Pada praktikum kali ini, kita menggunakan tiga medium, yaitu AA(Amilum agar),
NAL (Nutrient Agar) + 1% minyak zaitun, dan SMA (Skim Milk Agar). Masing – masing
dari medium tersebut mengandung bahan dasar bagi bakteri untuk melakukan metabolisme.
Disini digunakan dua bakteri yaitu bakteri koloni I (KK) dan bakteri koloni II (KP).
Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikrobia seperti bakteri berdasarkan pada
reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media,
memproduksi tipe metabolit tertentu yang dideteksi dengan interaksi mikrobia dengan reagen
test yang menghasilkan warna reagen (Fogarti, 1983). Reaksi-reaksi dalam sel akan
teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim
gelatinase atau kemampuan untuk menghidrolisis lemak (Pelczar 1986). Untuk mempelajari
karakteristik biokimia suatu biakan murni bakteri maka dapat digunakan suatu uji biokimia
yaitu uji hidrolisis amilum, uji hidrolisis protein dan uji hidrolisis lemak.
Chotiah, Siti, 2009. Cemaran Staphylococcus aureus Pada Daging Ayam Dan Olahannya.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 3(1): 49-58.
Dajanta, K., Wongkham, S., Thirach, P., Baophoeng, P., Apichartsrangkoon, A., Santithum,
P., dan Chukeatirote, E., 2009. Comparative Study of Proteolytic Activity of Protease-
Producing Bacteria Isolated from Thua nao. Maejo. Int. J. Sci. & Technol, 3(2):269-
276.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Fogarti, W. M., 1983. Microbial Enzymes and Biotechnology. New York: Applied Science
Publisher.
Gardini, F., Martuscelli, M., Caruso, M.C., Galgano, F., Crudele, M.A., Favati, F., Guerzoni,
M.E., dan Suzzi, G. 2011. Effects of pH, Temperature and NaCl Concentration on the
Growth Kinetics, Proteolytic Activity and Biogenic Amine Production of Enterococcus
faecalis. Int. J. Food Microb. 64:105-117.
Hastuti, U.S., Yakub, P. and Khasanah, H.N. 2014. Biodiversity of Indigenous Amylolytic
and Cellulolytic Bacteria in Sago Waste Product at Susupu, North Moluccas. Journal of
Life Sciences, 8(11): 920-924.
Hansen, E., Hastuti, U.S., Makkadafi, S.P., Asna, P.M. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Amilolitik dari Tanah yang Tercampur Limbah Kulit Ubi Kayu di Bondowoso, Jawa
Timur. Prosiding Seminar Nasional III Tahun 2017 Universitas Muhammadiyah
Malang. (online), http://research-report.umm.ac.id/index.php/ diakses 21 Oktober 2018.
Kasipah, dkk. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Enzim Lipase Ekstraseluler
dari Lumpur Aktif Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tekstil. Jurnal Ilmiah
Arena Tekstil, 28 (1): 38-46.
Naiola, E. 2008. Isolasi dan Seleksi Mikroba Amilolitik dari Makanan Fermentasi/Ragi Tapai
gambut di Kalimantan Selatan. Jurnal Berk Penel Hayati. 13: 109-114.
Nangin, D. 2015. Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah dari Mikroba. Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 3(3): 110-117.
Pelezar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta: UI-Press.
Sukarminah E., Sumanti, D.M. dan Hanidah,I. 2010. Mikrobiologi Pangan. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Sukmadi B., Nugroho NB. 2012. Kajian Penggunaan Inokulum pada Produksi Minyak
Kelapa Secara Fermentasi. Jurnal Biosains dan Bioteknologi Indonesia. 2(1): 12-17.
Su’i M., Sumaryati E, Prasetyo dan Qoyim R. 2014. Hidrolisis Santan Kelapa Menjadi Asam
Laurat Menggunakan Enzim Lipase Endogenous. Jurnal Litbang Jatim CAKRAWALA.
8 (1): 69-76.
Wahyudi, P., Rachmania, R.A., Ramdham, M., Sari, N., Nuriam, M.S., Hardi, D., &
Purwanti, T. 2014. Isolasi Bakteri Amilolitik dan Optimasi Kondisi Fermentasi untuk
Produksi Enzim α-Amilase. Jurnal FARMASAINS, 2 (3): 1-8.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Zusfahair, dkk. 2010. Isolasi, Pemurnian dan Karakterisasi Lipase Bakteri Hasil Skrining dari
Tanah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel Banyumas. Jurnal Natur
Indonesia. 12(2): 124-129.