LATAR BELAKANG
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, perlu adanya usaha untuk mewujudkan suatu
keseimbangan antara dunia pendidikan dan industry untuk menghasilkan sarjana yang memiliki
pemahaman dan keterampilan yang berkaian dengan pengembangan teknologi dan bidang-
bidang penerapannya. Dengan kemampuan akademis yang hadal dan keterampilan dibidang
industry.
Ditinjau ada kondisi bangsa Indonesia sebagai aktualisasi kehidupan manusia secara
komunal. Maka pengembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang
yang mandiri.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan pengetahuan ilmu dan
teknologi, dibutuhkan kerja sama dan jalur komunikasi yang baik perguruan tinggi, industry,
pemerintah dan swasta. Kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan penukaran informasi antara
masing-masing pihak tentang korelasi antara ilmu dan perguruan tinggi dan aplikasinya didunia
industry.
Universitas halu oleo (UHO) adalah perguruan tinggi negeri di kendari, Sulawesi
tenggara, Indonesia yang berdiri pada 19 agustus 1981. Universitas halu oleo awalnya adalah
perguruan tinggi swasta filial dari universitas hasanuddin Makassar. Univeritas halo oleo saat ini
memiliki 14 fakultas dan program paska sarjana, salah satunya adalah jurusan teknik
pertamabangan (fakultas ilmu dan teknologi kebumian). yang merupakan salah satu wadah
mengacu dan mengembangkan potensi diri sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti sebagai
persiapan untuk menghadapi dunia baru yaitu dunia ketenagakerjaa. Atas pemikiran diatas maka
diadakanlah kerja praktek (KP). Sebagai salah satu kredit yang harus dilunasi oleh mahasiswa
Dengan adanya pemikiran tersebut maka kami memilih PT. COR. Bungku, sulawesi
Tengah, untuk melaksanankan kerja praktek (KP), Atas beberapa pertimbangan yang
disesuaikan dengan bidang keahlian yang dipelajari dibangku kuliah. Sehingga diharapkan
mampu menjadi wadah untuk menimba ilmu dan pengalaman dibidang industry .
B. TUJUAN KERJA PRAKTEK
1. Mengetahui dan memahani penerapan secara nyata dari teori – teori yang diperoleh
3. Mengetahui dan memahami faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan
eksplorasi.
seiring dengan berjalannya waktu dan kondisi di lapangan yang menuntut teknologi yang
telah diperoleh.
Kerja Praktek yang dilakukan memberikan manfaat, terutama bagi mahasiswa, serta baik
1. BAGI MAHASISWA
Dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai penerapan teori yang ada dengan
kondisi nyata di lapangan, memahami secara jelas terhadap alur kegiatan penambangan
khususnya pada eksplorasi pemboran nikel, serta memperoleh pengalaman bekerja di lapangan
yang dihadapkan dengan permasalahan kondisi nyata di lapangan yang terkadang berjalan tidak
Kerja Praktek, serta dapat mencari solusi yang baik dan tepat untuk berbagai persoalan yang ada.
3. BAGI PERUSAHAAN
Dapat menjalin hubungan baik dengan Perguruan Tinggi di mana mahasiswa yang
D. BATASAN MASALAH
Batasan masalah hanya menyangkut pada judul yang diberikan dan sesuai dari
persetujuan dan kesepakatan dari pihak perusahaan dengan topic utamanya adalah teknik
Nikel merupakan unsure logam dengan simbul Ni dengan no atom 28. Karakteristik nikel
yang tahan karat menjadikan komoditas logam ini sangat dibutuhkan oleh peradaban moderen
yang membutuhkan logam tahan karat sebagai bahan baku dalam produksi. Kadar nikel tertinggi
hingga mencapai 3000 ppm terdapat batuan ultrabasa dunit dan peridotit seperti yang ditemukan
di Caledonia.
Proses pembentukan endapan nikal laterit dimulai pada pelapukan batuan ultramafik
(peridotit, dunit, serpentinit). Laterite berarti endapan yang kaya dengan iron-oxide. Nikel
laterite merupakan mineral bijih yang terbentuk dari proses pelapukan lanjutan dari batuan
proses pembentukan nikel laterite yait oleh beberapa factor yaitu batuan dasar, iklim,
topografi, air tanah, stabilitas mineral, struktur, mobilitas unsure, waktu dan kondusi lingkungan
yang berpengaruh terhadap tingkat kelarutan mineral. Profil endapan nikel laterite
gambar 1:
1. Zona limonit
Merupakan hasil pelapikan lanjutan dari batuan beku ultrabasa. Komposisinya meliputi
eksidasi besi yang dominan, geothit dan magnetit. Ketebalan lapisan rata- rata 8-15
meter.
2. Zona saprolit
Zona ini perupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisi berupa oksidasi besi, serpentin
sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang masih terlihat, ketebalan
Zona ini merupakan bagian bawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah yang besar
yang lebih besar dari 75 cm dan dalam bentuk peridotit ( batuan dasar) dan secara umum
eksplorasi endapan nikel laterite dilakukan dalam pertambangan ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai nilai ekonomis suatu lokasi atau area yang akan ditambang.
Pada tahap awal eksplorasi pada endapan nikel laterite berupa survey area untuk mendapatkan
data awal. Persiapan peralatan yang mendukung dalam melakukan eksplorasi sangat penting, ini
bertujuan agar dapat memperoleh informasi yang tepat dalam pengambilan data.
mengetahui model penyebaran endapan nikel laterit dibawah permukaan bumi. Pemboran itu
1. Pemboran eksplorasi (Exploration Drilling) yaitu pemborab awal dengan jarak 400m
x 400m, 200m x 200m, 100m x 100m pada titik bor yang telah dipersiapkan oleh
pihak survey. Pihak survey memberikan informasi mengenai koordinat East, North,
serta Elevasi.
Metode pemboran yang digunakan bergantung kepada asumsi letak dan ketebalan target
yang akan di bor berdasarkan pada informasi atau data yang permukaanya diperoleh, dengan
melakukan pemboran, maka dapat dievaluasi kembali konsep dan prediksi geologi (Interpretasi)
yang telah ada sebelumnya (Data Geologi). Pembuatan lubang secara vertikal digunakan untuk
Metode pemboran dipakai tidak terlepas dari beberapa faktor utama terhadap endapan
yang akan di eksploitasi. Diantaranya adalah litologi dan struktur geologi serta biaya dan waktu
yang tersedia disamping itu pula keterampilan operator bor. Metode yang dipakai pada kegiatan
ekplorasi PT. Cor adalah Single Drill, dikarenakan endapan yang dicari adalah Nikel Laterit,
yang kita tahu bahwa endapan Nikel Laterit kekerasannya tidak terlalu keras atau lunak (3-4
skala mosh).
Pemboran dilakukan untuk dapat menentukan batas (outline) dari beberapa endapan dan
juga kemenerusan dari endapan tersebut yang berfungsi untuk perhitungan cadangan. Metode
pemboran yang akan digunakan bergantung pada akses permukaan. Lubang bor pertama
digunakan untuk proyeksi dip dan anomali bawah permukaan. Pada daerah yang tidak
mengalami kendala akses, pola pemboran yang digunakan adalah persegi panjang dan bentuk
teratur. Program berikutnya direncanakan setelah melihat hasil dari sejumlah lubang bor pada
daerah target.
batuan dasarnya, stratigrafi, struktur dan mineralisasi. Dari data hasil pemboran inilah yang
nantinya dapat dilakukan perhitungan cadangan suatu prospect area serta melakukan rancangan
area tambang.
Data yang diperoleh dari pemboran dicatat dan disimpan sebagai database. Sampel
pemboran dibawa ke sampel house untuk dilakukan preparasi sampel sebelum di analisis untuk
mendapatkan data assay. Data hasil assay ditampilkan dalam bentuk spreadsheet, selanjutnya
F. RENCANA PELAKSANAN
A.Tempat
B. Waktu
Waktu dan pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah awal bulan agustus sampai dengan selesai