Ini merupakan data Monitoring Program PPI diantaranya: Kepatuhan Pembuangan Limbah
Benda Tajam Dan Jarum, Kepatuhan Pengolahan Sampah Infeksius dan Non Infeksius, serta
Pengelolaan Darah dan Komponen Darah di Ruangan/Instalasi Perawatan Rumah Sakit
Daerah Kota Tidore Kepulauan bulan Januari-Maret 2018.
Ruangan/Instalasi Perawatan yang kami lakukan Monitoring antara lain :
1. Ruang Rawat Jalan
2. Ruang Laboratorium
3. Ruang Perawatan Pria
4. Ruang Perawatan Wanita
5. Ruang Perawatan Pria
6. Ruang Perawatan Kelas III Bersama
7. Ruang Perawatan VIP
8. Ruang Anak
9. Ruang Perawatan Bedah
10. Ruang NHCU
11. Ruang Kebidanan
12. Ruang Kamar Operasi
13. Ruang UTD
14. Ruang IGD
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Tindak Lanjut : Tetap dipertahankan angka kepatuhannya bagi ruangan yang tingkat
kepatuhannya meningkat dan yang terjadi penurunan tingkat kepatuhan perlu di
tingkatkan lagi kesadarann tentang bahaya limbah benda tajam dan dilakukan evaluasi
tentang keterlambatan safetybox dan mengambil langkah alternatif menggunakan Jiregen
jerigen bekas dan tertutup berlabel biohazard yang kuning. Memberikan edukasi kepada
petugas tentang Limbah benda tajam di Rumah sakit. Petugas harus mempunyai
kesadaran sendiri dalam pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
Tabel 2. Kepatuhan pembuangan limbah infeksius dan non infeksius berdasarkan masing
unit di RSD Kota Tidore Kepulauan pada bulan Januari-Maret 2018
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Analisa masalah : Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan dalam
program PPI di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan .Sekitar 85% limbah
umumnya tidak terkontaminasi dan tidak berbahaya tapi harus dikelola dengan baik dan
benar. Berdasarkan hasil analisa dari audit kepatuhan pembuangan limbah infeksius dan
non infeksius pada bulan Januari-Maret 2018 di masing-masing unit ruangan, angka
kepatuhan mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan.Hal ini dapat
disebabkan oleh ketidakpedulian petugas kesehatan dalam pembuangan limbah yang
benar. Pembuangan limbah infeksius dan non infeksius masih tercampur. Padahal sudah
tersedia sarana kantong plastik kuning sampah untuk infeksius dan hitam untuk non
infeksius tapi petugas malas melakukan pemisahan sampah.
Rencana Tindak Lanjut : Untuk itu perlu dilakukan kembali edukasi dan Evaluasi kepada
petugas secara terus menerus terutama pada ruangan yang beresiko infeksi agar lebih
peduli dengan lingkungan sekitar RS, dapat memilah limbah infeksius segera di buang ke
tempat sampah yang sudah tersedia.