TAHUN 2016
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntunan dan
harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan, maka
pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan selalu memperbaiki diri dari
waktu ke waktu, untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat pengguna
jasa.
Oleh karena itu, Ka. Sie. keperawatan Rumah Sakit Umum Bina Sehat sebagai
pengelola profesi keperawatan, bertanggungjawab terhadap terciptanya pelayanan
yang berkualitas dengan terus menerus meningkatkan SDM Keperawatan yang
profesional.
Rumah Sakit Bina Sehat berawal dari sebuah praktek pribadi umum dan bedah atas
prakarsa dr H. Nonong Sutardi S SpB, KBD selaku pemilik yang dimulai sejak tahun
1986 dan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah dan Traumatik tahun
1992 sampai dengan tahun 2004 dibawah pengelolaan Yayasan Bina Medika.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya dikelola
oleh Yayasan Bina Medika dialihkan pengelolaannya kepada PT Bina Sejahtera dan
adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih luas termasuk kasus-kasus bukan bedah.
Berangkat dari latar belakang tersebut PT Bina Sejahtera selaku pemilik RS
Khusus Bedah Bina Sehat berkeinginan untuk meningkatkan status menjadi RS
Umum Madya dengan unggulan dibidang bedah dan kebidanan yang
pengembangannya dilaksanakan secara bertahap. Dengan dikeluarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YN.02.04.3.5.3475 mengenai izin
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Bina Sehat tertanggal 06 Desember 2004,
maka sejak tanggal dikeluarkannya izin penyelenggaraan tersebut RSU Bina Sehat
dapat melayani kasus-kasus umum dengan kapasitas 73 tempat tidur ditambah
fasiltas-fasilitas pendukung pelayanan lainnya.
Adapun susunan dewan Pembina di RSU Bina Sehat adalah :
1. DR. drg. Hj. Yetty Herdijati S., Sp. KGA (k) (Unsur Pemilik)
2. dr. H. Tjoekra R., Sp. Rad. MH. Kes (Unsur Profesi)
3. drg. H. Yus Suhita , M.Kes (Unsur Pemerintah)
4. dr. H. Dedi Supardi (Unsur Tokoh Masyarakat)
Rumah Sakit Umum Bina Sehat berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas 2.807
m2 dengan bangunan seluas 1.120 m2. Lantai satu dan dua digunakan untuk
kebutuhan IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, IBS, Ruang bersalin, Gizi, Rekam Medik,
Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Koperasi, Administrasi kantor dan Keuangan.
Lantai tiga digunakan untuk ruang Rawat Inap Anak. Total bed RSU Bina Sehat adalah
73 tempat tidur ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Dengan motto “Makarya Marta Jatnika Maslahat (MMJM)”, kami senantiasa
bekerja dengan sopan santun, rendah hati, dan penuh tanggung jawab untuk kebaikan
dunia dan akhirat. Sesuai dengan visi dan misinya RSU Bina Sehat mencoba
menerapkan nilai-nilai keislaman dalam aspek pelayanan serta
manajemennya dengan harapan semua pasien yang berobat ke RSU Bina Sehat
dapat sembuh dengan baik secara jasmani maupun rohani, tanpa membedakan ras,
agama maupun sosial ekonominya. Pada awalnya pelayanan Ka, Sie. Keperawatan
di pimpin oleh lulusan D3 Keperawatan. seiring tuntutan Tehnologi dan perkembangan
ilmu keperawatan, maka Ka. Sie Keperawatan dipimpin oleh lulusan S1 Keperawatan.
