Anda di halaman 1dari 40

TUGAS BIOLOGI SEL

“VIRUS”

Dosen Pengampu :
Dra. HARLIS, M.Si

KELOMPOK 6 :
GIOFANI KISAN ADITYA A1C4160
JULIANA SILVIA A1C416017
MERYSA AUDIA RATULIU A1C416009
NADIATUL IMANIAH A1C41600
VIRUS
VIRUS

Virus merupakan Partikel


Virus adalah parasit
yang bersifat parasit obligat pada
intraseluler obligat dan ukurannya
sel/makhluk hidup Aseluler (bukan
20-200 nm, bentuk dan komposisi
merupakan sel) Berukuran sangat
kimianya bervariasi, tetapi hanya
renik Di dalam sel inang virus
mengandung RNA atau DNA.
menunjukkan ciri makhluk hidup,
Partikelnya secara utuh disebut
sedangkan di luar sel menunjukkan
“VIRION” yang terdiri dari
ciri bukan makhluk hidup.
“Capsid” yang dapat terbungkus
Bentuk virus berbeda beda
oleh sebuah Glycoprotein/
ada yang bula, batang, polihidris dan
membrane lipid. Virus resisten
seperti huruf T.
terhadap antibiotics.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA.
Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai
tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu,
asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang
terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan
genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan
pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung.


Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan
terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid
terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
CIRI-CIRI VIRUS

– Berukuran ultra mikroskopis


– Parasit sejati/parasit obligat
– Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
– Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja
atau RNA
– Dapat dikristalkan
– Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
SIFAT – SIFAT VIRUS
1. Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati
atau benda hidup. Disebut sebagai benda mati karena virus dapat
dikristalkan dan tidak mengandung protoplasma, sedangkan
disebut sebagai makhluk hidup karena dapat berkembang biak
dan memiliki asam nukleat
2. Virus hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja,
virus juga dapat melekatkan dirinya pada permukaan sel hidup
atau organisme
3. Virus juga dapat mengenali inangnya dengan suatu
mekanisme lock and key, atau dengan kata lain seperti kunci dan
anak kunci.
4. Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA)
atau asam deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan
dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
5. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu
dalam nucleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak
mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
6. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner.
Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis
majemuk yang dimulai dengan pemecahan suatu partikel virus
infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam
nukleat infektif.
7. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil
alih kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya,
sehingga selaras dengan proses sintesis asam nukleat dan protein
virus.
8. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel
hospes untuk keperluan metabolismenya.
9. Komponen – komponen virus dibentuk secara terpisah dan
baru digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
10. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat
selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan
lain yang sebagian berasal dari sel hospes.
11. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam
nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic
yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.
STRUKTUR TUBUH VIRUS
Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu
kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid.
1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA
yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi
kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung
protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid
sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid
virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau
bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun
atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah
bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam
nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat
yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk
tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA
biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau
polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab
penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus
radang mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang
berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang.
Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa
tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun
pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh
ini umumnya tidak dijumpai.
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh
virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA.
Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung
bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
MACAM MACAM BENTUK VIRUS

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit


AIDS, ebola, dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic
Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab
demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang
bakteri E. coli.
KLASIFIKASI VIRUS

Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada


tidaknya selubung), sifat-sifat fisika-kimia (berat
molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap temperatur
dan konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan
materi genetik yang tersegmentasi ( segmented sequence),
pemetaan posisi restriksi ( restriction map ), modifikasi,
dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi protein),
sifat-sifat antigenik, sifat-sifat biologis (organisme apa
saja yang menjadi inangnya, cara penularan, cara
perpindahan, dsb.), semuanya dipertimbangkan dalam
menentukan klasifikasi virus.
Berdasarkan Jenis Berdasarkan Jenis
Asam Nukleat Inangnya

KLASIFIKASI
VIRUS

Berdasarkan
Berdasarkan
Jumlah
Bentuk Dasarnya
Kapsomernya
Berdasarkan
Punya Tidaknya
Selubung Virus
Berdasarkan Jenis Asam Nukleat yang Dimilikinya

Contohnya adalah virus herpes penyebab


herpes, virus POX penyebab cacar, dan
virus mosaik penyebab bercak pada daun
tembakau.

Virus DNA mempunyai beberapa famili:


1. Famili Parvoviridae seperti genus
Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus
Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus
Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus
Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus
Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus
Orthopoxvirus
RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada
virus tertentu (virus RNA), serta sel dan molekul yang
mengarah ke tahap sintesis protein. Pada virus, molekul
RNA ini mengarah ke proses sistesis protein (pembentukan
selubung protein virus) dan replikasi (proses pengopian
RNA). contohnya adalah virus toga penyebab demam
kuning; retrovirus penyebab AIDS; dan virus rhabdo
penyebab rabies.
 Virus berselubung
 Virus non-selubung
Virus RNA mempunyai beberapa
famili:
1. Famili Picornaviridae seperti
genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus
Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus
Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti
genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti
genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus
Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti
genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti
genus Arenavirus
Berdasarkan Bentuk Dasarnya

1.Virus bentuk Ikosahedral.


Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan
sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2.Virus bentuk Heliks.
Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur
yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai
dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas
terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3.Virus bentuk Kompleks.
Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap
dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang
mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Berdasarkan Jenis Inangnya

1. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri.
Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage =
memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa
DNA
2. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya
berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini
terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur
disebut Mycovirus.

Virus Bakteri
3. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel
tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.
4. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan
atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.

Tobbaco Mozaic Virus pada daun Tembakau


Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus

a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped


virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh
membran.Membran terdiri dari dua lipid dan protein,
(biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai
struktur yang pertama tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan
Orthomuxovirus.

b. Virus yang tidak memiliki selubung


Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat
(naked virus).
Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
Berdasarkan Jumlah Kapsomernya

1.Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus


2.Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
REPRODUKSI VIRUS
Seperti telah disebutkan virus hanya dapat berkembangbiak di
dalam sel hidup/jaringan hidup, misalnya di dalam jaringan
embrio, jaringan tumbuhan maupun di dalam jaringan hewan dan
manusia. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk
bagian-bagian virus baru diperoleh dari sitoplasma sel yang
ditempatinya. Proses perkembangbiakan virus disebut dengan
istilah replikasi. Proses replikasinya dimulai sejak kontak dengan
sel inang hingga terbentuknya virus-virus baru pada tahap akhir
(lisis)
A. SIKLUS LITIK

Siklus litik merupakan siklus reproduksi pada virus


yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang. Pada
saat membran dinding sel inang pecah atau lisis, virus-
virus baru yang terbentuk di dalam sel inang akan keluar
dan siap untuk menginfeksi sel inang yang baru.

Siklus litik pada virus bakteriofage, dimulai ketika


ekor bakteriofage menancap pada bagian luar permukaan
sel E. coli. Enzim tersebut menyebabkan dinding sel lisis
(pecah) sehingga sekitar 100 hingga 200 virus akan
dikeluarkan dari dalam sel bakteri. Keseluruhan
tahapan tersebut memerlukan waktu kurang dari 1 jam.
SIKLUS LITIK BAKTERIOFAG TERDIRI ATAS 5 FASE :

1). Fase Adsorbsi


Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian
tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang
bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau
melubangi dinding sel bakteri.

2). Fase penetrasi sel inang


Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah
menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T
dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam
sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.

3). Fase eklifase


Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus
mengambil alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam
proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
4). Fase replikasi (fase sintesis: penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T
mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru,
dengan menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk
selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN
baru virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap sel bakteri E. coli yang
diserang oleh virus T dapat menghasilkan 200-300 virus T yang baru.

5). Fase pemecahan sel inang atau litik


Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah (litik).
Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri E. coli yang baru (yang lain).
B. SIKLUS LISOGENIK

Siklus lisogenik dalam virologi merupakan


siklus reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan
dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik,
perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur
tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap
penyisipan tersebut kemudian membentuk
provirus.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga
tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen
virus dan pembelahan sel inang.
Perbandingan siklus litik dan lisogenik

Keterangan:
1. Virus menyuntikkan DNA-nya ke dalam sel bakteri.
2. DNA virus bergabung dengan DNA bakteri.
3. DNA virus mengambil alih fungsi DNA bakteri sehingga sel bakteri
dikontrol oleh DNA virus. DNA virus bereplikasi sehingga komponen
virus terbentuk, seperti ekor dan serat ekor.
4. Pembentukan virus baru.
5. Sel bakteri mengalami lisis, virus baru terbentuk dan keluar dari sel.
6. DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri.
7. DNA bakteri melakukan pembelahan bersama DNA virus.
8. Sel bakteri baru yang mengandung DNA virus telah terbentuk.
TAHAP SIKLUS:

a. Adsorpsi dan penetrasi


Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein
yang spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim,
virus melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi
genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
b. Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang
kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap
penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada
bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel,
kromosom dan provirus akan bereplikasi.
c. Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus
yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus
inipun akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage
menjadi sangat banyak.
KEGUNAAN VIRUS BAGI KEHIDUPAN

 Sebagai bahan untuk pembuatan vaksin, yaitu dengan


cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga
kemampuannya menimbulkan penyakit menurun atau
hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat
orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit yang
disebabkan oleh virus tertentu karena didalam tubuh orang
yang bersangkutan telah terbentuk antibodi.

 Sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika.


PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

1. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom)


AIDS adalah penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan
tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiensy Virus). Penyakit itu dapat
ditularkan melalui kontak biasa seperti melauli luka-luka di kulit,
selaput lendir, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan
jarum suntik yang tidak steril, dari ibu yang menderita penyakit
AIDS kepada anak yang sedang dikandungnya. Hingga kini belum ada
vaksin untuk mencegah penyakit AIDS.

2. Hepatitis (Pembengkakan Hati)


Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan hepatitis C.
Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna
kulit dan selaput lendir berwarna kuning. Hepatitis A cenderung
menimbulkan hepatitis akut, hepatitis B cenderung menimbulkan
kronis, hepatitis C cenderung beresiko menderita kanker hati.
Penularannya melalui minuman yang terkontaminasi virus, jarum
suntik yang tidak steril, dan transfusi darah.
3. DB (Demam Berdarah)
Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat
menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan
pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak
adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas
tinggi, sakit kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan pada
organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Vektor penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.

4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).


Diduga penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang dibawa oleh
mamalia golongan musang dan rakun. Virus ini mudah sekali
mengalami mutasi. Gejala-gejala penyakit ini antara lain suhu
tubuh di atas 40o C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit
kepala, sesak nafas, dan diare.
5. Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus.
Morfologinya seperti bola, virus ini menyerang saluran
pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas.
Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terserap masuk
melalui saluran pernapasan. Gejala-gejalanya: demam,sakit
kepala, pegal linu, kehilangan nafsu makan.

6. Gondong (Parotitis)
Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus. Virus yang hanya
memiliki ARN (asam ribo nukleat) saja. Penyakit ini ditandai
dengan membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah
daun telinga. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang
lain melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah,
urin, dan muntahan. Jika seseorang telah sembuh dari penyakit
gondong mereka akan memiliki kekebalan terhadap penyakit
gondong tersebut.
VIRUS YANG MENYERANG HEWAN

 Rabdovirus, penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing


dan moyet.
 Avian influenza A (H5N1) penyebab penyakit flu pada
unggas (burung, ayam) dan manusia. Virus ada 3 tipe,
yaitu A, B, dan C. Virus influenza tipe A ada beberapa
strain, yaitu H1N1, H3N2, H5N1, H9N2.
(H=Hemaglutinin, N=Neuraminidase).
 NCD (New Castle Disease). Virus ini menyebabkan
penyakit tetelo atau parrot fever pada unggas, misalnya
pada ayam, dan itik.
 Food and Mouth Disease, penyebab penyakit kuku pada
hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda.
Penyakit ini menyebabkan hewan ternak tidak dapat
berjalan dan tidak dapat makan.
VIRUS YANG MENYERANG TUMBUHAN

 TMV (Tobacco Mozaic Virus).


Penyebab penyakit mozaik, yakni bercak-bercak kuning pada daun
tembakau, tomat, kentang, kacang kedelai. Penularannya melalui
serangga.
 CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
Penyebab penyakit degenerasi pembuluh tapis pada tanaman jeruk.
 Tungro
Virus yang menyerang tanaman padi sehingga
pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman menjadi
kerdil. Penyebar virus ini adalah wereng cokelat dan wereng hijau.
 Virus Yellows
Menyerang tumbuhan aster.

Anda mungkin juga menyukai