Anda di halaman 1dari 6

KASUS

Tn. Y usia 19 tahun, BB 50 kg, TB 161 cm, Agama Islam, pekerjaan nelayan,Suku Tolaki,
Alamat Lapulu, MP Dengan Keluhan Nyeri Uluhati, Demam (+), Sakit Kepala (+),
Anoreksia, Mual, Muntah, Pasien pola dan kebiasaan makan tidak teratur, frekuensi
makan 3x/ hr,tetapi sangat jarang sarapan pagi , Kebiasaan Ngemil 2x / Hari, Mempunyai
Alergi Makanan Lauk Hewani Yakni Udang, Bahan Makanan Yang Biasa Di Konsumsi
Sehari – Hari Adalah Nasi 2x / Hari, Sagu 3x / Mgg, Ikan 2x / Hr, Telur Ayam 3x/Mgg,
Tempe 3x / Mgg,Tahu 1x / Mgg, Sayuran : Sawi, Wortel, Bayam, Labu Siam, 3x /
Mgg,Dan Daun Ubi Tetapi Jarang, Buah : Pisang, Pepaya, Semangka 1x /Mgg Serta
Minum Susu Tetapi Jarang Sekali.Diagnosa medis : OBS Febris.

JAWAB

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn . Y

Umur : 19 thn

Sex : laki - laki

Agama : islam

Pekerjaan : nelayan

Suku : tolaki

Alamat : lapulu

I. Assesment nutrisi
A. 1. ANTROPOMETRI

Umur : 19 Thn

BB : 50 kg

TB : 161 cm

IMT : BB = 50 = 19,3 (Status Gizi baik)

TB (m)2 1,612

2. BIOKIMIA
-

3. FISIK DAN KLINIS


Fisik : KU lemah, CM, pucat
Klinis :
pemeriksaan Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
Tensi 90/60 mmHg 120/80 mmHg Rendah
Suhu 380C 36 – 37 0C Tinggi

4. DATA RIWAYAT

Keluhan utama : MP Dengan Keluhan Nyeri Uluhati, Demam (+),

Sakit Kepala (+),insomnia, Anoreksia, Mual dan


Muntah.

Penyakit dahulu :

Penyakit keluarga :

Penyakit sekarang : OBS Febris

Masalah gastrointestinal: Nyeri uluhati, anoreksia, mual dan muntah.

Riwayat makan : pola dan kebiasaan makan tidak teratur, frekuensi


makan 3x/ hr,tetapi sangat jarang sarapan pagi,
Kebiasaan Ngemil 2x / Hari, Mempunyai Alergi
Makanan Lauk Hewani Yakni Udang, Bahan
Makanan Yang Biasa Di Konsumsi Sehari – Hari
Adalah Nasi 2x / Hari, Sagu 3x / Mgg, Ikan 2x / Hr,
Telur Ayam 3x/Mgg, Tempe 3x / Mgg,Tahu 1x /
Mgg, Sayuran : Sawi, Wortel, Bayam, Labu Siam, 3x
/ Mgg,Dan Daun Ubi Tetapi Jarang, Buah : Pisang,
Pepaya, Semangka 1x /Mgg Serta Minum Susu Tetapi
Jarang Sekali.

5. HASIL RECALL 24 JAM


Tgl 16/05/2011
Implementasi Energi Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
(Kkal)
Recall 409,7 28,6 21,5 42,0
Kebutuhan 2335,5 87,5 51,9 379,5
% Kebutuhan 17,4 32,6 41,4 11,0
Tgl 17/05/2011
Implementasi Energi Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
(Kkal)
Recall 744,2 36,5 22,7 101,4
Kebutuhan 2335,5 87,5 51,9 379,5
% Kebutuhan 31,8 41,7 43,7 26,7

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Antropometri : Status gizi baik
2. Biokimia :-
3. Fisik : KU lemah, CM, pucat
Klinis : Tensi rendah, Suhu tinggi
4. Dietery : Pola makan kurang baik, Asupan energi, protein, lemak,
dan KH rendah.

II. DIAGNOSA GIZI


1. Keadaan umum pasien lemah dan pucat disebabkan karena pasien mual dan
muntah yang ditandai dengan hasil pemeriksaan fisik.
2. Tensi pasien rendah disebabkan karena pasien mengalami anoreksia dan insomnia
ditandai dengan hasil pemeriksaan klinis (90/60 mmHg).
3. Suhu pasien tinggi disebabkan karena keadaan patologis penyakit pasien ditandai
dengan hasil pemeriksaan klinis (380C).
4. Pola makan pasien kurang baik disebabkan oleh aktivitas/pekerjaan pasien yang
ditandai dengan jarangnya pasien sarapan pagi.
5. Intake asupan zat gizi (energi) kurang disebabkan karena pasien anoreksia, mual,
dan muntah yang ditandai dengan hasil recall yaitu (energi= 31,8 %) (NI-1.4).
6. Intake asupan zat gizi (protein) kurang disebabkan karena pasien anoreksia, mual,
dan muntah yang ditandai dengan hasil recall yaitu (protein= 41,7%) (NI-52.1).
7. Intake asupan zat gizi (lemak) kurang disebabkan karena pasien anoreksia, mual,
dan muntah yang ditandai dengan hasil recall yaitu (lemak= 43,7%) (NI-51.1).
8. Intake asupan zat gizi (KH) kurang disebabkan karena pasien anoreksia, mual, dan
muntah yang ditandai dengan hasil recall yaitu (KH= 26,7%) (NI-53.1).
III. INTERVENSI
A. Intervensi gizi
1. Plainning
a. Tujuan diet
 Mempertahankan berat badan pasien
 Mencegah adanya komplikasi
 Mecapai kadar tensi pasien pada batas normal
 Meningkatkan asupan makan pasien
 Memberi pemahaman tentang kebiasaan dan pola makan yang baik
kepada pasien.

b. Syarat diet
 Energi diberikan tinggi yaitu 2335,5 Kkal pasien, bertujuan untuk
mengganti dan sebagai cadangan energi yang telah hilang sejak pasien
sakit.
 Protein diberikan tinggi yaitu 2,0gr/kg BB pasien, bertujuan untuk
mengganti dan sebagai cadangan protein yang telah hilang sejak pasien
sakit.
 Lemak diberikan cukup yaitu 20% dari kebutuhan energi total,
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pasien.
 KH diberikan cukup yaitu 60% dari kebutuhan energi total, bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pasien.
 Vitamin A, C, E, dan mineral Fe diberikan cukup, bertujan sebagai anti
oksidan dan daya tahan tubuh pasien.
 Cairan diberikan cukup bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang
akibat pasien sering muntah.

c. Prinsip diet
 Jenis diet : TETP
 Bentuk makanan : Lunak
 Cara pemberian : Oral

2. Perhitungan kebutuhan zat gizi


Dik : umur = 19 thn
TB = 161 cm
BB = 50 kg
FA = 1,2
FS = 1,3
BBI : (TB-100)- 10% (TB-100)

= (161 – 100) – 0,1(161 - 100) = (61)- 0,1(61) = 61 – 6,1 = 54,9

Perhitungan Harrist Benedict

BEE :66,5 + (13,5 X BBI) + (5 X TB) – (6,8 X UMUR)

= 66,5 + (13,5 X 54,9) + (5 X 161) – (6,8 X 19)

= 66,5 + 754,8 + 805 – 129,2

= 1497,17

TEE : BEE X FA X FS

= 1497,17 X 1,2 X 1,3

= 2335,5

 Kebutuhan energi : 2335,5 Kkal


 Kebutuhan protein : 2,0 x 50 = 100 gr
 Kebutuhan lemak : 20% x 2335,5 / 9 = 51,9 gr
 Kebutuhan KH : 65% X 2335,5 / 4 = 379,5 gr

B. Intervensi edukasi
a. Tujuan edukasi
Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga pasien tentang diet
TETP.

b. Topik
Diet TETP pada pasien OBS Febris

c. Isi materi
 Pengertian diet TETP
 Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pada diet TETP.
 Kebutuhan makanan yang dianjurkan untuk diet TETP

d. Waktu dan tempat


30 menit diruang konsultasi gizi
e. Alat bantu
Leaflet diet TETP dan food model

f. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien OBS febris

g. Evaluasi
Menanyakan kembali pada pasien dan keluarga pasien apakah pemahaman
yang diberikan sudah dipahami atau belum.

C. Monitoring dan evaluasi


a. Monitoring
 Berat badan pasien
 Keadaan umum pasien
 Tensi dan suhu pasien
 Asupan makan pasien

b. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan yaitu melihat apakah saran ,pemahaman , dan diet
yang dianjurkan telah dipatuhu atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai