Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PANCASILA

KOMUNIS BERKEDOK PANCASIALIS :

“ JAUHKAN AGAMA DARI POLITIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURH SYADAWANI PURSEL


NPM : H1A018029

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersifat universal,
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-
sila Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama terkandung nilai, bahwa
negara yang didirikan sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa,
sehingga segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral
negara, moral penyelenggaraan negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan
perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pancasila sudah menjadi ideologi kuat dan utuh di Indonesia, namun banyak oknum yang ingin
merongrong NKRI dengan menggiring opini untuk merubah ideologi pancasila dan menjauhkan
masyarakat dengan agama, seperti di tahun 1960-an yang kita kenal dengan G 30 S/ PKI, dalam
upaya pengiringan opini masyarakat tidak secara terang-teragan dilakukan oleh oknum PKI, namun
pengiringan tersebut dilakukan dengan menjelma menjadi sosok pancasilais yang mengiba terhadap
keadaan rakyat dan membentuk kudeta terhadap pemeritah serta ingin menjauhkan agama dari politik.
Hal ini menjadi inspirasi bagi saya dalam mebuat makalah ini yang berjudul “Komunis berkedok
pancasilais : jauhkan agama dari politik “

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah “ Bagaimana oknum komunis berkedok
pancasilais? “

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah “ Untuk mengetahui oknum komunis
berkedok pancasilais”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila Sebagai Ideologi Utuh yang Luhur
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesiapancasila
memiliki manfaat bagi masyarakatnya. Pancasila memberikan dampak yang sangat luar
bisa bagi bangsa indonesia salah satu fungsi pancasila sebagai sila .

1. Pancasila Menjadi Cara Pandang Bangsa Pancasila sebagai cara pandang bangsa
berfungsi agar Bangsa Indonesia harus berpedoman pada Pancasila dalam
kehidupan sehari - hari . Segala bentuk budaya dan cita - cita moral Indonesia
harus bersumber dari Pancasila. Hal ini dilakukan demi tercapainya kesejahteraan
lahir dan batin.
2. Pancasila Menjadi Jiwa Bangsa Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar
Indonesia tetap hidup dalam Jiwa Pancasila .Setiap bangsa dan negara tentu
memiliki jiwa.
3. Pancasila Menjadi Kepribadian Bangsa Pancasila sebagai pribadi Bangsa
Indonesia memiliki fungsi yaitu sebagai hal yang memberikan corak khas Bangsa
Indonesia dan menjadi pembeda yang membedakan bangsa kita dengan bangsa
yang lain.
4. Pancasila Menjadi Perjanjian Luhur Pancasila sebagai perjanjian luhur telah
berfungsi dan disepakati melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
tanggal 18 Agustus 1945. Walaupun disahkannya Pancasila hanya oleh PPKI ,
PPKI sebenarnya hanyalah suatu badan yang mewakili suara rakyat. Jadi
pancasila merupakan hasil perjanjian bersama rakyat.
5. Pancasila Menjadi Sumber Hukum Pancasila sebagai sumber hukum berfungsi
untuk mengatur segala hukum yang 6 berlaku di Indonesia. Semua hukum harus
tunduk dan bersumber dari Pancasila. Setiap hukum tidak boleh bertentangan
dengan pancasila. Setiap sila - sila di pancasila adalah nilai dasarnya sedangkan
hukum - hukum adalah nilai instrumental ( penjabaran dari nilai dasar ).
6. Pancasila Menjadi Cita - Cita Bangsa Pancasila sebagai cita - cita bangsa
memiliki fungsi yaitu untuk menciptkan masyarakat yang adil dan makmur.

B. Peristiwa G 30 S/PKI
peristiwa G30S/PKI atau lengkapnya kita kenal dengan Peristiwa Gerakan 30
September atau disingkat Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau Gestok
(Gerakan Satu Oktober) adalah peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia pada malam
hari tanggal 30 September – 1 Oktober 1965 dimana tujuh para perwira tinggi militer
Indonesia dan beberapa orang lainnya dibunuh karna dinilai sedang melakukan sebuah
usaha percobaan kudeta.

