Anda di halaman 1dari 16

Tes Benar Salah

BAB IV
TES BENAR-SALAH

PENDAHULUAN
Beberapa bentuk tes obyektif yang lebih sederhana dibanding
dengan bentuk tes pilihan ganda adalah: bentuk tes benar-salah,
menjodohkan, isian, dan jawaban Singkat. Pada bab ini diuraikan bentuk
tes obyektif benar-salah, baik menyangkut teknik penulisannya ataupun
penggunaannya dalam pengukuran dan penilaian pendidikan.
Penggunaan bentuk tes benar-salah sering mendapat sorotan dari
para evaluator (guru). Alasan kebanyakan guru untuk tidak
menggunakan bentuk tes ini adalah alternatif jawabannya hanya dua
pilihan yaitu “Benar” atau “Salah”, sehingga peluang benar jika hanya
menebak sampai dengan 50%. Namun demikian Ebel (1979)
menjelaskan bahwa bentuk tes benar-salah penting untuk digunakan,
karena: (1) intisari hasil belajar dalam pembelajaran adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan verbal, (2) semua pengetahuan verbal dapat
dinyatakan dalam proposisi (proposisi berarti ungkapan yang dapat
dibuktikan benar-salahnya), dan (3) kemampuan siswa dalam bidang
ilmu tertentu ditunjukkan oleh keberhasilannya dalam menilai proposisi
yang terkait dengan bidang ilmu itu. Atas dasar ini maka penggunaan

73
Tes Benar Salah

bentuk tes yang menghendaki penilaian suatu proposisi atau premis


masih tetap dianjurkan, terutama jika proposisi itu akan lebih efektif jika
diukur dengan bentuk tes benar-salah. Namun demikian disarankan
bahwa bentuk tes ini sebaiknya digunakan bersamaan dengan bentuk-
bentuk tes lainnya, misalnya pilihan ganda, menjodohkan, isian, uraian,
dan jawaban singkat.
Sejalan dengan uraian di atas, maka dalam bab ini dipaparkan
bentuk tes benar salah, yang mencakup: (1) batasan tes benar-salah, (2)
kaidah penulisan butir tes benar-salah, dan (3) cara peningkatan kualitas
butir tes benar-salah. Selanjutnya, setelah mendalami bab ini diharapkan
para pembaca akan dapat memahami dan mampu menulis butir tes
benar-salah yang baik dan benar.

KARAKTERISTIK TES B-S


1. Definisi dan Jenis Tes B-S
Butir tes benar-salah terdiri atas pernyataan atau proposisi yang
harus dipertimbangkan dan dinilai benar atau salah. Menurut Nitko
(1996), paling tidak terdapat enam jenis butir tes benar-salah, yaitu:

a. Jenis benar-salah yang terdiri atas pernyataan atau proposisi


yang harus dipertimbangkan dan dijawab benar atau salah.
Contoh
Petunjuk: Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda
silang, pada huruf B jika pernyataan benar, dan memberi tanda silang
pada huruf S jika salah!

B S Katak termasuk jenis binatang Amphibi (B)


B S Rotasi bumi menyebabkan terjadinya gempa bumi (S)
B S Nilai tempat angka 1 pada bilangan 1,70 adalah ratusan (S)
B S Validitas tes berarti konsistensi butir tes (S)
B S Reliabilitas tes sama dengan kehandalan tes (B)
b. Jenis Ya–Tidak adalah suatu pertanyaan atau pernyataan

74
Tes Benar Salah

langsung yang harus dijawab ya atau tidak

Contoh
Petunjuk:
Kerjakan butir-butir tes berikut ini dengan memberi tanda X, pada
kata “Ya” jika anda setuju, dan memberi tanda X pada kata “tidak”
jika anda tidak setuju.

Ya Tidak Mungkinkah seorang calon presiden yang


partainya kalah terpilih menjadi presiden di
Indonesia? (jawaban Ya)
Ya Tidak Jika pengawasan ujian tidak terlalu ketat sehingga
siswa bebas bekerja sama, apakah akan dapat
mempengaruhi reliabilitas hasil tes (jawaban Ya)
c. Jenis Benar-salah dengan pembetulan adalah meminta peserta
tes untuk menilai suatu pernyataan atau proposisi benar atau salah
dan membenarkannya jika pernyataan itu salah.

Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada pilihan
“Benar” jika pernyataan itu benar dan memberi tanda X pada pilihan
“Salah” jika pernyataan itu salah dan benarkan kata-kata yang
digarisbawahi jika salah.

B S Validitas butir tes berarti kebenaran butir tes (B)


B S Reliabilitas tes sama dengan konsistensi tes (B)
B S 25 x 4 + 7 – 5 = 45 (S)
B S Siswa baru itu berasal di Aceh (S)

d. Jenis Benar- Salah berganda


Variasi lain dari bentuk tes ini adalah butir tes dengan dua alternatif
jawaban berganda, dalam bahasa Inggris disebut dengan multiple
binary-choice item. Bentuk variasi ini dimulai dengan satu

75
Tes Benar Salah

pernyataan, selanjutnya diikuti dengan lebih dari satu butir tes, yang
menuntut peserta tes untuk memberi jawaban benar atau salah.

Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada huruf B
jika pernyataan benar, dan memberi tanda X pada huruf S jika salah!

Butir Soal
Jika penebangan hutan secara liar tidak terkontrol maka bencana
yang mungkin terjadi adalah:
B S Banjir (B)
B S Hujan Salju (S)
B S Polusi udara (B)
B S Erosi (B)
B S Penyakit menular (S)
B S Gempa Bumi (S)
B S Kerusuhan (S)
B S Masalah sosial (S)
B S Kriminalitas (S)

e. Jenis Ya – Tidak dengan penjelasan, yaitu mengajukan


pertanyaan langsung kepada siswa yang disertai dengan meminta
penjelasan kenapa memilih jawaban ya atau tidak

Contoh
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda X, pada kata
“Ya” jika benar, dan memberi tanda X pada kata “tidak” jika salah.

Butir tes
Ya Tidak Mungkinkah seorang calon presiden yang
partainya kalah terpilih menjadi presiden di
Indonesia? (jawaban Ya)
Penjelasan………………………………

76
Tes Benar Salah

Ya Tidak Jika pengawan ujian tidak terlalu ketat sehingga


siswa bebas bekerja sama, apakah skor yang
dicapai siswa akan dapat mempengaruhi
reliabilitas tes (jawaban Ya)
Penjelasan………………………………

f. Jenis Setuju tidak setuju adalah suatu pernyataan yang harus


ditanggapi dengan kata setuju atau tidak setuju.
Contoh

Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda √ pada pilihan
Setuju jika anda setuju, dan memberi tanda √ pada pilihan Tidak
jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut!

Butir tes
Akhmad telah kehilangan Hand Phone kesayangannya di ruangan
kelas. Dia bermaksud untuk membuat pengumuman. Manakah di
antara kalimat-kalimat berikut yang harus ada dalam pengumuman
agar dapat membantu teman-teman Akhmad dalam menemukan
Hand Phone tersebut?
Pilihan
Setuju Tidak No Pernyataan
Setuju
√ 1 Merek HP Nokia 8250
√ 2 Mempunyai kenangan tersendiri bagi Ahmad
√ 3 Warna HP hitam
√ 4 Merupakan hadiah ulang tahun ke-17
√ 5 Pada bagian belakang HP ada tulisan “A”
√ 6 Sebelumnya Ahmad pernah kehilangan HP
merek yang sama
√ 7 Ahmad kesulitan menemukan HP-nya
√ 8 Ahmad masih punya 1 HP lagi
√ 9 Warna gantungan HP kuning
√ 10 Ada kameranya

77
Tes Benar Salah

2. Keunggulan Tes B-S

Butir tes benar-salah memiliki beberapa keunggulan dibanding


dengan bentuk tes lainnya, yaitu:
a. Mudah dikonstruksi. Untuk mengkonstruksi atau menulis setiap
butir tes jenis benar salah hanya diperlukan satu pernyataan.
b. Perangkat tes dapat mewakili materi yang luas. Hal ini
merupakan kekuatan utama tes benar-salah, karena setiap butir tes
benar-salah hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk
menjawabnya. Sehingga dalam waktu relatif singkat dapat dicakup
banyak butir tes.
c. Mudah diskor. Karena hanya ada dua alternatif jawaban, maka
setiap butir tes hanya mempunyai dua alternatif skor, yaitu 1 untuk
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Dengan demikian maka
penskorannya sangat mudah dan dapat diskor oleh siapa saja.
d. Baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung
terutama yang berkenaan dengan ingatan. Butir tes tipe benar-
salah dapat mengukur hasil belajar berkenaan dengan kemampuan
dasar, misalnya dapat membedakan antara kenyataan dan yang
bukan kenyataan atau sesuatu yang benar dan tidak benar.

3. Keterbatasan Tes B-S

Butir tes benar-salah memiliki beberapa keterbatasan dibanding


dengan bentuk tes lainnya, yaitu:
a. Mendorong peserta tes untuk menebak jawaban. Karena
peluang untuk menjawab benar adalah 50% maka tipe tes ini dapat
mendorong para peserta tes untuk menebak jawaban walaupun
mereka tidak mengetahui jawaban yang benar.
b. Terlalu menekankan pada aspek ingatan. Bentuk tes seperti ini
memaksa penulis tes hanya untuk mengukur hasil belajar yang
berhubungan dengan ingatan. Bahkan kelemahan ini lebih
diperburuk lagi oleh kesalahan pembuat tes yang mengambil

78
Tes Benar Salah

langsung kalimat-kalimat dalam buku ajar yang digunakan.


c. Meminta tanggapan peserta tes yang berbentuk penilaian
absolut. Sedangkan dalam kenyataan hasil belajar pada umumnya
bukan suatu kebenaran absolut.

Tabel 4.1
Cotoh-contoh Pernyataan yang Mendasari Penulisan Butir Tes B-S
Jenis Contoh Kata atau Contoh butir tes
Pernyataan frasa pengantar
(1) (2) (3)
Generalisasi Semua………… Semua butir tes B-S hanya
Umumnya…………. mengukur kemampuan
Beberapa ………….. mengingat fakta saja (S)
Komparatif Perbedaan antara …. Perbedaan antara validitas
Keduanya ……. dan reliabilitas tes adalah
terletak pada
kemampuannya dalam
mengukur kinerja siswa (S)
Persyaratan Jika … maka…. Jika dua kelompok data
Ketika………. homogen maka varians
dan simpangan bakunya
cenderung sama (B)
Rasional Semakin besar ……. Peningkatan reliabilitas tes
Semakin rendah……….. akan cenderung membut
Peningkatan ..cenderung.. tes itu invalid (S)
Penjelasan Alasan utama untuk… Salah satu faktor
Tujuan dari… penyebab rendahnya
Salah satu penyebab dari.. reliabilitas tes B-S adalah
tingginya kemungkinan
benar jika menebak
jawaban (B)
Pemberian Salah satu contoh Salah satu contoh
contoh dari…………. penyebab tidak validnya
skor tes adalah
pengawasan pelaksanaan
tes yang tidak ketat. (S)

79
Tes Benar Salah

(1) (2) (3)


Pernyataan Kajian tentang… Hasil kajian tentang
data menunjukkan… hubungan konsep diri dan
prestasi belajar
menunjukkan bahwa
keduanya terkait erat (B)
Prediksi Diharapkan bahwa………. Diharapkan bahwa jika
Peningkatan…..mengha- butir tes ditambah menjadi
silkan…. dua kali lipat maka
reliabilitasnya akan
meningkat (S)
Prosedur Untuk menemukan … … Salah satu cara untuk
harus… meningkatkan validitas butir
Langkah pertama dari …. tes B-S adalah membuat
Salah satu cara untuk… pernyataannya menjadi
lebih sulit (S)
Perhitungan (mencakup data numerik Hasil penjumlah dari 8+3+
dan membutuhkan (-7)x9 = 10 (S)
hitungan)
Lebih baik …. jika… Adalah sulit untuk
Evaluasi Cara yang terbaik …. mendapatkan reliabilitas
Sulit untuk….. skor tes yang tinggi dari
Alasan yang rasional dari... kelompok perserta tes
Metode paling penting… yang mempunyai
kemampuan sangat
bervariasi (S)
Sumber: Adaptasi dari Nitko, 1996.

Di samping itu, beberapa kelebihan lain dari butir tes B-S adalah:
Menilai lebih dari kemampuan mengingat. Butir tes benar-salah dapat
digunakan untuk menilai lebih dari sekedar kemampuan mengingat,
misalnya kemampuan untuk menilai kebenaran atau ketepatan suatu
pernyataan atau dalil penting, termasuk hal-hal berikut (Ebel, 1979):
 Generalisasi dalam suatu bidang tertentu
 Perbandingan antara beberapa konsep
 Hubungan sebab akibat
 Hubungan antara dua peristiwa, fakta, konsep, atau proposisi

80
Tes Benar Salah

 Penjelasan mengapa suatu gejala alam terjadi


 Contoh konsep atau prinsip
 Pernyataan fakta atau data
 Ramalan suatu gejala atau peristiwa
 Langkah-langkah dalam suatu prosedur atau proses
 Perhitungan atau hasil yang diperoleh dari penerapan rumus
 Penilaian atas suatu peristiwa atau kejadian
Cotoh cakupan butir-butir tes benar-salah terdapat pada Tabel 4.1.

KAIDAH PENULISAN BUTIR TES B-S


Ada lima persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap butir tes
benar-salah untuk dapat dikatakan sebagai butir tes yang baik, yaitu:

1. Setiap butir tes harus mengukur hasil belajar yang penting dan
bermakna, tidak menanyakan hal-hal yang dangkal

Contoh:
Kurang baik : B-S Muhamad Hatta dilahirkan di Bukit Tinggi.
Lebih baik : B-S Pemikiran Muhamad Hatta tentang hak asasi
manusia telah diabadikan dalam pasal-pasal
UUD 1945.
Penjelasan:
Mempersoalkan tempat kelahiran Muhamad Hatta tidak ada
sangkut pautnya dengan perannya dalam perjuangan
kemerdakaan Indonesia. Sedangkan pikiran dan pendapatnya
tentang hak asasi manusia mempunyai arti sejarah yang amat
penting bagi bangsa Indonesia.

2. Setiap butir tes haruslah menguji pemahaman, tidak hanya daya


ingat saja.

81
Tes Benar Salah

Contoh:
Kurang baik:
B-S Hukum Newton 1 menyatakan bahwa setiap benda akan
bergerak lurus beraturan atau diam, jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu (B).

Lebih baik:
B-S Penumpang bis yang duduk tenang dalam bis yang berjalan
dengan kecepatan 80 km per jam akan terdorong ke depan
jika bis dihentikan secara tiba-tiba (B).

Penjelasan:
Dalam butir pertama jelas hanya menguji kemampuan menghafal
bunyi Newton 1, yang jika dapat dijawab siswa dengan benar,
guru belum mendapat kepastian bahwa siswa mengerti akan
hukum Newton tersebut. Tetapi dengan soal berikutnya guru akan
dapat memastikan bahwa siswa mengetahui hukum Newton dan
memahaminya dengan baik.

3. Kunci jawaban yang ditentukan harus tepat.


Patokan ini kedengarannya tidak berarti, tetapi sering dijumpai
bahwa kunci jawaban yang ditentukan oleh guru berbeda dari yang
diartikan oleh siswa.

Contoh:
Kurang baik:
B-S Menambah jumlah butir pada suatu perangkat tes akan
meningkatkan reliabilitas tes tersebut.

Penjelasan:
Jawaban terhadap tes tersebut adalah B apabila penjawab
berasumsi bahwa butir yang ditambahkan adalah paralel atau
homogen isinya dengan butir yang sudah ada dalam tes. Tetapi
mereka yang menjawab S (salah) juga harus diberi skor karena

82
Tes Benar Salah

tanpa disebutkan keadaan butir yang ditambahkan, tidak ada


keharusan untuk berasumsi tentang homogenitas butir tes
tersebut.

Lebih baik:
B-S Suatu tes yang terdiri atas 40 butir mempunyai reliabilitas r
= 60. Apabila pada tes tersebut ditambahkan 20 butir yang
paralel isinya, maka estimasi reliabilitasnya adalah r = 90.

4. Butir tes harus menguji pengetahuan yang spesifik dan


jawabannya tidak jelas bagi peserta tes yang tidak belajar. Jadi butir
tes tersebut secara jelas dapat membedakan mereka yang belajar
dengan yang tidak belajar.

Contoh:
Kurang baik:
B-S Belajar dengan diselingi istrahat akan lebih baik hasilnya
dari pada belajar tanpa diselingi istrahat. (B)

Lebih baik:
B-S Belajar tiga kali sehari masing-masing selama 30 menit
lebih baik hasilnya dari pada belajar satu kali sehari selama
120 menit (B).

5. Jangan sering menggunakan pernyataan negatif dan hindari


pemakaian pernyataan negatif yang berulang

Contoh:
Kurang baik:
B-S Menebak jawaban benar pada tes obyektif bukan suatu
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.

Penjelasan:
Pernyataan negatif sering salah dibaca, karena kata “tidak” atau
“bukan” mudah luput dari perhatian. Oleh karena itu pernyataan

83
Tes Benar Salah

negatif hendaknya hanya dipakai, jika hasil belajar menuntutnya


(misalya, jika hendak menekankan pentingnya menghindari
perbuatan yang membahayakan), namun kata-kata yang bersifat
negatif itu harus digarisbawahi atau ditulis miring. Rumusan
negatif yang berulang dapat membingungkan dan sebenarnya
pernyataannya dapat dibuat dalam bentuk positif.

Lebih baik:
B-S Menebak jawaban benar pada tes obyektif merupakan suatu
tindakan yang seharusnya dilakukan (Jawaban B).

6. Susunlah kalimat butir tes sedemikian rupa sehingga logika


sederhana akan cenderung mengarah ke jawaban yang benar

Contoh:
B-S Sebuah benda yang beratnya 1 kg terapung setengahnya di
atas permukaan air akan tenggelam jika seandainya
beratnya menjadi 1,5 kg (Jawaban S).

Penjelasan:
Dengan logika sederhana, suatu benda terapung setengahnya,
untuk tenggelam akan membutuhkan tambahan berat setengah
kali berat sekarang. Jadi dibutuhkan berat 1,5 kg. Sedangkan
yang benar adalah dibutuhkan tambahan berat 1 kg lagi.

7. Susunlah jawaban salah sesuai dengan anggapan umum yang


salah tentang suatu kenyataan

Contoh:
B-S Semua benda yang sama beratnya akan jatuh dengan
kecepatan yang sama dari ketinggian yang sama.
(Jawaban S)

8. Hindari penggunaan kata-kata yang dapat menimbulkan


penafsiran ganda

84
Tes Benar Salah

Dalam butir tes tipe benar-salah pernyataan yang menggunakan


kata-kata semua, selalu, tidak pernah, dan/atau terpenting
cenderung mempunyai kunci jawaban S (salah). Sedangkan kata-
kata: kadang-kadang, acapkali, pada umumnya, cenderung
mempunyai kunci jawaban B (benar). Untuk meningkatkan daya
beda butir tes, maka pergunakanlah kata-kata itu jika sudah tidak
ada pilihan kata lain.

Contoh
Kurang baik:
B – S Unsur terpenting dari organisasi negara adalah rakyat.

Penjelasan:
Penggunaan kata terpenting dalam kalimat butir tersebut dapat
menimbulkan kesan yang membingungkan peserta tes.
Terpenting menurut siapa? Apakah dapat terwujud suatu negara
apabila ada rakyat, namun salah satu unsur lain, misalnya
wilayah atau pemerintah yang berdaulat tidak ada? Oleh karena
itu, rumusan butir tersebut perlu diperbaiki.

Lebih baik
B-S Salah satu unsur negara adalah rakyat (Jawaban: B).

9. Hindari penggunaan kalimat langsung dari buku teks.


Pengambilan kalimat langsung dari buku teks lebih mendorong
siswa untuk menghafal daripada memahami konsep dengan baik.

10. Susunan butir acak. Susunan pernyataan benar dan pernyataan


salah secara acak, tidak sistematis mengikuti pola tertentu.
Misalnya: BSBS, atau BB SS, dan sebagainya. Susunan yang
terpola sistematis seperti itu dapat memberi petunjuk kepada
jawaban yang benar.

85
Tes Benar Salah

11. Jumlah butir seimbang. Jumlah rumusan butir yang jawabannya


benar dan salah hendaknya seimbang.
12. Panjang pernyataan sama. Panjang rumusan pernyataan butir tes
hendaknya relatif sama.
13. Pergunakanlah rujukan untuk beberapa butir tes, misalnya
dengan menggunakan teks atau gambar sebagai rujukan

Contoh:
(Membaca grafik)

Frekuensi

20

15
Frekuensi

10

0
50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99
Hasil Belajar Sejarah

B-S Hasil belajar Sejarah yang paling banyak dicapai


siswa adalah 75 (S)

PEMERIKSAAN BUTIR TES B-S


Untuk meningkatkan kualitas butir tes benar-salah maka guru harus
memeriksa kembali dan memperbaiki butir-butir tes yang telah ditulis.
Tabel 4.2 berisikan ringkasan prinsip-prinsip pemeriksaan butir tes
benar-salah.

86
Tes Benar Salah

Tabel 4.2
Daftar Cek untuk Menilai Kualitas Butir Tes Benar-Salah
Penilaian
No Pernyataan untuk pemeriksaan Ya Tidak
1 Mengukur unsur-unsur penting dari tujuan
pembelajaran
2 Sesuai dengan rencana penilaian yang telah
ditetapkan
3 Tidak menilai pengetahuan yang dangkal
4 Pernyataannya pasti benar atau salah tanpa syarat
tertentu
5 Tidak mengulang kata-kata dalam buku teks
6 Panjang kalimat untuk pernyataan benar sama
dengan untuk pernyataan yang salah
7 Menghindari pola tertentu dalam penempatan
jawaban yang benar
8 Pernyataannya tidak memberi petunjuk verbal ke
arah jawabannya
9 Jika pernyataan itu opini, apakah sudah dinyatakan
sumber opininya
10 Hanya terfokus pada suatu gagasan penting

Pernyataan 1 dan 2 tentang kemampuan butir tes dalam mengukur


tujuan pembelajaran dan kesesuaiannya dengan rencana penilaian
adalah merupakan dua faktor utama yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan butir tes. Jika tidak memenuhi salah satu atau kedua
kriteria tersebut maka suatu butir tes itu dapat langsung diganti dengan
butir-butir baru yang lebih sesuai. Selanjutnya, jika berdasarkan
pemeriksaan suatu butir tes tidak memenuhi beberapa unsur berikutnya
(nomor 3 sampai 10) maka butir tersebut dapat diperbaiki dengan
berpedoman pada kaidah-kaidah penulisan butir tes benar-salah seperti
yang telah dipelajari.

87
Tes Benar Salah

KESIMPULAN
Butir tes benar-salah terdiri atas pernyataan atau proposisi yang
harus dipertimbangkan dan dinilai benar atau salah. Butir tes benar-
salah memiliki beberapa kekuatan dibanding dengan bentuk tes lainnya,
yaitu: (1) Mudah dikonstruksi. (2) Perangkat tes dapat mewakili materi
yang luas. (3) Mudah diskor. (4) Baik untuk mengukur fakta dan hasil
belajar langsung terutama yang berkenaan dengan ingatan.
Keterbatasan butir tes benar salah adalah: (1) Mendorong peserta tes
untuk menebak jawaban. (2) Terlalu menekankan pada aspek ingatan.
(3) Meminta tanggapan peserta tes yang berbentuk penilaian absolut.
Untuk menulis butir tes benar-salah yang berkualitas maka beberapa
kaidah yang harus diperhatikan adalah: (1) Setiap butir tes harus
mengukur hasil belajar yang penting dan bermakna. (2) Setiap butir tes
tidak hanya mengukur daya ingat. (3) Kunci jawaban harus tepat. (4)
Butir tes harus menguji pengetahuan yang spesifik. (5) Menghindari
pemakaian pernyataan negatif yang berulang. 6) Menghindari
penggunaan kata-kata yang menimbulkan penafsiran ganda. (7) Jumlah
butir yang jawabannya benar dan salah seimbang. (8) Panjang
pernyataan sama. (9) Tidak menggunakan kalimat langsung dari buku
teks.

88

Anda mungkin juga menyukai