Anda di halaman 1dari 53

Laporan Kasus

PLASENTA PREVIA TOTALIS DENGAN BSC 2X

Despi Safitri Elmasita


Susan Utari Ningsih Majdah Rummy Rosidi
Nur Intan M.Rizky Suryo
Indah Sari M.Kasyfi Ramadhan

PEMBIMBING :
DR. dr. Fr. Hamido Hutauruk, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Plasenta previa → plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
internum.

di Rumah Sakit Parkland Amerika Serikat 1988- Faktor yang mempengaruhi :


2003 ditemukan 250.000 kelahiran diantaranya Multiparitas
2,6 per 1000 kelahiran, sedangkan pada tahun Usia
2004 sampai tahun 2015 frekuensinya meningkat riwayat plasenta previa sebelumnya
menjadi 3,8 per 1000 kelahiran. riwayat sectio sesarea

Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof.


R. D. Kandou Manado tahun 2015 27 kasus
plasenta previa dari total 1700 persalinan
(1,59%).

Data dari RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada


tahun 2015 didapatkan 68 kasus, pada tahun 2016
didapatkan 21 kasus dan pada tahun 2017 meningkat
menjadi 65 kasus
BAB II
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. RP Nama suami : Tn. J


Umur : 35 Tahun Umur : 28 Tahun
Pendidikan : D III Pendidikan : SD
Pekerjaan : Bidan Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Melayu Suku : Melayu
Alamat : Tembilahan Alamat : Tembilahan
No. MR : 01004994

Masuk RS : Tanggal 7 Januari 2019,Jam 13.30 WIB


ANAMNESIS

Keluhan Utama
Pasien rujukan dari dokter Sp.OG dengan diagnosis G3P2A0H2 hamil aterm BSC 2X
atas indikasi CPD (chepalovelvic disproportion) + plasenta previa.

Riwayat Penyakit sekarang


•Keluar darah dari jalan lahir selama hamil (-)
•Nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari (-)
•Keluar lendir bercampur darah (-)
• Keluar air-air (-)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien mengaku hamil 9 bulan dengan HPHT 7 april 2018

•Pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter spesialis kandungan


4x

•7 bulan kondisi janin baik dan plasenta janin belum menutupi jalan lahir,

•9 bulan kondisi janin baik namun plasenta sudah menutupi seluruh jalan lahir,
gerakan janin aktif.
Riwayat Hamil Muda
• Mual, muntah  ada, tetapi tidak mengganggu aktifitas pasien.

• keluar flek-flek pada usia kehamilan 3 bulan sampai usia kehamilan 9


bulan  tidak ada

Riwayat Hamil Tua


•Mual dan muntah ,flek-flek perdarahan pervaginam , demam dan
keputihan  tidak ada
Riwayat PNC

• Pasien ANC : 4 X di dokter Sp.OG dan USG

1.Usia kandungan 7 minggu


2.Usia kandungan 15 minggu di RS Tembilahan
3.Usia kandungan 28 minggu
4. Usia kehamilan 38-39 minggu klinik di Pekanbaru
Riwayat Makan Obat
Obimin 1x1

Riwayat Haid
Menarke usia 12 tahun, teratur , 5-7 hari, 2-3 X ganti pembalut perhari,
nyeri haid (-).

Riwayat Pernikahan
1 kali pada saat usia 27 Tahun
Riwayat Persalinan

1.Tahun 2012, laki-laki, 3500 gr, aterm, SC atas indikasi CPD di RS Eria
Bunda, hidup
2.Tahun 2014, laki-laki, 3400 gr, aterm, SC atas indikasi jarak terlalu dekat
(1 tahun 7 bulan ) di RS Zainab, hidup
3.Hamil ini

Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


•KB suntik 3 bulan selama 1 tahun, digunakan setelah 3 bulan paska
melahirkan anak yang kedua
•kondom selama 1 bulan
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi (-), Kencing manis (-), Penyakit jantung (-),
Asma(-), Keganasan (-)
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien  Bidan Puskesmas


Suami  Wiraswasta

•Merokok (-), minum alkohol (-), tinggal dirumah permanen, kamar mandi
di dalam rumah, sumber air menggunakan air sumur bor, minum air galon
isi ulang. Jarak rumah ke fasilitas kesehatan terdekat ± 500 meter, pasien
menggunakan BPJS
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70mmHg
Nadi : 82 x/i
Suhu : 36,9ºC
Nafas : 20 x/I
TB : 159 cm
BBSH : 48 Kg
BBH : 55 Kg;
IMT : 18,9 (Normoweight)
ABDOMEN
Inspeksi : Perut membuncit, seuai usia kehamilan, striae
gravidarum (+), scar pfanenstiel (+)

