Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejauh ini teori peluang yang kita bicarakan hanya sebatas pada suatu peristiwa
tertentu atau tentang kemungkinan terjadinya peristiwa dengan nilai peluang tertentu.
Padahal masih ada nilai-nilai peluang dari peristiwa lainnya yang bisa ditentukan. Nilai-
nilai peluang tambahan yang demikian bisa membentuk suatu distribusi yang disebut
sebagai distribusi peluang. Sebagai contoh, ketika melempar sebuah dadu, kita bisa
menghitung peluang dari seluruh peristiwa yang mungkin yakni munculnya angka 1, 2, 3,
4, 5 dan 6 yang masing-masing memiliki peluang 1/6.
Semua peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan
demikian, probabilitas atau peluang merupakan “derajat kepastian” untuk terjadinya suatu
peristiwa yang diukur dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana
peristiwa tersebut terjadi secara acak atau random. Dengan konsep probabilitas tersebut,
maka akan dapat diusahakan untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik dari
populasi dengan menggunakan data sampel. Proses penarikan kesimpulan populasi atas
dasar data sampel sering disebut dengan “induktif”.
Peluang banyak digunakan dibidang lain, selain bidang Matematika. Ahli fisika
menggunakan peluang untuk mempelajari macam-macam gas dan hukum panas dalam
teori atom. Ahli biologi mengaplikasi teknik peluang dalam ilmu genetika dan teori
seleksi alam. Dalam dunia bisnis teknik peluang digunakan untuk pengembalian
keputusan dan dalam dunia kesehatan peluang dingunakan untuk memecahkan sebuah
seberapa seringnya penyakit tersebut melanda.
Peluang merupakan teori dasar stastistika, suatu disiplin ilmu yang mempelajari
pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran dan penganalisisan data, serta
penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan dan
pembuatan keputusan yang rasional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan probabilitas ?


2. Apa tujuan dari probabilitas?
3. Bagaimana hukum probabilitas ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mahasiswa agar dapat mengetahui pengertian dari probabilitas.


2. Mahasiswa agar dapat mengetahui tujuan dari probabilitas.
3. Mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana teknik perhitungan probabilitas dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Probabilitas

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang
harus kita tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan dengan kemungkinan-
kemungkinan suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita harus pintar-pintar mengambil
sikap jika menemukan keadaan seperti ini, misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita
melihat langit terlihat mendung. Dalam keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan,
yaitu kemungkinan terjadinya hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak
akan turunnya hujan. Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah
probabilitas.

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu


ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan
terjadi di masa mendatang atau merupakan ukuran numerik tentang seberapa sering peristiwa
itu akan terjadi..Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan
probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan
jika kita mengatakan bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut
pasti terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang
suatu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut hanya memiliki
2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.

Contoh ; Ketika Doni ingin pergi kerumah temannya, dia melihat langit dalam
keadaan mendung, awan berubah warna menjadi gelap, angin lebih kencang dari biasanya
seta sinar matahari tidak seterang biasanya.

Bagaimanakah tindakan Doni sebaiknya?

Ketika Doni melihat keadaan seperti itu, maka sejenak dia berpikir untuk
membatalkan niatnya pergi kerumah temannya. Ini dikarenakan dia beripotesis bahwa
sebentar lagi akan turunya hujan dan kecil kemungkinan bahwa hari ini akan tidak hujan,
mengingat gejala-gejala alam yang mulai nampak. Probabilitas dalam cerita ini, adalah
peluang kemungkinan turunnya hujan dan peluang tidak turunnya hujan.

Singkatnya, probabilitas adalah harga angka yang menunjukkan seberapa


besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang mungkin
terjadi. Contoh : sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan dadu tersebut satu
kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan dadu adalah 6)
Rumus :
P (E) = X/N

Keterangan

P: Probabilitas

E: Event (Kejadian)

X: Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)

N: Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

Contoh Soal

1. Hitunglah peluang memperoleh kartu hati bila sebuah kartu diambil secara acak
dari seperangkat kartu bridge ?

Penyelesaian:

Banyaknya kemungkinan percobaan adalah 52, dan 13 diantaranya adalah hati. Maka
peluang memperoleh kartu hati adalah

P(A) = 13/52 = ¼

• Probabilitas / Peluang

p (A) = A

0 ≤ p (A) ≤ 1

Kondisi :

• Jika p(A)=0 maka kejadian A tidak mungkin terjadi


• Jika p(A)=1 maka kejadian A pasti terjadi
• P(Ac) = 1 – P(A) Ac adalah komplemen dari A
2.2 Manfaat Probabilitas dalam Peneitian

Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam


mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau
pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain:

 Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.


 Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis
yang terkait tentang karakteristik populasi.
 Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.

2.3 Hukum Distribusi (Joint Probability)

ProbabilitasP(A ∩B) disebut probabilitas bersama (joint probability) untuk dua


peristiwaA dan B yang merupakan irisan dalam ruang sampel

Dalam teori Joint Probability dikenal ada 2 hukum dasar, yaitu :

1. Hukum Penjumlahan
2. Hukum Perkalian

1) Hukum Penjumlahan

Di dalam aturan penjumlahan dikenal ada 2 kondisi peluang, yaitu :

1. Peluang Kejadian Saling Asing / Terpisah


Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian tersebut tidak dapat
terjadi secara bersamaan.

2. Peluang Kejadian Tidak Saling Terpisah


Dua kejadian dikatakan tidak terpisah jika kedua kejadian tersebut bisa terjadi
secara bersamaan.

Dengan menggunakan diagram Venn didapat:


P(A∩B)=P(A)+P(B)-P(AᴜB)

Pernyataan diatas setara dengan :


P(A ᴜB)=P(A)+P(B)-P(A ∩B) ≤ P(A)+P(B)

Jika kedua peristiwa A danB adalah saling asing P(AᴜB)=P(A)+P(B)

Contoh soal :

1. Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu remi. Tentukan peluang bahwa
yang terambil adalah kartu hati atau kartu bergambar (kartuKing, Queen, dan Jack).
Penyelesaian :

• Banyaknya kartu remi = n(S) = 52


• Banyaknya kartu hati = n(A) = 13
• Banyaknya kartu bergambar = n(B) = 3x4 = 12
• (Kartu hati dan kartu bergambar dapat terjadi bersamaan yaitu kartu King hati, Queen
hati, dan Jack hati), sehingga A dan B tidak saling lepas  n(A ∩B) = 3
• Peluang terambil kartu hati atau bergambar adalah :

P(A ᴜB) = P(A) + P( B) - P(A ∩B)

= 13/52 + 12/52 –3/52

= 22/52 = 11/26

2. Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilempar bersamaan satu kali, tentukan
peluang munculnya mata dadu berjumlah 3 atau 10 !

Penyelesaian :

Kejadian mata dadu berjumlah 3

A = {(1,2), (2,1)} n(A) =2

Kejadian mata dadu berjumlah 10

B = {(6,4), (5,5), (4,6)} n(B) = 3

A dan B tidak memiliki satupun elemen yang sama, sehingga:

P(A ᴜB) = P(A) + P( B)

= 2/36 + 3/36 = 5/36

2) Hukum Perkalian

Di dalam aturan perkalian dikenal ada 2 kondisi peluang, yaitu :


1. Peluang kejadian saling bebas.
2. Peluang kejadian bersyarat.
1. Peluang Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian A dan B saling bebas, jika munculnya kejadian A tidak mempengaruhi
peluang munculnya kejadian B. Untuk A dan B saling bebas, peluang bahwa A dan B
terjadi bersamaan adalah:

P(A dan B) = P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

Contoh soal :

Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya angka
genap pada dadu pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua!

Penyelesaian :

A = kejadian munculnya angka genap pada dadu I

= {2, 4, 6}, maka P(A) = 3/6

B = kejadian munculnya angka ganjil prima pada dadu II

= {3, 5}, maka P(B) = 2/6

Karena kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka keduanya disebut kejadian bebas,
sehingga peluang munculnya kejadian A dan B adalah :

P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = 3/6 x 2/6 = 1/6

2. Peluang Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian A dan B saling bebas, jika munculnya kejadian A tidak mempengaruhi
peluang munculnya kejadian B. Untuk A dan B saling bebas, peluang bahwa A dan B
terjadi bersamaan adalah:

P(A dan B) = P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

Contoh soal :

Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya angka
genap pada dadu pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua!
Penyelesaian :

A = kejadian munculnya angka genap pada dadu I

= {2, 4, 6}, maka P(A) = 3/6

B = kejadian munculnya angka ganjil prima pada dadu II

= {3, 5}, maka P(B) = 2/6

Karena kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka keduanya disebut kejadian


bebas, sehingga peluang munculnya kejadian A dan B adalah :

P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = 3/6 x 2/6 = 1/6

3. Peluang Kejadian Bersyarat

Jika munculnya A mempengaruhi peluang munculnya kejadian B atau sebaliknya, A


dan B adalah kejadian bersyarat, sehingga:

p (A | B) = p (A ∩ B) / p (B)