Percobaan kudeta tersebut berhasil di gagalkan dan tersebar isu yang menyatakan
bahwa PKI bertanggung jawab dibalik peristiwa pada 30 September yang telah menelan
banyak nyawa. Sampai saat ini kebenaran apakah PKI terlibat atau tidak pada 30
September 1965 masih menjadi bahan perdebatan. Peristiwa 30 September-1 Oktober
1965 pada dini hari ini sudah membunuh enam perwira tinggi Angkatan Darat dan
beberapa orang lainnya dengan tuduhan karna melakukan upaya kudeta yang disalahkan
kepada para Cakrabirawa (pengawal istana) yang dianggap terlalu dekat kepada PKI,
yang saat itu dipimpin oleh Letkol Untung.

C. Oknum G 30 S/PKI Komunis berkedok Pancasiais


Gerakan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September
1965 tak dapat dilepaskan dari peran salah satu tokoh bernama Aidit. Menariknya Aidit
pada tahun 1964 menulis sebuah buku dengan judul “Aidit Membela Panjtasila”.

Dalam buku tersebut Aidit menuangkan pandangannya tentang Pancasila dan


mencoba mengelabui publik Indonesia bahwa PKI seakan-akan menerima Pancasila,
termasuk sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Aidit dengan menerima sila
Ketuhanan berarti di Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama, tetapi juga tidak
boleh ada paksaan beragama. Paksaan beragama bertentangan dengan sila Kedaulatan
Rakyat.

“Orang Indonesia yang tidak atau belum beragama, ia tetap bangsa Indonesia,
tetap manusia yang harus diperlakukan secara adil dalam masyarakat. Tentang ini dengan
tegas dikatakan oleh Presiden Sukarno bahwa “ada perbedaan yang tegas antara
keperluan negara sebagai ‘negara’ dan ‘urusan agama.” ujar Aidit seperti dimuat di
majalah Pembina pada 12 Agustus 1964.Seiring perjalanan waktu, setahun kemudian
tepatnya pada tahu 1965, PKI justru melakukan pemberontakan untuk mengganti ideologi
Pancasila. Akibat pemberontakan tersebut telah mengorbankan nyawa rakyat tak berdosa.

Dengan meletusnya pemberontakan G30S PKI, maka klaim PKI sejalan dengan
Pancasila dengan sendirinya tumbang. Klaim sepihak PKI yang membela Pancasila
merupakan salah satu gaya propaganda PKI untuk menarik simpatik publik kala itu dan
meredam kecurigaan pihak-pihak yang menolak ideologi komunis. Selain itu PKI juga
memiliki gaya propaganda terhadap umat beragama, bagi pihak yang telah mempercayai
PKI dan menjadikan PKI sebagai pedoman dan panutan dalam bernegara, maka akan
lebih mudah untuk merubah ideologi dan pandangannya, "Agama Adalah CANDU,
Maka REVOLUSI MENTAL Tak Akan Pernah Berhasil Bila Rakyat Tak Dijauhkan Dari
Agama" D.N. AIDIT Ket. CC PKI.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia telah memiliki ideologi utuh yang bersumber dari nilai-nilai luhur dan kehidupan
masyarakat Indonesia yaitu pancasila, namun dalam melaksanakan nilai-nilai yang telah utuh
dipancasila selalu ada gangguan baik dalam bentuk eksternal maun internal, seperti halnya PKI yang
mencoba merongrong NKRI dengan berusaha merubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis
dengan cara mengkudeta pemerintah, berpura-pura menjadi sosok pancasilais yang peduli dengan
keadaan masyarakat dan berusaha menjauhi agama dengan politik . Sejarah telah mencatatnya sebagai
tokoh antagonis pada masanya, bahkan sampai sekarang Indonesia masih mengecam adanya PKI,
tetapi bukan suatu hal yang tidak mungkin apabila PKI mencoba bangkit dengan upaya dan tipu daya
yang beragam, maka “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (jasmerah)” dikutip dari pidato
Ir.Soekarno.

Anda mungkin juga menyukai