BAB IV
TES BENAR-SALAH
PENDAHULUAN
Beberapa bentuk tes obyektif yang lebih sederhana dibanding
dengan bentuk tes pilihan ganda adalah: bentuk tes benar-salah,
menjodohkan, isian, dan jawaban Singkat. Pada bab ini diuraikan bentuk
tes obyektif benar-salah, baik menyangkut teknik penulisannya ataupun
penggunaannya dalam pengukuran dan penilaian pendidikan.
Penggunaan bentuk tes benar-salah sering mendapat sorotan dari
para evaluator (guru). Alasan kebanyakan guru untuk tidak
menggunakan bentuk tes ini adalah alternatif jawabannya hanya dua
pilihan yaitu “Benar” atau “Salah”, sehingga peluang benar jika hanya
menebak sampai dengan 50%. Namun demikian Ebel (1979)
menjelaskan bahwa bentuk tes benar-salah penting untuk digunakan,
karena: (1) intisari hasil belajar dalam pembelajaran adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan verbal, (2) semua pengetahuan verbal dapat
dinyatakan dalam proposisi (proposisi berarti ungkapan yang dapat
dibuktikan benar-salahnya), dan (3) kemampuan siswa dalam bidang
ilmu tertentu ditunjukkan oleh keberhasilannya dalam menilai proposisi
yang terkait dengan bidang ilmu itu. Atas dasar ini maka penggunaan
73
Tes Benar Salah
74
Tes Benar Salah
Contoh
Petunjuk:
Kerjakan butir-butir tes berikut ini dengan memberi tanda X, pada
kata “Ya” jika anda setuju, dan memberi tanda X pada kata “tidak”
jika anda tidak setuju.
Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada pilihan
“Benar” jika pernyataan itu benar dan memberi tanda X pada pilihan
“Salah” jika pernyataan itu salah dan benarkan kata-kata yang
digarisbawahi jika salah.
75
Tes Benar Salah
pernyataan, selanjutnya diikuti dengan lebih dari satu butir tes, yang
menuntut peserta tes untuk memberi jawaban benar atau salah.
Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada huruf B
jika pernyataan benar, dan memberi tanda X pada huruf S jika salah!
Butir Soal
Jika penebangan hutan secara liar tidak terkontrol maka bencana
yang mungkin terjadi adalah:
B S Banjir (B)
B S Hujan Salju (S)
B S Polusi udara (B)
B S Erosi (B)
B S Penyakit menular (S)
B S Gempa Bumi (S)
B S Kerusuhan (S)
B S Masalah sosial (S)
B S Kriminalitas (S)
Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada kata
“Ya” jika benar, dan memberi tanda X pada kata “tidak” jika salah.
Butir tes
Ya Tidak Mungkinkah seorang calon presiden yang
partainya kalah terpilih menjadi presiden di
Indonesia? (jawaban Ya)
Penjelasan………………………………
76
Tes Benar Salah
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda √ pada pilihan
Setuju jika anda setuju, dan memberi tanda √ pada pilihan Tidak
jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut!
Butir tes
Akhmad telah kehilangan Hand Phone kesayangannya di ruangan
kelas. Dia bermaksud untuk membuat pengumuman. Manakah di
antara kalimat-kalimat berikut yang harus ada dalam pengumuman
agar dapat membantu teman-teman Akhmad dalam menemukan
Hand Phone tersebut?
