Anda di halaman 1dari 5

Bagian Kedelapan

Komite Medis
Paragraf 1
Struktur Organisasi
Pasal 84
(1) Guna membantu rumah sakit dalam mengawal layanan kesehatan berbasis mutu
dan keselamatan pasien dibentuk Komite Medis.
(2) Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk dirumah sakit
oleh direktur Rumah Sakit .
(3) Komite medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf medis.

Pasal 85
(1) Komite Medis pembentukannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit, berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Direktur Rumah
Sakit.
(2) Masa kerja Komite Medis Rumah Sakit adalah selama 3 (tiga) tahun.

Pasal 86
Susunan Organisasi Komite Medis Rumah Sakit terdiri atas:
a. Ketua dan Wakil Ketua komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit
dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
b. Sekretaris komite medik dan ketua subkomite ditetapkan oleh direktur rumah
sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medik dengan memperhatikan
masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
c. Anggota, terdiri dari semua anggota Kelompok Staf Medis.

Pasal 87
Komite Medis dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sub Komite, yang terdiri
dari:
a. Sub Komite Peningkatan Mutu Medis;
b. Sub Komite Kredensial; dan
c. Sub Komite Etika dan Disiplin Kedokteran.

Pasal 88
Sub Komite pembentukannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
dengan masa kerja 3 (tiga) tahun atas usulan Ketua Komite Medis setelah
memperoleh kesepakatan dalam rapat pleno Komite Medis.
Pasal 89
Susunan organisasi tiap-tiap Sub Komite dari Komite Medis Rumah Sakit terdiri dari:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris; dan
d. Anggota.
Pasal 90
Sub Komite mempunyai kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun kebijakan, program dan prosedur kerja;
b. Membuat laporan berkala dan laporan akhir tahun yang berisi evaluasi kerja
selama setahun yang baru saja dilalui disertai rekomendasi untuk tahun anggaran
berikutnya.

Paragraf 2
Fungsi Komite Medis dan Sub-Komite Medis
Pasal 91
Komite Medis mempunyai fungsi sebagai pengarah (steering) dalam pemberian
pelayanan medis di Rumah Sakit, yang rinciannya sebagai berikut:
a. Memberikan saran kepada Direktur Rumah Sakit;
b. Mengkoordinasikan atau mengarahkan kegiatan pelayanan medis;
c. Menangani hal-hal berkaitan dengan kinerja etik(ethical performance) dan kinerja
profesional (professional performance); dan
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh staf medis.

Pasal 92
Sub-Komite Medis mempunyai fungsi membantu melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Komite Medis menyangkut berbagai bidang yang menjadi tugas dan
tanggungjawab badan tersebut.

Paragraf 3
Tugas Komite Medis dan Sub-Komite Medis
Pasal 93
Komite Medis mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala seksiPelayanan Medis menyusun standar pelayanan medis dan
memantau pelaksanaannya;
b. Membina etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi;
c. Mengatur kewenangan klinik masing-masing kelompok staf medis;
d. Membantu Direktur Rumah Sakit menyusun Pola Tatakelola Staf Medis serta
memantau pelaksanaannya;
e. Melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi Pelayanan Medis dalam melaksanakan
pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf medis;
f. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.
g. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap mutu pelayanan medis;
h. Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur Rumah Sakit.

Pasal 94

Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi Medis mempunyai tugas:


a. Membuat rencana atau program kerja;
b. Melaksanakan rencana atau jadwal kegiatan;
c. Membuat panduan mutu pelayanan medis;
d. Melakukan pantauan dan pengawasan mutu pelayanan medis;
e. Menyusun indikator mutu klinik, meliputi indikator input, output proses, dan
outcome;
f. Melakukan koordinasi dengan Sub Komite Peningkatan Mutu Rumah Sakit;
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.

Pasal 95
Sub Komite Kredensial mempunyai tugas:
a. Melakukan review permohonan menjadi anggota staf medis;
b. Membuat rekomendasi hasil review;
c. Membuat laporan kepada Komite Medis;
d. Melakukan review terhadap kompetensi staf medis dan membuat laporan kepada
Komite Medis dalam rangka pemberian clinical privileges, reapointments dan
penugasan di unit kerja;
e. Membuat rencana kerja;
f. Melaksanakan rencana kerja;
g. Menyusun tatalaksana dan instrumen kredensial;
h. Melaksanakan kredensial dengan melibatkan lintas fungsi;
i. Membuat laporan berkala kepada Komite Medis.

Pasal 96
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi mempunyai tugas:
a. Membuat rencana kerja;
b. Melaksanakan rencana kerja;
c. Menyusun tata laksana pemantauan dan penanganan masalah etika dan disiplin
profesi;
d. Mengusulkan kebijakan terkait bioetika;
e. Melakukan koordinasi dengan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit;
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.

Paragraf 4
Tanggungjawab Komite Medis
Pasal 97
Komite Medis bertanggung jawab kepada Direktur Utama mengenaihal-hal sebagai
berikut:
a. Mutu pelayanan medis;
b. Pembinaan etik kedokteran;
c. Pengembangan profesi medis.

Pasal 98
Sub Komite bertanggung-jawab kepada Komite Medis mengenai pelaksanaan tugas
dan kewajiban yang dibebankan kepadanya.

Paragraf 5
Kewenangan Komite Medis dan Sub-Komite Medis
Pasal 99
Komite Medis dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya diberi kewenangan
sebagai berikut:
a. Memberikan usulan rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis;
b. Memberikan pertimbangan rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan alat
medis dan penunjang medis serta pengembangan pelayanan;
c. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis;
d. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran;
e. Membina etika dan membantu mengatur kewenangan klinis;
f. Membentuk Tim Klinis lintas profesi;
g. Memberikan rekomendasi kerjasama antar institusi.

Pasal 100
(1) Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi Medis diberi kewenangan melaksanakan
kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan medis secara lintas sektoral dan
lintas fungsi.
(2) Sub Komite Kredensial diberi kewenangan melaksanakan kegiatan kredensial
secara adil, jujur dan terbuka secara lintas sektoral dan lintas fungsi.
(3) Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi diberi kewenangan melakukan
pemantauan dan penanganan masalah etika profesi kedokteran dan disiplin
profesi dengan melibatkan lintas sektoral dan lintas fungsi.

Paragraf 6
Kewajiban Komite Medis dan Sub-Komite Medis
Pasal 101
Komite Medis berkewajiban:
a. Menyusun rancangan Pola Tatakelola Staf Medis;
b. Membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur
operasional di bidang manajerial dan administrasi serta bidang keilmuan, profesi,
standar profesi dan standar kompetensi;
c. Membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur
operasional dibidang manajerial dan administrasi serta bidang keilmuan, profesi,
standar profesi dan standar kompetensi;
d. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator
mutu klinik; dan
e. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan
pengembangan pengembangan profesi medis.

Pasal 102
Sub-Komite Medis berkewajiban membantu Komite Medis dalam:
a. Menyusun rancangan Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws);
b. Membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur
operasional dibidang manajerial dan administrasi serta bidang keilmuan, profesi,
standar profesi dan standar kompetensi;
c. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator
mutu klinik; dan
d. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan
pengembangan profesi medis.

Anda mungkin juga menyukai