Terdapat dua model formasi pembentuk batubara (coal bearing formation), yakni
model formasi insitu dan model formasi endapan material tertransportasi (teori drift). Berikut
akan dijelaskan masing-masing model formasi pembentuk batubara tersebut.
Seterusnya dengan perjalanan waktu yang panjang dan dipengaruhi oleh tekanan dan
panas, maka terjadi perubahan terhadap pohon-pohon atau sisa tumbuhan itu mulai dari fase
penggambutan sampai pada fase pembatubaraan.
Terdapat perbedaan tipe endapan batubara dari kedua formasi pembentukan tersebut.
Batubara insitu biasanya lebih tebal, endapannya menerus, terdiri dari sedikit lapisan, dan
relatif tidak memiliki pengotor. Sedangkan batubara yang terbentuk atau berasal dari
transportasi material (berdasarkan teori drift) ini biasanya terjadi pada delta-delta kuno dengan
ciri-ciri: lapisannya tipis, endapannya terputus-putus (splitting), banyak lapisan (multiple seam),
banyak pengotor, dan kandungan abunya biasanya tinggi.
Dari kedua teori tentang formasi pembentukan batubara tersebut di atas dapat
diketahui bahwa kondisi lingkungan geologi yang dipersyaratkan untuk dapat terjadinya
batubara adalah: berbentuk cekungan berawa, berdekatan dengan laut atau pada daerah yang
mengalami penurunan (subsidence), karena hanya pada lingkungan seperti itulah
memungkinkan akumulasi tumbuhan kuno yang tumbang itu dapat mengalami penenggelaman
dan penimbunan oleh sedimentasi. Tanpa adanya penenggelaman dan penimbunan oleh
sedimentasi, maka proses perubahan dari kayu menjadi gambut dan seterusnya menjadi
batubara tidak akan terjadi, malahan kayu itu akan menjadi lapuk dan berubah menjadi humus.
B. KONDISI DI LAPANGAN
c). Vegetasi
Vegetasi yang ada di sekitar singkapan batubara ini adalah pohon coklat, bambu, serta
pohon jati dan juga pohon besar lainnya.
b). Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah pembuatan briket yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menghancurkan batubara.
3. Mengayak batubara yang telah dihancurkan.
4. Mencampur batuubara halus dengan tepung kanji, serbuk kayu dan air.
5. Tambahkan sedikit air pada campuran batubara halus dengan tepung kanji dan serbuk
kayu
6. Mengaduk campuran batubara, tepung kanji, serbuk kayu dan air.
7. Mencetak adonan campuran.
8. Mengeringkan briket.
9. Briket siap digunakan.
Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit
campuran serbuk kayu dan kanji. Briket batubara mampu menggantikan sebagian dari
kegunaan minyak tanah seperti dalam pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran dan
pemanasan. Proses pembuatan briket ini cukup praktis dan tidaklah rumit, karena teknologi
yang digunakan cukup sederhana. Berikut adalah proses pembuatan briket batubara.
Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam
pembuatan briket. Adapun alat yang digunakan adalah :
Setelah proses penyaringan selesai, campurkan batubara halus tersebut dengan sedikit
tepung kanji dan serbuk kayu. Perbandingannya adalah 80% batubara halus dan 15% tepung
kanji dan serbuk kayu. Aduklah sampai merata campuran tersebut. Pemilihan tepung kanji yang
baik juga diperlukan untuk mendapatkan daya rekat yang kuat dan tidak mudah hancur.
Pembuatan adonan perekat dari tepung kanji dengan air juga harus diperhatikan sehingga
benar-benar matang dan kental. Setelah adonan jadi sebaiknya didinginkan terlebih dahulu
sehingga adonan tersebut benar-benar kental dan rekat.
Setelah campurannya merata, tambahkan sedikit air kedalam campuran batubara dan
tepung kanji. Aduklah sampai merata sampai membentuk adonan yang siap akan dicetak.
Gambar 11. Pengadukan campuran batubara dengan tepung kanji dan air
Briket yang telah dicetak dengan cetakan kemudian disimpan pada suatu wadah
tertentu secara teratur dan rapi.
Briket yang telah dicetak tersebut kemudian dikeringkan lagi. Proses pengeringan
tersebut haruslah berlangsung optimal agar ketika dilakukan pembakaran, akan memberikan
hasil sesuai yang direncanakan. Proses pengeringan briket bisa menggunakan metode alami
yaitu dengan menjemur briket di terik matahari
a). Kesimpulan
Setelah di lakukan beberapa tahapan pembuatan briket batubara, Briket batubara yang
telah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam tumpukan kayu yang telah telah dibakar.
Lama waktu yang diperlukan untuk menyalakan briket ini ±30 menit. Ini membutuhkan waktu
yang cukup lama karena briket ini belum benar-benar kering.
b). Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu sebaiknya dalam pembuatan briket
batubara ini menggunakan sampel batubara yang benar-benar kering, supaya hasil yang
diperoleh juga maksimal.