Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan di Luhak Nan Tuo

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting sebagai penentu kemajuan suatu
bangsa. Dengan pendidikan yang baik, maka akan melahirkan generasi yang cerdas
intelektual, emosional, dan juga spiritual. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan martabat
bangsa dan memberikan sumbangsih kemajuan di berbagai bidang. Karena itulah, setiap
daerah berlomba-lomba untuk meningkatkan taraf pendidkan dengan berbagai cara.
Begitu juga halnya dengan kabupaten Tanah Datar, yang dikenal juga dengan “luhak
nan tuo”. Kabupaten yang kental dengan adat Minang ini juga sampai sekarang masih
menerapkan falsafah adat “alam takambang jadi guru”. Hal ini bermakna segala kejadian
yang ada di alam dapat diambil hikmahnya dan dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan.
Pepatah dan nasihat minang juga banyak yang diambil dari alam.
Seiring dengan perkembangan zaman, luhak nan tuo juga telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah melalui pemberian
reward berupa studi banding bagi guru dan siswa berprestasi ke luar negeri. Beberapa
negara yang dikunjungi antara lain: Malaysia, Singapura, dan Australia. Penghargaan ini
diberikan dengan tujuan memberikan motivasi kepada guru dan siswa untuk meningkatkan
dan mempertahankan prestasi yang diraih, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Mereka dibawa berkunjung ke negeri orang untuk mengamati dan memahami bagaimana
negara-negara maju membangun sistem pendidikan di sana. Sehingga nantinya dapat
diambil aspek positif yang dapat diterapkan di daerah.
Kegiatan studi banding tersebut dilaksanakan setiap tahun dengan jumlah peserta
mencapai 200 orang. Mereka diajak untuk berkunjung ke kedutaan dan berbagai objek
wisata. Tanah datar merupakan satu-satunya kabupaten yang mampu memberangkatkan
insan pendidikan berprestasi ke luar negeri setiap tahunnya.
Karena terbatasnya sumber daya alam yang dimiliki, pemerintah luhak nan tuo lebih
memusatkan perhatian pada pembangunan sumber daya manusia, yaitu dengan
memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa yang lulus di perguruan tinggi negeri
namun kekurangan dana. Alhasil, semakin banyak putra-putri kabupaten Tanah Datar yang
melanjutkan studinya di perguruan tinggi negeri. Berkat usaha dan kerja keras dari lembaga
pendidik dan siswa, luhak nan tuo mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten di
Sumatera Barat yang meluluskan siswa di perguruan tinggi negeri terbanyak.
Angka kenakalan remaja di luhak nan tuo juga terbilang kecil, sehingga masih
terpeliharanya iklim pendidikan yang sehat dan semangat yang tinggi di kalangan pelajar.
Luhak nan tuo juga seringkali meraih juara umum dalam berbagai kegiatan lomba yang ada
di Sumbar, baik di bidang akademis, keagamaan, maupun olahraga.
Ibarat peribahasa “tak ada gading yang tak retak”, pendidikan di kabupaten Tanah
Datar juga mempunyai kekurangan yang harus diperbaiki dan ditata kembali. Salah satunya
adalah fasilitas pembelajaran yang jumlahnya belum memadai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Seperti peralatan laboratorium dan alat-alat olahraga yang belum lengkap di
beberapa sekolah. Hal yang perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan di kabupaten
Tanah Datar adalah memperbanyak praktikum untuk mengembangkan pemahaman
terhadap teori. Dan juga belum tersedianya sekolah unggulan yang memiliki asrama yang
dapat memberikan binaan secara lebih intensif pada siswa.
Masalah kedisiplinan peserta didik juga harus mendapatkan penanganan dan tindak
lanjut yang tegas dari sekolah. Terutama perihal keterlambatan yang sudah membudaya
dan menjadi hal biasa di beberapa sekolah. Kabupate Tanah Datar juga harus
menyelenggarakan ajang perlombaan tahunan seperti olimpiade, pentas seni, dll. Selain itu,
juga perlu ditegakkan kembali budaya mengaji di surau yang telah lama luntur dan
mempertegas fungsi niniak mamak sebagai lembaga pendidik bagi anak kemenakan.
Semoga kedepannya kabupaten Tanah Datar menjadi pelopor dalam kemajuan
pendidikan di Indonesia. Salam kami, generasi muda luhak nan tuo.

Anda mungkin juga menyukai