Selanjutnya pengelolaan Ka. Sie Keperawatan di RSU Bina sehat mengalani
pergantian dari waktu ke waktu dengan alur kepemimpinan sebagai berikut :
1. Tahun 1994 – 2000 dikelola oleh Zr. Rini H, AMK
2. Tahun 2000 – 2002 dikelola oleh Zr. Ineu Yuliana , AMK
3. Tahun 2002 - 2007 dikelola oleh Br Dansyah Widansyah, S. Kep
4. Tahun 2007 - 2008 dikelola oleh Br. Triana Wijanaka. AMK
5. Tahun 2008 – 2012 dikelola oleh Zr. Kurhayati, S. Kep. Ners
6. Tahun 2012 sampai sekarang dikelola oleh Zr. Wiwin Winarsih, S. Kep
BAB III
VISI MISI TUJUAN & FALSAPAH
Ka Sie. Keperawatan
3.3. TUJUAN
3.3.1. TUJUAN JANGKA PANJANG
Terselenggaranya pelayanan keperawatan komprehensif dan profesional
Berdasarkan standar dan etik profesi dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
1) Tujuan IGD
SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien pre, intra dan
3.3.4. FALSAFAH
Pelayanan keperawatan adalah merupakan pemberian asuhan keperawatan
bagi setiap umat manusia dengan memperhatikan respon manusia dan
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan , mencegah penyakit,
membantu penyembuhan, memulihkan kesehatan sesuai wewenang, tanggung
jawab serta tanggung gugat berdasarkan standar praktek keperawatan .
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan kelompok. Memandang manusia sebagai mahluk yang
utuh dan unik, memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial-spritual , memiliki harkat
martabat yang harus dijunjung tinggi dengan tidak membedakan bangsa,
suku, agama dan status sosial ekonomi.
Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan klien
Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan
masalah melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5
tahapan sesuai standar asuhan keperawatan
Pembinaan dan pengembangan staf perlu dilaksanakan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB IV
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Ka. Sie. Keperawatan
Direktur
YANMEDY
YANMED
Ka.Sie Keperawatan
Ka. Ins Rawat Jalan Ka. Ins Rawat Inap Ka. Ins Bedah Sentral Ka. Ins UGD
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. Nama Jabatan
B. Hasil Kerja
1. Wewenang
2.Uraian Tugas
d. Syarat Jabatan
dibawahnya
c. Persyaratan
i) Loyalitas tinggi
d. Tanggung Jawab
Ka Sie, Keperawatan
E. Wewenang
F. Uraian Tugas
Rumah sakit.
10. Membuat laporan secara keseluruhan tentang kondisi Rumah Sakit pada
waktu Sore/malam/hari libur khususnya tentang kegiatan pelayanan
keperawatan kepada Ka. Si keperawatan
11. Meneliti dan menanda tangani daftar hadir tenaga keperawatan yang bertugas
Persyaratan Jabatan
Tanggung jawab
keperawatan
keperawatan
Kepala Ruangan
Uraian Tugas
rawatnya.
q). Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya & selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian Medical
Record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat tersebut.
u. ) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
ditentukan.
tanggung jawabnya.
Asuhan Keperawatan
4. Ka. Instalasi Kamar Bedah
4) Persyaratan
bedah 3 tahun
bedah 3 tahun
5) Tanggung jawab
6) Tugas Pokok
rawat/poliklinik/dokter/luar
prestasinya.
b) Rencana pengawasan
operasi.
4. Persyaratan Jabatan
5. Tugas Pokok
6. Tanggung Jawab
keperawatan.
7. Wewenang
keperawatan/kebidanan.
Jawab Poliklinik.
8. Uraian Tugas
fasilitas dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat jalan.
pelayanan keperawatan.
rawatnya.
12) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang rawat jalan.
asuhan keperawatan.
BAB VII
Secara operasional hubungan kerja denganKa. Sie. dan instalasi lain dalam
melaksanakan kegiatan di lingkungan keperawatan, dapat diselesaikan secara
struktural atau fungsional yang melibatkan seluruh unsur yang terkait.Untuk hal-hal
yang berhubungan dengan lintas sektor yang melibatkan bidang dan instalasi yang
ada di lingkungan Rumah Sakit Umum Bina Sehat dapat diselesaikan melalui jalur
koordinasi sesuai dengan kewenangannya
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Kualifikasi Staf
2. Supervisor Keperawatan
8. Koordinator Perinatologi
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di
perinatologi
2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana ruang
perinatologi minimal 3 tahun.
3. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim
4. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
5. Pelatihan Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal, Tehnik
Resusistasi Neonatus, Management Laktasi, dan kegawat daruratan Maternal-
Neonatal.
6. Berstatus pegawai tetap rumah sakit Umum Bina Sehat
7. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
8. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
a. ICU
b. Kamar Bedah
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien pre, intra
dan post operatif
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
kegawatan peri operatif
3. Mampu melakukan tekhnik septik dan anti septik pada diri sendiri, pasien dan
lingkungan sekitar
4. Mampu menyiapkan peralatan sesuai jenis operasi.
5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan ACLS, Manajemen Kamar Kedah,
Perawat Mahir Bedah dan Penanganan Syok minimal untuk kepala shift.
6. Memiliki sense of crisis yang baik
7. Mampu berkomunikasi dengan baik
8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang
ada di unit kerja yang lain
9. Mampu berkomunikasi dengan baik
c. IGD
d. Perinatologi
f. Ruang Kebidanan
i. Rawat Jalan
k. HCU
B. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan yang ada di Bidang Keperawatan disusun berdasarkan Unit kerja,
kapasitas TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampiR)
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Pengertian orientasi merupakan langkah awal penyesuaian dan latihan bagi
karyawan baru. Program ini dilakukan agar mereka mampu mengembangkan diri
dalam mengerjakan tugas-tugas dilingkungannya dengan baik.
2. Tujuan
a. Memperkenalkan lingkungan ruang rawat inap, rawar jalan dan Instalasi –
instalasi lain yang ada di RSU Bina Sehat.
b. Memperkenalkan struktur organisasi Ka. Sie Keperawatan, Komite
Keperawatan ruang dan uraian tugas.
c. Mengetahui Visi, Misi. Keperawatan
3. Sasaran
Tenaga Perawat
4. Waktu
Orientasi dilaksanakan setiap ada pegawai baru.
Lama orientasi 1-7 minggu
5. Pelaksana
Bimbingan langsung orientasi dilakukan oleh ka Sie Keperawatan dan ketua
komite Keperawatan.
6. Mekanisme
a. Jadwal dan format penilaian disesuaikan dengan jadwal orientasi
b. Penilaian orientasi dilakukan oleh.Ketua komite sub kredensial.
7. Materi
Materi orientasi diberikan kepada semua perawat baru berdasarkan latar belakang
pendidikan
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memcahkan suatu
masalah tertentu.
2. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memusyawarahkan dan mencari solusi/ pemecahan suatu masalah
sehingga mencapai tujuan bersama.
Tujuan Khusus :
1. Semua permasalahan dapat terealisasi dengan baik
2. Tujuan dapat tercapai
3. Saran, ide dan aspirasi sejawat dapat disampaikan dengan baik
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Ka. Sie. Keperawatan dan diikuti oleh Ka.
Instalasi dan kordinator ruangan.
2) Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu :Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : seluruh Ka Instalasi dan Kordinato
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat
, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.
BAB XI
PELAPORAN
Laporan Harian
1. Membuat laporan harian keadaan pasien, dan jumlah jumlah pasen
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan banyaknya pelayanan Rumah sakit yang ada sekarang ini dan
berkembangnya pelayanan kesehatan saat ini serta semakin banyaknya pelayanan
kesehatan yang tersedia bagi masyarakat, diperlukan suatu peningkatan pelayanan
kesehatan agar dapat bersaing dalam memberikan pelayanan yang bermutu. Oleh
karena itu, Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan
yang harus bisa memberikan tindakan medis yang aman, efektif dengan
memberdayakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan professional dalam
menggunakan peralatan, obat-obatan yang sesuai dengan standar therapy di
Indonesia.
Pelayanan di Instalasi Rawat Inap meliputi :
1. Perawatan penyakit dalam dan bedah
2. Perawatan ibu nifas normal dan tindakan
3. Perawatan Anak
4. Perawatan perinatologi Bayi Baru Lahir sehat dan sakit
5. Perawatan Intensif HCU.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Bina Sehat berawal dari sebuah praktek pribadi umum dan bedah atas
prakarsa dr H. Nonong Sutardi S SpB, KBD selaku pemilik yang dimulai sejak tahun
1986 dan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah dan Traumatik tahun
1992 sampai dengan tahun 2004 dibawah pengelolaan Yayasan Bina Medika.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya dikelola
oleh Yayasan Bina Medika dialihkan pengelolaannya kepada PT Bina Sejahtera dan
adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih luas termasuk kasus-kasus bukan bedah.
Berangkat dari latar belakang tersebut PT Bina Sejahtera selaku pemilik RS
Khusus Bedah Bina Sehat berkeinginan untuk meningkatkan status menjadi RS
Umum Madya dengan unggulan dibidang bedah dan kebidanan yang
pengembangannya dilaksanakan secara bertahap. Dengan dikeluarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YN.02.04.3.5.3475 mengenai izin
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Bina Sehat tertanggal 06 Desember 2004,
maka sejak tanggal dikeluarkannya izin penyelenggaraan tersebut RSU Bina Sehat
dapat melayani kasus-kasus umum dengan kapasitas 73 tempat tidur ditambah
fasiltas-fasilitas pendukung pelayanan lainnya.
Adapun susunan dewan Pembina di RSU Bina Sehat adalah :
1. DR. drg. Hj. Yetty Herdijati S., Sp. KGA (k) (Unsur Pemilik)
2. dr. H. Tjoekra R., Sp. Rad. MH. Kes (Unsur Profesi)
3. drg. H. Yus Suhita , M.Kes (Unsur Pemerintah)
4. dr. H. Dedi Supardi (Unsur Tokoh Masyarakat)
Rumah Sakit Umum Bina Sehat berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas 2.807
m2 dengan bangunan seluas 1.120 m2. Lantai satu dan dua digunakan untuk
kebutuhan IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, IBS, Ruang bersalin, Gizi, Rekam Medik,
Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Koperasi, Administrasi kantor dan Keuangan.
Lantai tiga digunakan untuk ruang Rawat Inap Anak. Total bed RSU Bina Sehat adalah
73 tempat tidur ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Dengan motto “Makarya Marta Jatnika Maslahat (MMJM)”, kami senantiasa
bekerja dengan sopan santun, rendah hati, dan penuh tanggung jawab untuk kebaikan
dunia dan akhirat. Sesuai dengan visi dan misinya RSU Bina Sehat mencoba
menerapkan nilai-nilai keislaman dalam aspek pelayanan serta
manajemennya dengan harapan semua pasien yang berobat ke RSU Bina Sehat
dapat sembuh dengan baik secara jasmani maupun rohani, tanpa membedakan ras,
agama maupun sosial ekonominya.Ruang rawat inap RSU Bina Sehat awalnya
Khusus untuk pasien rawat inap bedah.Namun karena masalah pasien bedah sering
berbarengan dengan kasus penyakit dalam mulai marawat pasien penyakit dalam
dewasa. dan anak. Seiring perkembangan waktu dan tuntutan mayarakat sekitar dan
BOR yang meningkat kasus penyakit dalam. dan anak, Sehingga Pimpinan rumah
sakit mengembangkan RS Bina Sehat ini menjadi Rumah Sakit Umum pada tahun
2006 dengan unggulan di bidang bedah dan obgyn.
BAB III
VISI MISI dan TUJUAN
INSTALASI RAWAT INAP
3.1. VISI
Membentuk Tim keperawatan yang bermutu, profesionalisme dan berwawasan
islami
3.2. MISI
1. Memberikan asuhan keperawatan dengan meningkatkan kemampuan dan
kemandirian pasien.
2. Memberikan Asuhan keperawatan yang mengacu pada proses
keperawatan.
3. Menjalankan program pengembangan staf keperawatan berdasarkan ilmu dan
tehnologi keperawatan.
3.3. TUJUAN
3.3.1. TUJUAN JANGKA PANJANG
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap.
3.3.2. TUJUAN JANGKA PENDEK
Tersedianya pedomanstandar ketenagaan
1. Tersedianya pedoman standarfasilitas
2. Tersedianya pedoman tatalaksana pelayanan
3. Tersedianya pedoman logistik
4. Tersedianya pedoman keselamatanpasien
5. Tersedianya pedoman keselamatankerja
6. Tersedianya pedomanPengendalianmutu
BAB IV
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP
Ka Sie Keperawatan
Kor. Kebidanan Kor. Anak Kor. Perinatologi Kor. Penyakit Dalam &
Bedah
dd dadan
BAB VI
URAIAN JABATAN
A.Nama Jabatan
B. Hasil Kerja
Persyaratan Jabatan
Tanggung jawab
Wewenang
Uraian Tugas
rawatnya
q). Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya & selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian Medical
Record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat tersebut
u. ) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
ditentukan
tanggung jawabnya
Asuhan Keperawatan
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Kualifikasi Staf
1. Kepala Instalasi
a. Pendidikan minimal D3 Keparawatan/S1 Keperawatan
b. Memiliki Surat tanda Registrasi
c. Memiliki kemampuan manajerial
d. Masa kerja minimal 3tahun
5. Koordinator Perinatologi
7. Kepala Shift
a. Perinatologi
c. Ruang Kebidanan
e . HCU
B. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan yang ada di Instalasi rawat inap berdasarkan Unit kerja, kapasitas
TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampir)
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI.
1. Pengertian
Pengertian orientasi merupakan langkah awal penyesuaian dan latihan bagi
karyawan baru. Program ini dilakukan agar mereka mampu mengembangkan diri
dalam mengerjakan tugas-tugas dilingkungannya dengan baik.
2. Tujuan
a. Memperkenalkan lingkungan keperawatan di RSU Bina Sehat .
b. Memperkenalkan struktur organisasi Sekretariat RSU Bina Sehat dan uraian
tugas.
c. Mengetahui Visi, Misi. Rumah Sakit dan keperawatan
d. Memperkenalkan SPO di RSU .Bina Sehat
3. Sasaran
Tenaga Perawat dan Bidan baru
4. Waktu
Orientasi dilaksanakan setiap ada pegawai baru.
Lama orientasi 1-7 minggu
5. Pelaksana
Bimbingan langsung orientasi dilakukan oleh ka Instalasi atau coordinator ruangan
yang bersangkutan.
6. Mekanisme
c. Jadwal dan format penilaian disesuaikan dengan jadwal orientasi
d. Penilaian orientasi dilakukan oleh.Ka. Instalasi atau coordinator ruangan.
7. Materi
Materi orientasi diberikan kepada semua perawat baru berdasarkan latar belakang
pendidikan
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
4. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
5. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memusyawarahkan dan mencari solusi/ pemecahan suatu masalah
sehingga mencapai tujuan bersama.
Tujuan Khusus :
a. Semua permasalahan dapat terealisasi dengan baik
b. Tujuan dapat tercapai
c. Saran, ide dan aspirasi sejawat dapat disampaikan dengan baik
6. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Ka. Instalasi yang dipimpin oleh Ka. Instalasi
dan diikuti olehKa. Shif dan perawat pelaksana.
PELAPORAN
Laporan Harian
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
Dengan banyaknya pelayanan Rumah sakit yang ada sekarang ini dan
berkembangnya pelayanan kesehatan saat ini serta semakin banyaknya pelayanan
kesehatan yang tersedia bagi masyarakat, diperlukan suatu peningkatan pelayanan
kesehatan agar dapat bersaing dalam memberikan pelayanan yang bermutu. Oleh
karena itu, Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan
yang harus bisa memberikan tindakan medis yang aman, efektif dengan
memberdayakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan professional dalam
menggunakan peralatan, obat-obatan yang sesuai dengan standar therapy di
Indonesia.
