PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi dimana orang
yang tekanan darahnya meningkat diatas normal yaitu 140/90 mmHg dan dapat
ini sering dikatakan sebagai the silent diseases. Hipertensi juga dikenal sebagai
heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai
kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi (Astawan, 2007). Faktor risiko
hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi yang tidak bisa di kontrol
dan hipertensi yang dapat di kontrol. Faktor hipertensi yang dapat di kontrol
meliputi merokok, obesitas, gaya hidup yang monoton, merokok, asupan garam,
stres dan kecemasan. Hipertensi yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis
kelamin, suku bangsa dan faktor keturunan (Rusdi & Isnawati, 2009).
faktor risiko utama pada hipertensi primer (Lovastatin, 2005). Hal tersebut
didukung pendapat Anwar (2009) pada banyak orang kecemasan atau stres
sistem saraf otonom (simpatis maupun parasimpatis). Sistem saraf simpatis akan
rangsang akan dikirim melalui saraf simpatis ke kelenjar adrenal yang akan
darah sehingga efeknya adalah nafas menjadi lebih dalam, nadi meningkat, dan
Hipertensi pada lansia di Amerika mempunyai prevalensi yang tinggi pada usia
65 tahun didapatkan 60-80% atau sekitar lima puluh juta warga lansia Amerika
(2006) pada golongan umur 55-64 tahun, penderita hipertensi pada pria dan
2011).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada tahun 2011
diperoleh bahwa penderita hipertensi lansia diatas umur 65 tahun tertinggi berada
berada di kecamatan Bukit Raya yang terdiri dari Kelurahan Simpang Tiga dan
puskesmas simpang tiga jumlah lansia yang menderita hipertansi diatas 65 tahun
problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak ditanggulangi
aromatherapy.
minyak essensial berasal dari bahan alami yang dapat membuat memperbaiki
lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat di gunakan untuk mengatasi nyeri
dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon adalah linalool yang berguna
aromaterapi citrus adalah terapi relaksasi napas dalam. Relaksasi napas dalam
dari terapi ini adalah distraksi atau pengalihan perhatian (Setyoadi dkk, 2011)
memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang berbeda
dan berhubungan dengan silia. Reseptor di silia mengubah bau tersebut menjadi
impils listrik yang dipancarkan ke otak dan mempengaruhi bagian otak yang
berkaitan dengan mood (suasana hati), emosi, ingatan, dan pembelajaran (Tara,
2005). Penelitian yang dilakukan oleh Bakti (2010) membuktikan bahwa aroma
menit dapat meningkatkan sensitivitas baroreseptor (dari 5.8 ± 0.7 menjadi 10.3 ±
(2003) menunjukkan rata-rata tekanan darah diastolik (dari 11.27 ±1.53 menjadi
14.73 ±1.70 mmHg dan menurunkan denyut nadi (dari 75.0 ±8.32 menjadi 71.6
dalam terhadap penurunan tekanan darah dan kecemasan pada lansia dengan
tekanan darah dan tingkat kecemasan lansia dengan hipertensi primer di kota
pekanbaru.