Anda di halaman 1dari 2

MENGEVALUASI HASIL

Setelah auditor melakukan penugasan dan mengumpulkan bukti audit, hasil-hasil audit
tersebut dapat dinyatakan dalam istilah dari versi evaluasi model risiko audit. Model risiko audit
untuk mengevaluasi hasil-hasil audit dinyatakan dalam SAS 107 sebagai berikut:

AcAR = IR x CR x AcDR

Dimana:

AcAR = Achieved audit risk (risiko audit yang dicapai). Yaitu sebuah ukuran risiko yang sudah
diambil auditor bahwa suatu akun dalam laporan keuangan secara material salah saji setelah
auditor mengumpulkan bukti audit.

IR = Inherent risk (risiko inheren). Yaitu faktor risiko inheren/bawaan yang telah dibahas dalam
perencanaan kecuali sudah direvisi sebagai hasil dari informasi baru.

Yaitu faktor risiko bawaan yang telah direvisi selama audit.

CR = Control risk (risiko pengendalian). yaitu risiko pengendalian yang sama yang telah dibahas
sebelumnya kecuali sudah direvisi selama audit.

Yaitu risiko pengendalian yang telah direvisi.

AcDR = Achieved detection risk (Risiko deteksi yang dicapai). Yaitu sebuah ukuran dari risiko
bahwa bukti audit untuk suatu segmen tidak mendeteksi salah saji yang melebihi salah saji yang
dapat ditoleransi, jika salah saji semacam itu memang ada. Auditor dapat mengurangi risiko
deteksi yang dicapai hanya dengan mengumpulkan bukti audit.

Rumusan itu menunjukkan terdapat tiga cara untuk mengurangi tingkat risiko audit yang
tercapai hingga mencapai suatu tingkat risiko yang dapat diterima:

1. Mengurangi risiko inheren. Karena risiko inheren/bawaan dinilai oleh auditor berdasarkan
keadaan/kondisi klien, penilaian ini diselesaikan selama tahap perencanaan dan biasanya
tidak diubah kecuali terungkap fakta-fakta baru terbuka selama berlangsungnya audit.
2. Mengurangi risiko pengendalian. Risiko pengendalian yang dinilai dipengaruhi oleh
pengendalian internal dari klien dan pengujian yang dilakukan auditor terhadap pengendalian
tersebut. Auditor dapat mengurangi risiko pengendalian dengan menguji secara lebih
ekstensif pengendalian jika klien memiliki pengendalian yang efektif.
3. Mengurangi risiko deteksi yang dicapai dengan meningkatkan pengujian audit substantif.
Auditor mengurangi risiko deteksi yang dicapai dengan mengumpulkan bukti dengan
menggunakan prosedur analitis, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas
rincian saldo.
Merevisi Risiko dan Bukti

Model risiko audit adalah sebuah model perencanaan dan selanjutnya dapat dipergunakan
secara terbatas dalam melakukan evaluasi atas hasil-hasil audit.

Auditor harus sangat berhati-hati sewaktu mengambil keputusan, berdasarkan bukti yang
dikumpulkan, bahwa penilaian awal atas risiko pengendalian atau risiko inheren ditetapkan
terlalu rendah atau risiko audit yang dapat diterima diterapkan terlalu tinggi.

Dalam keadaan seperti ini, auditor harus mengikuti pendekatan dua-langkah:

1. Auditor harus merevisi penilaian awal atas tingkat risiko yang tepat atau risiko yang wajar.
Jika auditor mengetahui bahwa penilaian awalnya tidak tepat atau tidak wajar tetapi
dibiarkan tidak diubah, berarti itu telah melanggar standar kemahiran.
2. Auditor harus mempertimbangkan dampak revisi tersebut terhadap kebutuhan bukti yang
diharuskan, tanpa menggunakan model risiko audit. Penilaian di bidang auditing
menunjukkan bahwa, jika risiko yang sudah direvisi digunakan dalam model risiko audit
untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan yang baru, ada bahaya penambahan
bukti tidak akan mencukupi. Sebaliknya, auditor harus mengevaluasi secara cermat implikasi
revisi risiko serta memodifikasi bukti dengan tepat, dan hati-hati mempertimbangkan dampak
revisi itu, tanpa harus kembali menghitung dengan menggunakan model risiko audit.

Anda mungkin juga menyukai