Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGAMATAN EKOSISTEM

EKOSISTEM AQUATIK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

ANGGOTA :

RINA A1C416007

MERYSA AUDIA RATU LIU A1C416009

GIOFANY KISAN ADITYA A1C416023

YUNIKE ELFAWINA A1C416053

PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER A

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan makhluk Tuhan yang membentuk


sebuah hubungan dan saling bekerjasama, baik yang menguntugkan maupun yang
merugikan untuk keduanya. Manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki rasa saling
bergantung satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Interaksi yang terjadi
senantiasa berlangsung setiap waktunya.

Sistem yang mengenai hubungan timbale balik yang terjadi diantara makhluk
hidup ini dengan lingkungannya disebut sebagai ekosistem. Ekosistem sifatnya tidak
tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponen
yang saling berkaitan satu dan lainnya. Komponen yang dimaksud berupa komponen
biotik dan abiotik. Komponen biotic terdiri dari produsen, konsumenserta pengurai,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu.

Bumi kita yang sebagian besar terdiri dari lingkungan aquatik, berarti
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap lingkungan daratan terutama yang
berbatasan langsung. Di samping itu, lingkungan aquatic juga diketahui pula
mempunyai peranan penting dalam siklus materi kimia. Kehidupan dan pola-pola
kehidupan yang ada di dalamnya pun berbeda sangat mendasar dengan keunikan
tersendiri disbanding dengan lingkungan daratan. Oleh karena alasan mendasar ini lah
kami mencoba mengamati serta memahami lingkungan aquatic dan organisme yang
ada di dalamnya, yaitu disebut sebagai ekosistem aquatik.
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pengamatan ini ialah :

1. Mampu mengeksplorasi berbagai komponen dan interaksinya pada


ekosistem yang ada di lingkungan sekitar, dengan memperhatikan
karakteristik dan membahasnya berdasarkan literatur yang relevan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 EKOLOGI DAN EKOSISTEM

Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik yang terjadi
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sistem ekologi dikenal dengan
ekosistem. Ekosistem merupakan suatu kawasan alam yang didalamnya terdapat
unsur-unsur hayati berupa organisme dan unsur-unsur non-hayati berupa zat-zat yang
tidak hidup serta antara unsur-unsur tersebut mempunyai hubungan timbal-balik,
sedangkan menurut Odum (1993) ekosistem adalah satuan yang mencangkup semua
organisme didalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan
fisiknya sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik,
dan daur-daur bahan yang jelas

Ruang lingkup ekosistem terdiri adanya system tertutup dan system terbuka,
factor-faktor abiotic dan biotik, rantai makanan, jarring-jaring makanan, piramida
makanan, aliran energy dan siklus materi. System terbuka dalam ekosistem
merupakan system dengan batas yang memungkinkan terjadnya pertukaran aliran
energy dan materi melintasi batas, sedangkan system tertutup yaitu system dengan
batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energy , tetapi tidak memungkinkan
terjadinya pertukaran materi antara system dengan lingkungannya. Ekosistem
merupakan system yang terbuka dimana energy dan sinar matahari menyebrangi
perbatasan system .

2.2 EKOSISTEM PERAIRAN

Lingkungan perairan (aquatic) tawar secara garis besar terbagi menjadi dua
yaitu perairan tawar yang tidak bergerak (lactic) dan perairan tawar yang bergerak
(lotic). Karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh perairan tawar yang tidak
bergerak (lactic) diantaranya arus air relatif tenang dan stagnan, organisme yang
didalamnya tidak memiliki adaptasi khusus, adanya stratifikasi suhu dan residence
time relatif lama. Salah satu contoh bentuk lingkungan perairan tawar yang tidak
bergerak (lactic) adalah situ. Situ merupakan suatu wadah genangan air yang berada
di permukaan tanah yang terbentuk secara alami ataupun buatan, airnya bersumber
dari mata air, air hujan, dan/atau limpasan air permukaan (Suryadiputra 2005).
Proses pembentukkan situ dapat terbentuk melalui dua cara yaitu secara alami dan
buatan. Situ alami yaitu situ yang terbentuk karena adanya kondisi topografi yang
menyebabkan terperangkapnya sejumlah air dan membentuk cekungan, sedangkan
situ buatan yaitu situ yang terbentuk karena dibendungnya suatu cekungan (basin).