Pilihan
Setuju Tidak No Pernyataan
Setuju
√ 1 Merek HP Nokia 8250
√ 2 Mempunyai kenangan tersendiri bagi Ahmad
√ 3 Warna HP hitam
√ 4 Merupakan hadiah ulang tahun ke-17
√ 5 Pada bagian belakang HP ada tulisan “A”
√ 6 Sebelumnya Ahmad pernah kehilangan HP
merek yang sama
√ 7 Ahmad kesulitan menemukan HP-nya
√ 8 Ahmad masih punya 1 HP lagi
√ 9 Warna gantungan HP kuning
√ 10 Ada kameranya
77
Tes Benar Salah
78
Tes Benar Salah
Tabel 4.1
Cotoh-contoh Pernyataan yang Mendasari Penulisan Butir Tes B-S
Jenis Contoh Kata atau Contoh butir tes
Pernyataan frasa pengantar
(1) (2) (3)
Generalisasi Semua………… Semua butir tes B-S hanya
Umumnya…………. mengukur kemampuan
Beberapa ………….. mengingat fakta saja (S)
Komparatif Perbedaan antara …. Perbedaan antara validitas
Keduanya ……. dan reliabilitas tes adalah
terletak pada
kemampuannya dalam
mengukur kinerja siswa (S)
Persyaratan Jika … maka…. Jika dua kelompok data
Ketika………. homogen maka varians
dan simpangan bakunya
cenderung sama (B)
Rasional Semakin besar ……. Peningkatan reliabilitas tes
Semakin rendah……….. akan cenderung membut
Peningkatan ..cenderung.. tes itu invalid (S)
Penjelasan Alasan utama untuk… Salah satu faktor
Tujuan dari… penyebab rendahnya
Salah satu penyebab dari.. reliabilitas tes B-S adalah
tingginya kemungkinan
benar jika menebak
jawaban (B)
Pemberian Salah satu contoh Salah satu contoh
contoh dari…………. penyebab tidak validnya
skor tes adalah
pengawasan pelaksanaan
tes yang tidak ketat. (S)
79
Tes Benar Salah
Di samping itu, beberapa kelebihan lain dari butir tes B-S adalah:
Menilai lebih dari kemampuan mengingat. Butir tes benar-salah dapat
digunakan untuk menilai lebih dari sekedar kemampuan mengingat,
misalnya kemampuan untuk menilai kebenaran atau ketepatan suatu
pernyataan atau dalil penting, termasuk hal-hal berikut (Ebel, 1979):
Generalisasi dalam suatu bidang tertentu
Perbandingan antara beberapa konsep
Hubungan sebab akibat
Hubungan antara dua peristiwa, fakta, konsep, atau proposisi
80
Tes Benar Salah
1. Setiap butir tes harus mengukur hasil belajar yang penting dan
bermakna, tidak menanyakan hal-hal yang dangkal
Contoh:
Kurang baik : B-S Muhamad Hatta dilahirkan di Bukit Tinggi.
Lebih baik : B-S Pemikiran Muhamad Hatta tentang hak asasi
manusia telah diabadikan dalam pasal-pasal
UUD 1945.
Penjelasan:
Mempersoalkan tempat kelahiran Muhamad Hatta tidak ada
sangkut pautnya dengan perannya dalam perjuangan
kemerdakaan Indonesia. Sedangkan pikiran dan pendapatnya
tentang hak asasi manusia mempunyai arti sejarah yang amat
penting bagi bangsa Indonesia.
81
Tes Benar Salah
Contoh:
Kurang baik:
B-S Hukum Newton 1 menyatakan bahwa setiap benda akan
bergerak lurus beraturan atau diam, jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu (B).
Lebih baik:
B-S Penumpang bis yang duduk tenang dalam bis yang berjalan
dengan kecepatan 80 km per jam akan terdorong ke depan
jika bis dihentikan secara tiba-tiba (B).
Penjelasan:
Dalam butir pertama jelas hanya menguji kemampuan menghafal
bunyi Newton 1, yang jika dapat dijawab siswa dengan benar,
guru belum mendapat kepastian bahwa siswa mengerti akan
hukum Newton tersebut. Tetapi dengan soal berikutnya guru akan
dapat memastikan bahwa siswa mengetahui hukum Newton dan
memahaminya dengan baik.
Contoh:
Kurang baik:
B-S Menambah jumlah butir pada suatu perangkat tes akan
meningkatkan reliabilitas tes tersebut.
Penjelasan:
Jawaban terhadap tes tersebut adalah B apabila penjawab
berasumsi bahwa butir yang ditambahkan adalah paralel atau
homogen isinya dengan butir yang sudah ada dalam tes. Tetapi
mereka yang menjawab S (salah) juga harus diberi skor karena
82
Tes Benar Salah
Lebih baik:
B-S Suatu tes yang terdiri atas 40 butir mempunyai reliabilitas r
= 60. Apabila pada tes tersebut ditambahkan 20 butir yang
paralel isinya, maka estimasi reliabilitasnya adalah r = 90.
Contoh:
Kurang baik:
B-S Belajar dengan diselingi istrahat akan lebih baik hasilnya
dari pada belajar tanpa diselingi istrahat. (B)
Lebih baik:
B-S Belajar tiga kali sehari masing-masing selama 30 menit
lebih baik hasilnya dari pada belajar satu kali sehari selama
120 menit (B).
Contoh:
Kurang baik:
B-S Menebak jawaban benar pada tes obyektif bukan suatu
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.
Penjelasan:
Pernyataan negatif sering salah dibaca, karena kata “tidak” atau
“bukan” mudah luput dari perhatian. Oleh karena itu pernyataan
83
Tes Benar Salah
Lebih baik:
B-S Menebak jawaban benar pada tes obyektif merupakan suatu
tindakan yang seharusnya dilakukan (Jawaban B).
Contoh:
B-S Sebuah benda yang beratnya 1 kg terapung setengahnya di
atas permukaan air akan tenggelam jika seandainya
beratnya menjadi 1,5 kg (Jawaban S).
Penjelasan:
Dengan logika sederhana, suatu benda terapung setengahnya,
untuk tenggelam akan membutuhkan tambahan berat setengah
kali berat sekarang. Jadi dibutuhkan berat 1,5 kg. Sedangkan
yang benar adalah dibutuhkan tambahan berat 1 kg lagi.
Contoh:
B-S Semua benda yang sama beratnya akan jatuh dengan
kecepatan yang sama dari ketinggian yang sama.
(Jawaban S)
84
Tes Benar Salah
Contoh
Kurang baik:
B – S Unsur terpenting dari organisasi negara adalah rakyat.
Penjelasan:
Penggunaan kata terpenting dalam kalimat butir tersebut dapat
menimbulkan kesan yang membingungkan peserta tes.
Terpenting menurut siapa? Apakah dapat terwujud suatu negara
apabila ada rakyat, namun salah satu unsur lain, misalnya
wilayah atau pemerintah yang berdaulat tidak ada? Oleh karena
itu, rumusan butir tersebut perlu diperbaiki.
Lebih baik
B-S Salah satu unsur negara adalah rakyat (Jawaban: B).
85
Tes Benar Salah
Contoh:
(Membaca grafik)
Frekuensi
20
15
Frekuensi
10
0
50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99
Hasil Belajar Sejarah
86
Tes Benar Salah
Tabel 4.2
Daftar Cek untuk Menilai Kualitas Butir Tes Benar-Salah
Penilaian
No Pernyataan untuk pemeriksaan Ya Tidak
1 Mengukur unsur-unsur penting dari tujuan
pembelajaran
2 Sesuai dengan rencana penilaian yang telah
ditetapkan
3 Tidak menilai pengetahuan yang dangkal
4 Pernyataannya pasti benar atau salah tanpa syarat
tertentu
5 Tidak mengulang kata-kata dalam buku teks
6 Panjang kalimat untuk pernyataan benar sama
dengan untuk pernyataan yang salah
7 Menghindari pola tertentu dalam penempatan
jawaban yang benar
8 Pernyataannya tidak memberi petunjuk verbal ke
arah jawabannya
9 Jika pernyataan itu opini, apakah sudah dinyatakan
sumber opininya
10 Hanya terfokus pada suatu gagasan penting
87
Tes Benar Salah
KESIMPULAN
Butir tes benar-salah terdiri atas pernyataan atau proposisi yang
harus dipertimbangkan dan dinilai benar atau salah. Butir tes benar-
salah memiliki beberapa kekuatan dibanding dengan bentuk tes lainnya,
yaitu: (1) Mudah dikonstruksi. (2) Perangkat tes dapat mewakili materi
yang luas. (3) Mudah diskor. (4) Baik untuk mengukur fakta dan hasil
belajar langsung terutama yang berkenaan dengan ingatan.
Keterbatasan butir tes benar salah adalah: (1) Mendorong peserta tes
untuk menebak jawaban. (2) Terlalu menekankan pada aspek ingatan.
(3) Meminta tanggapan peserta tes yang berbentuk penilaian absolut.
Untuk menulis butir tes benar-salah yang berkualitas maka beberapa
kaidah yang harus diperhatikan adalah: (1) Setiap butir tes harus
mengukur hasil belajar yang penting dan bermakna. (2) Setiap butir tes
tidak hanya mengukur daya ingat. (3) Kunci jawaban harus tepat. (4)
Butir tes harus menguji pengetahuan yang spesifik. (5) Menghindari
pemakaian pernyataan negatif yang berulang. 6) Menghindari
penggunaan kata-kata yang menimbulkan penafsiran ganda. (7) Jumlah
butir yang jawabannya benar dan salah seimbang. (8) Panjang
pernyataan sama. (9) Tidak menggunakan kalimat langsung dari buku
teks.
88