederaikutan. Sebagaicontofupenghangatan
sistemik? pasif eksternal dilakukan pada hipotermi ringan dan
LakukanpenilaianABCDE,termasukresusitasi sedangdenganmenyelimuti pasiendi ruangan hanga!
kardiopulmoner(RJP/CPR)danpemasangan kateter mengganti denganbaju hangat dan infus cairan yang
venadan infus cairanbila pasienmengalamihenti dihangatkan. Hipotermi berat memerlukan
jantung.Iramajantung yang teratur menandakan penghangatan aktif, termasuk tindakan invasif
sirkulasi yang baik, namun pasien hipotermi pembedahan , misalnya lavase peritoneal, lavase
mengalami penurunan metabolisme sehingga bila thoraks/ pleura, hemodialisis atau pintasan (bypass)
dilakukan masase/kompresithoraks dapat mengubah kardio-pulmoner yang semuanyalebih baik dikerjakan
irama jantung menjadi fibrilasi. Bila tidak terdengar secaradarurat di UGD.
bunyi jantung, lakukan CPR terus sampai pasien Curahjantung (cardiacoutput) menurun sesuai
menjadi hangatkembali atau sampaiada indikasi jelas dengan
beratnya hipotermi, dan gangguan fungsi
untuk menghentikannya. Peran CPR sebagaiterapi jantung mulai terlihat pada suhu $0C (91.40F). Fibrilasi
tambahan untuk penghangatan tubuh masih ventrikel seringterjadi
bila suhu beradadibawah 280C
kontroversial. (82.40F),dan pada suhu dibawah 250C(770F)terjadi
Cegahhilangnya panas dengan memindahkan asistole.Obat jantung dan tindakan defibrilasi biasanya
pasiendari lingkungan dingin dan lepaskanbaju yang tidak efektif bila sudah ada asidosis,hipoksia, dan
basahdan dingin serta tutup dengan selimut hangat. hipotermia. Bila suhu sudah hangat,paling kurang
Oksigendiberikan melalui sungkup denganreservoir. 280C(82.40F)barulah obat jantung dan defibrilasi
Sedapatmungkin pasien ditangani diruangan gawat dilakukan. Satu-satunyaobatjantung untuk mengatasi
darurat / ICU dengan monitor EKG terpasang. disritmia yang efektif adalah Bretylium tosylate;
Lakukan pemeriksaanapakah ada penyakit lain seperti dilaporkan lidocain tidak efektif untuk mengatasi
diabetes,sepsis,apakahpasienmengkonsumsiobat / fibrilasi ventrikuler pada pasien hipotermi. Obat
narkotik, alkohol dan penyakit lain yang tersembunyi. inotropik yung m"-pnnyii efek yang sama pada
Apabila ada penyakit sepertidiatas,atasisegera.Ambil pasien normotermi maupun hipotermi adalah
contoh darah untuk pemeriksaan darah lengkap, dopamin. Berikan oksigen100%bersamaandengan
elektrolit, gula darah, alkohol, racun-racun,kreatinir; tindakan penghangatan.Analisa gasdarah lebih tepat
amilase dan kultur darah. Bila ada kelainan tangani jangan dilakukan "koreksi" dahulu (uncorrected), mis.
sebaik-baiknya, seperti misalnya hipoglikemia dihangatkan du-lusampaimencapaisuhu 3/C (98.6F);
memerlukan infus glukose. dan hasilnya dipergunakan sebagaipedoman untuk
pemberian Natrium bikarbonat serta perhitungan
Menentukan kematian pada pasien hipotermi parameterventilasi selamatindakan resusitasidan
sangat sulit. pasien yang tampak mengalami henti penghangatan.Usaha penghangatan aktif jangan
jantung dan meninggal akibat hipotermi, jangan sampai menunda untuk merujuk pasien.
dinyatakan meninggal sebelum dilakukan
penghangatansecukupnya.Ingat aksioma: tidak ada
pasien yang meninggal sebelum dilakukan
penghangatan! Perkecualianaksiomaini adalahpada o Kegagalan untuk memanaskan pasien secara
pasien hipotermik yang mengalami keadaananoksia adekuat.
semasapasien masih dalam keadaannormotermik,
tak terdengar respirasi dan tak teraba nadinya,
sedangkankadar kalium serumnya lebih dari 10
mmol/L.

Adztanced
TraumaLife Support 259
BAB 9
RINGKASAN

Tindakan penyelamatanjiwa pada pasien luka bakar termasuk mengenali adanya trauma
inhalasi, pemasanganintubasi endotrakheal dan pemberian cairan in-fus.Semua pakaian
harus ditinggalkai segera.Tindakan awal untuk stabilisasi dan penangananpasien luka
bakar adalah:

Menentukan luas dan dalamnya luka bakar


*
Menghitung jumlah cairansesuaidenganberatbadanpasien
*
Menulis data dalam Catatanpasien
*
Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang diperlukan
*
Memperbaiki sirkulasi perifer pada luka bakar ekstremitas yang melingkar dengan
* melakukan eskarotomibila ada indikasi

Menentukan pasienyang perlu dirujuk ke pusat luka bakar


S

TRAUMA DINGIN
Diagnosis,penyebabdan beratnya trauma dingin ditegakkan melalui anamnesisyangbaik,
pemeriksaanfisik sertapengukuran suhu inti menggunakantermotetersuhu rendah (paling
baik termometeresofagus).pasienharus dijauhkan dari lingkungan dit gtn secepatmungkin,
tanda vital dimonitor terus-menerus.Segeralakukan tindakan penghangatan.pasien hipotermi
jangan ceplt-cepat disirhpulkan meninggal tanpa penghangatan yang memadai.
/
Penanganansegera,padapasien trauma dingin adalah:

Melakukan resusitasisesuaidengan ABCDE


* Tentukan jenis dan luas trauma dingin
e Ukur suhu inti
s Buat Catatanpasien

Q Lakukan segerateknik penghangatan


* Tentukan apakah pasien hidup atau meninggal sesudah dilakukan tindakan
penghangatan
*

260 AdoancedTraumaLife Support


BAB 9
DAFTAR PUSTAKA

DAFTARPUSTAKA
1. Amy BW, McManus WF, Goodwin CW Jr, et al. 13. Jacob], Weisman M, RosenblattS, et al. Chronic
Lightning injury with survival in five patients. pernio: a historical perspectiveof cold-induced
I AMA 1985;253:243-245. -
vascular disease.Ar ch Intern Med 1986;1.46:1589
1.592.
2. Britt LD, Dascombe WH, Rodriguez A. New
horizons in management of hypothermia and 1"4.]urkovich G]. Hypothermia in the trauma patient.
frostbite injury. Surg Clin Nor th Am 1991;7I (2\:345- In: Maull KI, ClevelandHC, StrauchGO, et al.,
370. eds.Aduancesin Trauma.Vol. 4, Chicago:Yearbook
1989:11.-L40.
3. Cioffi WG, GravesTA, McManus WF, et al. High
frequency percussiveventilation in patients with L5. Jurkovich GJ, Greiser W, Luterman A, et al.
inhalation injury. I Trauma 1.989;29:350-384. Hypothermia in trauma victims: an ominous
predictor of survival. I Trauma1987;27:1A19-1024.
4. Danzl D, PozosR, Auerbach R et al. Multicenter
hypothermia survey. Ann Emerg Med 1987;16:1042- 16. Lund T, Goodwin CW, McManus \rVF,et al. Upper
1055. airway sequelaein burn patients requiring
endotrachealintubation or tracheostomy.Ann
5. Demling HR. Burn care in the immediate
Surg 1985;20L:374-382.
resuscitationperiod. SectionIII, Thermal injury.
In: Wilmor DW, ed. ScientificAmericanSurgery. L7. Millard LG, Rowell NR. Chilblain lupus
New York: Scientific American; 1.998. erythematosus (Hutchinson): a clinical and
laboratory study of 17 patients. Br I Dermatol
6. Edlich R, ChangeD, Birk K, et al. Cold injuries.
1978;98(5):497-506.
Compr Ther 1989;15(9):13-21,.
18. Mills WJ Jr. Summary of treatment of the cold
7. Gentilello LM, Cobean RA, Offner PJ, et al.
injured patient frostbite [1983classicarticle].Ala
Continuous arteriovenous rewarming: rapid
Med 1993;35(1):61,-66.
reversal of hypothermia in criticallyill patients. /
Tr auma 1992;32(3):3L6-327. 19. Moss J. Accidental severe hypothermia. Surg
Gynecol Obstet 1986;162:501-513.
8. Gentilello LM, furkovich GJ, Moujaes S.
Hypothermia and injury: thermodynamic 20. Mozingo DW, Smith AA, McManus WF, et al.
principles of prevention and treatment. Chemical burns. I Trauma 1988;28:642-647.
In: Levine B, ed.Perspectioes
in Surgery.St. Louis: 21. O'Malley J, Mills W, Kappes B, et al. Frostbite:
Quality Medical;1991. general and specific treatment, the Alaskan
method. Al a Med 1993;27(1):pullout.
9. GravesTA, Cioffi WG, McManus WF, et al. Fluid
resuscitation of infants and children with massive 22. Perry RJ, Moore CA, et al. Determining the
thermal injury. I Trauma 1988;28:1656-L659. approximate area of burn: an inconsistency
investigatedand reevaluated.BMI 1996;312:1338.
L0. Gunning K ed.. BurnsTraumaHandbook.5thed.
Liverpool, UK: Liverpool Hospital Department 23. Pruitt BA ]r. The burn patient: I. Initial care.Curr
of Trauma Services;1994. Pr oblSurg 1979;16(4):1.-55.
LL. Halebian P, Robinson N, Barie P, et al. Whole 24. Pruitt BA Jr. The burn patient: II. Later care and
body oxygen utilization during carbonmonoxide complications of thermal injury. Curr Probl Surg
poisoning and isocapneicnitrogen hypoxia. / 1979;L6(5):1-95.
Trauma 1986:26:110-117.
25. Reed R, Bracey A, Hudson J, et al. Hypothermia
1,2.Haponik EF,Munster A\4 eds.Respiratory
Injury: and blood coagulation: dissociation between
Smokelnhalationand Burns.New York: McGraw- enzyme activity and clotting factor levels. Circ
Hill;1990. -152.
Shock 1990;32:14'L

AdaancedTraumaLife Support 261


BAB 9
DAFTAR PUSTAKA

26, Rustin M, Newton J, Smith N et al. The treatment


of chilblains with nifedipine: the results of a
pilot study, a double-blind placebo-controlled
randomized study and a long-term open trial. Br
I Dermatol1989;720:257-275.

27. Saffle jR, Crandall A, Warden GD. Cataracts: a


long-term complication of electricalinjury. I Ttauma
1985;2 :77-27.
28. SchallerM, Fischer A, Perret C. Hyperkalemia: a
prognostic factor during acuteseverehypothermia.
I AMA 1990;264:1842-1845.
29. SheehyTW, Navari RM. Hypothermia. Ala I Med
Sci 7984;27(4):374-381'.
30. Stratta R], Saffle J& Kravitz M, et al. Management
of tar and asphaltinjuries.Am I Surg1983;146:766-
769

252 Adaanced Trauma LifeSupport

Anda mungkin juga menyukai