TFU : 34 cm TBA : 3255 gram HIS : (-) DJJ: 143dpm


Genitalia Eksterna
Darah rutin (04 Januari 2019) Kimia darah (4 januari 2019)
• HB : 11,7 gr/dl •Albumin : 3,9 g/dl
• HT : 35,3 % •SGOT : 17 u/l
• Leukosit : 9.660 /µL •SGPT : 12 u/l
• Trombosit : 257.000 /µL •Ureum : 13 mg/dl
• Hiv kualitatif : non reaktif •Creatinin : 0,60 mg/dl
• Hbsag : non reaktif
USG 07 januari 2019

USG
BPD 38-39
EF 3025
PLASENTA PREVIA.
DIAGNOSIS KERJA

G3P2A0H2 hamil 38-39 minggu belum inpartu+ BSC 2X + plasenta previa


totalis + janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala

Rencana Tindakan
SC elektif + MOW 
DIAGNOSIS
G3P2A0H2
  hamil 38-39 minggu belum inpartu+ BSC 2X + plasenta previa
totalis + janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala.

Prognosis Dubia
LAPORAN OPERASI

•Pada saat dilakukan Invasi semilunar SBR disayat, ditembus dan dilebarkan
secara tumpul, cairan ketuban dipecahkan, keluar cairan ketuban jernih, dengan
menelusuri kepala. Lahir bayi perempuan BBL 3000 gr, PB 49,5 cm A/S 8/9
•Tampak plasenta berimplantasi di corpus posterior, meluas kebawah menutupi
seluruh OUI, plasenta dikeluarkan lengkap satu buah dengan berat 600 gr
•Uterus diluksir keluar rongga abdomen. Cavum uteri dibersihkan dengan kassa
dari sisa selaput.
•Dilakukan tubektomi bilateral Pomeroy.
Tanggal S O A P
Kontraksi (-), G3P2A0H2 hamil IVFD RL
Selasa/ Kes :
perdarahan (-), 38-39 minggu 20 tpm
8-1-2019
gerakan janin Composmentis belum inpartu+ Cefazolin 2
(+) BSC 2X + plasenta gr pre op
Kooperatif
previa totalis + Rencana SC
TD : 110/70 janin tunggal hidup + MOW
mmHg inta uterin
presentasi kepala.
N : 80 x menit
RR : 20 x menit
T : 36,8 C
DJJ : 130 x menit
Status generalis :
Hari/
Tangga S O A P
l
Rabu/ Nyeri pada KU : Tampak Sakit P3A0H3 post SC TPP Ceftriaxone 2 x 1
9-1- luka operasi Sedang a/i plasenta previa totalis gr
2019 (+) Kes : Composmentis + BSC 2 X + post Ketorolac 3 x 1
Kooperatif tubektomi bilateral amp
TD : 120/70 mmHg pomoroi
N : 80 x menit Nifas hari I
RR : 20 x menit
T : 36,6 C
Status generalis : dalam
batas normal
Status obstetrikus :
Breast : asi (-),bengkak
(-)
Uterus : TFU 2 jari
dibawah pusat
Bowel : bising usus (+),
BAB (-)
Status Genitalia :
Bladder : BAK (+)
Lochia : lokhia rubra(+)
O
Hari/ S A P
Tanggal
KU : Tampak Sakit Sedang
Kamis/10 Nyeri pada luka P3A0H3 post SC TPP a/i Cefadroxil 2 x
Kes : Composmentis
-1-2019 operasi (+) Kooperatif plasenta previa totalis + BSC 500 mg
TD : 120/80 mmHg
2 X + post tubektomi Asam
N : 82 x menit
T : 36,5 C bilateral pomoroi mefenamat
Status generalis : dalam
Nifas hari ke II 3 x 500 mg
batas normal
Status obstetrikus : Hemafort 1 x 1
Breasts:Asi (-), bengkak (-)
Ketorolac 3 x 1
Uterus : TFU 2 jari
dibawah pusat
Bowel : BU 6 x menit,
BAB (-)
Status genitalia :
Bladder : BAK (+)
Lochia : lokahia rubra (+)
Hari/
S O A P
Tanggal
KU : Tampak Sakit
Jumat/ Nyeri pada P3A0H3 post SC TPP a/i Cefadroxil 2 x
Sedang
11-1- luka operasi Kes : Composmentis plasenta previa totalis + BSC 2 X 1
Kooperatif
2019 (+) + post tubektomi bilateral Asam
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x menit pomoroi mefenamat 3 x
RR : 20 x menit
Nifas hari III 1
T : 36,6 C
Status generalis : dalam Hemafort 1 x 1
batas normal
kontrol ulang 1
Status obstetrikus :
B : asi (-),bengkak (-) minggu lagi
U : TFU 2 jari dibawah
pusat
B : bising usus (+), BAB
(-)
Status genitalia :
B : BAK (+)
L : lokhia rubra(+)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Plasenta previa  plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim &
menutupi seluruh/sebagian ostium uteri internum pada trimester ketiga.
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI

• paritas tinggi
• usia lanjut
• bekas sectio cesarea
• miomektomi
• merokok
FAKTOR PREDISPOSISI

• Multiparitas
• Usia
• Riwayat plasenta previa sebelumnya
• Rsectio cesarea
KLASIFIKASI

 Plasenta previa totalis


 Plasenta previa parsialis
 Plasenta previa marginal
 Plasenta previa letak rendah
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
USG
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
 Anemia  Syok
 Retensio plasenta
 Robekan pembuluh darah
 Kelainan letak
 Kelahiran prematur
PROGNOSIS

Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa saat ini jauh lebih baik. Hal ini
berkaitan dengan diagnosis lebih dini dan tidak invasif, disamping ketersediaan
transfusi darah dan cairan telah ada hampir di seluruh rumah sakit.
BAB IV
PEMBAHASAN
APAKAH DIAGNOSIS PASIEN DIATAS SUDAH TEPAT?

 Diagnosis pasien ini adalah G3P2A0H2 hamil 38-39 minggu belum


inpartu + Bekas sectio caesaria 2 kali + plasenta previa totalis +
janin tunggal hidup intrauterin presentasin kepala.
 Diagnosis G3P2A0H2 didasarkan oleh riwayat obstetri pasien yaitu
kehamilan ketiga dengan sudah melahirkan 2 kali, pasien tidak
memiliki riwayat abortus dan kedua anak hidup sehat hingga
sekarang.
Usia kehamilan 38-39 minggu
 Sesuai HPHT dengan perhitungan rumus naegele (7-4-2018) di
masukan ke rumus (7+7) / (4-3) / (2018+1) didapatkan taksiran
persalinan 14-1-2019. karena pasien masuk pada tanggal 7 januari
yaitu seminggu sebelum TP maka didapatkan rentang kehamilan
pasien 38-39 minggu.
 Sesuai rumus spielenberg, menggunakan tinggi fundus uteri: TFU: 34
cm berada diantara 33 cm-37,7 cm(38-40 minggu). Sehingga taksiran
usai kehamilan 38-40 minggu.
Diagnosa belum inpartu ditegakkan karena pada pasien tidak terdapat tanda
inpartu seperti nyeri pinggang menjalar ke ari-ari, keluar lendir darah dan air-
air dari kemaluan. Diagnosa plasenta previa baru ditegakkan pada saat
pemeriksaan palpasi dalam yang dilakukan diluar persiapan sc. Karena pada
pemeriksaan sebelumnya tidak ditemukan data yang mengarah ke diagnosis
plasenta previa (anamnesis, Pemeriksaan fisik, USG obstetri)
Pada pemeriksaan leopold ditemukan bagian teratas janin adalah bokong,
punggung terdapat pada sisi kanan dan bagian eksremitas pada sisi kiri dan
pada bagian terbawah yaitu kepala. Pasien masih bisa merasakan janin dan
pada pemeriksaan abdomen didapatkan denyut jantung janin adekuat (143x/i)
dan CTG menunjukan kategori 1. Dari data tersebut disimpulkan terdapat satu
janin hidup intra unterin dengan presentasi kepala.
APAKAH TATALAKSANA PASIEN DIATAS SUDAH TEPAT?
Pada pasien diberikan tatalaksana berupa
Pre-op:
Injeksi cefazolin : merupakan pilihan antibiotik profilaksis diberikan 30
menit sebelum operasi karena bersifat long acting dan spektrum luas
Terminasi kehamilan dengan SC transperitonial profunda karena
plasenta previa totalis tidak memungkinkan bayi lahir per vaginam
Pada pasien juga dilakukan tubektomi bilateral polmeroy karena
pasien tidak ingin memiliki anak lagi serta bekas Sectio caesaria 2 kali
meningkatkan kemungkinan perlengketan dengan organ abdomen
post-operasi
pasien diberikan ketorolac sebagai analgetik kuat untuk nyeri pada luka
operasi. Pada pasien juga diberikan Ceftriaxone sebagai antibiotik pasca
operasi karena sifat kerja spektrum luas terutama bakteri gram negatif.
Pasien juga diberikan observasi terhadap tanda-tanda infeksi luka pasca
operasi.
APAKAH FAKTOR PRESDIPOSISI PADA PASIEN INI?
Pada pasien ini ditemukan faktor resiko berupa
Multiparitas (G3P2A0H2)
Peran dalam proses inflamasi dan atrofi endometrium
Riwayat Sectio caesaria pada kehamilan sebelumnya sebanyak 2 kali Sc
sebagai faktor presdiposisi meningkatkan insiden plasenta previa hingga 2 x
lipat
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai