PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pelatihan di bawah Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I berdiri sejak tahun 1952 Balai Besar Pengembangan Latihan
Tenaga Kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung (dulu BLK Industri telah
berpengalaman dalam melatih dan memberikan pembekalan keterampilan untuk
pencari kerja, karyawan, guru/sekolah/lembaga pelatihan selama puluhan tahun
dan lulusannya sudah tersebar di berbagai perusahaan dan instansi seluruh
indonesia.
Tugas Pokok, Fungsi Balai Besar Pengembangan Latihan Dalam
Negeri adalah melaksanakan dan mengembangkan pelatihan, uji kompetensi,
sertifikasi dan konsultansi bidang instruktur, tenaga pelatihan, dan tenaga kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha/industri pelatihan yang dilaksanakan di BBPLKDN Bandung mengacu
pada sistem pelatihan berbasis kompetensi (CBT). Melakukan uji kompetensi
dalam rangka sertifikasi profesi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikat Profesi
(LPS) dan Badan Nasional Sertifikatsi Profesi (BNSP), sehingga tenaga kerja
indonesia, khususnya lulusan BBPLKDN Bandung, akan mampu bersaing
dalam pasar kerja global.
“Selangkah lebih maju” dengan tekad BBPLKDN Bandung berusaha
menjawab tantangan perkembangan teknologi dan dunia industri dengan selalu
mengaktualisasikan sistem, sumberdaya maupun sarana pelatihan serta telah
memiliki sertifikat ISO 9001:2008.
Dalam merealisasikan produknya (jasa pelatihan) , BBPLKDN Bandung
menerapkan sistem management kualitas berdasarkan ISO 9001 – 2000, yang
salah satu prinsipnya adalah ”Pusat Perhatian Pada Pelanggan” (Customer
focus), maka kepuasan pelanggan haruslah dapat diketahui melalui
pemantauan dan pengukuran pelanggan. Pelanggan di sini dimaksudkan bukan
saja ”pelanggan primer” yakni peserta pelatihan, khususnya peserta pelatihan
1
dari Instruktur, melainkan juga ”pelanggan sekunder” yaitu Lembaga-Lembaga
Pelatihan Kerja baik Pemerintah maupun swasta sebagai ”pengguna” (end user)
Instruktur.
Pemantauan dan pengukuran pelanggan juga diperlukan dalam rangka
memperoleh umpan balik (feed back) dan keluhan pelanggan (customer
complaint) (jika ada), sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan masukan
bagi peningkatan program-program pelatihan di masa mendatang. Hal ini juga
sesuai dengan prinsip management kualitas lainnya, yakni perbaikan
berkelanjutan (continual improvement), sehingga program-program pelatihan
yang dikembangkan di BBPLKDN Bandung dapat senantiasa memenuhi
persyaratan pelanggan dan dapat menjawab tantangan dunia industri yang
senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Oleh karena itu, evaluasi dan pemantauan pasca diklat instruktur ini
mutlak harus dilakukan, agar BBPLKDN Bandung dapat sustainable dalam
memberikan pelayanan publik, dengan penyelenggaraan pelatihan yang selalu
dapat memenuhi persyaratan pelanggan, yang pada gilirannya, instruktur-
instruktur hasil pelatihan di BBPLKDN Bandung dapat menjadi ”multiplier effect”
dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah tempat kerjanya
masing-masing.
2
1. Menjadikan BBPLKDN sebagai Model Center dalam penyelenggaraan
diklat, uji kompetensi pengembangan manajemen lembaga diklat.
2. Menjadikan BBPLKDN sebagai pusat pengembangan sumber daya
pelatihan.
3. Mewujudkan kemandirian institusi dalam pengelolaan sumber daya
pelatihan secara profesional dan transparan.
Maksud dan tujuan dari dilakukannya Evaluasi dan pemantauan pasca
diklat instruktur ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat
aplikasi/penerapan alumni peserta diklat instruktur atas kompetensi baru yang
diperoleh melalui diklat instruktur di BBPLKDN Bandung , dan untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan program-program pelatihan,
yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka
perbaikan berkelanjutan atau peningkatan pelaksanaan program-program
pelatihan pada masa yang akan datang, serta untuk mengukur kepuasan
pengguna ( lembaga pelatihan kerja ) atas kinerja instruktur setelah mengikuti
pelatihan di BBPLKDN Bandung.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan Evaluasi dan pemantauan pasca diklat
instruktur ini adalah seluruh alumni pelatihan khususnya para instruktur daerah
yang pernah mengikuti diklat di BBPLKDN Bandung.
Menginventarisir Lokasi/daerah/Assosiasi/lembaga Pelatihan yang
akan di jadikan objek pengukuran kegiatan Evaluasi dan pemantauan pasca
diklat instruktur.
D. Sasaran
1. Tersedianya SDP berbasis kompetensi dan produksi
2. Tersedianya sistem dan metode diklat sesuai kebutuhan pasar/user
3. Tersedianya Lembaga Diklat yang Comfortable, Marketable, Profesional
4. Terwujudnya jejaring kerjasama sektoral, regional dan internasional
5. Tersedianya Instruktur dan Tenaga Kerja yang kompeten dan profesional
3
E. Strategi
1. Pengembangan manajemen institusi
2. Pengembangan sistem dan metoda pelatihan
3. Pengembangan sumber daya pelatihan
4. Pengembangan fisik institusi
5. Pengembangan jejaring kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri
4
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
5
UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
JENIS UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 2
6
B. Kedudukan
1. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri adalah UPT di
bidang pengembangan pelatihan tenaga kerja dalam negeri serta
pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas.
2. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri dipimpin oleh
seorang Kepala.
C. Tugas
Berdasarkan Permenakertrans R.I Nomor PER.07/MEN/IV/2011 tanggal
29 April 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya di Balai
Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas
melaksanakan pelatihan, uji kompetensi, sertifikasi dan pelayanan konsultasi di
bidang pengembangan pelatihan tenaga kerja dalam negeri serta
pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan.
D. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam, Balai Besar
Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsnya
sebagai berikut:
7
3. Pelayanan konsultasi, promosi, pemasaran dan kerjasama kelembagaan di
bidang pengembangan pelatihan tenaga kerja dalam negeri serta
pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan;
4. Koordinasi dengan lembaga-lembaga pelatihan di bidang pengembangan
pelatihan tenaga kerja dalam negeri serta pemberdayaan instruktur dan
tenaga pelatihan;
5. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengembangan pelatihan tenaga
kerja dalam negeri serta pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar.
E. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, No.
Permen. 07/MEN/IV/2011, tanggal 29 April 2011, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, struktur organisasi Balai
Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung
adalah seperti di bawah ini :
8
Bagan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
BALAI BESAR
PENGEMBANGAN LATIHAN
SUBBAGIAN
BAGIAN KEUANGAN
BIDANG BIDANG
SEKSI SEKSI
PROGRAM PENYELENGGARAAN
SEKSI SEKSI
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
9
F. Tugas dan Wewenang Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri terdiri atas:
Pasal 13
Pasal 14
10
BAB III
MASALAH
2. Penyusunan Instrumen
11
Untuk populasi pemantauan ditetapkan sebagai berikut:
a. Kepala atau Kabag TU (BLK)
b. Alumni BBPLKDN Bandung
B. Masalah
12
BAB IV
ANALISA MASALAH
A. Analisa Masalah
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meskipun mengalami keterlambatan, namun kegiatan evaluasi dan
pemantauan paska diklat dapat diselesaikan .
Melalui kegiatan Evaluasi dan Pemantauan paska diklat instruktur ini
setidaknya telah memberikan gambaran tingkat kepuasan pengguna terhadap
pelaksanaan penyelenggaraan diklat di BBPLKDN bandung. Dan tingkat
kepuasan instruktur/ alumni BBPLKDN bandung terhadap penerapan hasil diiklat
di daerah-daerahnya masing-masing. Sehingga diharapkan dapat memperoleh
masukan-masukan dari alumni mengenai program-program yang kita tawarkan
didaerah apakah sudah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dalam
pelaksanaan tugasnya didaerah yang didukung oleh sarana dan prasarananya.
Dengan demikian melalui penyusunan instrument Evaluasi Pemantauan
Pasca Diklat Instruktur ini akan didapat kontribusi positif terhadap perbaikan
secara terus menerus dalam penyelenggaraan pelatihan di Balai Besar
Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri Bandung serta diharapkan dapat
menstimulasi pemikiran-pemikiran implementatif lebih lanjut untuk
pengembangan alat ukur kepuasan pelanggan di lingkungan kerja.
B. Rekomendasi
Perlu segera diadakan perbaikan-perbaikan atas pelayanan yang
dirasakan kurang oleh peserta pelatihan diantaranya dalam proses
pemanggilan sampai persiapan yang dibutuhkan waktunya bisa lebih lama dan
juga penerapan kompetensi yang baru diperoleh melalui dikjlat/Upgrading di
BBPLKDN hanya sebagian yang dapat diterapkan didaerah ini dikarenakan
sarana dan prasarana kurang ditunjang. Kalau bisa pemerintahan daerah dapat
memperhatikan kondisi sarana dan prasarana daerah. Agar daerah itu dapat
lebih maju lagi dan dapat mengurang tingkat pengaguran melalui pelatihan.
14
penyelenggaraan diklat instruktur / Upgrading Instruktur dimasa yang akan
datang agar lebih baik lagi.
15