Pelayanan di Instalasi Rawat Inap meliputi :
5. Perawatan penyakit dalam dan bedah
6. Perawatan ibu nifas normal dan tindakan
7. Perawatan Anak
8. Perawatan perinatologi Bayi Baru Lahir sehat dan sakit
5. Perawatan Intensif HCU.
Ruang penyakit dalam dan bedah RSU Bina Sehat memberikan pelayanan
keperawatan dengan mengacu pada proses keperawatan.Memberian asuhan pada
pasien pre dan post operasi.dengan mengutamakan keselamatan pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT
Rumah Sakit Bina Sehat berawal dari sebuah praktek pribadi umum dan bedah
atas prakarsa dr H. Nonong Sutardi S SpB, KBD selaku pemilik yang dimulai sejak
tahun 1986 dan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah dan Traumatik
tahun 1992 sampai dengan tahun 2004 dibawah pengelolaan Yayasan Bina Medika.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya dikelola
oleh Yayasan Bina Medika dialihkan pengelolaannya kepada PT Bina Sejahtera dan
adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih luas termasuk kasus-kasus bukan bedah.
Berangkat dari latar belakang tersebut PT Bina Sejahtera selaku pemilik RS
Khusus Bedah Bina Sehat berkeinginan untuk meningkatkan status menjadi RS
Umum Madya dengan unggulan dibidang bedah dan kebidanan yang
pengembangannya dilaksanakan secara bertahap. Dengan dikeluarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YN.02.04.3.5.3475 mengenai izin
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Bina Sehat tertanggal 06 Desember 2004,
maka sejak tanggal dikeluarkannya izin penyelenggaraan tersebut RSU Bina Sehat
dapat melayani kasus-kasus umum dengan kapasitas 73 tempat tidur ditambah
fasiltas-fasilitas pendukung pelayanan lainnya.
Adapun susunan dewan Pembina di RSU Bina Sehat adalah :
1. DR. drg. Hj. Yetty Herdijati S., Sp. KGA (k) (Unsur Pemilik)
2. dr. H. Tjoekra R., Sp. Rad. MH. Kes (Unsur Profesi)
3. drg. H. Yus Suhita , M.Kes (Unsur Pemerintah)
4. dr. H. Dedi Supardi (Unsur Tokoh Masyarakat)
Rumah Sakit Umum Bina Sehat berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas 2.807
m2 dengan bangunan seluas 1.120 m2. Lantai satu dan dua digunakan untuk
kebutuhan IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, IBS, Ruang bersalin, Gizi, Rekam Medik,
Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Koperasi, Administrasi kantor dan Keuangan.
Lantai tiga digunakan untuk ruang Rawat Inap Anak. Total bed RSU Bina Sehat adalah
73 tempat tidur ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Dengan motto “Makarya Marta Jatnika Maslahat (MMJM)”, kami senantiasa
bekerja dengan sopan santun, rendah hati, dan penuh tanggung jawab untuk kebaikan
dunia dan akhirat. Sesuai dengan visi dan misinya RSU Bina Sehat mencoba
menerapkan nilai-nilai keislaman dalam aspek pelayanan serta
manajemennya dengan harapan semua pasien yang berobat ke RSU Bina Sehat
dapat sembuh dengan baik secara jasmani maupun rohani, tanpa membedakan ras,
agama maupun sosial ekonominya.
Ruang rawat inap RSU Bina Sehat awalnya Khusus untuk pasien rawat inap
bedah.Namun karena masalah pasien bedah sering berbarengan dengan kasus
penyakit dalam mulai merawat pasien penyakit dalam dewasa. dan anak. Seiring
perkembangan waktu dan tuntutan mayarakat sekitar dan BOR yang meningkat kasus
penyakit dalam. dan anak, Sehingga Pimpinan rumah sakit mengembangkan RS Bina
Sehat ini menjadi Rumah Sakit Umum pada tahun 2004 dengan unggulan di bidang
bedah dan obgyn.
BAB III
VISI, MISI DANTUJUAN
RUANG RAWAT INAP BEDAH DAN PENYAKIT DALAM
3.1. VISI
Menjadikan ruang rawat inap yang aman dan nyaman dengan pelayanan
keperawatan yang bernuansa islami
32. MISI
1. Melindungi pasien, keluargan, pengunjung dan staf dari infeksi nosokomial
2. Menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan
3. Meningkatkan komunikasi efektif dengan pendekatan holistik
3.3. TUJUAN
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif kepada pasien penyakit
dalam dan bedah sesuai SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
BAB IV
PT BINA SEJAHTERA
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
KOMITE PMKP
KOMITE PKRS
SEKSI SDM
SEKSI YANMED
SEKSI SMCS
SMF SUB KOMITE KREDENSIAL
SEKSI KEUANGAN
SEKSI KEPERAWATAN
SUB KOMITE MUTU PROFESI
SEKSI URT
SEKSI PENUNJANG MEDIS
SEKSI REKAM MEDIS SUB KOMITE ETIKA & DISIPLIN
PROFESI
SEKSI I T
INS. IGD
LABORATORIUM
GIZI
RADIOLOGI
FARMASI
URAIAN JABATAN
A.Nama Jabatan
B Hasil Kerja
3. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya, Koordinator Ruangan/Kepala Urusan
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1). Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2). Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3). Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
inap/darurat/jalan
4). Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Koordinator Ruangan/Kepala Urusan
5). Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kasi/Direktur Rumah
Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
4. Uraian tugas
1). Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi:
d. Menyusun rencana kerja Koordinator Ruangan/Kepala Urusan.
e. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
di ruang rawat yang bersangkutan.
f. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Keperawatan Instalasi/Kepala Instalasi.
2). Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya.
b. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
c. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain
yang akan bekerja di ruang rawat.
d. Memberikan orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi:
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-
hari.
e. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar.
f. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
g. Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi Kepala Instalasi/Kepala
Seksi Keperawatan.
h. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
i. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
j. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter, khususnya bila
ada perubahan program pengobatan pasien.
k. Mengelompokkan pasien di ruang rawat menurut tingkat kegawatan,
infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan.
l. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting
untuk tindakan keperawatan.
m. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat.
n. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang rawat.
o. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makan pasien.
p. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai
dengan program diitnya.
q. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di
ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut ke
bagian Rekam Medik bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat tersebut.
r. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan
serta kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasannya.
s. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
t. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
B. TataHubunganEksternal
Koordinator ruangan, kepala rshif, dan pelaksana perawat melakukan
koordinasi dengan bagian/unit lain di dalamhal yang menyangkut tentang pelayanan
yang dibutuh kanoleh instalasi pelayanan perawatan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Kualifikasi Staf
7. Kepala Shift
e . HCU
B. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan yang ada di Instalasi rawat inap berdasarkan Unit kerja, kapasitas
TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampir)
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Pengertian orientasi merupakan langkah awal penyesuaian dan latihan bagi
karyawan baru. Program ini dilakukan agar mereka mampu mengembangkan diri
dalam mengerjakan tugas-tugas dilingkungannya dengan baik.
2. Tujuan
a. Memperkenalkan lingkungan ruang rawat inap bedah dan penyakit
dalam
b. Memperkenalkan struktur organisasi ruang bedah dan penyakit dalam dan
uraian tugas.
c. Mengetahui Visi, Misi. Ruang penyakit dalam dan bedah
3. Sasaran
Tenaga Perawat
4. Waktu
Orientasi dilaksanakan setiap ada pegawai baru.
Lama orientasi 1-7 minggu
5. Pelaksana
Bimbingan langsung orientasi dilakukan oleh ka Instalasi atau coordinator ruangan
yang bersangkutan.
6. Mekanisme
e. Jadwal dan format penilaian disesuaikan dengan jadwal orientasi
f. Penilaian orientasi dilakukan oleh.Ka. Instalasi atau coordinator ruangan.
7. Materi
Materi orientasi diberikan kepada semua perawat baru berdasarkan latar belakang
pendidikan
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memcahkan suatu
masalah tertentu.
2. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memusyawarahkan dan mencari solusi/ pemecahan suatu masalah
sehingga mencapai tujuan bersama.
Tujuan Khusus :
a. Semua permasalahan dapat terealisasi dengan baik
b. Tujuan dapat tercapai
c. Saran, ide dan aspirasi sejawat dapat disampaikan dengan baik
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kordinator dan diikuti oleh Ka. Shif dan
perawat pelaksana.
BAB XI
PELAPORAN
Laporan Harian
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan