Anda di halaman 1dari 53

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL


KONVEYOR PENGHITUNG BARANG
MENGGUNAKAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER) OMRON TIPE CPM1A 20 CDR

UJANG SONJAYA (20406916)


JURUSAN TEKNIK MESIN
PENDAHULUAN

PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu alat


berbasis mikroprosesor yang dapat diprogram untuk
mengontrol dan mengendalikan suatu proses permesinan
secara otomatis. Dibuat dengan tujuan untuk menggantikan
fungsi relai yang banyak dijumpai pada sistem kontrol
konvensional

Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut atau


pemindah yang berfungsi untuk mengangkut atau
memindahkan bahan-bahan industri yang berbentuk
padat. Banyak digunakan di industri
PERMASALAHAN
1. Bagaimana membuat sistem kontrol
konveyor penghitung barang menggunakan
PLC Omron CPM1A 20 CDR ?
2. Bagaimana cara menghubungkan perangkat
masukan sebagai input dengan PLC
kemudian memprogram PLC tersebut
sehingga menghasilkan keluaran sebagai
perintah untuk mengendalikan konveyor
penghitung barang ?
PEMBATASAN MASALAH
1. Pembuatan konveyor penghitung barang beserta
sistem kontrolnya menggunakan PLC Omron CPM1A
20 CDR sehingga cara kerja dari sistem Konveyor
tersebut sesuai dengan tujuan pembuatan dan dapat
dengan mudah dipahami dan dipelajari

2. Pembuatan program diagram tangga atau kode


mnemonik sebagai perintah/masukan di dalam PLC
yang menghasilkan suatu keluaran untuk mengontrol
konveyor penghitung barang.
LANDASAN TEORI
PLC (Programmable Logic Controller)
ialah rangkaian elektronik berbasis mikroprosesor yang
beroperasi secara digital, menggunakan programmable
memory untuk menyimpan instruksi yang berorientasi
kepada pengguna, untuk melakukan fungsi khusus seperti
logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik
analog maupun discrete / digital, yang digunakan untuk
berbagai proses permesinan[14]

PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk


menggantikan rangkaian sederetan relai yang banyak
dijumpai pada sistem kontrol konvensional, dirancang
untuk mengontrol suatu proses permesinan[2]
Keistimewaan PLC
1. Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun,
memelihara, memperbaiki dan Mengembangkan
sistem kendali, pengembangan sistem yang mudah.
2. Ketahanan PLC jauh lebih baik, Lebih murah.
3. Mengkonsumsi daya lebih rendah,
4. Pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat,
5. Pengkabelan lebih sedikit,
6. Perawatan yang mudah,
7. Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar,
8. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, dan
lain-lain.
Komponen-komponen Utama PLC
Catu daya
1. Catu Daya (Power
Supply).
CPU
2. CPU
( Central Processing Unit ).
3. Modul Masukan dan Modul
Komponen Modul
Keluaran Utama PLC Masukan
(Input and Output Modul).
dan Modul
Keluaran
4. Perangkat Pemrograman
(Programming Device).
Perangkat
Pemrograman
1. Catu Daya (Power Supply).

Catu daya listrik digunakan untuk memberikan


pasokan daya keseluruh bagian PLC (termasuk CPU,
Memori, dan lain-lain). Kebanyakan PLC bekerja
dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC
PLC tidak terhubung dengan Catu daya luar,
karena PLC memiliki catu daya tersendiri dan tidak
digunakan untuk memasok daya ke perangkat
masukan dan perangkat keluaran
2. CPU (Central Processing Unit).

terdiri dari 3 komponen penyusun yaitu:

1. Prosesor
2. Memori
3. Catu Daya
Prosesor

Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC, fungsi


utama adalah mengatur tugas pada keseluruhan
sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara
lain mengeksekusi program, menyimpan dan
mengambil data dari memori, membaca nilai input
dan mengatur nilai output, memeriksa kerusakan,
melakukan operasi-operasi matematis, manipulasi
data, tugas-tugas diagnostik, serta melakukan
komunikasi dengan perangkat lain
Memori
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat
mengolah dan menyimpan data dan program yang
kemudian akan dieksekusi oleh prosesor,

Secara umum memori dapat dibagi dua kategori


Volatile RAM

ROM
Memori
PROM

Non-Volatile EPROM

EEPROM
Memori

Non-Volatille Volatille,
program atau data yang program atau data
tersimpan di dalamnya pada memori volatile
tidak akan hilang akan hilang jika catu
walaupun catu daya daya PLC mati
PLC mati

