PENDAHULUAN
1
2
tenaga kesehatan dipengaruhi antara lain oleh gaji, insentif serta mutu manajemen
lembaga kesehatan. Menurut hasil penelitian oleh Trisnantoro (2005) dan Ilyas
(2006), rata-rata dokter lebih banyak berada di wilayah kota daripada kabupaten.
Semakin besar ekonomi di suatu wilayah, semakin banyak tenaga dokter spesialis.
Salah satu kabupaten di wilayah Indonesia Bagian Timur yang mengalami
masalah kurang meratanya distribusi tenaga kesehatan adalah Kabupaten Asmat,
Provinsi Papua. Menurut data indeks pembangunan kesehatan, Asmat salah satu
dari sepuluh kabupaten yang terburuk dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
(Kemenkes, RI, 2011). Kabupaten ini terdiri dari 8 distrik dengan 139 kampung.
Jarak tempuh terjauh dari kota kabupaten adalah 240 km dan terdekat 40 km,
dengan luas wilayah 23.746 km² dan jumlah penduduk 76.563 jiwa. Wilayah
Asmat umumnya berada di dataran rendah dan pesisir pantai yang berawa dan
terdiri dari genangan air. Transportasi kabupaten ke tiap kampung menggunakan
alat transportasi air, seperti speedboad, longboad dan kapal tempel, dengan biaya
relatif sangat mahal. Hal ini menunjukkan bahwa di kabupaten ini masih banyak
daerah yang berjauhan dan terpisah oleh kondisi geografis yang sulit dijangkau.
Tabel 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Kampung, Jarak Tempuh, Jumlah Penduduk, dan
Biaya Puskesmas Kabupaten Asmat
Jarak Jarak
Luas
Jumlah Tempuh Tempuh Jumlah Biaya Ke
No Distrik Puskesmas Wilayah
Kampung Satuan Satuan Jam Penduduk Puskesmas
(Km2)
(Km) (Speedboat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Agats Agats 2,963.00 9 0 0 12,891 0
2. Akat Ayam 3,057.00 9 40 45 m 5,375 1.5
3. Sawaerma Sawaerma 5,424.00 28 87 2 13,549 2.5
4. Suru suru Suru Suaru 1,550.00 8 192 5 1,406 4.5
5. Suator Binam 3,205.00 16 240 6 6,453 4
6. Atsj Atsj 4,282.00 22 94 2 13,838 2.5
7. Fayit Basim 968 12 115 3.5 7,025 3.5
8. Pantai Kamur 2,297.00 35 127 4 16,026 3.5
Kasuari
Jumlah 139 76,563
Sumber Data: Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat (2011)
4
Tabel 1.2
Fasilitas Puskesmas Kabupaten Asmat
Fasilitas Puskesmas
R.
Rawat Inap/Jumlah
No Distrik Puskesmas
Rawat Jalan Darurat Tempat Tidur Penunjang lain
Poli Poli Poli Anak
Umum KIA Gigi UGD Obstetri Dewasa anak ApotikLoket Lab Pusling Klinik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Agats Agats 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 Akat Ayam 1 0 0 1 0 8 1 1 0 1 0
3 Sawaerma Sawaerma 1 1 0 1 0 12 1 1 1 1 0
4 Suru suru Suru suru 1 0 0 0 0 10 1 1 0 2 0
5 Suator Binam 1 1 0 1 0 8 1 1 0 1 0
6 Atsj Atsj 1 1 1 1 1 12 1 1 1 2 1
7 Fayit Basim 1 0 0 1 0 8 1 1 1 3 0
8 Pantai Kamur 1 1 0 1 1 8 1 1 1 4 2
Kasuari
Sumber Data: Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat (2011)
Tabel 1.3
Posyandu dan Kader Posyandu di Kabupaten Asmat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.4
Keaslian Penelitian
Nama Tujuan Penelitian Metode Lokasi Hasil
Rasul, Melihat kecukupan dan Observasi Kabupaten Tenaga kesehatan kabupaten
2007 kesesuaian tenaga kesehatan, Solok Solok selatan belum cukup
serta distribusi tenaga kesehatan Selatan dibandingkan dengan indikator
berbasis wilayah kecamatan. Indonesia sehat 2010.
Sulli, Mengetahui distribusi tenaga, Observasi, Provinsi Distribusi sarana kesehatan dan
2008 sarana kesehatan dan kejadian wawancara Papua tenaga kesehatan tidak merata di
luar biasa di provinsi Papua. setiap kabupaten di Provinsi
Papua. Kejadian luar biasa lebih
banyak terjadi di pedesaan
Fahriany Mengetahui gambaran kualifikasi Observasi Kabupaten Ketersediaan tenaga di Bangka
ah, 2008 profesional tenaga kesehatan Bangka Belitung dipengaruhi oleh faktor
menurut jumlah dan komposisi Belitung sosiologis, geografis dan
tenaga di Bangka Belitung. kependudukan.
Munga Mengetahui dilemma Metode Kabupaten Rekrutmen tenaga kesehatan
et al., desentralisasi-sentralisasi dan kualitatif terpencil di terdesentralisasi ditandai dengan
2009 distribusi tenaga kesehatan di eksploratif Taanzania prosedur birokrasi yang kompleks
kabupaten terpencil Tanzania dan kadang gagal memperoleh
tenaga kesehatan yang diperlukan.