Jika A dan B saling bebas, maka A ∩ B = Ø, sehingga P(A | B) = 0

Contoh soal :

Berapa peluang terpilih anak berambut


lurus dengan syarat hitam?
Jenis Rambut Warna
P(lurus | hitam)

= P (Lurus ∩ Hitam) Hitam Tidak hitam

P (Hitam)
Lurus 2 0
= 2/11 : 5/11 = 2/5
Ikal 2 4

Keriting 1 2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Statistika dan probabilitas merupakan ilmu yang dapat dikatakan cukup penting
dimiliki oleh seseorang dalam tujuan menciptakan proses berpikir yang ilmiah. Sebab
dengan menguasai statistika, seseorang mampu melakukan penarikan kesimpulan induktif
dengan sah. Dengannya pula, seseorang mampu mencapai keseimbangan berpikir
deduktif dan induktif yang merupakan ciri orang berpikir secara ilmiah. Selain itu dengan
menguasai konsep probabilitas, seseorang akan mengetahui seberapa mungkin suatu
peristiwa dapat terjadi di antara beberapa kemungkinan yang dapat terjadi sehingga dapat
membantu kita dalam proses penyeleksian tindakan.

Anda mungkin juga menyukai

  • NIFAS 15 Baru
    NIFAS 15 Baru
    Dokumen2 halaman
    NIFAS 15 Baru
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen26 halaman
    Materi
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Makalah CT Dalam Masa Nifas
    Makalah CT Dalam Masa Nifas
    Dokumen12 halaman
    Makalah CT Dalam Masa Nifas
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Nifas 15
    Nifas 15
    Dokumen2 halaman
    Nifas 15
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • SOAP ANC New
    SOAP ANC New
    Dokumen7 halaman
    SOAP ANC New
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan To 6
    Pembahasan To 6
    Dokumen120 halaman
    Pembahasan To 6
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Kanker Payudara
    Kanker Payudara
    Dokumen11 halaman
    Kanker Payudara
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Kuis Ke.5
    Kuis Ke.5
    Dokumen5 halaman
    Kuis Ke.5
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Askeb Bumil Dengan Ulkus Mole New
    Askeb Bumil Dengan Ulkus Mole New
    Dokumen9 halaman
    Askeb Bumil Dengan Ulkus Mole New
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Kongenital Genitalia
    Kelainan Kongenital Genitalia
    Dokumen32 halaman
    Kelainan Kongenital Genitalia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3 Bahasa Indonesia
    Tugas 3 Bahasa Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Tugas 3 Bahasa Indonesia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan To 5
    Pembahasan To 5
    Dokumen116 halaman
    Pembahasan To 5
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Remaja Kespro
    Leaflet Remaja Kespro
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Remaja Kespro
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Full Belum Jadi
    Full Belum Jadi
    Dokumen48 halaman
    Full Belum Jadi
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Kuis Ke.4
    Kuis Ke.4
    Dokumen5 halaman
    Kuis Ke.4
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5 B.indonesia
    Tugas 5 B.indonesia
    Dokumen2 halaman
    Tugas 5 B.indonesia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Tugas 7 B.Indonesia
    Tugas 7 B.Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Tugas 7 B.Indonesia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Kuis Ke.1
    Kuis Ke.1
    Dokumen6 halaman
    Kuis Ke.1
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Perikatan Bersumber Dari Perjanjian
    Perikatan Bersumber Dari Perjanjian
    Dokumen4 halaman
    Perikatan Bersumber Dari Perjanjian
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4 Bidnonesia
    Tugas 4 Bidnonesia
    Dokumen3 halaman
    Tugas 4 Bidnonesia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Tanda Bahaya Kehamilan
    Leaflet Tanda Bahaya Kehamilan
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Tanda Bahaya Kehamilan
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Tugas 6 B.Indonesia
    Tugas 6 B.Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Tugas 6 B.Indonesia
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Artikel Ilmiah Sosiologi Tentang Kenakalan Remaja
    Artikel Ilmiah Sosiologi Tentang Kenakalan Remaja
    Dokumen5 halaman
    Artikel Ilmiah Sosiologi Tentang Kenakalan Remaja
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Diuretika
    Makalah Diuretika
    Dokumen12 halaman
    Makalah Diuretika
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Sap Pernikahan Dini.
    Sap Pernikahan Dini.
    Dokumen10 halaman
    Sap Pernikahan Dini.
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat
  • Wirausaha
    Wirausaha
    Dokumen2 halaman
    Wirausaha
    Elizabeth Handayani Aritonang
    Belum ada peringkat