Faktor pembatas perairan tawar diantaranya secara fisika, kimia dan


biologi. Parameter fisika yang dapat dianalisis diantaranya: suhu, kecerahan, warna
dan bau perairan. Parameter kimia yang dianalisis diantaranya: DO, BOD dan pH.
Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/DO) adalah gas oksigen yang terlarut di dalam
air. Oksigen yang terlarut di perairan dari proses fotosintesis oleh fitoplankton atau
tumbuhan air dan difusi udara (APHA. 1992 in Effendi 2003). Sumber oksigen yang
terlarut berasal dari difusi oksigen yang ada di atmosfer (sekitar 35%) dan sebagian
besar lagi berasal dari hasil sampingan aktifitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan
fitoplankton (Novotny dan Olem 1994). Faktor pembatas biologi di perairan yang
dapat dianalisis adalah biota perairan yaitu ikan dan tanaman air. Keberadaan ikan
dapat diperoleh melalui pengamatan dan wawancara dengan wisatatawan pemancing,
sedangkan tanaman air diperoleh melalui pengamatan yang kemudian diidentifikasi.
BAB III

METODE KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN

1. ATK (Alat Tulis)


2. Kamera
3. Ph meter
4. Termometer

3.2. PROSEDUR KERJA

1. Dipilih ekosistem yang akan diamati


2. Diamati daerah sekeliling dari ekosistem yang telah dipilih
3. Dicatat komponen-komponen yang terdapat di ekosistem yang telah
dipilih baik itu komponen biotik maupun abiotik
4. Dilakukan pengamatan dengan waktu yang berbeda yaitu pagi dan
sore hari
5. Dibandingkan hasil yang didapat terhadap kedua pengamatan

3.3 WAKTU DAN TEMPAT

Pengamatan dilakukan pada :

Hari dan tanggal : Kamis, 03 Oktober 2018

Pukul : Pagi : 08.00 WIB

Sore : 16.00 WIB

Lokasi : Danau Perumahan Citra Raya City, Mendalo Darat ,


Jambi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

A. Pengamatan Danau Pada Pagi Hari

NO KOMPONEN FOTO KETERANGAN

1. Angin - Abiotik ( fisik )

2. Intensitas cahaya
Cahaya sangat
sedikit
( Abiotik atau fisik)

3. Warna air
Air sedikit cokelat
(Abiotik atau fisik )

4. Ph air - Abiotik atau kimia


(Ph 6)
5. Suhu - Abiotik atau fifik
( 28C˚)
6. Teratai Produsen I (Biotik )

7. Udang konsumen I
(Biotik)

8. Paku air ( Salvinia) Produsen ( Biotik )

9. Hewan spesies A Konsumen I


(Biotik)

10. Anggang -anggang Konsumen I


(Biotik)
11. Hydrilla Produsen ( Biotik )

12. Burung Konsumen II


(Biotik)
12. Ikan (Rasbora Konsumen I
elegans) (Biotik)
B. Pengamatan Danau Di Sore Hari

NO KOMPONEN FOTO KETERANGAN

1. Cahaya Mendung
( Fisik )

2. Suhu - (Abiotik atau fisik)


28ᵒC
4. Ph air - ( Abiotik atau
kimia) 6
5. Ikan spesies A - ( Biotik )
konsumen II
6. Teratai Produsen ( Biotik)

7. Hidryla sp. Produsen ( Biotik)


8. Capung Konsumen I
(Biotic )

9. Salvinia Produsen I

4.2 PEMBAHASAN

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk akibat adanya


interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan
lingkungannya. Dalam ekosistem, makhluk hidup berkembang bersama-sam dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem(Pratomo,2007: 45).
Dalam ekosistem terdapat dua komponen penting yaitu komponen biotik dan
abiotik. Kedua Komponen ini saling ketergantungan di dalam ekosistem.
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus
materi, misalnya siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen dan siklus sulfur. Siklus
tersebut berfungsi untuk mencegah menumpuknya suatu materi pada tempat tertentu.
Selain itu terdapat ketergantungan antar komponen biotik, misalnya pada rantai
makanan dan jaring makanan( Yunita,2016: 3-4).
Dalam pengamatan yang telah dilakukan mengenai ekosistem air ( Danau ),
dilakukan dua kali pengamatan pagi dan sore. Hal ini bertujuan untuk melihat
komponen penyusun ekosistem tersebut. Dalam pengamatan di dapatkan komponen
biotic dan abiotik. Komponen biotic meliputi makhluk hidup berupa produsen,
konsumen maupun decomposer. Sedangkan abiotik meliputi komponen fisik dan
kimia serta benda mati seperti tanah, udara, dan sebagainya. Pengamatan pada
kondisi lingkungan fisik yang berupa cahaya yang cerah pagi hari dan cahaya yang
gelap pada sore hari ( mendung ), suhunya pada pagi hari 28 ᵒc dan sore hari karena
akan turun hujan 28 ᵒc, serta dengan ph 6,5.
Komponen biotik atau makhluk hidup yang ada yakni Hydrila sp, ikan,
anggang-anggang, udang, capung, Salvinia, burung, hewan spesies A, teratai.
Sedangkan komponen abiotiknya berupa air yng berwarna kecoklatan, angin, dan ph
air. Dalam ekosistem rawa komponen biotic dan abiotik melakukan sebuah interaksi
yang mana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satu contoh bentuk
interaksinya yaitu dalam rantai makanan atau proses makan dimakan.
Menurut Campbell (2003), Rantai makanan diartikan sebagai urutan
perpindahan makanan dari taraf trofi ke taraf trofi lainnya. Pendapat lain mengatakan
bahwa rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi melalui proses makan
dan dimakan dengan urutan tertentu. Sedangkan menurut Prawirohartono (2004:
124), rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan dengan urutan dan
arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
rantai makanan adalah kegiatan makan-memakan antara organisme yang di
dalamnya terjadi perpindahan materi atau energi.

Adapun interaksi yang ada di ekosistem tersebut adalah Netralisme yang


mana Hubungan tidak saling menggangu antarorganisme dalam habitat yang sama
yang bersifat tidak menguntungkan ataupun merugikan kedua belah pihak.
Contohnya adalah udang dan anggang-anggang. Selanjutnya ada interaksi
predatorisme yakni suatu hubungan dimana makhluk hidup yang satu memangsa
makhluk hidup lainnya. Seperti anngang-anggang dan larva nyamuk. Pada
pengamatan terdapat larva nyamuk akan tetapi karena sulit dalam mengambil foto
dan hewan tersebut sangat kecil.
Adapun salah satu keunikan dari ekosistem ini adalah adanya anggang-
anggang sebagai bioindikator. Menurut Tonny, selain manusia, makhluk hidup lain
yang memanfaatkan sungai adalah hewan. Berbagai jenis hewan memanfaatkan
lingkungan sungai sebagai sarana tempat tinggal atau sebagai sarana untuk mencari
makan. Salah satunya adalah jenis serangga anggang-anggang dari keluarga Gerridae.
Mereka hidup dan mencari makan di atas permukaan air. Anggang-anggang memiliki
perilaku untuk bisa mempertahankan diri dan meluncur di permukaan air karena
adanya tegangan permukaan. Anggang-anggang hanya dapat hidup di lingkungan
sungai berarus tenang dan bersih.

Adapun rantai makanan dari ekosistem ini ialah :


1. Rantai Makanan

Hydrila sp Ikan Burung


Udang
(P) (K I) (K II)
(DK)

9
Ket : P : Produsen

KI : Konsumen I

KII : Konsumen II

DK : Dekomposer
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pengamatan kali ini ialah, mahasiswa dapat


mengeksplorasi suatu ekosistem yang berada di lingkungan sekitar dengan di bantu
sumber lain berasal dari literatur.

5.2 SARAN

Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam proses pengamatan yang


kami lakukan, sehingga disarankan untuk pengamatan yang akan dilakukan oleh
pengamat selanjutnya agar lebih baik lagi dengan melihat .

DAFTAR PUSTAKA

APHA. 1992. Standart Methods for The Examination of Water and Waste Water,
16th Edition. American Public Health Association, Washington DC.

Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi Jilid 1.
Jakarta: Erlangga

Novotny, V. and Olem, H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification, and


Management of Diffuse Pollution. Van Nostrans Reinhold, New York.

Odum EP. 1993. Dasar-dasar ekologi. [Terjemahan dari Fundamental of ecology, 3rd
edition]. Subiyanto (penerjemah). Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta

Pratomo,Suko.2007. Pendidikan Lingkungan. Bandung: UPI PRESS.

Yunita,Satya.2016.Ekologi Daerah Urban ( Perkotaan) Dan Gangguan

Kesehatan Jiwa. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes.Volume

VII, No 1: Universias Muhammadiyah.


LAMPIRAN

1. KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK

Air berwarna kecokelatan dan di Anggang-anggang


kelilingi oleh pepohonan

Hidryla sp Hewan spesies A Salvinia


Udang Capung Ikan

Bunga Teratai mekar


pada pagi hari

Anda mungkin juga menyukai