A. Hasil
a. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden
responden meliputi Inisial keluarga, inisial pasien, jenis kelamin pasien, umur
keluarga, umur pasien, pendidikan keluarga, dan agama, penyakit pasien, dan
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan data bahwa dalam penelitian ini
Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan data bahwa dalam penelitian ini
31
32
Total 3 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan data bahwa dalam penelitian ini
terdapat 2 responden (75%) sudah pernah dirawat sebanyak 2 kali dan 1 orang
b. Analisa Bivariat
tingkat kecemasan responden sebelum dan setelah diberikan terapi bermain lilin (plastisin),
kemudian menganalisa pengaruh terapi bermain lilin (plastisin) terhadap tingkat kecemasan
anak. Perlakuan terapi bermain lilin (plastisin) dilakukan selama 2 hari, dan dinilai sebelum
dan sesudah perlakuan untuk setiap harinya. Hasil tingkat kecemasan responden sebelum dan
setelah diberikan terapi bermain lilin (plastisin) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tingkat kecemasan responden sebelum dilakukan terapi bermain lilin
(plastisin)
terdapat 2 hasil yang berbeda, perbedaan ini dikarenakan pada hari pertama telah
dilakukan perlakuan terlebih dahulu. Sehingga didapatkan hasil, pada hari pertama
tingkat kecemasan tertinggi adalah kecemasan berat sebanyak 2 responden (75%), dan
pada hari kedua kecemasan tertinggi adalah kecemasan ringan sebanyak 2 responden
(72 %).
33
Tabel 4.5 Tingkat kecemasan responden setelah dilakukan terapi bermain lilin
(plastisin)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas didapatkan data bahwa dalam penelitian ini
terdapat 2 hasil yang berbeda, perbedaan ini dikarenakan pada hari pertama telah
dilakukan perlakuan terlebih dahulu. Sehingga didapatkan hasil, pada hari pertama
responden (75%), dan pada hari kedua tingkat kecemasan tertinggi setelah perlakuan
Tabel 4.6 Tingkat kecemasan responden sebelum dan setelah dilakukan terapi
bermain lilin (plastisin)
Berdasarkan tabel 4.7 diatas didapatkan data bahwa dalam penelitian ini
terdapat perbedaan dalam hasil akhir. Dimana pada hari pertama sebelum diberikan
perlakuan kecemasan anak tertinggi pada kecemasan berat sebanyak 2 orang, dan
pada hari kedua kecemasan anak tertinggi pada kecemasan ringan sebanyak 2 orang.
Sedangkan setelah diberikan perlakuan, tingkat kecemasan anak pada hari pertama
tertinggi pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang, dan pada hari kedua
terapi bermain lilin (plastisin), maka dilakukan analisa untuk mengetahui adanya
pengaruh terapi bermain lilin (plastisin) untuk menurunkan tingkat kecemasan anak
responden menggunakan kuesioner Face Image Scale (FIS) untuk anak usia 2-3
tahun, dan kuesioner Spence Children Anxiety Scale (SCAS) untuk anak usia 7-12
tahun. Maka diperoleh hasil bahwa terapi bermain lilin (plastisin) dapat menurunkan
B. Pembahasan
a. Karakteristik Responden
1. Usia
sebagian besar responden berusia 2 tahun sebanyak 2 orang dan berusia 8 tahun
sebanyak 1 orang. Usia 2 tahun merupakan anak dalam tahap tumbuh kembang
toddler dan 8 tahun tahap sekolah. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Spence,
et al, 2001 dalam Supatro (2017) yang menyatakan bahwa Anak usia toddler
anak yang terbatas untuk memahami hospitalisasi. Sedangkan untuk anak usia
semakin muda usia anak semakin sulit bagi anak untuk beradaptasi dengan
pengalaman dirawat dirumah sakit. Berdasarkan teori dan hasil penelitian diatas
35
maka peneliti berpendapat bahwa semakin muda usia anak maka semakin tinggi
perawatan.
2. Jenis Kelamin
berjenis kelamin laki-laki (100%), hal ini dikarenakan kebanyakan pasien yang
dirawat dan sesuai dengan kriteria penelitian peneliti adalah anak laki-laki.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Saputro dan Fazrin (2017) bahwa
lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Tetapi dalam penelitian kali ini peneliti
3. Pengalaman Dirawat
dilakukan perawatan 2 kali sebanyak 2 orang (75%) dan pertama kali dirawat 1
orang (25%). Menurut Tsai, (2007) menyatakan bahwa anak yang mempunyai
disekitarnya.
Berdasarkan teori yang ada dan hasil penelitian yang didapatkan peneliti
kecemasan. Hal ini juga tergantung dari bagaimana pengalaman anak tersebut
4. Tingkat Kecemasan
sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan berbeda-beda, dan berbeda juga antara
pengukuran dihari pertama dan hari kedua. Pada hari pertama sebelum diberikan
(75%), dan pada hari kedua kecemasan anak tertinggi pada kecemasan ringan
kecemasan anak pada hari pertama tertinggi pada tingkat kecemasan ringan
sebanyak 2 orang (75%), dan pada hari kedua kecemasan tertinggi ialah tidak
Arifin Achmad provinsi Riau diakibatkan dari kontak antara pasien dengan
anak harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit dan berpisah dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa ada pengaruh dari terapi
bermain lilin (plastisin) terhadap penurunan tingkat kecemasan anak yang mengalami
37
Penurunan tingkat kecemasan anak tidak hanya terlihat pada hari kedua setelah
perlakuan, melainkan sudah terlihat sejak hari pertama setelah perlakuan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dari Nursalam dkk (2008), dimana bermain dapat
mengurangi tekanan pada anak atau stres pada anak dari lingkungan sekitar anak.
Dengan adanya aktivitas bermain, maka anak akan mengekspresikan emosi dan
Hasil penelitian ini juga didukung dengan evidence based utama yang peneliti
terapkan, yaitu rata-rata kecemasan anak sebelum diberikan terapi bermain plastisin
adalah 14.07, sedangkan rata-rata kecemasan anak setelah diberikan terapi bermain
plastisin adalah 4.47, dan hasil akhir yang didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian
terapi bermain plastisin terhadap perubahan kecemasan pada anak usia prasekolah (3-
6 tahun) yang mengalami hospitalisasi dibuktikan dengan uji T-Test dependen dengan
(Sujatmiko, 2013). Dalam penelitian ini terapi bermain lilin (plastisin) diberikan
perlakuan selama 2 kali selama 15-20 menit, perlakuan diberikan dengan bentuk
observasi selama 2 hari, sehingga penilaian dapat dilakukan secara objektif dan
terukur, karena menurut Potter and Perry (2006) bahwa sifat anak bisa berubah-rubah
tergantung keinginan hatinya, sehingga peneliti menyimpulkan hal ini akan mampu
penelitian ini didapatkan bahwa kecemasan tertinggi pada anak sebelum dilakukan
38
perlakukan adalah kecemasan berat yairu 2 orang (75%), setelah dilakuan perlakuan
kecemasan tertinggi pada anak adalah kecemasan sedang 2 orang (75%). Kemudian
saat setelah dilakuan perlakuan untuk kedua kalinya dihari yang berbeda tingkat
kecemasan anak tertinggi adalah tidak ada cemas, yaitu 2 orang (75%).
kecemasan anak sebelum dan sesudah diberikan terapi mewarnai, artinya tingkat
kecemasan anak mengalami penuruan. Kemudian menurut Potter and Perry (2006)
menyatakan bahwa sifat dan kondisi anak bisa berubah dalam sewaktu-waktu,
sehingga mempengaruhi tingkat kecemasan anak. Dari hasil penelitian dan teori yang
ada peneliti dapat berpendapat bahwa tingkat kecemasan anak dapat turun dan tidak
akan meningkat kembali setelah diberikan lebih dari sekali perlakuan, sehingga hasil
yang didapatkan akan optimal dalam proses adaptasi anak selama menjalani
perawatan.
C. Keterbatasan Penellitian
keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Keterbatasan yang
peneliti alami dalam penelitian ini adalah waktu pelaksanaan penelitian yang singkat.
Selain singkatnya waktu penelitian, pelaksanaan penelitian ini juga terpotong akibat cuti
bersama, akibatnya waktu penelitian ini kurang efektif dilaksanakan, akibat lainnya
jumlah pasien yang dirawat diruangan Merak 1 Infeksi RSUD Arifin Achmad provinsi
Riau juga berkurang, sehingga calon responden juga sedikit. Kemudian dalam
menentukan calon responden harus disesuaikan dengan kriteria inklusi yang sudah
ditetapkan, namun dengan jumlah pasien yang sedikit kebanyakan tidak sesuai dengan
kriteria inklusi yang ada, sehingga peneliti harus memodifikasi beberapai kriteria untuk