EEPROM : adalah
EPROM : memori ini
memori nonvolatile
ROM : jenis PROM : memori ini turunan dari jenis
yang menyerupai
memori ini termasuk jenis PROM yang dapat
RAM dalam
dirancang untuk ROM tetapi dapat deprogram ulang
fleksibilitas
menyimpan diprogram ulang setelah program
penggunaannya
data atau dengan yang sebelumnya
program secara menggunakan alat dihapus dengan
permanen. pemrograman menggunakan Sinar
khusus. Ultraviolet.
3. Modul Masukan dan Modul Keluaran
(Input and Output Modul).
Modul masukan berfungsi untuk
1. menghubungkan PLC dengan perangkat keras masukan seperti
saklar, sensor, dll
2. mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari
perangkat keras masukan ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan
tegangan kerja CPU PLC,
3. modul masukan adalah sebuah rangkaian opto-isolator yang
terdiri dari LED (Light Emiting Diode (Dioda Pemancar Cahaya))
dan phototransistor, cara kerjanya yaitu perangkat keras
masukan akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED,
LED akan memancarkan cahaya dan diterima oleh
phototransistor dan akan menghantarkan arus (ON) CPU
mengeksekusi sebagai logika NOL , sebaliknya.
4. Perangkat Pemrograman
(Programming Device).
1. Miniprogrammer atau Programming
Console,
adalah sebuah perangkat seukuran
kalkulator saku yang berfungsi untuk
memasukkan instruksi-instruksi program
ke dalam PLC. Umumnya, instruksi-
perangkat instruksi program dimasukan dengan
pemrogram mengetikkan kode mnemonik
yang biasa (Mnemonic Code).
digunakan
ada 2

2. Komputer Programming Console


Perangkat Keras Masukan/Keluaran PLC (Input/Output
Device).

1. Perangkat Keras Masukan (Input Device)


merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat
luar yang memberikan masukan kepada CPU, perangkat
masukan dapat berupa tombol, Switch, Saklar, Sensor atau
perangkat ukur lain. Perangkat masukan memicu eksekusi
logika/program pada PLC
2. Perangkat Keras Keluaran (Output Device)
Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat
luar yang memberikan keluaran dari CPU, perangkat keluaran
dapat berupa Motor AC/DC, lampu, katup dan lain-lain.
Perangkat keluaran tersebut akan bekerja sesuai dengan
perintah yang dimasukan kedalam PLC.
Pemrograman PLC

Berkaitan dengan pemrograman PLC, ada lima model


atau metode yang telah distandardisasi
penggunaannya oleh IEC (International Electrotechnical
Commission) 1131-3 ada 5 yaitu :
Diagram Tangga, Diagram Blok fungsi, Teks
Terstrukstur, Daftar Instruksi (Kode Mnemonik),
Diagram Fungsi Berurutan,
Dari 5 bahasa pemrograman tersebut yang banyak
digunakan hanya 2 yaitu Diagram tangga, dan Kode
mnemonik
Cara Kerja PLC

Selama prosesnya CPU PLC melakukan 3 proses


operasi utama :

1. Membaca data masukan dari perangkat luar via


modul input
2. Mengeksekusi program kontrol yang tersimpan
dimemori PLC
3. Memperbaharui data pada modul output

Ketiga proses tersebut dinamakan Scanning.


PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE
KONVEYOR PENGHITUNG BARANG
Pembuatan Konveyor
Mulai

Pembuatan Roller

Pembuatan Belt

Pembuatan Rangka

Pemasangan Roller, dan


Belt dengan Rangka

Pemasangan Motor DC dan


Roda gigi dengan Rangka

Selesai
Roller berfungsi sebagai tempat berputarnya
belt (sabuk) dan juga sebagai tempat dudukan
gear.
Belt konveyor merupakan sebuah sabuk ban
yang terbuat dari karet berbentuk pipih yang
digunakan sebagai landasan barang atau
benda kerja.
Rangka merupakan dudukan atau tempat
peletakkan untuk bearing, roll, sabuk ban
(belt konveyor) dan roda gigi, rangka terbuat
dari besi hollow dan aluminium hollow.
Motor DC digunakan untuk menggerakkan
roller konveyor sehingga sabuk ban (belt
konveyor) juga ikut berputar.
Roda gigi bertujuan untuk meneruskan
putaran dari motor DC ke roller penggerak
konveyor.
Pembuatan Rangkaian Pengendali Konveyor

Mulai

Pemasangan
catu daya

Pemasangan sensor
photodioda

Pemasangan dudukan
tombol start dan stop

Selesai
1. Catu daya
berfungsi menyuplai tegangan agar dapat
menggerakan motor konveyor, sensor
proximity dan motor driver (untuk
mendorong barang yang reject atau
rusak).
2. Tombol push button
sebagai saklar start dan stop.
3. Sensor photodioda
berfungsi sebagai sensor yang berkerja
apabila ada cahaya yang jatuh pada
sensor maka nilai tahanannya akan
berkurang dan akan naik tahanannya
apabila intensitas cahayanya berkurang.

4. PLC
Rangkaian Pengendali Konveyor
konveyor penghitung barang
Mulai

Pembuatan Konveyor

Pembuatan Rangkaian Pengendali Konveyor

Pemasangan PLC

Pengkabelan (Wirring)
(Proses Menghubungkan Konveyor (sebagai output)
dengan Rangkaian Pengendali konveyor (sebagai input))

Tidak Terhubung
Pengujian
Kelistrikan

Terhubung

Selesai
Skema Pengkabelan Sistem Kontrol Konveyor
Penghitung barang
in 24 v
CATU DAYA In 1 DC in R1 Out 1
+5 V out
12 v PLC
220 V in
AC
In 2 R2 Out 2
Omron
Ground
Ground Out 3
In 3 R3
+12 V out

Ground In 4 R4 Out 4
IN 00000 OUT 01000

IN 00001 OUT 01001

IN 00002
Rangkaian Sensor
( Komparator ) IN 00003

DC Out sensor 1
In 5v LM Out sensor 2
339 + CPM 1 A AC
DC out
Tombol Tombol -
24 V 20 CDR in 220v
START STOP
In Sensor 1 In Sensor 2

Sensor 1

_ + _ +
Pothodiode LED
M1 M2
Sensor 2
Motor 1 Motor 2
( Konveyor pembawa benda ) ( Konveyor pembawa box )

Pothodiode LED
Konveyor Penghitung Barang beserta Sistem Kontrolnya
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Diagram alir pengujian prototipe konveyor penghitung barang
Mulai

Pengujian Rangkaian Pengendali


(Catu daya, Sensor Photodioda, Motor DC)

Perancangan Program

Memasukan Program ke dalam PLC


(Programmable Logic Controller)

Pengujian Salah
Alat
(Prototipe)
Benar

Analisa Kerja Alat (Prototipe)

Selesai
Pengujian Komponen

Mulai

Pengujian Catu daya

Pengujian Sensor

Pengujian Motor Penggerak

Selesai
Pengujian Catu Daya
Langkah-langkah pengujian catu daya
1. Menghubungkan tegangan input 220 volt
dari PLN,.
2. Mengukur tegangan keluaran sebelum dioda
dan setelah rangkain adaptor.
3. Mencatat hasil pengujian.
Hasil pengujian catu daya

No Catu daya Masukan AC Keluaran DC

1 5 volt 220 volt 5v

2 12 volt 220 volt 12 volt


Pengujian Sensor
1. Menghubungkan catu daya 5 volt kebagian rangkaian
driver sensor, dan catu daya 12 volt ke bagian driver
relay.
2. Melakukan pengujian pada bagian sensor 1 dan sensor
2 untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, dengan
menggunakan multimeter digital untuk melihat
apakah keluaran dari sensor tersebut benar atau tidak.
3. Mencatat hasil pengujian
Sensor tanpa dengan
No Photodioda Penghalang penghalang

1 sensor 1 0 1

2 sensor 2 0 1
Driver Sensor
Pengujian Motor Penggerak

dengan memberikan catu daya 12 volt dari


adaptor ke motor DC, motor akan berputar
menggerakkan gear yang ada pada konveyor
dan memutar belt konveyor
Perancangan Program

tahapan-tahapan perancangan program

Mulai

Menguraikan Urutan Kendali

Menentukan bit operan untuk perangkat


masukan dan perangkat keluaran

Membuat Program Kendali

Selesai
Urutan kendali konveyor penghitung barang
Mulai 1 2 3

Tombol start ditekan


Sensor
3
Benda
On
Konveyor Box on

Penghitungan
Sensor
Box
Tertutup Tombol
Stop
2
ditekan
Konveyor Benda On
Konveyor Box OFF
Selesai
1
Bit Operan untuk
Perangkat Masukan dan Keluaran

Perangkat Masukan

Alamat Input/
No Komponen Fungsi
Bit Operan

1 Tombol Start 00000 Menghidupkan sistem

2 Tombol Stop 00001 Mematikan Sistem


Memberhentikan box dan
3 Sensor 1 00002
menghidupkan motor konveyor 2
Menghitung barang dan
4 Sensor 2 00003
menghidupkan motor konveyor 1
Perangkat Keluaran

Alamat

No Komponen Output/ Fungsi

Bit Operan

Menggerakan
1 Motor Konveyor 1 01000
Konveyor 1

Menggerakan
2 Motor Konveyor 2 01001
Membuat Program Kendali

Program diagram tangga


menggunakan Software
Syswin 3.4
Membuat melalui komputer
Program
Kendali
Kode mnemonik menggunkan
Programming
Console
Program diagram tangga
menggunakan Software Syswin 3.4 melalui komputer
Menguji Program dengan menggunakan
simulator PLC
Memasukkan program ke dalam PLC
Menggunakan Programming Console
INSTRUKSI OPERAND
LD 00000
OR 20000
AND NOT 00001
OUT 20000
LD 20000
AND NOT 01001
OUT 01000
LD 00002
LD NOT 00003
CNT 000
#005
LD CNT000
OR NOT 00003
AND 20000
OUT 01001
END
Memasukkan Program Ke Dalam PLC Menggunakan
Programming Console
1. Memasang kabel konektor dari programming console ke PLC.
2. Memutar posisi kunci selector dari Mode Monitor ke Mode
Program.
3. Mengecek keadaan PLC, apakah didalam memori PLC terdapat
program atau tidak.
4. Memulai memasukkan program yang telah dibuat ke dalam PLC
sesuai dengan urutannya.
5. Setelah selesai memasukan program ke dalam Console, program
dapat dijalankan dengan mengganti mode Program ke mode Run
Pengujian Alat

1. Setelah program selesai dimasukkan ke dalam PLC kemudian


putar kunci selector programming console ke mode RUN atau
MONITOR.
2. Menekan tombol START untuk menyalakan alat.
3. Meletakkan box pada konveyor box jika telah sampai ke sensor
box maka box akan terdeteksi oleh sensor box kemudian sensor
box akan menghentikan konveyor box dan menyalakan konveyor
benda .
4. Meletakan benda pada konveyor benda sebanyak 7 buah
(untuk menguji counter). konveyor benda telah dinyalakan
oleh sensor box akan membawa benda yang telah
diletakan diatasnya, jika telah sampai ke sensor benda,
maka sensor benda akan mendeteksi benda tersebut
sebanyak 5 buah, setelah mendeteksi 5 buah benda maka
sensor akan menghentikan konveyor benda dan
menyalakan konveyor box. Proses akan terus berjalan
selama tombol STOP tidak ditekan.
5. Jika terjadi kegagalan dalam proses pengujian maka perlu
dilakukan pengecekan perangkat mekanik dan elektrik dari
alat tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Rancang bangun sistem kontrol konveyor penghitung barang
menggunakan PLC ini terdiri dari
A.Input yaitu Tombol start, tombol stop, dan rangkaian sensor
B.Output yaitu Motor DC untuk menggerakan konveyor
C.Proses (sistem kontrol) yaitu PLC (Programmable Logic
Controller)

2. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk memprogram


PLC adalah
A.diagram tangga (Ladder Diagram) dengan menggunakan
Software Syswin 3.4, melaui komputer
B.kode mnemonik (List Instruksi)dimasukan ke dalam PLC
menggunakan programming console
SARAN

Sebelum membuat alat penelitian berbasis PLC,

1. Rencanakanlah bagaimana cara kerja alat tersebut dan


2. Buatlah diagram alir cara kerja alat sehingga kita dapat
menentukan berapa banyak input maupun output dari alat
yang akan dibuat,dan pada akhirnya kita dapat memilih tipe
PLC apa yang cocok untuk digunakan.
3. harus mengetahui tegangan masuk untuk perangkat input
dan tegangan masuk untuk perangkat output, sehingga
perangkat input dan output mendapatkan tegangan yang
sesuai.
4. Pembuatan program kode mnemonik dengan menggunakan
programming console harus dilakukan dengan teliti dan
sabar agar mendapatkan hasil yang baik.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai