ABSTRACT
Pumping test was conducted to determine the characteristics of an aquifer
transmissivity and storativity values. Pumping test can measure the amount of
water from an aquifer so that the potential of groundwater can be determined from
any research areas. Pumping test carried out in two stages, first is the production
well pumping test to observe the drawdown caused by the pumping process and
second is recovery test were performed to observe the recharge process of pumped
production wells. This research located in Rantau Baru village’s groundwater
wells. Analytical method used is Cooper Jacob method (straight-line method) so
that the obtained transmissivity (T) value is 1822,639 m2/day and storativity (S)
value is 9,978×10-5 . Based on these acquired two parameters, the availability
potential of groundwater at this research location is 467,8 m3/day. By identification
of groundwater discharge, the utilization of groundwater at the research location
can be controlled in order to avoid any ground water depletion.
Keyword : Pumping test, drawdown, aquifer, Cooper Jacob
A. PENDAHULUAN
Lahan gambut merupakan inilah yang menyebabkan penurunan
sejenis tanah yang terbentuk dari permukaan lahan (subsidence) serta
akumulasi sisa – sisa tumbuhan yang mengalami proses kering tidak balik
telah mati (serasah) yang mengalami (irreversible drying) sehingga
pembusukan secara alami sehingga menyebabkan lahan gambut menjadi
lahan tersebut kaya akan bahan kering dan pada saat musim kemarau
organik dan memiliki kandungan air lahan gambut tersebut berpotensi
yang sangat tinggi. Peran lahan terbakar. Pemadaman lahan gambut
gambut sangatlah penting dalam yang terbakar dapat dilakukan dengan
mengatur aliran dan menyimpan air. memanfaatkan air tanah yang berada
Eksploitasi yang berlebihan dan tidak pada lahan gambut sebagai sumber air
berwawasan lingkungan terhadap utama pada proses pemadaman lahan
lahan gambut dapat menyebabkan gambut yang terbakar. Untuk
lahan gambut menjadi kering. Hal memanfaatkan air tanah sebagai
r2=20m
r1=10m
Gambar 7. Grafik Uji Pemompaan
1 2 3 4 Dari grafik didapat persamaan
La pi s an Ke da p Ai r
garis data :
Gambar 6. Sketsa Pemompaan s=0,047 log t/t'+0,0031
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Pada saat s = 0, t = to sehingga :
Pemompaan 0=0,047 log (t/t')0 +0,0031
Transmisivitas (T))
Sumur r Storativitas (S)
(m2/hari)
Pantau (m)
Uji Menerus Uji Kambuh Uji Menerus Uji Kambuh
Jadi,
2 10 1822,257 930,514 -5 -
9,978×10
-0,0031
Tahap 1
3 20 2618,813 7,589×10-4 -
log(t/t')0 = =-0,067
4 30 3338,487 0,0012 - 0,047
Tahap 2
3 10 695,668 5,55×10-4 -
2
1
20
30
1315,445
6029,124
0,0011
0,0347
-
-
Sehingga to =10-0,067
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh to =1,1667 menit = 0,00081 hari
nilai Transmisivitas sebesar 1822,257
m2/hari dan nilai Storativitas (S) ∆s = 0,047 m
sebesar 9,978×10-5 dan pada saat uji Q = 467,8 m3/hari
kambuh (recovery test) diperoleh
nilai Transmisivitas (T) sebesar 2,3 Q 2,3×238,827
T= =
930,514 m2/hari. Nilai Transmisivitas 4 π ∆s 4×3,14×0,047
dari uji pemompaan dan uji kambuh
ini akan digunakan untuk menentukan = 1822,257 m2/hari
potensi ketersediaan air tanah di
Nilai T saat uji kambuh (recovery
lokasi penelitian dengan cara
test)
melakukan trial and error nilai Q.
T kambuh = 1822,257 m2/hari
Potensi ketersediaan air tanah
pada lokasi penelitian dapat Nilai T saat pemompaan
ditentukan dengan cara melakukan
trial and error nilai Q, agar diperoleh T pemompaan = 1822,639 m2/hari
nilai Transmisivitas (T) pada saat
pemompaan sama dengan
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 7
Berdasarkan perhitungan diatas 4. Jari-jari pengaruh (ro) akibat
dengan menggunakan trial and error pemompaan yang dilakukan pada
nilai Q, agar nilai Transmisivitas (T) sumur produksi dengan debit
pada saat pemompaan mendekati nilai 238,827 m3/hari diperoleh sebesar
Transmisivitas (T) saat recovery 29,999 m, sehingga sumur yang
maka diperoleh potensi ketersediaan berada di luar radius jari-jari
air tanah pada lokasi penelitian pengaruh tidak akan mengalami
tersebut sebesar 467,8 m3/hari. penurunan muka air tanah
Sehingga dapat diketahui bahwa debit (drawdown).
yang tersedia pada air tanah di lokasi 5. Dari uji pemompaan (pumping
penelitian tersebut yang dapat test) yang dilakukan dengan
dimanfaatkan sebesar 467,8 m3/hari. membandingkan nilai
Transmisivitas (T) pada saat
E. KESIMPULAN pemompaan dan Transmisivitas
1. Uji pemompaan (pumping test) (T) saat recovery dengan
yang dilakukan terdiri dari uji menggunakan metode trial and
pemompaan menerus (continuous error nilai Q, maka diperoleh
test) dan uji kambuh (recovery potensi ketersediaan air tanah pada
test) dimana akuifer pada air tanah lokasi penelitian sebesar 467,8
yang diteliti diasumsikan m3/hari.
merupakan akuifer tidak tertekan 6. Dengan diperolehnya potensi
(unconfined aquifer). ketersediaan air tanah pada sumur
2. Pemompaan yang dilakukan pada air tanah, maka dapat diketahui
sumur produksi menyebabkan debit air tanah yang tersedia pada
terjadinya penurunan muka air lokasi penelitian, sehingga
tanah (drawdown) pada sumur pemanfaatan air tanah pada lokasi
disekitarnya yang diamati melalui penelitian tersebut dapat dibatasi
sumur pantau. Penurunan muka air pengambilan air tanahnya agar
tanah (drawdown) yang terjadi tidak terjadi penurunan muka air
relatif kecil baik pada pemompaan tanah yang drastis.
pertama maupun pemompaan
kedua, dimana nilai drawdown
F. SARAN
yang terbesar yaitu sebesar 0,095
m. Pemompaan dilakukan selama Beberapa saran yang dapat
45 menit dimana pada menit ke-45 dijadikan pertimbangan untuk
tidak terjadi penurunan muka air penelitian selanjutnya adalah :
tanah (drawdown) sehingga
pemompaan dihentikan. 1. Sebaiknya pada saat pengukuran
3. Pada sumur air tanah yang diteliti elevasi muka air tanah baik pada
pada lokasi penelitian diperoleh saat pemompaan maupun saat
nilai Transmisivitas (T) pada saat recovery pengukurannya
uji pemompaan sebesar 1822,639 dilakukan dengan menggunakan
m2/hari dan pada saat uji kambuh water level meter disetiap sumur
sebesar 930,514 m2/hari, serta nilai agar diperoleh data yang lebih
storativitas (S) diperoleh sebesar akurat dan meminimalisir
terjadinya kesalahan pada saat
9,978×10-5 .
pengambilan data.